BAB IV PANDANGAN TAFSĪR AL Indriyae
BAB IV PANDANGAN TAFSĪR AL Indriyae
41 Wahbah al-Zuhailī, Tafsīr al-Munīr fī al-Aqīdah, wa Syarī’ah, wa al-Manhaj, (Darul Fikri, damaskus, 2009), jilid 4, h.655. 2
Wahbah al-Zuhailī, Tafsīr al-Munīr fī al-Aqīdah, wa Syarī’ah, wa al-Manhaj, diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani,
Mujiburrahman, ((Jakarta: Gema Insani, 2016), jilid 4, .h. 518. 3 Fitri R Ghozally dan Juniarta Karim, Ensiklopedi seks (Jakarta : Restu
agung 2009) h. 4. 4Ibid., h. 5.
112 Penyakit ini sangat berbahaya bisa menyebabkan kematian, namun orang yang menderita HIV positif
belum tentu terkena AIDS sebab untuk berkembang menjadi AIDS dibutuhkan waktu 10 tahun (selama
masa itu sipenderita HIV tetap sehat.5 Meskipun perkembangan inveksi HIV ke AIDS mungkin bisa
diperlambat namun demikian belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS (belum ada vaksin yang
bisa digunakan untuk mencegah infeksi ini, masalah pun makin beragam karena HIV menyerang system
kekebalan.6 Orang yang terinveksi virus HIV mudah terserang segala virus dan segala macam
penyakit, Para ahli telah menyebutkan bahwa 95 dari orang-orang yang ditimpa penyakit ini adalah orang
yang melakukan hubungan homoseksual.72.Lesbian Dalam surat an-Nisa ayat 15-16 Wahbah Al-Zuhailī
ِ ) ا ْنفاdiantaranya adalah: pertama : Fāhishah
menyebutkan beberapa pendapat terkait dengan kata ( ح َش َة
yang berarti zina. dan ke-dua: Fāhishah yang berarti (انمساحقاتlesbian), dan( نىاطhomoseks). a.Fāhishah
yang berarti zina ini hampir mayoritas ‘Ulama berpendapat demikian, seperti Ubadah bin As-Shamit,
Hasan al-Basri, Mujahid dan lain-lain. Argumentasinya adalah: Kedua ayat diatas yaitu 15-16 adalah
berhubungan dengan hukum perzinaan di awal syariat Islam, sebelum adanya ketetapan hukum akhir.
Hal ini merupakan proses penetapan hukum syariat, dengan menghadirkan 4 saksi yang benar-benar
menyaksikan saat terjadinya perbuatan tersebut. Hukuman itu adalah menahan mereka didalam
rumah sampai ajal menjemputnya atau sampai Allah memberikan jalan keluar yang lainnya.
Sedangkan hukuman bagi laki-laki yang
5Ibid,.6Ibid., h. 7 7Jamal Ma’mur Asmani, Awas bahaya homoseks mengintai anak-anak kita, (Jakarta: Pustaka al-Mawardi 2009), h.85
melakukan perbuatan zina adalah dicaci, sebagaimana yang sudah dijelaskan: وكاوث عقىتة انزجال
8 ،تانىعال Y تانهسان وانضزبYانشحم وانح ٍٍعزArtinya:
Sedangkan hukuman bagi laki-laki yang melakukan
perbuatan zina adalah dicaci, dicemooh dan dihina dengan lisan serta dipukuli dengan sandal. Hukuman
ini berlaku hingga Allah SWT menghapusnya dengan ayat ke-dua surat an-Nur: َ َي ُة َوان
َِ َفاجْ ِه ُدوا ُك َمYص ِا َي
انصا
َ َوا ِح ٍد ُِي ًَُْها ِياَئ َة َجهْدَ ٍةArtinya:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, (an-Nur :2) b.Fāhishah yang berarti (انمساحقاتlesbian), ini
adalah pendapatnya Abu Muslim al-Ashfahani,9 yang tidak setuju dengan adanya an-Naskh
(penghapusan hukum ) dalam al-Qurān. Sedangkan Ulama-ulama di era modern yang menolak adanya
Naskh dalam al-Qurān diantaranya adalah: Syeh Muhammad Abu Zahrah (1898-1974.M) dalam bukunya
Mashadir al-Fiqh al-Islamy. Syeh Muhammad al-Ghazali (1917-1996.M) dalam bukunya Nadzraat fi al-
Qurān. Shekh Muhammad Hussain adz-Zahaby (1914-1977,M.) pakar Tafsīr dan mantan mentri Waqaf
mesir, yang menulis Tafsīr al-Wasith.10Dalam konteks surat an-Nisa ayat 15-16, yang dimaksud adalah
perbuatan Fāhishah dalam bentuk lesbian.sebagaimana yang tersebut dalam Tafsīral-Munīr:
8 Wahbah az-Zuhailī, Op.Cit, h.624.9 Abu Muslim al-Asfahani, merupakan Ulama terdahulu (klasik) yang paling populer menolak
adanya Naskh , mansukh beliau lahir tahun 1277, dan wafat 1365.H. lihat M.Quraish Shihab, Kaidah Tafsīr , (Tangerang : Lentera
Hati 2013) h. 286. 10Ibid.,
11 Wahbah az-Zuhailī,. Op.Cit, h.626.12 Wahbah az-Zuhailī, terjemahan, Op.Cit , jilid 2, h.629. 13 Muhamad Rsyīd bin ‘Alī Riḍā bin
Muhammad Shams al-Dīn . Tafsīr al-Qurān al-Hakīm Tafsīr al-Manār. Dalam Maktab al-Shāmilah , juz 8, h. 461