Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

N
OLEH:

Bagas Bintang Prawira


X.MIPA 5
A.Pengertian Zina
Zina dalam bahasa Arab dengan akar kata ‫زني‬- ‫ یزني‬- ‫زني‬- ‫( زناع‬berzinah), berbuat zina, dalam
bahasa penduduk Hijaz ‫ الزني‬dan bentuk nejad ‫ الزنا‬Secara terminologi zina adalah persetubuhah
atas perempuan yang tidak memiliki ikatan perkawinan yang sah menurut agama.

Dalam pandangan ulama mazhab terdapat perbedaan dalam mendudukan pengertian zina,
sebagai berikut :

1. Menurut mazhab Malikiyah, zina adalah : persetubuhan yang dilakukan seorang mukallat
pada kemaluan manusia yang tidak miliknya padanya dengan sengaja

2. Menurut mazhab Hanafiyah zina adalah : persetubuhan yang dilakukan laki-laki atas
perempuan pada qubul bukan milik (nikah yang sah) dan adanya syubhat milik.

3. Menurut mazhab Syafi’iyah zina adalah : memasukan zakar pada kemaluan perempuan
yang haram secara zat dengan bebas dari syubhat yang diinginkan secara naluri.

4. Menurut mazhab Hanabilah, zina adalah : perbuatan yang fahisyah (keji) pada qubul atau
dubur.

5. Menurut mazhab Dzahiriyah, zina adalah : persetubuhan atas orang yang tidak halal dilihat
saat telanjang bersama ada pengetahuan akan keharaman atau menggauli perempuan yang
haram secara zat.

6. Menurut mazhab Syi’ah Zaidiyah, zina adalah : memasukan kemaluan dalam kemaluan
orang yang hidup yang haram dari qubul atau dubur tanpa ada syubuhat 3 .

B.Kandungan Surat Al-isra’ dan Annur


isi kandungan ayat pada surah al isra ayat 32:

1. Ayat ini menjelaskan tentang larangan mendekati zina, contoh perilaku mendekati zina
adalah pacaran dan berduaan dengan lawan jenis yang bukan makhram
2. Dalil yang menyatakan bahwa zina adalah perbuatan yang keji dan meruapakan jalan
yang buruk untuk ditempuh

Isi Kandungan ayat surah an nur ayat 2

1. Dalil hukuman cambuk bagi orang yang melakukan zina, baik laki-laki maupun
perempuan
2. Dalil kadar hukuman  untuk pezina yang belum menikah adalah 100 kali cambukan
3. Larangan memberi belas kasihan untuk orang yag menerima hukuman cambuk
4. Kegiatan pencambukan ini  wajib di lakukan di tempat terbuka sehingga dapat di lihat
oleh orang-orang disekitar

C.Macam macam pelaku zina & hukumannya


ada 3 macam zina, yaitu al laman, zina muhsan, dan zina gairu muhsan:

Zina Al-Laman
Zina Al-Laman merupakan macam zina yang dilakukan dengan menggunakan panca indera. Hal
ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi,
"Telah diterapkan bagi anak-anak Adam yang pasti terkena, kedua mata zinanya adalah
melihat, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berkata-kata, tangan
zinanya adalah menyentuh, kaki zinanya adalah berjalan, hati zinanya adalah keinginan
(hasrat) dan yang membenarkan dan mendustakannya adalah kemaluan." (HR. Muslim)

Zina Muhsan
Zina Muhsam adalah macam zina yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah atau
telah memiliki suami atau istri. Artinya, seseorang yang telah menikah atau memiliki suami atau
istri namun tidak menjaga diri dari orang lain yang bukan mahram atau bisa disebut
berselingkuh.

Zina Gairu Muhsan

Zina Gairu Muhsan merupakan macam zina yang dilakukan oleh mereka yang belum sah atau
belum pernah menikah.Contohnya adalah mereka yang sedang menjalin hubungan sebelum
menikah atau berpacaran, namun melakukan perbuatan zina.

Hukuman Bagi Pelaku Zina

Hukuman bagi para pelaku zina adalah dengan rajam atau dilempari batu sampai mati.Pada
pelaku yang belum menikah, hukuman diganti dengan hukum cambuk sebanyak 100 kali serta
diasingkan selama satu tahun.

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kamu kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akherat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang
yang beriman.” (Q.S An-Nur: 2).
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan untuk menghukum para pelaku zina tanpa
perlu berbelas kasihan kepada mereka.Dan juga, hukuman ini dilakukan dengan disaksikan
dihadapan orang mukminin yang banyak.

Hal ini bertujuan agar dapat dijadikan pembelajaran serta memberi efek jera pada
pelakunya.Bagaimana pun, orang yang melakukan zina harus dihukum berat akibat
perbuatannya tersebut.

D.Hukum menuduh orang zina

Dalam kitab-kitab fiqih, menuduh orang lain berbuat zina diistilahkan sebagai qadf, yang
definisinya sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Muhammad bin Qasim dalam Fathul
Qarib (Surabaya: Kharisma, 2000), hal. 282 ialah:

‫ وشرعًا الرمي بالزنا على جهة التعيير لتخرج الشهادة بالزنا‬،‫ وهو لغةً الرمي‬.‫فصل في بيان أحكام القذف‬

Artinya: “Pasal penjelasan tentang hukum al-qadf. Secara bahasa (qadf) bermakna


‘menuduh’.Secara syariat bermakna menuduh zina untuk tujuan mempermalukan agar keluar
persaksian zina”.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa ketika seseorang menuduh orang lain berbuat zina,
maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas tuduhannya tersebut. Dia harus mampu
menghadirkan empat orang saksi laki-laki (satu diantaranya adalah dirinya) yang sama-sama
menyaksikan tertuduh melakukan tindakan zina yakni memasukkan alat kelamin lelaki ke dalam
alat kelamin perempuan, dengan melihat secara langsung (mata telanjang) tanpa terhalang
apapun.Persaksian keempatnya harus seragam.

Apabila penuduh tidak mampu menghadirkan saksi dengan ketentuan di atas, maka keadaan
justru terbalik, si penuduh akan diancam hukuman hadd qadf, yakni dicambuk sebanyak 80 kali.
Hukuman ini tidak berlaku apabila si penuduh adalah suami tertuduh yang telah
bersumpah li’an.

Di antara pernyataan yang masuk dalam kategori sebagai tuduhan zina sebagaimana dijelaskan
oleh Syekh Sulaiman al-Azhari, penulis kitab Hasyiyah al-Jamal, ialah ketika seseorang berkata
pada orang lain: “engkau berzina”, atau “hai pezina”, atau “kelaminmu berzina”, atau “engkau
memasukkan kelaminmu pada kelamin yang haram”, atau ia berkata pada seorang anak:
“Engkau bukan anak si fulan”, atau “engkau anak zina”, dan lain sebagainya.
Tanpa kita sadari ataupun dengan kesadaran, seringkali kita menggunjingkan orang lain sambil
menyelipkan tuduhan-tuduhan bahwa seseorang telah berzina. Parahnya, justru biasanya topik
gosip semacam inilah yang disukai oleh kita.

Tidak jarang kita menyebut si anak itu anak haram, kecelakaan duluan dan lainnya padahal kita
tidak punya cukup bukti yang memperkuat pernyataan kita, tidak juga punya saksi yang
menyaksikan perbuatan tersebut.Hanya isu dari mulut ke mulut.Padahal kalau seorang bayi
lahir enam bulan sesudah akad nikah, maka sudah tentu itu legal secara fikih, karena fikih
menganggap paling sedikitnya masa kehamilan ialah enam bulan.

Perlu menjadi perhatian bagi kita bahwa tuduhan zina ini merupakan tindak kriminal
pencemaran nama baik, yang meskipun di Indonesia ini tidak ada hukum pasti tentang
hukuman bagi seseorang yang menuduh zina, namun tentu saja dosanya masih tersisa dan
tidak akan lebur sampai yang kita tuduh memberikan maafnya.

Ke depan, perlu rasanya kita menjaga ucapan kita agar tidak lagi saling menuduh khususnya
menuduh zina karena selain menyakitkan, syariat pun mengancamnya dengan ancaman yang
tidak main-main

E.Bahaya zina

Berikut ini ada beberapa bahaya perbuatan zina bagi pelakunya yang penting untuk Anda
pahami, diantaranya:

1. Mendapatkan dosa besar dan dicampakkan oleh Allah SWT.


2. Hilang cahaya dari wajahnya sehingga terlihat kusam dan muram.
3. Rusak martabat dan harga dirinya di hadapan Allah SWT dan manusia.
4. Mendapatkan sanksi sosial jika perbuatannya diketahui masyarakat.
5. Pelaku zina akan disempitkan hatinya oleh Allah SWT sehingga ia enggan melakukan
perbuatan terpuji.
6. Allah SWT akan mencampakkan pelaku zina dan membuatnya tidak pernah cukup atas
semua yang telah dimilikinya

F.Perbuatan yang mendekati zina

Ada 10 hal perbuatan yang mendekati zina,adalah sebagai berikut:

1. Ikhtilath,yaitu bercampurnya laki-laki dan perempuan dalam suatutempat.contoh


ikhtilathyang umum terjadi di Indonesia ialah belajar didalam kelas, di mana murid laki-laki
dan perempuan yang sudabaligh bercampur, bebas bercakapcakap saling bergurau dan melihat
satu sama lain.Hal ini sudah banyak terbukti munculnya seksbebas di kalanga
pelajar, pacaran,perzinahan serta kehamilan di luar nikah akibat dari ikhtilat ini, senam massal l
akidan perempuan berbaur dan banyak sekali hal yang serupa.
2. Khalwat, yaitu berdua-duaan antara laki-laki dan perempuanyang bukan mahramnya di
suatutempat yang sepi tanpa ada pihalain yang melihatnya atauada pihak yang melihatnya yang
bisa menimbulkan orang lain curiga serta dapat
menimbukan prasangka negative. Seperti hanya berduaan dalam satu ruangan tanpa ada pihak 
lainwalaupun dengan orang baik-baik, seperti mahasiswa dengan dosennya saat
konsultasi,seperti atasan dengan bawahannya ditempat kerja , satu mobil pribadi saat
berangkat dansepulang kerja atau berboncengan sepeda motor. Khulwat termasuk taqrabus
iznayang sangat rentan terjerumus sehingga sangat dilarang dalam ajaran Islam. Dari
kasusKhulwat inipun saat ini sudah sangat banyak terbukti
timbulnya perselingkuhan dan perzinahan diantara sesama pegawai dan parawanita pekerja di l
uar rumah yangtertangkap basah berzina di hotelhotel .Dan Sabda beliau juga : “J
anganlahsalah seorang diantarakalian (laki-laki) bersepi-sepi (berkhulwat) dengan wanita
melainkan harus disertaimahramnya.” (Mutafaqqun’alaihi)
 3. Tabarruj, yaitu menampakkan perhiasan dan segala yang dapatmengundang syahwat
laki-laki.Definisi yang lain, tabarruj yaitu menampakkan perhiasan kepada laki-laki yang
bukanmahram(ajnabi). seperti bersolek untukmenarik perhatian lawan jenisyang bukan
mahramataupunsuaminya. bermake up ditempatkerja yang terdapat pekerja lakilaki, termasuk
pulamembuka aurat tanpa jilbab di kepala di luarrumah, atau berpakaian sangat
ketat,menampakkan tonjolan dada tanpa ditutup dengan jilbab yang panjang dan
jugamenampakkan pinggul wanita tanpa ditutupidengan baju yang longgar.Dalam hadits Abu
Hurairah,Rasulullah saw bersabda : “Ada dua golongan penduduk nerakayang belumaku lihat
sekarang ini. Satu kaum yangbersama mereka cambuk-cambuk sepertiekor sapi yang dipakai
untuk memukulorang.Wanita-wanita mereka berpakaian namuntelanjang, bergayapundak
mereka dan berpaling darikebenaran.Kepala mereka seperti punukunta kurus, mereka tidak
masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahalbaunya terciumdari jarak perjalanan
sekian dan sekian.” (H.R. Muslim)
 4. Khuthwah, yaitu melangkahkan kaki ke tempat maksiat. Seperti mendekati lokalisasi
pelacuran, mendatangi warung remang remang, Café, Bar dan Diskotik tempat orang bermabuk
ria, termasuk tempat karauke dan sejenisnya
5. At-tamanniy , yaitu menghayal dan atau memandang sesuatu yang dapat
menimbulkansyahwat.Seperti membayangkan kemolekan tubuh seorang wanita bahenol,
membaca danmelihat gambar atau video purno yang terbayang ingin melakukannya dengan
pacar atau pelacur
6. As-sam’u, yaitu mendengar sesuatu
yang menyebabkan munculnyasyahwat.Seperti chat (ngorol via online) atau iseng menelpun
lainjenis bukan mahram yang bukanuntuk kepentingan yangdiperbolehkan syariat
Islam,termasuk pula mendengarkan lagu-lagu cinta yang dapat membuat pikiran melayang-
layang,bahkankasus ini sudah banyaksekali yangsudah terjerumus pada perzinahandan banyak
menghancurkan rumahtangga yang sebelumnya harmonis
7. Al-kalam Al-faahisy, yaitu berbicara kotor/mesum. Seperti merayu wanita secara
langsungdengan kata kata mesum, menelpun atau sms yang ada unsur mesum atau kata mesra
kepadalainjenis yang bukan mahram .
8. Al-qublah, yaitu bersentuhanantara laki-laki dan perempuanyang bukan
mahramnya.Seperti bergurau saling menepukkan tangan pada badan lain jenis yangbukan
mahran , atausekedarmenyentuh bagian tubuhnyadengan sengaja, hal ini sudah dianggap biasa
di tempatkerja bagikalangan orang yang fasiq serta tidak memahami ajaran Islam dengan
benar.Terdapat suatu hadits shahihber bunyi : “Ditikam seseorang darikalian dikepalanya
dengan jarum dari besi, itu lebih baik dari pada menyentuh seorang wanita yang tidak halal
 baginya.”(HR. ath-Thabrani)Atau hadits yang berbunyi: “Lebihbaik memegang bara api yang
panasdari pada menyentuhwanita yang bukanmahram.”
9. Al-lams, yaitu menyentuh dengan tangan seperti merba-raba,berciuman atau
menyentuh bagian tubuh yang sensitif, termasuk pula berjabat tangan dengan ajnabiyahtanpa
penghalangkaos tangan(tafsir Ibnu Katsir surah An-
 Nisaa’).
 10. Perempuan yang pergi sendiritanpa mahram, apalagi wanita yang bepergian
bersamarombongan dengan bukan mahram sampai bermalam dantidur di hotel atau
penginapanseperti villa tanpa disertai suami/mahram , hal ini jelas sekali termasuk pula
perbuatanmendekati zina yang dosanyasangat besar sekali, karenasuasana pergi model ini
sangatsarat dengan unsur taqrabus zina yang ada diatas mulai dari nomor 1 seperti ikhtilat
hulwatsd. Nomor 9saling bersentuhan fisik semuanyadisini lengkap, bahkan karena parahnya
pergimodel ini para malaikat di atas langit ikut mengutuk mereka selama dalam bepergian
hinggamereka kembalikerumah lagi, dikarenakanbepergian semacam ini dapat menimbulkan
fitnahdan banyakmudhorotnya jika tanpa disertaidan tanpa mendapat restu darisuaminya .
Saat inisudah banyak kasus pelecehan seksual yangterjadi di angkot dan taksi umum,Serta
sudahsangat banyak sekalikasus yang terjerumus pada zina akibat mengabaikan taqrabus
zinaini, sehingga menjadi obyek paling empuk bagi setan dan iblis untukmenjebaknya.
Terkaithal inipenulis sudah pernah melihat kasus ini dengan mata kepala sendiri ketika raker di
batuMalang. (( Naudzu billah min dzalik) Rasulullah saw. bersabda : “Tidakhalal bagi
seorangwanita yang berimankepada Allah dan hari akhir melakukansafar (bepergian) selama
satuhari satumalam yang tidak disertaimahramnya .” (HR. Bukhari, Muslim,Abu Dawud,
AtTirmidzi, Ibnu Majah,dan Ahmad)Semua katagori taqrabus zina di atassudah di dasarkan pada
dalil Al-Quran dan Sunnah Nabi Insya Allah hanya diambil dari hadits-hadist yangshahih.Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai