Anda di halaman 1dari 49

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Harga

Saham Selama Pandemi Covid-19 Pada Perusahaan Sub Sektor


Transportasi

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH

Nama :
Mega Arum Kismaya
NPM 160404020151

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ..................................................................................... i


DAFTRAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 6
2.1 Pasar Modal ............................................................................................. 6
2.2 Harga Saham ............................................................................................ 8
2.3 Profitabilitas ............................................................................................. 10
2.3.1 Pengertian Profitabilitas........................................................................ 10
2.3.2 Pengertian Return On Asset (ROA) ...................................................... 11
2.4 Likuiditas .................................................................................................. 11
2.4.1 Pengertian Likuiditas ............................................................................ 11
2.4.2 Pengertian Current Ratio (CR) ............................................................. 11
2.5 Leverage .................................................................................................... 12
2.5.1 Pengertian Leverage ............................................................................. 12
2.5.2 Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)................................................ 13
2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 14
2.7 Pengembangan Hipotesis ........................................................................ 28
2.7.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR) dan Leverage (DER)
terhadap Harga Saham ................................................................................... 28
2.7.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham .................................... 28
2.7.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham ........................................ 28
2.7.4 Pengaruh Leverage terhadap Harga Saham .......................................... 28
2.8 Kerangka Konseptual .............................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 30
3.1 Desain Penelitian....................................................................................... 30
3.2 Populasi dan Sampel................................................................................. 30
3.2.1 Populasi ................................................................................................ 30
3.2.2 Sampel.................................................................................................. 31
3.3 Definisi Operasional Variabel................................................................. 32
3.3.1 Return on Asset..................................................................................... 32
3.3.2 Current Ratio........................................................................................ 32
3.3.3 Debt to Equity Ratio............................................................................. 32
3.3.4 Harga Saham......................................................................................... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 34
3.5 Metode Analisis Data................................................................................ 34
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif.................................................................. 34
3.5.2 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 35
3.5.3 Uji Regresi Berganda............................................................................ 36
3.5.4 Uji Koefisisen Determinasi (R2).......................................................... 37
3.5.5 Uji Hipotesis......................................................................................... 37
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ................................................................... 29


5

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 14


Tabel 3.1 Daftar Nama Perusahaan Dalam Populasi Penelitian....................... 30
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel.......................................................... 33
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Determinasi................................................... 37

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan dapat berkembang jika perusahaan tersebut mampu bersaing
dalam dunia bisnis. Persaingan dapat dilihat dari tingkat kestabilan perusahaan
tersebut memperoleh laba (profit). Laba yang tinggi mampu menarik perhatian
bagi pihak eksternal perusahaan seperti stakeholder, investor, kreditor dan
pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
menanamkan sahamnya. Perkembangan laba suatu perusahaan tersaji dalam pasar
modal.
Keberadaan pasar modal dapat dijadikan acuan untuk melihat seberapa besar
kedinamisan bisnis yang menggerakkan kebijakan ekonomi seperti fiskal dan
moneter. Adanya asimetri informasi akan mendorong menejer untuk menyajikan
informasi yang tidak sebenarnya terutama jika informasi tersebut berkaitan
dengan
pengukuran kinerja manajer (Yando and Lubis 2018).
Pasar Modal adalah sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
pemerintah dan sebagai sarana kegiatan untuk berinvestasi memperjual belikan
berbagai instrumen keuangan baik berupa obligasi, saham, reksana maupun
instrumen derivatif lainnya (Fahmi 2012). Pasar modal sendiri memiliki peran
penting dalam kegiatan ekonomi yaitu menjadi sumber dana ekonomi bagi
perusahaan. Untuk pasar modal sendiri investor harus lebih tertarik dengan saham,
sehingga bisa membuat keuntungan yang menarik bagi investor.
Salah satu yang menyebabkan kondisi pasar modal melemah saat ini yaitu
adanya wabah virus covid 19. Corona Virus Disease 19 atau Covid 19 merupakan
penyakit yang diakibatkan oleh serangan Severe Acute Respiratory Syndrome
Corona Virus 2 (VirusSARSCov-2). Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk
menekan penyebaran wabah covid-19 antara Iain dengan menggunakan masker,
meliburkan sekolah, melakukan physical distancing, meIakukan work from home,
dan sebagainya. Karena penyebaran wabah covid-19 yang begitu cepat, membawa
dampak bagi perekonomian Indonesia, di lndonesia diberlakukannya aturan

1
2

Pembatasan Sosial Berskal Besar atau (PSBB) untuk menekan penyebaran virus
corona dengan physical distancing. Terjadinya pemberhentian kegiatan
transportasi massa seperti kereta api, bus hingga pesawat terbang akibat
diterapkannya PSBB.
Menurut Agustin (2021), mengutip dari cnbcindonesia 20 april 2020,
mengatakan ada 3 subsektor transportasi yang terdampak akibat diberlakukan nya
PSBB yaitu., saham turun dari 6,25% menjadi Rp 195 perlembar saham pada PT.
Garuda lndonesia (GllA), untuk PT. Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) masih
disuspensi karena sesuai dengan aturan bursa beIum memenuhi ketentuan jumIah
saham beredar di publik sebesar 7,5%. Dari grafik Harga saham menunjukan
jumIah saham publik Air Asia hanya 1,59% per September 2019, terakhir sahamn
air asia diperdagangkan di Rp 184/saham. Dan saham PT. Blue Bird Tbk (BlRD)
turun dari 2,46% menjadi Rp 990 perlembar saham.
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan
dalam suatu perusahaan. Pada saat harga saham perusahan mengalami kenaikan,
maka calon penanam investor atau investor dapat menilai bahwa perusahaan
tersebut berhasil mengelola perusahaannya. Jadi kepercayaan seorang investor
maupun para calon investor sangat penting bagi emiten. Semakin banyak calon
investor atau investor yang ingin menanamkan modalnya, berdampak pada
banyak pula peluang dalam menghasilkan keuntungan (profit). Keuntungan
tersebut juga disajikan dalam laporan keuangan. Yang dimana laporan keuangan
berperan sebagai alat yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan
dan juga sebagai sarana informasi bagi pihak pemakai laporan dalam mengambil
keputusan. Laporan keuangan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan,
diantaranya seperti profitabilitas, likuiditas dan leverage (rasio hutang). Rasio
tersebut sangat mempengaruhi harga saham perusahaan.
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan (Kasmir 2018). Sementara itu menurut fahmi (Fahmi
2012), Rasio profitabilitas yaitu untuk menunjukan keberhasilan perusahaan
dalam menghaslkan keuntungan. Investor yang potensial akan menganalisis
dengan cermat kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk
mendapatkan keuntungan. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik
3

menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan dalam perusahaan.


Profitabilitas sendiri memiliki peran penting bagi perusahaan karna merupakan
salah satu dasar untuk penilaian tentang kondisi suatu perusahaan. Tingkat
profitabilitas akan menggambarkan kinerja perusahaan yang terlihat dari
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit. Kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan profit menunjukan apakah perusahaan memiliki prospek
yang baik atau tidak dimasa yang akan datang. Profitabilitas akan menunjukan
kemampuan dari modal yang diinvestasi dalam keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan bagi investor. Salah satu proksi yang digunakan untuk mengukur
profitabilitas adalah ROA (retrun on assets). Menurut (Kasmir 2018) ROA adalah
mengukur kemampuan menghasilkan laba dari total aktivas yang digunakan.
Dengan hal ini jika semakin tinggi ROA maka perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Penelitian
ini menggunakan ROA (return on assets) sebagai proksi dari profitabilitas karna
ingin mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham.
Variabel yang berikutnya yaitu likuiditas adalah kemampuan mengukur
jangka pendek perusahaan dengan melihat aktivas lancar perusahaan yang relatif
terhadap hutang lancarnya (dalam hal ini hutang merupakan kewajiban
perusahaan). Sedangkan menurut Fred Weston dalam (Kasmir 2018) adalah rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka perusahaan akan mampu
memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (hutang)
akan direspon postif dari pasar. Dengan tingkat likuiditas yang tinggi , maka pasar
akan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan, bahwa perusahaan tersebut dapat
menjaga tingkat likuiditasnya. Yang artinya perusahaan memiliki kinerja yang
baik. Penelitian ini menggunakan Current Ratio sebagai proksi dari likuiditas
karna ingin mengetahui kemampuan perusahaannya dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya melalui harga saham. Jika dalam perusahaan operasional
memperoleh laba yang optimal maka semakin lancar pendanaan dan pembiayaan
perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya.
4

Leverage merupakan penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan


yang memiliki biaya tetap dengan bermaksut untuk meningkatkan keuntungan
bagi pemegang saham. Dan perusahaan yang menggunakan Leverage mempunyai
tujuan agar keuntungan yang dicapai lebih besar dari pada biaya tetap (beban
teteap). Menurut (Kasmir 2018) Rasio Leverage adalah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivas
perusahaan dibiayai dengan utang. DER (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio
yang digunankan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Penelitian ini
menggunakan DER sebagai proksi dari Leverage karna ingin mengetahui
pengaruh resiko hutang terhadap harga saham.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage
Terhadap Harga Saham Selama Pandemi Covid-19 Pada Perusahaan Sub Sektor
Transportasi”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Batasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas (ROA), likuiditas
(Current Ratio) dan leverage (DER) terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang terdaftar di bursa
efek Indonesia (BEI) 2019-2021?
2. Apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas (ROA) terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021?
3. Apakah terdapat pengaruh antara likuiditas (Current Ratio) terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021?
4. Apakah terdapat pengaruh antara leverage (DER) terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
5

1. Untuk mengetahui apakah profitabilitas (ROA), likuiditas (Curret


ratio) dan leverage (DER) berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang terdaftar di bursa
efek Indonesia (BEI) 2019-2021.
2. Untuk mengetahui apakah profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021.
3. Untuk mengetahui apakah likuiditas (Current Ratio) berpengaruh
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor
transportasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021.
4. Untuk mengetahui apakah leverage (DER) berpengaruh terhadap
harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor transportasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Aspek teoritis
Dapat meningkatkan pemahaman dan mengetahui permasalahan mengenai
profitabilitas (ROA), likuiditas (Current Ratio) dan leverage (DER) serta
bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan sehingga penulis dapat menerapkan
teori yang selama ini dapat dipelajari dan diperoleh selama masa perkuliahan.
1.4.2 Aspek praktis
Ditinjau dari aspek praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1.4.3 Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk memahami sejauh
mana teori-teori yang didapatkan selama perkuliahan dapat memberikan wawasan
dan solusi mengenai masalah yang dihadapi perusahaan.
1.4.4 Bagi perusahaan
Sebagai pertimbangan, referensi dan sarana membangun bagi pihak
managemen perusahaan dalam menjalankan operasional dalam memajukan
perusahaannya.
1.4.5 Bagi akademik
6

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan study dan dapat di jadikan
sebagai sumber referensi bagi peneliti berikutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pasar Modal


Jika suatu perusahaan semakin berkembang maka ada kemungkinan
perusahaan akan berimplikasi pada kebutuhan sumber dana yang lebih besar juga.
Untuk itu jika perusahaan ingin mendapatkan jumlah dana yang lebih besar maka
perusahaan harus lebih giat lagi mencari sumber-sumber dana tersebut. Pasar
modal merupakan salah satu cara perusahaan untuk mencari dana yang
diinginkan. Pada dasarnya capital market atau pasar modal merupakan suatu tepat
yang melakukan transaksi jual beli saham (ekuitas), utag, intrumen derivative dan
intrumen lainnya dengan jangka waktu yg cukup lama. Pasar modal merupakan
suatu sarana pendanaan bagi pemerintah maupun perusahaann dan juga sebagai
sarana untuk berinvestasi (Darmadji and Fakhruddin 2012) Pasar modal (capital
market) ialah suatu pasar yang didalamnya terjadi suatu pertemuan antara penjual
dan pembeli saham atau obligasi dengan jangka waktu yang panjang (Abdul
2015).
Pasar modal sering dikaitkan dengan kegiatan yang tidak pernah lepas dari
penawaran umum dengan perdagangan efek, perusahaan yang sudah menjadi Go
Public pasti berkaitan pada Efek, serta badan lembaga dan pekerjaan yang
bersentuhan langsung dari Efek. (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, n.d.)
Menurut pengertian dari (Tandelilin 2017) bursa efek atau juga disebut pasar
modal bisa didefinisikan secara formal: “pasar modal atau bursa efek adalah
tempat atau wadah dalam memperjualbelikan berbagai macam sekuritas dari
berbagai hak

opsi, yang pada umumnya sekuritas tersebut harus memiliki rentang waktu yang
panjang.

Pasar modal merupakan sarana atau wabah untuk mempertemukan antara


penjual dan pembeli atau situasi dimana, memberi ruang dan peluang penjual dan
pembeli bertemu dan bernegosiasi dalam pertukaran komoditas dan kelompok
komoditas modal. Modal disini, baik modal yang berbentuk hutang (obligasi)

7
8

maupun modal ekuitas (equity) (Hadi 2014).

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal


adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaki
untuk memperoleh modal.

Sebagaimana telah ditemukan terdahulu bahwa pasar modal adalah tempat


bertemu para pihak untuk melakukan investasi terhadap porfotolio secara abstrak.
Menurut panji Anoraga dan Piji Pakarti, serta Komariddin Ahmad ada beberapa
manfaat pasar modal untuk berinvestasi, antara lain: bagi investor, bagi
pemerintah dan bagi perusahaan dan dunia usaha.
Pasar modal memberi manfaat bagi pihak-pihak yang ada di dalamnya
diantaranya:

1 Bagi emiten
Emiten adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi di bursa. Para emiten memiliki berbagai macam
tujuan dalam melakukan emisi, yang biasanya sudah di putuskan dalam
rapat umum pemegang saham atau (RUPS) perusahaan.

2 Bagi investor
Pemilik modal yang akan mmembeli atau menanamkan modalnya di
perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli
surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan
analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek
perusahaan emiten dan analisis lainnya. Bagi investor, keberadaan pasar
modal memiliki beberapa manfaat.
Menurut (Hadi 2014) ada beberapa manfaat pasar modal diantaranya:
1. Menyediakan sumber pembiayaan (dalam jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko
yang biasa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan diverifikasi
infestasi.
3. Membrerikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prospek, keterbukaaan dan profesionalisme, menciptakan ikllim berusaha
9

yang sehat.
4. Menciptakan lapangan kerja atau profesi yang menarik.
5. Memberikan akses kontrol sosial.
6. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi Negara.

2.2 Harga Saham


Saham merupakan suatu bukti pernyataan atau tanda kepemilikan oleh orang
atau badan didalam suatu perusahaan maupunn perseroan terbatas (Dewi, Dewi,
and Vijaya 2018). Saham ialah suatu bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan.
Pada saat perusahaan ingin membutuhkan dana maupun modal maka yang
menjadi pilihan atau jalan keluarnya yaitu menerbitkan saham. Dilain sisi saham
juga merupakan suatu intrumen ivestasi yang paling banyak minati oleh para
investor karena saham bisa memberikan keuntungan yang menarik (Panuntas,
Nazar, and Zultilisna 2018). Menurut (Fahmi 2014) dalam pasar modal ada dua
jenis saham yaitu:

1. Common Stock (Saham Biasa)


Saham biasa merupakan suatu surat berharga yang dimiliki oleh
perusahaan dan akan dijual kepada para calon investor dimana jika saham
tersebut dijual maka pemegang saham berhak mengikuti RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)
maupun tidak, dan diakhir tahun mereka akan memperoleh keuntungan dalam
bentuk dividen.
2. Prefferend Stock (Saham Istimewa)
Saham istimewa merupakan suatu surat berharga yang dimiliki oleh
perusahaan dan akan dijual kepada para calon investor dimana jika sudah beli
oleh investor maka mereka akan memperoleh pendapatan tetap setiap kuartal.
Harga saham memiliki kaitan yang erat pada suatu saham dalam harga
pasar. Permintaan dan penawaran mempengaruhi perubahan harga saham
didalam pasar sekunder. Jika semakin banyak peminat atau yang ingin membeli
saham dalam suatu perusahaan maka akan semakin tinggi juga nilai harga
saham. Dan sebaliknya jika peminat yang inginn membeli saham tersebut sedikit
maka nilai harga saham juga akan menurun. Harga saham merupakan nilai suatu
10

saham yang dilihat dari total kekayaan perusahaan dalam mengeluarkan saham
tersebut.
Secara umum, jika perusahaan selalu memiliki kinerja yang baik maka
tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh juga akan semakin tinggi dan
nikmati oleh para pemegang saham, sehingga kemungkinan besar tingkat harga
saham juga akan naik. Tetapi meskipun perusahaan tersebut selalu memperoleh
kinerja yang baik, belum tentu juga harga sahamnya naik dikarenakan adanya
harga pasar. Saham yang mempunyai kinerja yang baik dan harga sahamnya
mengalami penurunan yang disebabkan oleh keadaan harga pasar yang buruk
dan menyebabkan kepercayaan investor terguncang. Saham yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut tidak akan hilang jika kepercayaan investor membaik, harga
saham dipasar membaik dan hal yang lain juga membaik, maka harga saham
juga akan membaik. Turunnya harga saham merupakan suatu resiko yang
dirasakan oleh para pemegang saham. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan menahan saham yang dimiliki oleh para investor dan memakan waktu
yang cukup lama sampai kondisi pasar membaik.
Didalam pasar modal harga saham terdiri dari beberapa bagian yaitu:

1. Harga nominal
Harga nominal adalah harga yang ditetapka oleh emiten disetiap lembar
saham.
2. Harga perdana
Harga perdana adalah harga perdana saham pada saat penawaran umum
atau biasa disebut IPO (Innitial Public Offering) dan harga saham juga
dapat diartikan sebagai harga awal saham pada saat harga tersebut dicatat
dalam Bursa Efek Indonesia.
3. Harga pasar
Harga pasar adalah harga dimana pada saat itu atau pada hari itu juga
harganya berlaku. Harga tertinggi dan harga terendah juga sering dijumpai
pada harga pasar. Penyebab terjadi adanya harga tertinggi dan harga
terendah karena adanya perubahan (fluktuasi) harga yang terjadi dalam
pasar saham, sehingga pada periode tersebut akan menyebabkan harga
pembukaan tinggi maupun rendah. Terbentuknya harga saham tersebut
11

dikarenakan adanya hasil interaksi antara penjual dan pembeli.


4. Harga pembukaan
Harga pembukaan adalah harga awal saham yang berlaku pada saat itu
juga, dimana pada saat bursa efek dibuka maka pada saat itu juga harga
saham ditawarkan. Umumnya harga saham tersebut sama dengan harga
saham sebelumnya dan hanya pada saat pembukaan pasar harga saham
berlaku, karena harga saham bisa berubah sesuai dengan permintaan
pembeli saham.

5. Harga penutupan (close price)

Harga penutupan adalah harga terahir pada jam terahir bursa atau
dapat diartikan sebagai harga yang diperoleh dalam satu hari perdagangan.

Untuk Mengukur harga saham penelitian ini memakai indikator sebagai


berikut:

1. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan


perusahaan untuk memperoleh laba dari aktivitas normal bisnisnya. Untuk
mnetapkan tingkat profitabilitas perusahaan dapat digunakan rasio berikut:
a. Return On Assets
b. Return On Equity
c. Gross Profit Margin
d. Operating Profit Margin
e. Net Profit Margin

2. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan membayar atau
menyelesaikan segala kewajiban jangka pendeknya (Sirait, 2017) Bila
perusahaan mampu membayar disebut likuid, sedangkan bila perusahaan
tidak mampu membayar hutangnya disebut dengan illikuid. Untuk
mengukur likuiditas suatu perusahaan dapat digunakan rasio berikut (Hery
2014) sebagai berikut:

a. Current Ratio
12

b. Quick Ratio
c. Cash Ratio

2.3 Profitabilitas
2.3.1 Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang mnegukur kemampuan perusahaan
dalam bentuk laba dengan nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan
maupun modal sendiri (shareholders equity). Dalam buku (Fahmi 2017) rasio
profitabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara
keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya penjual maupun investasi.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada
tingkat penjualan, asset modal saham. Ada 3 basis perhitungan profitabilitas
yang terdiri atas return on sales (ROS), Return on asset (ROA) dan Return on
Equity (ROE). Penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Return on asset
(ROA) sebagai pengukuran untuk rasio profitabilitasnya.

2.3.2 Pengertian Return On Asset (ROA)


ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan
seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini
dibutuhkan manajemen untuk mengevaluasi aktivitas dan efesiensi manajemen
perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahan (Fahmi 2017). Semakin
besar ROA, berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan dengan
jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar dan sebaliknya.
Rumus ROA untuk pengukuran profitabilitas adalah sebagai berikut:

Laba Bersih
ROA=
Total Aset

2.4 Likuiditas
2.4.1 Pengertian Likuiditas
Rasio likuditas merupakan perusahaan membayar atau menyelesaikan
segala kewajiban jangka pendeknya (Sirait 2017). Bila perusahaan mampu
13

membayar likuid, sedangkan bila perusahaan tidak mampu membayar


utangnya disebut dengan illikuid. Untuk mengukur likuiditas perusahaan dapat
digunakan rasio berikut (Hery 2014) Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio.
Penelitian ini menggunakan Current Ratio (CR) sebagai mengukur untuk rasio
likuiditasnya.

2.4.2 Pengertian Current Ratio (CR)


Current Ratio pengukuran perusahaan untuk membayar utang jangka
pendeknya dengan memakai aktivas lancar (aktivas yang berubah menjadi kas
dalam satu tahun atau satu siklus bisnis ) (Hanafi and Halim 2014) Utang lancar
rasio lancar yangrendah menunjukan rasio likuiditas yang tinggi, sedangkan
rasio lancar yang tinggi menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan
mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.
Menurut (Hery 2018) rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang
tersedia. Dengan kata lain, rasio lancar ini menggambarkan seberapa besar
jumlah ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan
total kewajiban lancar.
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir 2018). Utang lancar
merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal satu tahun ) artinya,
utang ini harus segera dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun. Rasio lancar
dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin
of safety), untuk mencari rasio lancar dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Asset lancar
CR=
Hutan g Lancar

2.5 Leverage
14

2.5.1 Pengertian Leverage


Leverage rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan hutang. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan membahayakan
perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage
(hutang ekstrim) yaitu perusahaan yang terjebak dalam tingkat hutang yang
tinggi dan suliy untuk dilepaskan beban hutang tersebut. Maka , sebaiknya
perusahaan harus menyeimbangkan beberapa hutang yang layak diambil dan
dari mana sumber dana yang dipakai untuk membayar hutang (Fahmi 2014).
Rasio Leverage mengukur sejauh mana perusahaan mendanai usahanya
dalam membandingkan antara dana sendiri (shereholders equity) yang telah
disetorkan dengan jumlah pinjaman dari para kreditur (creditors). Dimana
kreditur menganalisisi berapa jumlah dana sendiri yang disetor (owner supplied
funds) sebagai margin of safety merupakan suatu batas aman atas kemungkinan
buruk yang terjadi. Apabila pemilik perusahaan hanya memiliki dana sendiri
dengan posisi yang kecil dari jumlah dana yang dibutuhkan, maka kreditur
memiliki beban atau resiko yang besar. Jika dana berasal dari pinjaman kreditur,
perusahaan memiliki keuntungan yaitu masih memiliki hak mengendalikan
perusahaan dengan jumlah investasi terbatas. Dan jika perusahaan memiliki
kelebihan atau keuntungan dari selisih keuntungan operasional dengan bunga
atau biaya modal, maka pemilik perusahaan akan memperoleh keuntungan
tersebut. Maka keputusan tentang penggunaan leverage harus dipertimbangkan
kemungkinan resiko dengan tingkat pengembalian yang akan diperoleh. Rasio
leverage terdiri atas Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio, Times Interest
Earned,Cash Flow Coverage, Long-Term Debt to Total Capitalization, Fixed
Charge Coverage, dan Cash Flow Adequency (Fahmi 2014).

2.5.2 Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)


Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai
pengukuran atas rasio leverage. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang
mengukur jumlah hutang atau dana dari luar perusahaan terhadap modal sendiri
(shareholder equity). Menurut Joel G.Siegel dan Jae K.Shim dalam (Fahmi 2014)
mendefinisikan Debt to Equity Ratio (DER) adalah ukuran yang dipakai dalam
menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang
15

bersedia untuk kreditor. Adapun rumus Debt to Equity Ratio adalah sebagai
berikut:
Hutang lancar
DER=
Ekuitas

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Judul Nama peneliti Hasil peneliti Persamaan Perbedaan

1 Pengaruh (Darmansyah Hasil terdapat tanpa


Hutang Dan 2014) penelitian ini variabel menggunakan
Ekuitas yaitu (1) hutang dan variabel
Terhadap Secara ekuitas profitabilitas
Harga Saham simultan
(Studi Variabel
Empiris Pada Hutang dan
Perusahaan Ekuitas
Food And berpengaruh
Beverages terhadap
Yang Harga Saham,
Terdaftar DI (2) Secara
BURSA parsial,
EFEK Variabel
INDONESIA Hutang tidak
PERIODE berpengaruh
2009 – 2011) terhadap
Harga Saham,
(3) Variabel
Ekuitas tidak
berpengaruh
terhadap
Harga Saham
2 Pengaruh (Sutriani 2014) Hasilnya sama-sama menggunakan
Profitabilitas, menunjukkan menggunaka variabel
Leverage, secara n variabel moderasi
Dan simultan profitabilitas, (nilai tukar)
Likuiditas return on leverage,
Terhadap asset, debt to likuiditas
Return Saham equity ratio, terhadap
Dengan Nilai cash ratio harga saham
Tukar Sebagai tidak
Variabel berpengaruh
Moderasi pada return
Pada Saham saham dan
LQ-45 sebagian
hanya return
on asset (α =
5%) dan debt
to equity ratio
16

(α = 10%)
berpengaruh
terhadap
return saham.
Ketika nilai
tukar yang
digunakan
sebagai
variabel
moderasi,
ditemukan
bahwa return
on asset dan
rasio hutang
terhadap
ekuitas tidak
memoderasi
variabel pada
return saham.
3 Pengaruh (Pratama and Hasil sama-sama mengunakan
Profitabilitas, Nurhayati 2014) penelitian ini menggunaka variabel
Likuiditas, menjelaskan n variabel moderasi
Dan Leverage bahwa profitabilitas, (kebijakan
Terhadap profitabilitas leverage, dividen)
Nilai dan leverage likuiditas
Perusahaan berpengaruh terhadap
Dengan positif harga saham
Kebijakan signifikan
Dividen terhadap nilai
Sebagai perusahaan,
Variabel sedangkan
Moderasi likuiditas
tidak
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan
dividen dapat
memoderasi
dalam hal ini
memperkuat
pengaruh
profitabilitas
dan leverage
terhadap nilai
perusahaan
4 Pengaruh (Parwati and diketahui sama-sama
Profitabilitas, Sudiartha 2016) bahwa kinerja menggunaka
Leverage, keuangan n variabel
Likuiditas perusahaan profitabilitas,
Dan Penilaian mempunyai leverage,
Pasar pengaruh likuiditas
17

Terhadap yang terhadap


Return Saham signifikan harga saham
Pada terhadap
Perusahaan return saham.
Manufaktur Sementara itu,
melalui
pengujian
secara parsial
menunjukkan
bahwa
variabel
profitabilitas.
likuiditas dan
penilaian
pasar
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
return saham,
sedangkan
variabel
leverage
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
return saham.
5 Pengaruh (Darmawan Dari hasil sama-sama
Rasio 2016) analisis, hal menggunaka
Likuiditas, ini n variabel
Solvabilitas menunjukkan profitabilitas,
Dan bahwa CR, leverage,
Profitabilitas DER, dan likuiditas
Terhadap EPS variabel terhadap
Harga Saham secara parsial harga saham
signifikan
terhadap
harga saham
perusahaan di
BEI pada
periode 2009-
2013 pada
tingkat
signifikansi
kurang dari
5%, sementara
itu
menunjukkan
bahwa QR
dan ROE
secara parsial
18

tidak
signifikan
arah Stock
Harga.
Sementara
Ratio secara
simultan
sekarang
(CR), Quick
Ratio (QR),
Debt to Equity
Ratio (DER),
Return on
Equity (ROE)
andEarning
per Share
(EPS) bukti
signifikan
berpengaruh
Harga Saham
pada
perusahaan
pertambangan
BEI di tingkat
Pengaruh
Rasio
Likuiditas,
Solvabilitas
Dan
Profitabilitas
Terhadap
Harga Saham
kurang dari
5%.
6 The Effect Of (Rudin, Nurdin, Hasil sama-sama variabel
Liquidity And and Fattah penelitian menggunaka profitabilitas
Leverage On 2016) menunjukkan n variabel sebagai
Profitability bahwa: 1) leverage, variabel
Of leverage dan likuiditas dependen (y)
Property And likuiditas
Real Estate secara
Company In simultan
Indonesian berpengaruh
Stock signifikan
Exchange terhadap
profitabilitas,
2) likuiditas
berpengaruh
secara parsial
terhadap
profitabilitas,
namun
19

berpengaruh
tidak
signifikan, 3)
leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
secara parsial.
7 Effect of (Tahu and Hasil sama-sama menggunakan
Liquidity, Susilo 2017) penelitian menggunaka variabel
Leverage and menunjukkan n variabel moderasi
profitability to bahwa: 1) profitabilitas, yaitu
The Firm likuiditas leverage, kebijakan
Value berpengaruh likuiditas dividen
(Dividend positif tidak terhadap
Policy as signifikan harga saham
Moderating terhadap nilai
Variable) in perusahaan, 2)
Manufacturin kebijakan
g dividen tidak
Company of mampu
Indonesia signifikan
Stock memoderasi
Exchange pengaruh
likuiditas
terhadap nilai
perusahaan, 3)
leverage
berpengaruh
negatif tidak
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan, 4)
kebijakan
dividen tidak
mampu
memoderasi
secara
signifikan
pengaruh
leverage
terhadap nilai
perusahaan, 5)
Profitabilitas
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap nilai
perusahaan, 6)
kebijakan
20

dividen tidak
mampu
memoderasi
secara
signifikan
pengaruh
profitabilitas
pada nilai
perusahaan.
8 The Effect of (Sari et al. Rasio sama-sama variabel
Liquidity 2018) likuiditas menggunaka dependen
Ratio, tidak n variabel menggunakan
Profitability mempengaruh profitabilitas, bond rating
Ratio, i bond rating. leverage,
Company Rasio likuiditas
Size, and profitabilitas
Leverage on mempengaruh
Bond Rating i
in bond rating.
Construction Ukuran
and Real perusahaan
Estate tidak
Company mempengaruh
i bond rating.
Dan leverage
juga tidak
mempengaruh
i bond rating.
9 Pengaruh (Sukarya and Hasil sama-sama
Profitabilitas, Baskara 2018) penelitian menggunaka
Leverage, menunjukkan n variabel
Dan bahwa secara profitabilitas,
Likuiditas simultan leverage,
Terhadap profitabilitas likuiditas
Nilai berpengaruh terhadap
Perusahaan signifikan harga saham
Sub Sektor terhadap nilai
Food And perusahaan,
Beverages leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
nilai
perusahaan,
dan likuiditas
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
Secara
parsial
profitabilitas
21

berpengaruh
positif
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
Leverage
berpengaruh
negatif tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
dan Likuiditas
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
10 Pengaruh (Aulia 2018) hasil
Likuiditas, penelitian
Profitabilitas menunjukkan
Dan bahwa ketiga
Solvabilitas variabel
Terhadap independen
Return Saham yaitu CR,
Pada ROA dan
Perusahaan DER masing-
Pertambangan masing secara
Sektor pasrsial dan
Batubara simultan tidak
Yang berpengaruh
Terdaftar Di positif
Bursa Efek signifikan
Indonesia terhadap
tahun 2012 return saham.
sampai tahun
2016
11 Pengaruh (Manullang et Hasil sama-sama
Rasio al. 2019) penelitian menggunaka
Profitabilitas, menunjukkan n variabel
Solvabilitas, bahwa Return profitabilitas,
dan Likuiditas on Equity dan leverage,
terhadap Earning Per likuiditas
Harga Saham Share terhadap
Pada memiliki harga saham
Perusahaan pengaruh
Sektor signifikan
Pertambangan terhadap
yang Harga Saham
Terdaftar di secara parsial
BEI sedangkan
Periode 2014- Debt to Equity
2018 Ratio dan
22

Quick Ratio
tidak
berpengaruh
terhadap
Harga Saham
secara parsial.
12 Pengaruh (Levina and Hasil sama-sama terdapat
Profitabilitas, Dermawan penelitian menggunaka variabel
Likuiditas, 2019) menunjukkan n variabel kebijakan
Solvabilitas, bahwa rasio profitabilitas, dividen
Aktivitas, Dan profitabilitas leverage,
Kebijakan (ROE), likuiditas
Dividen likuiditas terhadap
Terhadap (CR), harga saham
Harga Saham solvabilitas
(DER), dan
aktivitas
(TATO)
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
harga saham.
Di sisi lain,
kebijakan
dividen (DPR)
tidak
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
harga saham
walaupun
menunjukkan
hubungan
yang positif.
13 Pengaruh (Anni’Mah, Hasil sama-sama
Leverage, Sumiati, and penelitian menggunaka
Likuiditas, Susanti 2020) menunjukkan n variabel
Profitabilitas bahwa secara profitabilitas,
terhadap Nilai parsial leverage,
Perusahaan leverage likuiditas
Indeks IDX (DAR) tidak terhadap
SMC berpengaruh harga saham
Composite signifikan
2019 terhadap nilai
perusahaan
(Tobin’s Q).
Sementara itu,
likuiditas
(CR) dan
profitabilitas
23

(ROA) secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
(Tobin’s Q).
Secara
simultan
leverage,
likuiditas, dan
profitabilitas
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
14 The Effect of (Putra, 1. likuiditas sama-sama menggunakan
Liquidity, Hermuningsih, berpengaruh menggunaka variabel
Profitability and Wiyono positif tidak n variabel moderasi
and Leverage 2020) signifikan profitabilitas, (kebijakan
on Company terhadap nilai leverage, deviden)
Value with perusahaan likuiditas
Dividends as 2. terhadap
a Moderation profitabilitas harga saham
Variable in a berpengaruh
Company positif
Included in signifikan
the LQ45 terhadap nilai
perusahaan.
3. leverage
berpengaruh
positif tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
4. kebijakan
deviden tidak
mampu
memoderasi
pengaruh
likuiditas
terhadap nilai
perusahaan.
5. kebijakan
deviden tidak
mampu
memoderasi
pengaruh
profitabilitas
terhadap nilai
perusahaan.
6. kebijakan
24

deviden tidak
mampu
memoderasi
pengaruh
leverage
terhadap nilai
perusahaan.
15 The Effect of (Sibarani et al. Hasil analisis sama-sama menambahka
Liquidity, 2021) menunjukkan menggunaka n variabel
Profitability, bahwa Uji T n variabel activity
Activity and Return on profitabilitas,
Leverage on Assets leverage,
Stock Returns berpengaruh likuiditas
in Food and positif terhadap
Beverage terhadap harga saham
Sub-Sector Return
Companies Saham,
Listed on the sedangkan
Indonesia Current Ratio,
Stock Total Asset
Exchange for Turnover dan
the 2016-2020 Debt to Equity
Period Ratio tidak
berpengaruh
positif
terhadap
Return
Saham.
Berbeda pada
uji F bahwa
secara
bersama-sama
Current Ratio,
Return on
Assets, Total
Asset
Turnover dan
Debt to Equity
Ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Return
Saham.
16 Pengaruh (Detama and Berdasarkan sama-sama
Profitabilitas, Laily 2021) uji hipotesis menggunaka
Likuiditas, yang n variabel
Dan Leverage dilakukan profitabilitas,
Terhadap diperoleh leverage,
Nilai variabel; likuiditas
Perusahaan Return on terhadap
25

(Pada Assets harga saham


Perusahaan berpengaruh
Farmasi Yang positif dan
Terdaftar Di signifikan
BEI) terhadap nilai
perusahaan,
Current Ratio
berpengaruh
positif dan
tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
dan Debt to
Equity Ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
17 Pengaruh (Vonna 2021) Hasil menggunaka tidak
Hutang penelitian ini n variabel menggunakan
Terhadap menunjukkan hutang variabel
Harga Saham bahwa hutang terhadap profitabilitas,
Perusahaan berpengaruh harga saham likuiditas
Agrikultur negatif dan
Yang signifikan
Terdaftar Di terhadap
Bursa Efek harga saham
Indonesia
18 The Effect Of (Damayanti and Hasil sama-sama mengunakan
Profitability, Sucipto 2022) penelitian menggunaka variabel
Liquidity, membuktikan n variabel moderasi
And Leverage bahwa profitabilitas, (kebijakan
On Firm profitabilitas leverage, dividen)
Value With berpengaruh likuiditas
Dividend negatif dan terhadap
Policy As tidak harga saham
Intervening signifikan
Variable terhadap
(Case Study kebijakan
on Finance dividen,
Sector In likuiditas
Indonesian berpengaruh
Stock negatif dan
Exchange signifikan
2016-2020 terhadap
Period) kebijakan
dividen,
leverage
berpengaruh
positif dan
26

signifikan
terhadap
kebijakan
dividen,
profitabilitas
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan ,
likuiditas
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
leverage
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
kebijakan
dividen
berpengaruh
negatif dan
tidak
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
kebijakan
dividen tidak
mampu
memediasi
profitabilitas
terhadap nilai
perusahaan,
likuiditas
tidak
berpengaruh
langsung
berpengaruh
terhadap nilai
perusahaan
melalui
kebijakan
dividen,
kebijakan
dividen
memiliki
pengaruh
tidak langsung
leverage
27

terhadap nilai
perusahaan
pada sektor
keuangan
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
(BEI) periode
2016-2020.
19 Pengaruh (Sirait and Hasil yang menggunaka tidak
Profitabilitas Khoiri 2022) ditunjukkan n variabel menggunakan
dan Likuiditas oleh profitabilitas variabel
Terhadap penelitian ini dan likuiditas leverage
Harga Saham adalah terhadap
di Perusahaan bahwasannya harga saham
Manufaktur (1) secara
Yang parsial return
Terdapat di on asset
Bursa Efek berpengaruh
Indonesia positif dan
(Sektor signifikan
Makanan dan terhadap
Minuman) harga saham,
yang kedua
(2) secara
parsial current
ratio
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
harga saham
dan yang
terakhir (3)
secara
simultan
return on asset
dan current
ratio
berpengaruh
positif serta
signifikan
terhadap
harga saham.
20 Pengaruh (Putri 2022) 1) sama-sama
Profitabilitas, Profitabilitas, menggunaka
Likuiditas likuiditas, dan n variabel
Dan solvabili-tas profitabilitas,
Solvabilitas secara leverage,
Terhadap simultan likuiditas
Harga Saham berpengaruh terhadap
Pada signifikan harga saham
28

Perusahaan terhadap
Barang harga saham.
Konsumsi Profitabilitas
yang (EPS),
Terdaftar likuiditas
di Bursa Efek (CR), dan
Indonesia solvabilitas
(DER)
memberikan
pengaruh
terhadap
harga saham.
Dengan
demikian
hipotesis
penelitian
yang
menyatakan
“Profitabilitas,
Likuiditas,
dan
Solvabilitas
secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Harga Saham”
terbukti; 2)
Profitabilitas
secara parsial
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
harga saham.
Hal ini dapat
disimpulkan
bahwa
Semakin
tinggi tingkat
earning per
share
perusahaan,
maka semakin
tinggi harga
saham; 3)
Likuiditas
secara parsial
berpengaruh
negatif
signifikan
terhadap
29

harga saham.

2.7 Pengembangan Hipotesis


2.7.1 Pengaruh Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR) dan Leverage (DER)
Berpengaruh Secara Simultan Terhadap Harga Saham
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan dapat diukur dengan pendekatan analisis fundamental. Analisis
fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang
dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga
saham di masa yang akan datang dan menetapkan hubungan variabel - variabel
tersebut sehingga di peroleh taksiran harga saham. Analisis fundamental adalah
analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data
keuangan perusahaan (Darmawan 2016).
Analisis fundamental adalah suatu metode peramalan pergerakan
instrumen finansial diwaktu mendatang berdasarkan pada perekonomian, politik,
lingkungan dan faktor-faktor relevan lainnya, serta statistik yang akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran instrumen finansial tersebut. Analisis
fundamental mengidentifikasi dan mengukur faktor - faktor yang menentukan
nilai intrinsik suatu instrumen finansial. Dari dua analisis diatas yang akan
dijadikan bahan dalam penelitian ini adalah analisis fundamental dimana dalam
beberapa penjelasan diatas menunjukkan bahwa analisis fundamental
memberikan penjelasan lebih kepada dari internal perusahaannya dan salah
satunya adalah instrumen finansial atau pada laporan keuangannya. Dengan
laporan keuangan tersebut memerlukan beberapa analisis rasio-rasio keuangan
untuk melihat pergerakan pertumbuhan keuangan dan bisnis perusahaan dari
tahun ke tahun (Darmawan 2016). Rasio keuangan yaitu meliputi Return on
Asset (ROA), Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER).
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Putri 2022)
menunjukan hasil bahwa variabel Return on Asset (ROA), Current Ratio (CR)
dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham. Diperkuat
juga oleh hasil riset (Levina and Dermawan 2019) menunjukkan bahwa Return
30

on Equity (ROE), Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
harga saham.
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
H1 : Terdapat pengaruh antara Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR) dan
Leverage (DER) berpengaruh secara simultan terhadap Harga saham
2.7.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba
atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. ROA digunakan
untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dengan meningkatnya ROA
berarti kinerja perusahaan semakin baik dan sebagai dampaknya harga saham
perusahaan semakin meningkat. Dengan meningkatnya harga saham, maka
return saham perusahaan yang bersangkutan juga meningkat. Dengan demikian
ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian (Sibarani et al. 2021), (Detama and Laily 2021) (Putra et al. 2020),
dan (Sirait and Khoiri 2022) yang membuktikan bahwa ROA berpengaruh yang
positif terhadap return saham.

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :


H2 : Terdapat pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Harga saham

2.7.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham


Menurut (Kasmir 2018) rasio likuiditas atau sering disebut dengan rasio
modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen
yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar (utang
jangka pendek). Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga
terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Semakin baik current ratiomencerminkan semakin likuid perusahaan
tersebut, sehingga kemampuan untuk memenuhi kemampuan jangka pendeknya
semakin tinggi, hal ini akan mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan di
mata investor sehingga akan mampu meningkatkan return saham perusahaan.
Hal ini telah terbukti dari penelitian yang telah dilakukan (Sirait and Khoiri
31

2022) dan (Putri 2022) yang mana current ratio berpengaruh positif terhadap
return saham.

Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :


H1 : Terdapat pengaruh antara Likuiditas (CR) terhadap Harga saham
2.7.4 Pengaruh Leverage Terhadap Harga Saham
Leverage mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya.Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang
membandingkan total hutang dengan total modal sendiri. DERdapat memberikan
gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan suatu hutang. Semakin besar DER,
semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak luar, baik berupa pokok
maupun bunga pinjaman. Jika beban perusahaan semakin berat maka kinerja
perusahaan semakin memburuk dan berdampak pada penurunan harga saham
dan return saham. Hal ini sesuai dengan penelitian (Putri 2022), (Darmawan
2016) dan (Levina and Dermawan 2019) memberikan bukti bahwa pengaruh
Leverage terhadap return saham adalah positif.
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
H1 : Terdapat pengaruh antara Leverage (DER) terhadap Harga saham

2.8 Kerangka Konseptual


Adapun kerangka konseptual penelitian yang dikemukakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Keterangan:

1. Variabel Independen, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang


lain. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas (X1),
likuiditas (X2) dan leverage (X3)
2. Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah harga saham (Y).
32

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan tahap atau gambaran mengenai berbagai
komponen yang akan digunakan peneliti serta kegiatan yang dilakukan selama
proses penelitian. Proses ini merupakan tahap awal dalam proses penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahapan-tahapan yang saling
berkaitan dan merangkai proses penelitian. Penyusunan desain penelitian ini
dilakukan agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain
penelitian ini berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Metode penelitian, kata populasi sangat popular untuk menyebutkan
serumpun sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016). Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
itu.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan sub sektor
transportasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) 2019-2021.

Tabel 3.1 Daftar Nama Perusahaan Dalam Populasi Penelitian


No. Nama Perusahaan Kode
Saham
1 PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk GIAA
2 PT. Adi Sarana Armada Tbk ASSA
3 PT. Blue Bird Tbk BIRD
4 PT. MNC Energy Investments Tbk IATA
5 PT. Air Asia Indonesia Tbk CMPP

33
34

6 PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk WEHA


7 PT Transkon Jaya Tbk TRJA
8 PT Batavia Prosperindo Trans Tbk BPTR
9 PT Express Transindo Utama Tbk TAXI
10 PT Eka Sari Lorena Transport Tbk LRNA
11 PT Jaya Trishindo Tbk HELI
12 PT Steady Safe Tbk SAFE
13 PT Dewata Freightinternational Tbk DEAL
14 PT Humpuss Intermoda Transportasi HITS
Tbk
15 PT Jasa Armada Indonesia Tbk IPCM
16 PT Krida Jaringan Nusantara Tbk KJEN
17 PT Logindo Samuderamakmur Tbk LEAD
18 PT Mitra Bantera Segara Sejati Tbk MBSS
19 PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk PORT
20 PT Satria Antaran Prima Tbk SAPX
21 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU
22 PT Sillo Maritime Perdana Tbk SHIP
23 PT Samudera Indonesia Tbk SMDR
24 PT Soechi Lines Tbk SOCI

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2016). Sampel penelitian yang diambil dari populasi
adalah perusahaan sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2019-2021.
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Non
Probability Sampling. Non Probability Sampling jenis sampel ini tidak dipilih
secara acak. Teknik Non Probability Sampling yang dipilih yaitu dengan
Sampling Jenuh yaitu metode penarikan sampel bila semua anggota populasi
dijadikan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi kecil,
kurang dari 30 (Sugiyono 2018)
Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah seluruh perusahaan
sub sektor transportasi yang telah melaporkan laporan keuangan untuk tahun
2019-2021.
35

3.3 Definisi Operasional Variabel


Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetepkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016).

3.3.1 Return On Asset


Return On Asset adalah yang menggambarkan sebuah perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan menggunakan aktivanya. Return On Asset
dihitung dengan menggunakan rasio antara laba bersih setelah pajak dengan total
aktivas. Skala penggukuran tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba Bersih
ROA=
Total Aset

3.3.2 Current Ratio


Current Ratio adalah rasio yang dapat dari membagi asset lancar dengan
utang lancar. Rumusan untuk rasio lancar atau current ratio dapat digunakan
sebagai berikut (Kasmir 2018):

Asset lancar
CR=
Hutang Lancar

3.3.3 Debt To Equity Ratio


Debt to Equity atio adalah rasio keuangan yang dipakai untuk menilai
utang dengan ekuitas perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengetahui total
dana yang disediakan oleh peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan.
Dengan kata lain. seberapa besar nilai setiap rupiah modal perusahaan yang
dijadikan sebagai jaminan utang. Rumusan untuk Debt To Equity Ratio dapat
digunakan sebagai berikut:

Hutang lancar
DER=
Ekuitas

3.3.4 Harga Saham


Harga saham adalah harga patokan yang ditentukan karena banyaknya
permintaan dan penawaran dipasar modal.
36

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel


Variabel Definisi Indikator Skala
ROA adalah rasio
profitabilitas yang
mengukur  
kemampuan
perusahaan Laba Bersih
ROA (X1) ROA= Rasio
menghasilkan laba Total Aset
dari penggunaan
seluruh sumber daya
atau aset yang
dimilikinya.
CR adalah rasio yang
mengukur kinerja
keuangan necara
likuiditas perusahaan.  
Rasio Lancar ini
menunjukan Asset lancar
CR (X2) CR= Rasio
kemampuan Hutang Lancar
perusahaan untuk
memenuhi kewajiban
hutang jangka
pendeknya pada 12
bulan ke depan.
DER adalah rasio
keuangan yang
dipakai untuk menilai
utang dengan ekuitas  
perusahaan. Rasio ini Hutang lancar
DER (X3) digunakan untuk DER= Rasio
Ekuitas
mengetahui total dana
yang disediakan oleh
peminjam (kreditur)
dengan pemilik
perusahaan.
Harga saham adalah
harga saham di bursa
saham pada saat
tertentu yang
Harga ditentukan oleh pelaku
Kinerja Keuangan Rasio
Saham (Y) pasar dan oleh
permintaan dan
penawaran saham
yang bersangkutan di
pasar modal.
37

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data


kuantitatif (Sugiyono 2016) yaitu dalam bentuk kuantitas yang mewakili
dengan menggunakan angka atau numeric dan analisis menggunakan statistik.
Sumber data yang diperoleh dari ringkasan kinerja atau laporan keuangan
perusahaan sub sektor transportasi yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia
yang telah diaudit dengan priode penelitian tahun 2019-2021. Data diperoleh
dari situs resmi yaitu wwvv.idx.co.id., wwvv.bi..go.id., wwvv.bps..go.id,
wwvv.idnfinancial.com, wwvv.sahamok..comwebsite lainnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
data sekunder dari ringkasan kinerja atau laporan keuangan yang telah
dipublikasi di Bursa Efek Indonesia.

3.5 Metode Analisis Data


Analisis data digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana variable Retrun
On Asset, Current Ratio dan Debt To Equity Ratio mempengaruhi harga saham
secara individual atau bersama. Dalam menganalisis data dilakukan beberapa
pengujian yang meliputi: analisis deskriptif, pengujian hipotesis, uji normalitas,
asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif


Informasi yang dikumpulkan dalam penelitian dan diolah, kemudian di
analisis dengan dengan menggunakan alat statistik yaitu statistik deskriptif. Uji
statistik deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan
diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil dan distribusi variabel-variabel
tersebut. Penelitian menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari nilai
maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi setiap variabel
yang digunakan.
Menurut (Sugiyono 2016) analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui
dan dapat menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam sebuah situasi.
Tujuan dari analisis deskriptif adalah memberikan gambaran aspek-aspek yang
relevan dengan fenomena dari perspektif seseorang, organisasi atau lainnya.
38

Analisis deskriptif dapat membantu peneliti dalam memahami karakteristik


sebuah kelompok dalam situasi tertentu, memikirkan secara sistematis mengenai
berbagai aspek dalam situasi tertentu, memberikan gagasan untuk penelitian lebih
lanjut, dan membuat keputusan.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik


3.5.2.1 Uji Normalitas
Menurut (Ghozali 2018), Uji normalitas merupakan uji yang bertujuan
untuk melihat apakah data model penelitian regresi terdapat variabel residual dan
memiliki distribusi yang normal. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan ini adalah jika
hasil yang diperoleh lebih besar dari 0,05% maka dapat disimpulkan data dalam
penelitian ini berdistribusi normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinieritas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model
penelitian regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Dalam pengujian
ini standar yang digunakan adalah berdasarkan nilai toleran dan lawannya yaitu
variance inflation factor (VIF). Pedoman yang digunakan dalam uji
multikolinieritas yaitu jikan nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥
10, maka dapat dikatakan dalam data tersebut terdapat multikolinieritas (Ghozali,
2018).

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas menurut (Ghozali 2018) memiliki tujun untuk
menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya dalam model regresi. Metode yang digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melalui pengujian
menggunakan uji Glejser. Uji Glejser mengusuklan untuk meregres nilai absolut
residual terhadap variabel bebas. Hasil probabilitas akan dikatakan signifikan jika
nilai signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%.
39

3.5.2.4 Uji Autokorelasi


Menurut (Ghozali 2018) uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah
model regresi linear terdapat korelasi antara kesalah pengganggu pada periode ke t
dengan kesalahaan pada periode sebelumnya atau t-1. Aotokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan antara satu sama lain. Hal ini
sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series, karena sampel atau
observasi tertentu cenderung dipengaruhi oleh observasi sebelumnya. Cara yang
digunakan dala uji autokorelasi yaitu dengan melakukan uji Durbin-Waston
(DW). Dimana pengambilan keputusan uji Durbin-Waston adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai DW terletak dibawah -2, maka terdapat autokorelasi positif
2. Jika nilai DW terletak diantara -2 sampai 2 maka ridak terdapat
autokorelasi
3. Jika ninai DW terletak diatas 2 berarti terdapat autokorelasi negatif

3.5.3 Uji Regresi Berganda


Regresi linier berganda adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh dua atau lebih variabel independent terhadap satu variabel dependent
(Ghozali 2018). Hubungan ini biasanya dirumuskan sebagai berikut:

Y=α+β1X1+β2X2…+ε1
Dalam penelitian ini, variabel di aplisikasikan dalam rumus sebagai
berikut:

Y = α + β 1 X 1 (profitabilitas) + β 2 X 2 (likuiditas) + β 3 X 3 (leverage) + ε 1

Keterangan:

Y = Variabel dependen (harga saham)

α = Konstanta
β 1,2 = Koefisien regesi linier berganda
X1 = profitabilitas
X2 = likuiditas
X3 = leverage
40

3.5.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi ialah antara 0-1 dengan indikasi tingkat
level yang lebih tinggi, dan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Rumus
yang digunakan pada koefisien determinasi adalah r2 x 100% (Ghozali 2018).
Koefisiensi determinasi R2 merupakan ukuran yang menyatakan seberapa
baik garis regresi sampel cocok atau sesuai dengan datanya. Berikut pedoman
untuk memberikan interpretasi koefisien determinasi menurut (Sugiyono 2016).
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Determinasi
Proposi/Internal Koefisien Keterangan
0% - 19,99% Sangat Rendah
20% - 39,99% Rendah
40% - 59,99% Sedang
60% - 79,99% Kuat
80% - 100% Sangat Kuat

3.5.5 Uji Hipotesis


3.5.5.1 Uji Statistik T
Uji T atau uji parsial dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan
antara masing – masing variabel independen terhadap variabel bebas. Tingkat
signifikan yang digunakan dalam uji t menurut (Sugiyono 2016), yaitu sebesar
0.05 dan dibandingkan dengan nilai t hitung dengan nilai tabel. Pedoman yang
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pada uji t, yaitu sebagai berikut:
1. Apabila nilai probalilitas < 0.05 dan nilai t hitung > t tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen memiliki pengaruh terhadap
variabel bebas secara pasrsial.
41

2. Apabila nilai profitabilitas > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap
variabel bebas secara parsial.
3.5.5.2 Uji F
Uji F atau uji simultan dilakukan untuk melihat apakah semua variabel
independen dalam penelitian memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap
variabel bebas atau dependen (Ghozali 2018). Tingkat signifikan yang digunakan
dalam uji menurut (Ghozali 2018), yaitu jika nilai sig < alpha (0.05). Berikut
merupakan pedoman yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pada
uji f, yaitu:
1. Apabila nilai signifikan menunjukan > 0.05, maka tidak terdapat pengaruh
antar variabel terikat dengan bebas secara simultan.
2. Apabila nilai signifikan < 0.05, maka terdapat pengaruh antara variabel
terikat dengan variabel bebas secara simultan
42

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana


Media.
Anni’Mah, Hidayatul Fateha, Ati Sumiati, and Santi Susanti. 2020. “Pengaruh
Leverage, Likuiditas, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Indeks IDX
SMC Composite 2019.” Jurnal Akuntansi, Perpajakan Dan Auditing
1(2):260–79.
Aulia, Afkar. 2018. “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Sektor Batubara
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 Sampai Tahun 2016.”
3(2).
Damayanti, Ranti, and Agus Sucipto. 2022. “The Effect Of Profitability ,
Liquidity , And Leverage On Firm Value With Dividend Policy As
Intervening (Case Study on Finance Sector In Indonesian Stock Exchange
2016-2020 Period ).” International Journal of Economics, Business and
Accounting Research (IJEBAR) 2022(2):863–76.
Darmadji, Tjiptono, and Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi.
Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Darmansyah. 2014. “Pengaruh Hutang Dan Ekuitas Terhadap Harga Saham
( Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011 ).” Forum Ilmiah
Vol.11(No.1):Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul.
Darmawan, Arya. 2016. “Jurnal Stei Ekonomi Volume 26 – Nomor 02, Desember
2016.” 26(50):1–14.
Detama, Ghazian Rosliando, and Nur Laily. 2021. “Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan
Farmasi Yang Terdaftar di BEI).” Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
10(1):1–16.
Dewi, Gusti Ayu Ketut, Rencana Sari Dewi, and D. P. Vijaya. 2018. Investasi
Dan Pasar Modal Indonesia. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Fahmi, I. 2012. Manajemen Investasi (2nd Ed.). Salemba Empat.
Fahmi, I. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal (Pertama).
Mitra Wacana Media.
Fahmi, I. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hadi, Nor. 2014. Pasar Modal: Acuan Teoritis Dan Praktis Investasi Di
Instrumen Keuangan Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hanafi, Mamduh M., and Abdul Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Tujuh. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.
Hery. 2014. Akuntansi Dasar 1 Dan 2. PT Gramedia Widiasarana.
Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan : Integrated and Comprehensive Edition.
Cetakan Ketiga. PT. Gramedia : Jakarta.
Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada.
Levina, Stella, and Elizabeth Sugiarto Dermawan. 2019. “Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga
43

Saham.” Jurnal Paradigma Akuntansi 1(2):381. doi: 10.24912/jpa.v1i2.5100.


Manullang, Januardin, Hanson Sainan, Phillip Phillip, and Winson Halim. 2019.
“Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2014-2018.” Owner 3(2):129. doi: 10.33395/owner.v3i2.142.
Panuntas, A. P., M. R. Nazar, and D. Zultilisna. 2018. “Pengaruh Net Profit
Margin , Return On Equity , Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham (
Studi Empiris Pada Perusahaan Property & Real Estate Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia 2013-2016).” The Effect of Net Profit Margin , Return
On Equity 5(1):729–739.
Parwati, R. R. Ayu Dika, and Gede Mertha Sudiartha. 2016. “Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas Dan Penilaian Pasar Tehadap Return
Saham Perusahaan Manufaktur.” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana
5(1):385–413.
Pratama, Galang, and Ida Nurhayati. 2014. “Sebagai Variabel Moderasi.” Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis 1(2):51–66.
Putra, Indika Candra Dwi, Sri Hermuningsih, and Gendro Wiyono. 2020. “The
Effect of Liquidity, Profitability and Leverage on Company Value with
Dividends as a Moderation Variable in a Company Included in the LQ45
Index on the Indonesia Stock Exchange Year 2016-2019.” The Journal Of
Business and Managemen 3:187–98.
Putri, Tatia. 2022. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia.” 15(2):1–23.
Rudin, M., Djayani Nurdin, and Vita Yanti Fattah. 2016. “The Effect of Liquidity
and Leverage on Profitability of Property and Real Estate Company in
Indonesian Stock Exchange.” International Journal of Social Sciences and
Management 3(4):300–304. doi: 10.3126/ijssm.v3i4.15964.
Sari, Kumala, Rindi Nurlaela, Siti Hendra Titisari, and Kartika. 2018. “The Effect
of Liquidity Ratio, Profitability Ratio, Company Size, and Leverage on Bond
Rating in Construction and Real Estate Company.” The 2nd International
Conference on Technology, Education and Social Science (ICTESS)
2018:418–26.
Sibarani, Alvarido, Ruth Putri Yunita, Kosti Juliana Siregar, Beby Anastasia,
Panggabean, and Tina Novianti Sitanggang. 2021. “The Effect of Company
Size, Sales Growth, Profitability and Leverage on Stock Returns in Food and
Beverage Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-
2019 Period.” Academia Open 4:12696–710. doi:
10.21070/acopen.4.2021.1984.
Sirait. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Ekuilibria.
Sirait, Anggun Enjelina, and M. Khoiri. 2022. “Pengaruh Profitabilitas Dan
Likuiditas Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat
Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Makanan Dan Minuman).” Ekonomi,
Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS) 3(3):6–7. doi:
10.47065/ekuitas.v3i3.1175.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukarya, I. Putu, and I. Gde Kajeng Baskara. 2018. “Pengaruh Profitabilitas,
44

Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverages.” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 8(1):439. doi:
10.24843/ejmunud.2019.v08.i01.p16.
Sutriani, Anis. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap
Return Saham Dengan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham
Lq-45.” Journal of Business and Banking 4(1):67. doi:
10.14414/jbb.v4i1.294.
Tahu, Gergorius Paulus, and Dominicius Djoko Budi Susilo. 2017. “Effect of
Liquidity , Leverage and Profitability to The Firm Value (Dividend Policy as
Moderating Variable) in Manufacturing Company of Indonesia Stock
Exchange.” Research Journal of Finance and Accounting 8(18):89–98.
Tandelilin, Eduardus. 2017. Pasar Modal Manajemen Portofolio & Investasi.
Edisi Pertama. Yogyakarta : Kanisius.
Vonna, Sari Maulida. 2021. “Pengaruh Hutang Terhadap Harga Saham
Perusahaan Agrikultur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Akbis:
Media Riset Akuntansi Dan Bisnis 4(1):15. doi: 10.35308/akbis.v4i1.2830.
Yando, Agus Defri, and Syarif Hidayah Lubis. 2018. “Pengaruh Asimetri
Informasi Terhadap Praktik Manejemen Laba.” Jurnal Akuntansi Barelang
3(1):1–10.

Anda mungkin juga menyukai