Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Biro Keuangan
Tahun 2020 – 2024 dapat diselesaikan.
Rencana Strategis merupakan suatu proses rencana yang berorientasi pada hasil
yang dicapai dalam kurun waktu 5 tahun dengan memperhitungkan berbagai
kekuatan/potensi, hambatan dan peluang yang ada atau mungkin timbul. Dokumen
Renstra memuat tujuan dan sasaran strategis serta kebijakan dan program yang
realistis selama periode 2020 – 2024 dan digunakan sebagai pedoman dan arah
pembangunan yang hendak dicapai pada periode 2020 – 2024, serta merupakan
dasar dan acuan bagi Unit Eselon III di lingkungan Biro Keuangan untuk
melaksanakan (1) Penyusunan dan Penetapan Rencana Lima Tahunan (Rencana
Strategis); (2) Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan RKA-
KL; (3) Pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan; dan (4) Pemantauan dan Evaluasi
(Renja, Renstra, dan LKIP). Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh jajaran di lingkungan Biro Keuangan yang telah
memberikan substansi, data, dan sumbang saran dalam penyusunan Rencana
Strategis Biro Keuangan periode 2020 - 2024.
Kami menyadari bahwa Rencana Strategis Biro Keuangan Sekretariat Jenderal
Kementerian Perhubungan periode 2020 - 2024 masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami mengharapkan adanya saran/masukan/evaluasi dari seluruh jajaran Biro
Keuangan guna penyempurnaan dokumen dimaksud. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha dan upaya kita. Amin.
JOKO MURDYONO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19711007 199703 1 004
Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Biro Keuangan memiliki struktur
organisasi yang terdiri dari 4 bagian dan 12 subbagian, secara detil
digambarkan pada Gambar 1.1 berikut:
Persentase Penyerapan
Tercapainya
IKK1 Anggaran Biro % 100 100 112 100
Laporan
Keuangan
Keuangan
Kementerian
Perhubungan Jumlah laporan
SS1
dengan pemantauan/monitoring
penilaian Opini dan evaluasi
Wajar Tanpa pelaksanaan anggaran
IKK2 Laporan 12 - - 12
Pengecualian pendapatan dan belanja
(WTP) di lingkungan
Kementerian
Perhubungan.
Jumlah laporan
pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja
triwulanan, semesteran
IKK3 Laporan - - - 4
dan tahunan di
lingkungan
Kementerian
Perhubungan
Jumlah laporan/bahan
rapat yang up to date
IKK4 sebagai bahan Laporan 12
Pimpinan dalam
mengambil keputusan
Jumlah laporan hasil
pemantauan/
monitoring dan evaluasi
IKK5 Surat - - - 4
pelaksanaan E-
Monitoring dan
Reporting
Jumlah laporan hasil
penatausahaan,
pembukuan, verifikasi,
IKK6 Laporan 2 - - 2
dan
pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran
b. Laporan Keuangan
Belanja Subsidi
Kemenhub (BA.999.07):
Semester I, Triwulanan
III, Tahunan Unaudited,
Tahunan Audited
Jumlah laporan
Sosialisasi Kebijakan
IKK8 Laporan 2 2 2 2
Akuntansi serta Sistem
Prosedur Keuangan
Jumlah laporan
Pengelolaan Keuangan
IKK9 Laporan 2 2 2 2
Badan Layanan Umum
(PK-BLU)
Jumlah laporan atas
Tindak Lanjut Laporan
IKK10 Hasil Pemeriksaan Laporan 2 2 4 4
(LHP) dari Aparat
Pengawasan
Jumlah laporan
pelaksanaan
IKK11 pembekalan Pengelola Laporan 3 3 3 3
Keuangan Negara di
lingkungan Kemenhub
Persentase realisasi
terhadap Target PNBP
IKK12 % 68,86 91,26 109,33 107,8
yang akan dicapai
Kemenhub
Jumlah Laporan PNBP
triwulanan, semesteran,
IKK13 Laporan 4 4 4 4
dan tahunan di
lingkungan Kemenhub
Berdasarkan data pada tabel 1.1 tersebut di atas, dapat disimpulkan capaian
realisasi masing-masing indikator kinerja (IK) Biro Keuangan tahun 2017 –
2020 sebagai berikut:
1. IKK 1, Persentase Penyerapan Anggaran Biro Keuangan mengalami
capaian yang sangat memuaskan dengan rata-rata capaian 103%, dengan
2. Permasalahan
a. Pandemi Covid-19 menyebabkan penyerapan anggaran
mengalami hambatan antara lain pada kegiatan Pendidikan,
Penelitian, dan Pembangunan dengan adanya kebijakan
physical/social distancing;
b. Penerimaan PNBP dan BLU yang belum mencapai target
sehingga penyerapan tidak dapat direalisasikan;
c. Adanya permasalahan lahan yang masih dalam proses
pembebasan;
d. Sebagian kegiatan fisik masih dalam proses perizinan (Analisis
Dampak Lingkungan, Rencana Tata Ruang Wilayah);
e. Terdapat kegiatan Kontrak Tahun Jamak yang masih dalam
proses persetujuan;
f. Banyak kegiatan kontrak yang termin pembayarannya dilakukan
pada akhir tahun dan tidak sesuai jadwal; dan
g. Masih terdapat catatan Halaman IV DIPA (Blokir).
2.1.2. Akuntansi
1. Potensi
a. SDM yang berlatar belakang pendidikan Akuntansi dan
keuangan;
2. Permasalahan
a. Kurangnya pemahaman SDM pengelola keuangan terkait proses
bisnis akuntansi dan aplikasi SAIBA maupun SIMAK;
b. Kurangnya pemahaman SDM mengenai prosedur perencanaan,
penilaian, dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan
Keuangan;
c. Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan SDM dengan tugas
dan fungsinya;
d. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan masih belum rinci dan
belum memadai;
e. Masih adanya selisih maupun kesalahan dalam pencatatan
transaksi keuangan serta penyajian Laporan Keuangan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);
2. Permasalahan
a. Masih terdapat rekomendasi yang belum sesuai dan belum
ditindaklanjuti;
b. Masih terdapat kerugian negara yang belum diselesaikan
terutama oleh pihak ketiga;
c. Maih terdapat temuan dan rekomendasi yang berulang; dan
d. Masih adanya temuan dan rekomendasi sampai dengan lebih dari
5 (lima) Tahun yang belum ditindaklanjuti.
2. Permasalahan
a. Perlunya peningkatan kualitas perencanaan PNBP baik
mengenai rencana target PNBP; atau rencana target dan pagu
penggunaan dana PNBP;
b. Perlunya peningkatan kualitas pelaksanaan PNBP yang meliputi
Penentuan PNBP Terutang; Pemungutan PNBP; Pembayaran
dan penyetoran PNBP; Penggunaan dana PNBP; Pengelolaan
piutang PNBP; serta Penetapan dan penagihan PNBP Terutang;
c. Perlunya peningkatan kualitas pertanggungjawaban PNBP yang
meliputi penatausahaan PNBP dan pelaporan PNBP;
d. Perlunya peningkatan SDM pengelola PNBP; dan
e. Perlunya peningkatan kualitas pengawasan PNBP melalui
pengawasan intern atas Pengelolaan PNBP sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Penataan Organisasi/Kelembagaan
Dilakukan kajian untuk menelaah keberadaan Lembaga Nonstruktural
(LNS). Hasil kajian merekomendasikan untuk melikuidasi dan fungsi-
fungsinya dilaksanakan oleh instansi terkait, integrasi atau penggabungan
LNS yang memiliki tugas fungsi serupa, integrasi LNS ke Kementerian atau
lembaga yang membidangi urusan pemerintahan yang sama.
Tindak lanjut hasil kajian tersebut dilakukan dengan penataanKelembagaan
Nonstruktural (LNS) oleh Presiden, di mana sepanjang tahun 2014-2017
telah dihapus sebanyak 23 LNS. Selain itu, dalam rangka
4. Penataan Tatalaksana
Telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang bertujuan untuk
mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu baik di
instansi pusat maupun pemerintah daerah. Arsitektur SPBE Nasional akan
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan integrasi proses bisnis, data,
infrastruktur, aplikasi dan keamanan SPBE untuk menghasilkan
keterpaduan secara nasional. Berdasarkan kebijakan tersebut, seluruh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah wajib menerapkan SPBE.
Dengan melakukan penerapan SPBE yang terpadu, instansi pusat dan
pemerintah daerah dapat memanfaatkan data, aplikasi, dan infrastruktur
SPBE sehingga dapat meminimalisir duplikasi pengembangan/
pembangunan SPBE dan mengurangi pemborosan dalam pembelanjaan
TIK. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan pemerintah
berbasis elektronik, peningkatan penerapan tata laksana berbasis
elektronik, dan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel.
6. Penguatan Akuntabilitas
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
masih terus mendorong penguatan Akuntabilitas Kinerja melalui
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di
seluruh Kementerian/Lembaga/pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan
perintah presiden dalam berbagai kesempatan yaitu peningkatan efektivitas
dan efisiensi pemerintah, dengan menjamin APBN yang fokus dan tepat
sasaran. Hasil dari implementasi SAKIP ini adalah menciptakan organisasi
yang memiliki kinerja tinggi dan pemanfaatan anggaran secara efektif dan
efisien.
Peta strategis Biro Keuangan tahun 2020 – 2024 yang disusun berdasarkan
metode balance scorecard dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
VISI
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong
Meningkatnya Birokrasi
Kementerian Perhubungan yang
Bersih dan Akuntabel
Customer
Perspective IKK. 1.1
Indeks Pengelolaan Keuangan
Kementerian Perhubungan Opini BPK
Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan Keuangan
Learn & Growth
Perspective
IKK. 6.1 IKK. 7.1 IKK. 7.2
Kualitas Penyelenggaraan Indeks Tata Kelola Manajemen SDM
Perkantoran Biro Keuangan
Biro Keuangan
2) Perencanaan Kas
RA
Terwujudnya Realisasi = − 100%
Laporan 𝐴𝑅𝑃𝐷
Jika persentase realisasi memiliki nilai (+), maka digunakan
Keuangan Meningkatnya Birokrasi Indeks Pengelolaan
rumus sebagai berikut:
Kementerian Kementerian Keuangan
Nilai
Perhubungan Perhubungan yang Kementerian
𝐵𝐴& = (BMD&) − (𝑅𝑒𝑎𝑙5𝑠𝑎𝑠5 7 BMD&)
dengan Bersih dan Akuntabel Perhubungan
penilaian
Jika persentase realisasi memiliki nilai (-), maka digunakan
opini WTP
rumus sebagai berikut:
Catatan:
Maksimal skor perencanaan Kas adalah 2%
Minimal skor perencanaan Kas adalah 0%
Keterangan:
BA2 = Bobot Aspek (Perencanaan Kas)
RA = Jumlah realisasi anggaran pada bulan bersangkutan
3) Revisi DIPA
Ketentuan penilaian Jumlah Revisi DIPA:
Revisi DIPA Nilai
(Pertriwulan)
1 100
2 75
3 50
4 25
>4 0
Nilai Tw I + Nilai Tw II + Nilai Tw III + Nilai Tw IV
%Rev = 1100%
4
𝐵𝐴3 = %Rev x BMD3
Keterangan:
BA3 = Bobot Aspek (Revisi Dipa)
BMD3 = Bobot maksimal dukungan aspek Revisi DIPA (2%)
%Rev = Jumlah Bobot persentase revisi DIPA
BM = BA1 + BA& + BA3
Keterangan:
BM = Bobot maksimal Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Kementerian Perhubungan (35%)
BA1 = Bobot Aspek (Penyerapan Anggaran)
BA2 = Bobot Aspek (Perencanaan Kas)
BA3 = Bobot Aspek (Revisi Dipa)
Keterangan:
NKI = Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi
P = Penyerapan anggaran
K = Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan
CKP = Capaian Keluaran (Output) Program
CKP = Capaian Keluaran (Output) Kegiatan
NE = Nilai Efisiensi
WP = Bobot penyerapan anggaran (2,5%)
Wk = Bobot konsistensi penyerapan anggaran terhadap
perencanaan (5%)
WCK = Bobot capaian keluaran (10%)
WE = Bobot efisiensi (7,5%)
Keterangan:
CSS = Capaian Sasaran Strategis
m = Jumlah Sasaran Strategis
n = Jumlah indikator Sasaran Strategis
Keterangan:
Keterangan:
NKI = Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi
CSP = Capaian Sasaran Program
WI = Bobot Aspek Implementasi (25%)
WM = Bobot Aspek Manfaat (40%)
Keterangan:
NKP = Nilai Kinerja tingkat eselon I
2) Perencanaan Kas
RA
Realisasi = − 100%
Meningkatnya Kualitas Kualitas Pengelolaan 𝐴𝑅𝑃𝐷
Pengelolaan Keuangan Keuangan
NIlai Jika persentase realisasi memiliki nilai (+), maka digunakan
Kementerian Kementerian
rumus sebagai berikut:
Perhubungan Perhubungan
𝐵𝑆𝐴& = (BM+D&) − (𝑅𝑒𝑎𝑙5𝑠𝑎𝑠5 7 BM+D&)
Keterangan:
BSA2 = Bobot Sub Aspek (Perencanaan Kas)
RA = Jumlah realisasi anggaran pada bulan bersangkutan
3) Revisi DIPA
%Rev
Nilai Tw I + Nilai Tw II + Nilai Tw III + Nilai Tw IV
= 7100%
4
Keterangan:
BSA3 = Bobot Sub Aspek (Revisi Dipa)
BMSD3 = Bobot maksimal dukungan sub aspek Revisi DIPA (2%)
%Rev = Jumlah Bobot persentase revisi DIPA
Keterangan:
BA3 = Ketepatan waktu penyampaian laporan
%L = Persentase penyampaian laporan
TOTAL
2020 2021 2022 2023 2024
PROGRAM/ AKTIVITAS/ KRO/ RO/ KOMPONEN/
KODE VOLUME
SUBKOMP/ DETIL JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA
022.01.WA Program Dukungan Manajemen 13.441.481.000 23.244.487.000 24.549.998.000 26.245.471.700 28.378.847.230 115.860.284.930
4657 Pengelolaan Perencanaan Keuangan BMN dan Umum 13.441.481.000 23.244.487.000 24.549.998.000 26.245.471.700 28.378.847.230 115.860.284.930
4657.EAA Layanan Perkantoran[Base Line] 1.0 Layanan 3.951.087.000 1.845.439.000 2.439.586.000 2.683.544.600 3.220.253.520 14.139.910.120
4657.EAA.002 Operasional Perkantoran 1.0 Layanan 3.951.087.000 1.845.439.000 2.439.586.000 2.683.544.600 3.220.253.520 14.139.910.120
4657.EAB Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal[Base Line] 4.0 Layanan 8.269.008.000 17.589.917.000 19.000.089.000 20.451.604.100 22.048.270.710 87.358.888.810
4657.EAB.001 Perencanaan dan Penganggaran Kementerian Perhubungan 1.0 Nilai 1.518.679.000 1.593.969.000 2.956.422.000 2.956.422.000 2.956.422.000 11.981.914.000
4657.EAB.003 Perencanaan dan Penganggaran UPT/ Satuan Kerja 1.0 Layanan 1.007.398.000 463.092.000 463.092.000 463.092.000 463.092.000 2.859.766.000
Pengelolaan Keuangan Kementerian Perhubungan
4657.EAB.004 Pengelolaan Laporan Keuangan 1.0 Layanan 5.239.232.000 14.467.432.000 14.515.151.000 15.966.666.100 17.563.332.710 67.751.813.810
Pengelolaan Keuangan UPT/Satker Pengelolaan Laporan
4657.EAB.006 Keuangan 1.0 Layanan 503.699.000 1.065.424.000 1.065.424.000 1.065.424.000 1.065.424.000 4.765.395.000
4657.EAL Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal[Base Line] 1.0 Laporan 1.221.386.000 3.809.131.000 3.110.323.000 3.110.323.000 3.110.323.000 14.361.486.000
Monitoring dan Evaluasi Anggaran dan Kinerja Kementerian
4657.EAL.001 1.0 Nilai 1.221.386.000 3.809.131.000 3.110.323.000 3.110.323.000 3.110.323.000 14.361.486.000
Perhubungan