Anda di halaman 1dari 67

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Biro Keuangan
Tahun 2020 – 2024 dapat diselesaikan.
Rencana Strategis merupakan suatu proses rencana yang berorientasi pada hasil
yang dicapai dalam kurun waktu 5 tahun dengan memperhitungkan berbagai
kekuatan/potensi, hambatan dan peluang yang ada atau mungkin timbul. Dokumen
Renstra memuat tujuan dan sasaran strategis serta kebijakan dan program yang
realistis selama periode 2020 – 2024 dan digunakan sebagai pedoman dan arah
pembangunan yang hendak dicapai pada periode 2020 – 2024, serta merupakan
dasar dan acuan bagi Unit Eselon III di lingkungan Biro Keuangan untuk
melaksanakan (1) Penyusunan dan Penetapan Rencana Lima Tahunan (Rencana
Strategis); (2) Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan RKA-
KL; (3) Pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan; dan (4) Pemantauan dan Evaluasi
(Renja, Renstra, dan LKIP). Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh jajaran di lingkungan Biro Keuangan yang telah
memberikan substansi, data, dan sumbang saran dalam penyusunan Rencana
Strategis Biro Keuangan periode 2020 - 2024.
Kami menyadari bahwa Rencana Strategis Biro Keuangan Sekretariat Jenderal
Kementerian Perhubungan periode 2020 - 2024 masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami mengharapkan adanya saran/masukan/evaluasi dari seluruh jajaran Biro
Keuangan guna penyempurnaan dokumen dimaksud. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha dan upaya kita. Amin.

Jakarta, April 2021


KEPALA BIRO KEUANGAN
Pelaksana Tugas

JOKO MURDYONO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19711007 199703 1 004

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1. Kondisi Umum ....................................................................................................... 1
1.2. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi............................................................ 1
1.3. Capaian Biro Keuangan....................................................................................... 3
1.4. Potensi dan Permasalahan ................................................................................. 6
1.5. Lingkungan Strategis ......................................................................................... 10
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN ......................................................................... 14
2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia..................................................... 14
2.2. Visi dan Misi Kementerian Perhubungan ........................................................ 15
2.3. Visi dan Misi Sekretariat Jenderal .................................................................... 16
2.4. Visi dan Misi Biro Keuangan ............................................................................. 18
2.5. Tujuan Biro Keuangan ....................................................................................... 18
2.6. Sasaran Strategis ............................................................................................... 19
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .......................................................................... 34
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Perhubungan ............................ 34
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal ........................................ 40
3.3. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Keuangan .................................................. 45
3.4. Kerangka Regulasi ............................................................................................. 46
3.5. Kerangka Kelembagaan .................................................................................... 47
BAB IV
INDIKATOR KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ........................................ 49
4.1. Target Kinerja ...................................................................................................... 49
4.2. Kerangka Pendanaan ........................................................................................ 52
BAB V
PENUTUP .......................................................................................................................... 56

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 ii


DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Capaian Sasaran dan Indikator Biro Keuangan Tahun 2017 – 2020 ....... 3
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Program, dan Indikator Kinerja Program
Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024 ............................................................... 21
Tabel 2.2 Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK) Biro Keuangan Tahun 2020-2024 ........................................................ 32
Tabel 3.1 Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi Rencana Strategis
Kementerian Perhubungan 2020 – 2024....................................................... 34
Tabel 3.2 Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi Rencana Strategis
Sekretariat Jenderal Tahun 2020 – 2024 ...................................................... 43
Tabel 3.3 kerangka Regulasi dalam Mendukung Pencapaian Tujuan Strategis ...... 46
Tabel 4.1 Target Kinerja Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024 ..................................... 49
Tabel 4.2 Target Kinerja Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024 .............................................................. 50
Tabel 4.3 Matriks Semula Menjadi Restrukturisasi Program Kegiatan, Output,
Sub Output Biro Keuangan ............................................................................. 53
Tabel 4.4 Kerangka Pendanaan Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024 ....................... 55

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 iii


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Keuangan ........................................................... 2
Gambar 2.1 Peta Strategis Biro Keuangan .................................................................... 19
Gambar 3.1 Usulan Pembaruan Struktur Organisasi Biro Keuangan ........................ 48

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Sektor transportasi menjadi salah satu sektor prioritas Pemerintah dan


diharapkan memberikan kontribusi optimal dalam mewujudkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat Indonesia, hal tersebut tertuang dalam nawacita
Presiden Republik Indonesia dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18
tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2020-2024. Dalam mendukung pembangunan nasional dan
mewujudkan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Biro Keuangan, Sekretariat Jenderal
Kementerian Perhubungan telah menyusun Rencana Strategis tahun 2020-
2024 sesuai Peraturan Menteri Perhubungan 80 Tahun 2020.
Sesuai dengan adanya perubahan nomenklatur struktur organisasi Biro
Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan, Biro Keuangan merupakan salah satu unit kerja Eselon II di
bawah Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan,
pembinaan administrasi dan pelaporan keuangan di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
Sebagai turunan dari Renstra Sekretariat Jenderal, maka Renstra Biro
Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan mempunyai peran
dan fungsi yang penting dalam melaksanakan manajemen koordinasi dan
fungsi keuangan di lingkup Kementerian Perhubungan secara tahunan dalam
periode tahun 2020-2024 dengan muatan materi Renstra Biro Keuangan 2020-
2024 berisi program dan kegiatan yang dilengkapi sasaran, indikator, target,
dan alokasi anggaran yang akan dilakukan oleh Biro Keuangan.

1.2. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi


Sesuai Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian
Perhubungan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Biro Keuangan
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretariat Jenderal

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 1


mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, pembinaan administrasi, dan
pelaporan keuangan di lingkungan Kementerian Perhubungan. Sebagai upaya
melaksanakan tugas tersebut, Biro Keuangan memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Penyiapan pembinaan dan koordinasi penyusunan rencana, pengelolaan
administrasi, revisi pelaksanaan/rencana, pemantauan, penelitian, evaluasi,
penilaian, dan penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja di lingkungan Kementerian Perhubungan;
2. Penyiapan pembinaan dan pelaksanaan akuntansi, penyusunan laporan
keuangan, analisa, evaluasi laporan keuangan dan penyiapan pembinaan
pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
3. Penyiapan pembinaan pengelolaan keuangan negara, penetapan Pejabat
Perbendaharaan Negara, tindak lanjut Tuntutan Perbendaharaan dan
Tuntutan Ganti Rugi, tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan unsur
pengawasan internal di lingkungan Sekretariat Jenderal dan tindak lanjut
laporan hasil pemeriksaan unsur pengawasan eksternal pada laporan
keuangan di lingkungan Kementerian Perhubungan;
4. Penyiapan pembinaan pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Biro Keuangan memiliki struktur
organisasi yang terdiri dari 4 bagian dan 12 subbagian, secara detil
digambarkan pada Gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Keuangan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 2


1.3. Capaian Biro Keuangan
Berdasarkan capaian kinerja Biro Keuangan tahun 2020, telah terjadi tren
positif peningkatan kinerja di setiap tahun dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya peningkatan realisasi
kegiatan dari tahun 2017 ke 2020. Data peningkatan realisasi kegiatan empat
tahun ke belakang dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Capaian Sasaran dan Indikator Biro Keuangan
Tahun 2017 – 2020
Kode Realisasi
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
IK 2017 2018 2019 2020

Persentase Penyerapan
Tercapainya
IKK1 Anggaran Biro % 100 100 112 100
Laporan
Keuangan
Keuangan
Kementerian
Perhubungan Jumlah laporan
SS1
dengan pemantauan/monitoring
penilaian Opini dan evaluasi
Wajar Tanpa pelaksanaan anggaran
IKK2 Laporan 12 - - 12
Pengecualian pendapatan dan belanja
(WTP) di lingkungan
Kementerian
Perhubungan.
Jumlah laporan
pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja
triwulanan, semesteran
IKK3 Laporan - - - 4
dan tahunan di
lingkungan
Kementerian
Perhubungan
Jumlah laporan/bahan
rapat yang up to date
IKK4 sebagai bahan Laporan 12
Pimpinan dalam
mengambil keputusan
Jumlah laporan hasil
pemantauan/
monitoring dan evaluasi
IKK5 Surat - - - 4
pelaksanaan E-
Monitoring dan
Reporting
Jumlah laporan hasil
penatausahaan,
pembukuan, verifikasi,
IKK6 Laporan 2 - - 2
dan
pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 3


Kode Realisasi
Sasaran Indikator Kinerja Satuan
IK 2017 2018 2019 2020
Jumlah laporan
perencanaan
IKK7 implementasi/pengelola
an Sistem Akuntansi
Pemerintah:
a. Laporan Keuangan
Kemenhub (BA.022):
Semester I, Triwulanan
III, Tahunan Unaudited, Laporan 8 8 8 8
Tahunan Audited

b. Laporan Keuangan
Belanja Subsidi
Kemenhub (BA.999.07):
Semester I, Triwulanan
III, Tahunan Unaudited,
Tahunan Audited
Jumlah laporan
Sosialisasi Kebijakan
IKK8 Laporan 2 2 2 2
Akuntansi serta Sistem
Prosedur Keuangan
Jumlah laporan
Pengelolaan Keuangan
IKK9 Laporan 2 2 2 2
Badan Layanan Umum
(PK-BLU)
Jumlah laporan atas
Tindak Lanjut Laporan
IKK10 Hasil Pemeriksaan Laporan 2 2 4 4
(LHP) dari Aparat
Pengawasan
Jumlah laporan
pelaksanaan
IKK11 pembekalan Pengelola Laporan 3 3 3 3
Keuangan Negara di
lingkungan Kemenhub
Persentase realisasi
terhadap Target PNBP
IKK12 % 68,86 91,26 109,33 107,8
yang akan dicapai
Kemenhub
Jumlah Laporan PNBP
triwulanan, semesteran,
IKK13 Laporan 4 4 4 4
dan tahunan di
lingkungan Kemenhub

Berdasarkan data pada tabel 1.1 tersebut di atas, dapat disimpulkan capaian
realisasi masing-masing indikator kinerja (IK) Biro Keuangan tahun 2017 –
2020 sebagai berikut:
1. IKK 1, Persentase Penyerapan Anggaran Biro Keuangan mengalami
capaian yang sangat memuaskan dengan rata-rata capaian 103%, dengan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 4


capaian tahun 2017 sebesar 100%, tahun 2018 sebesar 100%, tahun 2019
sebesar 112%, dan tahun 2020 sebesar 100%.
2. IKK 2, Jumlah laporan pemantauan/monitoring dan evaluasi pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Kementerian Perhubungan
pada tahun 2017 dan 2020 masing-masing dihasilkan 12 laporan,
sedangkan di tahun 2018 dan 2019 belum terdapat laporan.
3. IKK 3, Jumlah laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
triwulanan, semesteran, dan tahunan di lingkungan Kementerian
Perhubungan pada tahun 2017 sampai dengan 2019 belum terdapat
laporan, sedangkan pada tahun 2020 terdapat 4 laporan pada masing-
masing triwulan.
4. IKK 4, Jumlah laporan/bahan rapat yang up to date sebagai bahan Pimpinan
dalam pengambilan keputusan pada tahun 2020 dihasilkan 12 laporan pada
setiap bulannya. Sedangkan pada tahun 2017 – 2019 belum terdapat
laporan/bahan rapat.
5. IKK 5, Jumlah laporan hasil pemantauan/monitoring dan evaluasi
pelaksanaan E-Monitoring dan Reporting pada tahun 2020 dihasilkan 4
surat pada setiap triwulan. Sedangkan pada tahun 2017-2019 belum
terdapat laporan hasil pemantauan/monitoring dalam bentuk surat.
6. IKK 6, Jumlah laporan hasil penatausahaan, pembukuan, verifikasi, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada tahun 2017 dihasilkan 2
laporan dan pada tahun 2020 dihasilkan 2 laporan dengan masing-masing
semester untuk setiap laporannya pada tahun tersebut. Sedangkan pada
tahun 2018 dan 2019 belum terdapat data terkait laporan dimaksud.
7. IKK 7, Jumlah laporan perencanaan implementasi/pengelolaan Sistem
Akuntansi Pemerintah Laporan Keuangan Kemenhub (BA.022) danLaporan
Keuangan Belanja Subsidi Kemenhub (BA.999.07). Pada setiap tahun
mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 terdapat 8 dokumen dengan
rincian dokumen BA.022 sebanyak 4 dokumen dan dokumen BA.999.07
sebanyak 4 dokumen.
8. IKK 8, Jumlah laporan Sosialisasi Kebijakan Akuntansi dan Sistem
Prosedur Keuangan pada tahun 2017 sampai dengan 2020 terdapat total 8
laporan dengan 2 laporan untuk setiap tahunnya.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 5


9. IKK 9, Jumlah laporan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-
BLU) pada tahun 2017 sampai dengan 2020 terdapat total 8 laporan dengan
1 laporan untuk setiap semester pada masing-masing tahunnya.
10. IKK 10, Jumlah laporan atas Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) dari Aparat Pengawasan pada masing-masing tahun 2017 dan 2018
terdapat 2 laporan, sedangkan pada masing-masing tahun 2019 dan 2020
dihasilkan 4 laporan.
11. IKK 11, Jumlah laporan pelaksanaan pembekalan Pengelola Keuangan
Negara di lingkungan Kemenhub pada tahun 2017 sampai dengan 2020
terdapat total 12 laporan dengan 3 laporan untuk setiap tahunnya.
12. IKK 12, Persentase realisasi terhadap Target PNBP yang akan dicapai
Kemenhub mengalami kenaikan presentase dari tahun 2017 sampai
dengan 2020, rata-rata kenaikan sebesar 13%.
13. IKK 13, Jumlah Laporan PNBP triwulanan, semesteran, dan tahunan di
lingkungan Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 sampai dengan
2020 terdapat total 16 laporan dengan 4 laporan untuk setiap triwulan,
semester, dan tahunnya.
Selain capaian kinerja yang sudah dilaksanakan selama tahun 2017-2020,
penghargaan yang telah diperoleh di bidang keuangan adalah Kementerian
Perhubungan meraih penghargaan atas keberhasilan menyusun dan
menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2019 dengan Capaian Standar Tertinggi
(WTP) selama 5x berturut-turut.

1.4. Potensi dan Permasalahan


Identifikasi potensi dan permasalahan dalam jangka menengah yang dihadapi
Biro Keuangan dikelompokan dalam 4 tema dengan rincian sebagai berikut:
2.1.1. Pelaksanaan anggaran
1. Potensi
a. Adanya potensi kebijakan penghematan/refocusing anggaran
pada tahun berjalan sehingga mengurangi pagu Kementerian
Perhubungan;

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 6


b. Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, maka
masih harus mengutamakan pengalokasian anggaran
penanganan Covid-19;
c. Adanya Catatan halaman IV DIPA (Blokir Anggaran) yang tidak
ditindaklanjuti;
d. Banyaknya usulan kegiatan kontrak tahun jamak akan membuat
beban anggaran tahun selanjutnya menjadi lebih besar;
e. Dengan kemungkinan pagu anggaran meningkat, maka
diperlukan langkah-langkah ekstra untuk menyerap anggaran
lebih maksimal.

2. Permasalahan
a. Pandemi Covid-19 menyebabkan penyerapan anggaran
mengalami hambatan antara lain pada kegiatan Pendidikan,
Penelitian, dan Pembangunan dengan adanya kebijakan
physical/social distancing;
b. Penerimaan PNBP dan BLU yang belum mencapai target
sehingga penyerapan tidak dapat direalisasikan;
c. Adanya permasalahan lahan yang masih dalam proses
pembebasan;
d. Sebagian kegiatan fisik masih dalam proses perizinan (Analisis
Dampak Lingkungan, Rencana Tata Ruang Wilayah);
e. Terdapat kegiatan Kontrak Tahun Jamak yang masih dalam
proses persetujuan;
f. Banyak kegiatan kontrak yang termin pembayarannya dilakukan
pada akhir tahun dan tidak sesuai jadwal; dan
g. Masih terdapat catatan Halaman IV DIPA (Blokir).

2.1.2. Akuntansi
1. Potensi
a. SDM yang berlatar belakang pendidikan Akuntansi dan
keuangan;

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 7


b. Pedoman dan peraturan yang jelas dan rinci terkait pengelolaan
keuangan dan pembinaan BLU;
c. Sarana dan prasarana penunjang pekerjaan pelaksanaan tugas
dan fungsi, khususnya terkait teknologi Informasi dan komunikasi
yang cukup memadai;
d. Target sesuai Key Performance Indicators (KPI) yang telah
ditetapkan dalam kontrak kinerja;
e. Masih terdapat beberapa satker Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK-BLU) yang belum optimal dalam penerapan
Satuan Pengendalian Internal;
f. Masih terdapat beberapa satker Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK-BLU) yang telah menerapkan remunerasi
namun masih belum menerapkan single salary; dan
g. Masih terdapat beberapa satker Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK-BLU) yang belum sepenuhnya
menindaklanjuti temuan hasil monitoring dan evaluasi dari
Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLU) dan Biro Keuangan.

2. Permasalahan
a. Kurangnya pemahaman SDM pengelola keuangan terkait proses
bisnis akuntansi dan aplikasi SAIBA maupun SIMAK;
b. Kurangnya pemahaman SDM mengenai prosedur perencanaan,
penilaian, dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan
Keuangan;
c. Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan SDM dengan tugas
dan fungsinya;
d. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan masih belum rinci dan
belum memadai;
e. Masih adanya selisih maupun kesalahan dalam pencatatan
transaksi keuangan serta penyajian Laporan Keuangan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP);

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 8


f. Masih terdapat beberapa satker Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK-BLU) yang belum memenuhi kewajiban yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU); dan
g. Masih terdapat beberapa satker Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PK-BLU) yang tidak dapat memenuhi/ mencapai
target.

2.1.3. Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan


1. Potensi
a. Penyelesaian tindak lanjut laporan hasil audit BPK belum optimal;
dan
b. Penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi belum
optimal;

2. Permasalahan
a. Masih terdapat rekomendasi yang belum sesuai dan belum
ditindaklanjuti;
b. Masih terdapat kerugian negara yang belum diselesaikan
terutama oleh pihak ketiga;
c. Maih terdapat temuan dan rekomendasi yang berulang; dan
d. Masih adanya temuan dan rekomendasi sampai dengan lebih dari
5 (lima) Tahun yang belum ditindaklanjuti.

2.1.4. Penerimaan Negara Bukan Pajak


1. Potensi
a. Optimalisasi PNBP Kementerian Perhubungan dari Pelayanan;
b. Optimalisasi PNBP Kementerian Perhubungan dari Pengelolaan
Barang Milik Negara;
c. Penyesuaian Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari Pelayanan;
d. Percepatan penyelesaian piutang PNBP dari Wajib Bayar,
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 9


peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya
yang sah; dan
e. Optimalisasi atas penggunaan sebagian dana PNBP untuk
Kegiatan tertentu sesuai dengan ketentuan Peraturan
perundang-undangan di bidang PNBP.

2. Permasalahan
a. Perlunya peningkatan kualitas perencanaan PNBP baik
mengenai rencana target PNBP; atau rencana target dan pagu
penggunaan dana PNBP;
b. Perlunya peningkatan kualitas pelaksanaan PNBP yang meliputi
Penentuan PNBP Terutang; Pemungutan PNBP; Pembayaran
dan penyetoran PNBP; Penggunaan dana PNBP; Pengelolaan
piutang PNBP; serta Penetapan dan penagihan PNBP Terutang;
c. Perlunya peningkatan kualitas pertanggungjawaban PNBP yang
meliputi penatausahaan PNBP dan pelaporan PNBP;
d. Perlunya peningkatan SDM pengelola PNBP; dan
e. Perlunya peningkatan kualitas pengawasan PNBP melalui
pengawasan intern atas Pengelolaan PNBP sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.5. Lingkungan Strategis


Sebagaimana Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Roadmap Reformasi
Birokrasi Tahun 2020-2024 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman
Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Sekretariat Jenderal akan menjadi
penggerak utama dalam mengimplementasikan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang meliputi 8 area
perubahan yaitu:
1. Manajemen perubahan
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN semakin dibangun karakter dan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 10


budaya kinerjanya agar lebih berintegritas, profesional, netral, dan bebas
dari intervensi politik, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas untuk
masyarakat dan mampu menajalankan peran sebagai unsur perekat dan
persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, undang-undang ini mendorong
peningkatan kualitas manajemen aparatur sipil negara dalam suatu sistem
merit yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja mulai dari
proses rekruitmen dan seleksi pengembangan kompetensi, penempatan,
promosi, rotasi, dan karir.

2. Penataan Peraturan Perundangan/Deregulasi Kebijakan


Deregulasi kebijakan dimaksudkan untuk penyederhanaan peraturan.
Setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah diminta untuk
mengeliminasi berbagai kebijakan/peraturan yang akan menghambat
perkembangan birokrasi dan kecepatan pemberian pelayanan. Hal ini
senada dengan yang disampaikan oleh Presiden untuk melakukan
deregulasi terhadap berbagai kebijakan yang menghambat kinerja dan
investasi di Indonesia. Secara nyata, penataan perundang di Indonesia
nampak dari upaya deregulasi berbagai kebijakan utamanya yang terkait
dengan kemudahan perizinan. Deregulasi yang dilakukan adalah dengan
melakukan pemetaan pada sejumlah Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri yang dinilai
menghambat.

3. Penataan Organisasi/Kelembagaan
Dilakukan kajian untuk menelaah keberadaan Lembaga Nonstruktural
(LNS). Hasil kajian merekomendasikan untuk melikuidasi dan fungsi-
fungsinya dilaksanakan oleh instansi terkait, integrasi atau penggabungan
LNS yang memiliki tugas fungsi serupa, integrasi LNS ke Kementerian atau
lembaga yang membidangi urusan pemerintahan yang sama.
Tindak lanjut hasil kajian tersebut dilakukan dengan penataanKelembagaan
Nonstruktural (LNS) oleh Presiden, di mana sepanjang tahun 2014-2017
telah dihapus sebanyak 23 LNS. Selain itu, dalam rangka

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 11


menciptakan organisasi yang lebih sederhana untuk menunjang kinerja
yang lebih efektif dan efisien, upaya lain yang telah dilakukan adalah
merampingkan struktur organisasi pemerintah dengan diterbitkannya
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 28 tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi
ke dalam Jabatan Fungsional. Dengan adanya penyederhanaan birokrasi,
maka diharapkan disposisi/komunikasi lebih fleksibel dan langsung ke
fungsional.

4. Penataan Tatalaksana
Telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang bertujuan untuk
mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu baik di
instansi pusat maupun pemerintah daerah. Arsitektur SPBE Nasional akan
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan integrasi proses bisnis, data,
infrastruktur, aplikasi dan keamanan SPBE untuk menghasilkan
keterpaduan secara nasional. Berdasarkan kebijakan tersebut, seluruh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah wajib menerapkan SPBE.
Dengan melakukan penerapan SPBE yang terpadu, instansi pusat dan
pemerintah daerah dapat memanfaatkan data, aplikasi, dan infrastruktur
SPBE sehingga dapat meminimalisir duplikasi pengembangan/
pembangunan SPBE dan mengurangi pemborosan dalam pembelanjaan
TIK. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan pemerintah
berbasis elektronik, peningkatan penerapan tata laksana berbasis
elektronik, dan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel.

5. Sistem Manajemen SDM


Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah dituntut untuk melaksanakan
merit system sehingga tercipta ASN yang professional, berintegritas dan
berdaya saing tinggi. Perencanaan kebutuhan/formasi jabatan didasarkan
atas kebutuhan organisasi yang sesuai dengan peta jabatan instansi/
organisasi yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 12


Penataan sumber daya manusia aparatur juga diarahkan agar kinerja setiap
pegawai selaras dengan pencapaian kinerja organisasi. Untuk itu,
penerapan manajemen kinerja yang efektif melalui perencanaan kinerja
pegawai, bimbingan kinerja, penilaian kinerja, serta pemberian
penghargaan dan sanksi berdasarkan hasil penilaian kinerja pegawai
menjadi kata kunci di dalamnya.

6. Penguatan Akuntabilitas
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
masih terus mendorong penguatan Akuntabilitas Kinerja melalui
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di
seluruh Kementerian/Lembaga/pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan
perintah presiden dalam berbagai kesempatan yaitu peningkatan efektivitas
dan efisiensi pemerintah, dengan menjamin APBN yang fokus dan tepat
sasaran. Hasil dari implementasi SAKIP ini adalah menciptakan organisasi
yang memiliki kinerja tinggi dan pemanfaatan anggaran secara efektif dan
efisien.

7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


Undang-Undang Republik Indonesia 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik mengamanatkan agar semua penyelenggara pelayanan publik dapat
menyediakan pelayanan yang berkualitas bagi pengguna layanan atau
yang disebut dengan pelayanan prima. Upaya peningkatan kualitas
pelayanan publik tetap memprioritaskan dan mendorong instansi
pemerintah untuk meningkatkan Indeks Pelayanan Publik nya melalui 6
aspek, termasuk di dalamnya mengembangkan/membangun sistem
pelayanan terintegrasi (Mal Pelayanan Publik), Sistem Informasi Pelayanan
Publik dan Pelayanan Publik Berbasis Elektronik (e-services), Sistem
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N-LAPOR!) yang
responsif, dan juga inovasi pelayanan publik.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 13


BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia
2.1.1. Visi Presiden Republik Indonesia
Dalam rangka mewujudkan pembangunan perhubungan, BiroKeuangan
sesuai dengan tugasnya untuk melaksanakan pengelolaan, pembinaan
administrasi dan pelaporan keuangan di lingkungan Kementerian
Perhubungan dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan segenap
potensi yang ada untuk mewujudkan visiPresiden Republik Indonesia
tahun 2020 – 2024 yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong-royong”

2.1.2. Misi Presiden Republik Indonesia


Sebagai upaya mencapai Visi Presiden Tahun 2020 – 2024 tersebut di
atas, maka telah ditetapkan Misi Presiden yang harus dilaksanakan dan
dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan pada kurun waktu
2020-2025 sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing;
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya;
7. Perlindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman
pada Seluruh Warga;
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya;
9. Sinergi Pemerintah Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 14


2.2. Visi dan Misi Kementerian Perhubungan
2.2.1. Visi Kementerian Perhubungan
Berdasarkan Visi dan Misi Presiden serta program kerja Pemerintah
yang telah ditetapkan, maka perlu penyelarasan visi dan misi sebagai
dukungan dari masing-masing Kementerian dan Lembaga. Dukungan
visi dari sektor transportasi dalam hal ini Kementerian Perhubungan
adalah sebagai berikut:
“Kementerian Perhubungan yang berupaya Mewujudkan
Konektivitas Nasional yang Handal, Berdaya Saing, dan
Memberikan Nilai Tambah guna mendukung terwujudnya Visi dan
Misi Presiden dan Wakil Presiden”.

Penjabaran makna Visi Kementerian Perhubungan dapat dijelaskan


sebagai berikut:
1. Konektivitas merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan wilayah. Konektivitas nasional adalah terhubungnya
antarwilayah di seluruh nusantara, termasuk angkutan perkotaan
baik dengan transportasi darat, kereta api, laut, sungai, dan
penyeberangan serta udara;
2. Handal berarti tersedianya layanan transportasi yang aman,nyaman,
selamat, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, dan secara
terpadu mampu mengkoneksikan seluruh wilayah tanah air;
3. Berdaya saing berarti tersedianya layanan transportasi yang efisien,
terjangkau, dan kompetitif, yang dilayani oleh penyedia jasa dan
sumber daya manusia yang profesional, mandiri, dan produktif, serta
berdaya saing internasional;
4. Nilai tambah berarti penyelenggaraan perhubungan yang mampu
mendorong perwujudan kedaulatan, keamanan dan ketahanan
nasional di segala bidang (ideologi, politik, ekonomi, lingkungan,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan) secara

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 15


berkesinambungan dan berkelanjutan, serta berperan dalam
pengembangan wilayah.

2.2.2. Misi Kementerian Perhubungan


Berdasarkan misi tersebut di atas, maka perlu ditetapkan misi untuk
merealisasikan visi dimaksud dengan rincian misi Kementerian
Perhubungan sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan
Wakil Presiden dalam meningkatkan integrasi antarmoda dan
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi untuk
mendukung pengembangan konektivitas antarwilayah;
2. Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan
Wakil Presiden dalam meningkatkan kinerja pelayanan jasa
transportasi dengan memanfaatkan teknologi yang tepat guna dan
tepat sasaran didukung oleh SDM yang profesional serta antisipatif
terhadap potensi kebencanaan;
3. Memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan
Wakil Presiden dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan
transportasi dalam upaya peningkatan pelayanan jasa transportasi
didukung oleh kualitas dan kompetensi SDM operator dan pelaksana
industri transportasi yang berdaya saing internasional, mandiri, dan
produktif;
4. Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi, reformasi, dan
penguatan di bidang peraturan, kelembagaan, sumber daya aparatur
serta penegakan hukum secara konsisten;
5. Mewujudkan pengembangan pemanfaatan hasil inovasi teknologi
transportasi yang tepat guna, tepat sasaran, dan ramah lingkungan
untuk mengantisipasi perubahan iklim.

2.3. Visi dan Misi Sekretariat Jenderal


2.4.1. Visi Sekretariat Jenderal
Berdasarkan Visi Presiden tahun 2020 – 2024 dan penjabaran visi
Kementerian Perhubungan tahun 2020 – 2024 yang telah disampaikan,

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 16


dalam rangka menjalankan dan mendukung hal tersebut di atas, maka
Visi Sekretariat Jenderal - Kementerian Perhubungan sebagai berikut:

“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dalam


mewujudkan Visi Kementerian Perhubungan Yang Berupaya
Mewujudkan Konektivitas Nasional yang Handal, Berdaya Saing,
dan Memberikan Nilai Tambah guna mendukung Visi Misi
Presiden dan Wakil Presiden”

2.4.2. Misi Sekretariat Jenderal


Berdasarkan misi tersebut di atas, maka misi Sekretariat Jenderal
sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan, Regulasi, dan Hukum
Kementerian Perhubungan;
2. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Transportasi.
3. Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perhubungan yang Bersih Dan
Akuntabel;
4. Meningkatnya Kapabilitas Kepegawaian dan Organisasi
Kementerian Perhubungan;
5. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kementerian
Perhubungan;
6. Meningkatnya Kualitas Layanan Komunikasi dan Informasi Publik
Kementerian Perhubungan;
7. Meningkatnya Kualitas Kepemimpinan dalam Meningkatkan Budaya
Kinerja;
8. Meningkatnya Kapabilitas Sistem Informasi dan Teknologi
Kementerian Perhubungan;
9. Meningkatnya Kualitas Manajemen Keselamatan Transportasi;
10. Meningkatnya Kapabilitas Kerjasama dan Kemitraan Kementerian
Perhubungan.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 17


2.4. Visi dan Misi Biro Keuangan
2.4.1. Visi Biro Keuangan
Sesuai pidato Presiden Joko Widodo pada saat pelantikan Presiden
tanggal 20 Oktober 2019, Biro Keuangan Sekretariat Jenderal
Kementerian Perhubungan mengikuti Visi Presiden:
“ Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

2.4.2. Misi Biro Keuangan


Sebagai upaya mewujudkan Visi dimaksud, Biro Keuangan menetapkan
Misi sebagai berikut:
“Mewujudkan Tata Kelola Laporan Keuangan Kementerian
Perhubungan yang Profesional, Akuntabel, Transparan untuk
Mendukung Penyelenggaraan pembangunan Transportasi yang
Handal”

2.5. Tujuan Biro Keuangan


Tujuan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal sebagai representasi dari visi Biro
Keuangan yang hendak dicapai untuk 5 tahun ke depan dari tahun 2020 sampai
dengan tahun 2024 adalah Terwujudnya Laporan Keuangan Kementerian
Perhubungan dengan penilaian opini WTP. Tujuan tersebut dicapai dengan
Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian
Perhubungan melalui peningkatkan efisiensi, responsif, transparansi, dan
akuntabel, sesuai tugas dan fungsi organisasi Biro Keuangan berdasarkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Perhubungan ditandai dengan nilai
akuntabilitas kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil evaluasi
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta
nilai akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal berdasarkan hasil evaluasi
Inspektorat Jenderal.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 18


2.6. Sasaran Strategis
Sasaran Biro Keuangan adalah merupakan hasil yang akan dicapai secara
nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Adapun sasaran yang
hendak diwujudkan oleh Biro Keuangan sebagai berikut:
1. Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perhubungan yang Bersih dan
Akuntabel;
2. Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan;
3. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan, Regulasi, dan Hukum;
4. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Kementerian Perhubungan;
5. Meningkatnya Kualitas Pelaporan Keuangan Kementerian Perhubungan;
6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan perkantoran Biro Keuangan; dan
7. Meningkatnya Kapabilitas Kepegawaian dan Organisasi Biro Keuangan

Peta strategis Biro Keuangan tahun 2020 – 2024 yang disusun berdasarkan
metode balance scorecard dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

VISI
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong

Meningkatnya Birokrasi
Kementerian Perhubungan yang
Bersih dan Akuntabel
Customer
Perspective IKK. 1.1
Indeks Pengelolaan Keuangan
Kementerian Perhubungan Opini BPK

Meningkatnya Kualitas Tata Meningkatnya Kualitas Pengelolaan


Kelola Kebijakan, Regulasi, dan Keuangan Kementerian
Hukum Keuangan Kementerian
Perhubungan
Perhubungan
Internal Process IKK. 3.1 IKK. 3.2 IKK. 5.1
Perspective Indeks Reformasi IKK. 4.1
Indeks Kualitas Kualitas Pengendalian Intern
Hukum Kualitas Pengelolaan
Kebijakan Bidang Pelaporan Keuangan
Kementerian Keuangan Kementerian
keuangan Kementerian Perhubungan
Perhubungan

Meningkatnya kualitas
penyelenggaraan Keuangan
Learn & Growth
Perspective
IKK. 6.1 IKK. 7.1 IKK. 7.2
Kualitas Penyelenggaraan Indeks Tata Kelola Manajemen SDM
Perkantoran Biro Keuangan
Biro Keuangan

Gambar 2.1 Peta Strategis Biro Keuangan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 19


Deskripsi masing-masing perspektif pada peta strategis Biro Keuangan tahun
2020 – 2024 secara rinci sebagai berikut:
1. Customer perspective
Terdiri atas 2 sasaran program, sebagai berikut:
a. Sasaran Program 1: Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perhubungan
yang Bersih dan Akuntabel; dan
b. Sasaran Program 2: Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan
2. Internal process perspective
Terdiri atas 3 sasaran program, sebagai berikut:
a. Sasaran Program 3: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan,
Regulasi, dan Hukum;
b. Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan
Kementerian Perhubungan; dan
c. Sasaran Program 5 : Meningkatnya Kualitas Pelaporan Keuangan
Kementerian Perhubungan.
3. Learn and growth perspective
Terdiri atas 2 sasaran program, sebagai berikut:
a. Sasaran Program 6: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
perkantoran Biro Keuangan; dan
b. Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Kepegawaian dan
Organisasi Biro Keuangan.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 20


Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Program, dan Indikator Kinerja Program Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024
Sasaran
Tujuan Kegiatan/Program Indikator Kinerja Satuan Rumusan
a. Perhitungan bobot persentase IKPA
1) Penyerapan anggaran
𝐵𝐴1 = %P x BMD1
Keterangan:
BA1 = Bobot Aspek (Penyerapan Anggaran)
%P = Persentase realisasi penyerapan terhadap pagu
BMD1 = Bobot maksimal dukungan aspek penyerapan
anggaran (31%)

2) Perencanaan Kas
RA
Terwujudnya Realisasi = − 100%
Laporan 𝐴𝑅𝑃𝐷
Jika persentase realisasi memiliki nilai (+), maka digunakan
Keuangan Meningkatnya Birokrasi Indeks Pengelolaan
rumus sebagai berikut:
Kementerian Kementerian Keuangan
Nilai
Perhubungan Perhubungan yang Kementerian
𝐵𝐴& = (BMD&) − (𝑅𝑒𝑎𝑙5𝑠𝑎𝑠5 7 BMD&)
dengan Bersih dan Akuntabel Perhubungan
penilaian
Jika persentase realisasi memiliki nilai (-), maka digunakan
opini WTP
rumus sebagai berikut:

𝐵𝐴& = (BMD&) − (𝑅𝑒𝑎𝑙5𝑠𝑎𝑠5 7 (−BMD&))

Catatan:
Maksimal skor perencanaan Kas adalah 2%
Minimal skor perencanaan Kas adalah 0%

Keterangan:
BA2 = Bobot Aspek (Perencanaan Kas)
RA = Jumlah realisasi anggaran pada bulan bersangkutan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 21


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
ARPD = Jumlah anggaran Rencana Penarikan Dana (RPD)
bulan bersangkutan
Realisasi = Persentase Realisasi Perencanaan Kas
BMD2 = Bobot maksimal dukungan aspek Perencanaan Kas
(2%)

3) Revisi DIPA
Ketentuan penilaian Jumlah Revisi DIPA:
Revisi DIPA Nilai
(Pertriwulan)
1 100
2 75
3 50
4 25
>4 0
Nilai Tw I + Nilai Tw II + Nilai Tw III + Nilai Tw IV
%Rev = 1100%
4
𝐵𝐴3 = %Rev x BMD3
Keterangan:
BA3 = Bobot Aspek (Revisi Dipa)
BMD3 = Bobot maksimal dukungan aspek Revisi DIPA (2%)
%Rev = Jumlah Bobot persentase revisi DIPA
BM = BA1 + BA& + BA3
Keterangan:
BM = Bobot maksimal Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Kementerian Perhubungan (35%)
BA1 = Bobot Aspek (Penyerapan Anggaran)
BA2 = Bobot Aspek (Perencanaan Kas)
BA3 = Bobot Aspek (Revisi Dipa)

b. Perhitungna bobot EKA


1) Pengukuran Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 22


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program

Keterangan:
NKI = Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi
P = Penyerapan anggaran
K = Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan
CKP = Capaian Keluaran (Output) Program
CKP = Capaian Keluaran (Output) Kegiatan
NE = Nilai Efisiensi
WP = Bobot penyerapan anggaran (2,5%)
Wk = Bobot konsistensi penyerapan anggaran terhadap
perencanaan (5%)
WCK = Bobot capaian keluaran (10%)
WE = Bobot efisiensi (7,5%)

2) Pengukuran Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat


a) Capaian Sasaran Strategis

Keterangan:
CSS = Capaian Sasaran Strategis
m = Jumlah Sasaran Strategis
n = Jumlah indikator Sasaran Strategis

b) Capaian Sasaran Program

Keterangan:

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 23


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
CSP = Capaian Sasaran Program
m = Jumlah Sasaran Program
n = Jumlah indikator Sasaran Program

3) Penilaian Kinerja Anggaran Kementerian Perhubungan


a) Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi

Keterangan:
NKI = Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi
CSP = Capaian Sasaran Program
WI = Bobot Aspek Implementasi (25%)
WM = Bobot Aspek Manfaat (40%)

b) Nilai Kinerja Tingkat Eselon I

Keterangan:
NKP = Nilai Kinerja tingkat eselon I

c) Rata-Rata Nilai Kinerja Anggaran Tingkat Eselon I


𝑁𝐾𝑃1 + 𝑁𝐾𝑃& + 𝑁𝐾𝑃… + 𝑁𝐾𝑃𝑛
7;NKP =
𝑁
7;NKP = Rata-rata nilai kinerja angggaran tingkat eselon I
NKPn = nilai kinerja angggaran tingkat eselon I ke n
N = Jumlah banyaknya eselon I di Kementerian
Perhubungan

d) Nilai Kinerja Kementerian


𝐶𝑆𝑆 + 7;NKP
𝑁𝐾𝐾 =
𝑁

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 24


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
Keterangan:
NKK = Nilai Kinerja Kementerian
7;NKP = Rata-rata nilai kinerja angggaran tingkat eselon I
NKPn = nilai kinerja angggaran tingkat eselon I ke n
N = Jumlah banyaknya eselon I di Kementerian Perhubungan

Sehingga, hasil Nilai Kinerja Kementerian sama dengan


Evaluasi Kinerja Anggaran.
𝑛𝐾𝐾 = EKA
Keterangan:
NKK = Nilai Kinerja Kementerian
EKA = Evaluasi Kinerja Anggaran

e) Nilai Indeks Pengelolaan Keuangan Kementerian


Perhubungan
(65% 7 E𝐾𝐴) + (35% 7 𝐼𝐾𝑃𝐴)
𝑁𝑃𝐾 =
100%
Keterangan:
NPK = Nilai Indeks Pengelolaan Keuangan Kementerian
Perhubungan
EKA = Evaluasi Kinerja Anggaran
IKPA = Nilai Indeks Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Opini BPK diberikan dengan indeks dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Indeks sama dengan 4, jika:
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau unqualified opinion
merupakan opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan entitas
Meningkatnya yang diperiksa, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
Pengendalian dan Opini BPK Opini material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu
Pengawasan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Indeks sama dengan 3, jika:
Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atau qualified opinion
merupakan opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan entitas
yang diperiksa menyajikan secara wajar dalam semua hal yang

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 25


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang
dikecualikan.
c. Indeks sama dengan 2, jika:
Opini Tidak Wajar atau adversed opinion merupakan opini yang
menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak
menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
d. Indeks sama dengan 1, jika:
Pernyataan menolak memberikan opini (Disclaimer of opinion) atau
Tidak Memberikan Pendapat (TMP): Menyatakan bahwa Auditortidak
menyatakan pendapat atas laporan apabila lingkup audit yang
dilaksanakan tidak cukup untuk membuat suatu opini.
Dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2020-2024 ditemukenali
deregulasi peraturan sebanyak 40 peraturan, perhitungan indeks
reformasi hukum Kementerian Perhubungan bidang keuangan sebagai
berikut:
𝐼1 + 𝐼& + 𝐼3
Indeks reformasi 𝐼𝑅H = 7100
40
hukum Kementerian Keterangan:
Nilai
Perhubungan Bidang IRH = Indeks Reformasi Hukum
Meningkatnya Kualitas Keuangan I1 = indikator sudah melakukan identifikasi dan pemetaan regulasilingkup
Tata Kelola Kebijakan, Instansi Pemerintah dengan menghilangkan overlapping peraturan
Regulasi, dan Hukum I2 = Indikator deregulasi aturan yang menghambat birokrasi
I3 = Indikator penguatan sistem regulasi nasional di lingkungan Instansi
Pemerintah

Indeks Kualitas Kebijakan:


Indeks kualitas
𝐼𝐾𝐾 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3 + 𝐼$
kebijakan bidang Nilai
keuangan
Keterangan:

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 26


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
IKK = Indeks Kualitas Kebijakan
I1 = Indikator agenda setting atau usulan
I2 = Indikator Formulasi kebijakan atau telaah dokumen
I3 = Indikator Implementasi Kebijakan
I4 = Indikator Evaluasi Kebijakan
a. Persentase Realisasi Pelaksanaan Anggaran
1) Penyerapan anggaran
𝐵𝑆𝐴1 = %P x BM+D1
Keterangan:
BSA1 = Bobot Sub Aspek (Penyerapan Anggaran)
%P = Persentase realisasi penyerapan terhadap pagu
BMD1 = Bobot maksimal dukungan sub aspek penyerapan
anggaran (16%)

2) Perencanaan Kas
RA
Realisasi = − 100%
Meningkatnya Kualitas Kualitas Pengelolaan 𝐴𝑅𝑃𝐷
Pengelolaan Keuangan Keuangan
NIlai Jika persentase realisasi memiliki nilai (+), maka digunakan
Kementerian Kementerian
rumus sebagai berikut:
Perhubungan Perhubungan
𝐵𝑆𝐴& = (BM+D&) − (𝑅𝑒𝑎𝑙5𝑠𝑎𝑠5 7 BM+D&)

Jika persentase realisasi memiliki nilai (-), maka digunakan rumus


sebagai berikut:
𝐵𝑆𝐴& = (BM+D&) − (𝑅𝑒𝑎𝑙5𝑠𝑎𝑠5 7 (−BM+D&))
Catatan:
Maksimal skor perencanaan Kas adalah 2%
Minimal skor perencanaan Kas adalah 0%

Keterangan:
BSA2 = Bobot Sub Aspek (Perencanaan Kas)
RA = Jumlah realisasi anggaran pada bulan bersangkutan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 27


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
ARPD = Jumlah anggaran Rencana Penarikan Dana (RPD)
bulan bersangkutan
Realisasi = Persentase Realisasi Perencanaan Kas
BMSD2 = Bobot maksimal dukungan sub aspek Perencanaan Kas
(2%)

3) Revisi DIPA
%Rev
Nilai Tw I + Nilai Tw II + Nilai Tw III + Nilai Tw IV
= 7100%
4

𝐵𝑆𝐴3 = %Rev x BM+D3

Keterangan:
BSA3 = Bobot Sub Aspek (Revisi Dipa)
BMSD3 = Bobot maksimal dukungan sub aspek Revisi DIPA (2%)
%Rev = Jumlah Bobot persentase revisi DIPA

b. Persentase ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan


𝐵𝐴& = %L x BM&
Keterangan:
BA2 = Ketepatan waktu penyampaian laporan
%L = Persentase penyampaian laporan
BM2 = Bobot maksimal dukungan aspek ketepatan waktu
penyampaian Laporan Keuangan (20%)

c. Persentase Persentase ketepatan waktu penyampaian rencana


strategis, Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja Biro Keuangan
𝐵𝐴3 = %L x BM3

Keterangan:
BA3 = Ketepatan waktu penyampaian laporan
%L = Persentase penyampaian laporan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 28


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
BM3 = Bobot maksimal dukungan aspek ketepatan waktu
penyampaian rencana strategis, Perjanjian Kinerja dan Laporan
Kinerja Biro Keuangan (20%)

d. Persentase Realisasi PNBP Kementerian Perhubungan


𝑁
% Realisasi PNBP Kemenhub = X BM4
𝑇
Keterangan:
N = Jumlah realisasi PNBP Kementerian Perhubungan
T = Target PNBP Kementerian Perhubungan
BM4 = Bobot maksimal Realisasi PNBP Kementerian Perhubungan
(20%)

e. Tingkat Maturitas Aspek Keuangan BLU Kementerian Perhubungan


xN
Total Nilai = 7100
N
Keterangan:
Total Nilai = Total Nilai Maturitas Aspek Keuangan BLU
xN = Jumlah akumulasi pencapaian skor maturitas aspek
keuangan tiap Satuan kerja/unit kerja yang menerapkan pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
N = Jumlah Satuan Kerja/Unit Kerja yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum di Lingkungan
Kementerian Perhubungan

Bobot maksimal Kualitas Pengelolaan Keuangan Kemenhub


BM = BSA1 + BSA& + BSA3 + BSA4 + BSA5
Keterangan:
BM = Bobot maksimal Kualitas Pengelolaan Keuangan
Kementerian Perhubungan
BA1 = Bobot Sub Aspek (Realisasi Pelaksanaan Anggaran)
BA2 = Bobot Sub Aspek (penyampaian Laporan Keuangan)

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 29


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
BA3 = Bobot Sub Apek (maksimal dukungan aspek ketepatan waktu
penyampaian rencana strategis, Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja
Biro Keuangan)
BA4 = Bobot Sub Aspek (Realisasi PNBP Kementerian Perhubungan)BA5
= Bobot Sub Aspek (Tingkat Maturitas Aspek Keuangan BLU Kemenhub)

Bobot Aspek (Penyerapan Anggaran)


Kualitas Σ𝑁𝑃𝐼𝑃𝐾
Meningkatnya Kualitas %PIPK = 7 100%
Pengendalian Intern ΣN
Pelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan Nilai Keterangan:
Kementerian
Kementerian %PIPK = Bobot Aspek (Penyerapan Anggaran)
Perhubungan ΣNPIPK = Jumlah satker yang menjadi sampel PIPK
Perhubungan
ΣN = Jumlah satker di Kementerian Perhubungan
Persentase pemenuhan kriteria kualitas penyelenggaraan perkantoran
sebagai berikut:
a. Mampu memenuhi aspek pada tingkat layanan rumah tangga Biro
Keuangan, diberikan bobor sebesar 20%.
b. Mampu memenuhi aspek kesesuaian pencatatan aset BMN,
diberikan bobot sebesar 5%
Meningkatnya kualitas c. Mampu mencapai aspek pemenuhan sarana perkantoran, diberikan
Kualitas
penyelenggaraan bobot sebesar 5%
Penyelenggaraan Nilai
perkantoran Biro d. Mampu memenuhi aspek kehandalan sarana perkantoran, diberikan
Perkantoran
Keuangan bobot sebesar 10%
e. Mampu memenuhi aspek layanan Biro Keuangan, diberikan bobot
60%
Berdasarkan pemenuhan kriteria tersebut di atas, selanjutnya persentase
masing-masing kriteria diakumulasikan. Hasil akumulasi dikonversi
menjadi satuan nilai sebagai dasar penetapan kualitas penyelenggaraan
perkantoran.
Meningkatnya Indeks
Dimensi yang diperhitungkan dalam Indeks Profesionalisme ASN adalah:
Kapabilitas Profesionalisme ASN Nilai
a. Kualifikasi pendidikan dengan bobot 25%;
Kepegawaian dan Biro Keuangan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 30


Sasaran
Tujuan Indikator Kinerja Satuan Rumusan
Kegiatan/Program
Organisasi Biro b. Kompetensi dari ASN (Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional,
Keuangan Diklat Teknis serta Seminar/Workshop), dengan bobot 40%;
c. Kinerja yang dihitung berdasarkan SKP ASN dengan bobot 30%, dan
d. Dimensi disiplin dengan bobot 5%.
Berdasarkan pemenuhan dimensi tersebut di atas, selanjutnya
persentase masing-masing dimensi diakumulasikan. Hasil akumulasi
dikonversi menjadi satuan nilai sebagai dasar penetapan indeks
profesionalisme ASN Biro Keuangan.
Indikator Indeks Tata Kelola Manajemen ASN Biro Keuangan yakni:
a. Tersusunnya Dokumen Human Capital Development Plan (HCDP)
dengan bobot 30%;
b. Persentase kesesuaian formasi ASN dengan yang ada pada
Dokumen HCDP dengan bobot 25%;
c. Persentase ketepatan waktu kenaikan pangkat/jabatan ASN dengan
bobot 15%;
Indeks Tata Kelola d. Persentase gaji dan tunjangan tepat waktu dengan bobot 15%;
Manajemen SDMBiro Nilai e. Persentase ketepatan waktu perolehan SK Pensiun dengan bobot
Keuangan 15%. (jika Dalam tahun berjalan tidak terdapat ASN yang pensiun
maka tetap dinilai 15.
Berdasarkan pemenuhan indikator tersebut di atas, selanjutnya
persentase masing-masing indikator diakumulasikan. Hasil akumulasi
dikonversi menjadi satuan nilai sebagai dasar penetapan Indeks Tata
Kelola Manajemen SDM Biro Keuangan.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 31


Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program Biro Keuangan,
diperlukan sasaran penunjang dengan indikator kinerja kegiatan sebagaimana
pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024
Sasaran Kegiatan
Sasaran Program (SP) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
(SK)
Meningkatnya Indeks Pengelolaan Indeks kinerja Pelaksana
1.1
Birokrasi Kementerian Keuangan Anggaran
1
Perhubungan yang Kementerian Persentase Evaluasi Kinerja
1.2
Bersih dan Akuntabel Perhubungan Anggaran
Meningkatnya
Indeks Opini Wajar Tanpa
2 Pengendalian dan Opini BPK 2.1
Pengecualian (WTP)
Pengawasan
Persentase identifikasi dan
pemetaan regulasi lingkup
3.1 Instansi Pemerintah dengan
menghilangkan overlapping
Indeks reformasi peraturan
hukum Kementerian
Perhubungan Bidang Persentase deregulasi aturan
3.2
Keuangan yang menghambat birokrasi

Meningkatnya Kualitas Persentase penguatan sistem


3 Tata Kelola Kebijakan, 3.3 regulasi nasional di lingkungan
Regulasi, dan Hukum Instansi Pemerintah

Persentase agenda setting atau


3.4
usulan
Indeks kualitas Persentase Formulasi kebijakan
kebijakan bidang 3.5
atau telaah dokumen
keuangan
Persentase Implementasi
3.6
Kebijakan
3.7 Persentase Evaluasi Kebijakan
Persentase Realisasi
4.1
Pelaksanaan Anggaran

Persentase ketepatan waktu


4.2 penyampaian Laporan Keuangan
(20%)
Meningkatnya Kualitas
Kualitas Pengelolaan Persentase ketepatan waktu
Pengelolaan
Keuangan penyampaian rencana strategis,
4 Keuangan 4.3
Kementerian Perjanjian Kinerja dan Laporan
Kementerian
Perhubungan Kinerja Biro Keuangan
Perhubungan
Persentase Realisasi PNBP
4.4
Kementerian Perhubungan
Tingkat Maturitas Aspek
Keuangan Badan Layanan
4.5
Umum Kementerian
Perhubungan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 32


Sasaran Kegiatan
Sasaran Program (SP) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
(SK)
Kualitas Pengendalian
Meningkatnya Kualitas
Intern Pelaporan
Pelaporan Keuangan Jumlah satker yang menjadi
5 Keuangan 5.1
Kementerian sampel PIPK
Kementerian
Perhubungan
Perhubungan
Persentase tingkat layanan
6.1
rumah tangga Biro Keuangan
Persentase kesesuaian
6.2
pencatatan aset BMN
Meningkatnya kualitas
Kualitas
penyelenggaraan Persentase tingkat pemenuhan
6 Penyelenggaraan 6.3
perkantoran Biro sarana perkantoran
Perkantoran
Keuangan
Persentase tingkat kehandalan
6.4
sarana perkantoran
Persentase tingkat Layanan Biro
6.5
Keuangan
7.1 Persentase Kualifikasi pendidikan

Persentase kompetensi dari ASN


(Diklat Kepemimpinan, Diklat
7.2
Indeks Profesionalisme Fungsional, Diklat Teknis serta
ASN Biro Keuangan Seminar/ Workshop)

Persentase Kinerja yang dihitung


7.3
berdasarkan SKP ASN
7.4 Persentase disiplin ASN
Meningkatnya
Kapabilitas Jumlah Dokumen Human Capital
7.5
7 Kepegawaian dan Development Plan (HCDP)
Organisasi Biro
Keuangan Persentase kesesuaian formasi
7.6 ASN dengan yang ada pada
Dokumen HCDP
Indeks Tata Kelola
Manajemen SDM Biro Persentase ketepatan waktu
Keuangan 7.7
kenaikan pangkat/jabatan ASN
Persentase gaji dan tunjangan
7.8
tepat waktu
Persentase ketepatan waktu
7.9
perolehan SK Pensiun

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 33


BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah kebijakan dan strategi disusun sebagai pendekatan peningkatan kinerja
organisasi dalam kurun waktu jangka menengah yang akan dilaksanakan pada tahun
2020 – 2024. Dampak yang diharapkan adalah tercapainya sasaran nasional dan
sasaran strategis Kementerian Perhubungan pada periode tersebut. Arah kebijakan
Kementerian Perhubungan merupakan representasi program pemerintahan dan/atau
prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi Presiden khususnya di bidang
transportasi.
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Perhubungan
Kebijakan pembangunan Kementerian Perhubungan tahun 2020 – 2024
mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Diharapkan
arah kebijkan dan strategi Kementerian Perhubungan dapat tercapai sehingga
dapat mengatasi permasalahan yang terdapat di sektor perhubungan. Arah dan
kebijakan Kementerian Perhubungan tahun 2020 – 2024 secara rinci sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi Rencana Strategis
Kementerian Perhubungan 2020 – 2024
Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Terwujudnya 1. Optimalisasi simpul Penguatan jaringan transportasi
Konektivitas transportasi eksisting eksisting
Nasional 2. Pembangunan simpul 1. Perluasan jaringan layanan
transportasi baru transportasi
3. Pembagian komoditi barang 2. Penguatan transportasi
ekspor- impor pada antarmoda dan multi moda
pelabuhan di seluruh 3. Pembangunan fasilitas alih
Indonesia moda di simpul transportasi
4. Reaktivasi jalur moda 4. Penerapan Traffic Demand
transportasi Management pada semua
5. Sinergitas angkutan umum layanan transportasi
dengan moda transportasi 5. Optimalisasi rute layanan
lokal distribusi angkutan barang di
6. Penguatan distribusi barang seluruh wilayah Indonesia
di seluruh wilayah Indonesia 6. Pembangunan pergudangan
7. Penguatan jaringan layanan pada simpul utama
moda eksisting terhadap transportasi
simpul utama dan kawasan 7. Peningkatan aksesibilitas
rawan bencana, perbatasan, menuju KEK, KSPN, dan
terluar, dan terpencil. PSN

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 34


Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
8. Peningkatan aksesibilitas 8. Mengoptimalkan sinergi
melalui perluasan jaringan angkutan umum dengan
layanan moda menujusimpul moda transportasi lokal
utama dan kawasan rawan 9. Penempatan Pejabat
bencana, perbatasan,terluar, Fungsional sesuai
dan terpencil kebutuhan pembangunan
9. Mengoptimalkan sinergi dan pengembangan simpul
angkutan umum dengan transportasi
moda transportasi lokal 10. Penyiapan kompetensi
10. Pengembangan keahlian profesional pada
kelembagaan pengelolaan jabatan fungsional
transportasi perkotaan di pembangunan dan
wilayah aglomerasi. pengembangan serta
pengoperasian simpul
transportasi di seluruh
wilayah Indonesia
11. Perumusan tindak lanjut
pembangunan berkelanjutan
setelah operasional simpul
transportasi seluruh wilayah
Indonesia
12. Mendorong pembentukan
Badan Pengelola
Transportasi Perkotaan
13. Kajian peraturan yang
mendukung terwujudnya
kegiatan multimoda
14. Mendorong peluang kerja
sama dengan Badan
Usaha/swasta untuk
melaksanakan proyek
potensial
Meningkatnya 1. Pengurangan waktu tunggu 1. Pengukuran tingkat
Kinerja dan waktu perjalanan kepuasan layanan pengguna
Pelayanan transportasi jasa moda transportasi
Transportasi 2. Optimalisasi SDM pelayanan 2. Penyusunan instrumen
sarana dan prasarana untuk mengukur tingkat
3. Peningkatan pemenuhan kepuasan layanan pengguna
standar pelayanan sarana jasa transportasi
dan prasarana transportasi 3. Penyusunan program
4. Pemanfaatan teknologi pengembangan SDM pelaku
untuk meningkatkan kinerja jasa layanan transportasi
OTP pada pelayanan moda untuk memenuhi harapan
transportasi pengguna jasa transportasi
5. Penerapan pelayanan umum sesuai standar pelayanan
massal berbasis moda yang diberlakukan
unggulan di daerah 4. Pemanfaatan teknologi
perkotaan untuk meningkatkan kinerja
6. Penguatan skema pelayanan
pendanaan pengembangan 5. Mengembangkan prototipe
sistem informasi transportasi

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 35


Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
sistem transportasi sebagai inovasi teknologi
perkotaan layanan yang mampu
7. Mendukung kinerja logistik menyajikan kondisi real time
nasional OTP
6. Dukungan terhadap
transportasi ramah
lingkungan, gender, difabel,
dan lansia
7. Peningkatan pemenuhan
standar pelayanan sarana
dan prasarana
8. Evaluasi sistem dan
peraturan yang telah ada
untuk mencari akar
permasalahan delay yang
terjadi pada sistem layanan
transportasi
9. Subsidi Pengembangan
Transportasi Perkotaan (Buy
The Service)
10. Standarisasi kinerja pada 7
pelabuhan utama
(kedalaman, panjang
dermaga, kinerja bongkar
muat)
11. Pengembangan rute jaringan
saling terhubung (loop)
distribusi domestic
12. Pengembangan sistem
informasi logistik (e-logistic)
13. Pengembangan angkutan
multimoda dan antarmoda ke
kawasan hinterland
14. Peremajaan kapal niaga
dengan mengutamakan
peran galangan kapal dalam
negeri
15. Penguatan keterpaduan
angkutan tol laut dengan
moda lain (jembatan udara
dan perintis darat)
Meningkatnya 1. Penegakan hukum atas 1. Penegakan hukum
Keselamatan aturan yang diberlakukan 2. Mengoptimalkan kegiatan
Transportasi 2. Pemanfaatan teknologi peningkatan keselamatan
untuk penyusunan database dan keamanan
kecelakaan darat, laut, 3. Pembatasan usia sarana
udara, dan perkeretaapian, prasarana transportasi
KIR online, travel data 4. Peningkatan kualitas sarana
recording. dan prasarana Perhubunga
3. Pengembangan aplikasi 5. Peningkatan monitoring dan
pengaduan pelayanan audit secara berkala kualitas

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 36


Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
transportasi untuk sarana dan prasarana
menunjang keamanan dan transportasi
keselamatan transportasi 6. Pemanfaatan teknologi
4. Kontrol kelengkapan keamanan dan keselamatan
keselamatan dan keamanan transportasi
moda angkutan 7. Penyiapan SOP perbaikan
5. Pembatasan usia kendaraan fasilitas transportasi yang
layanan moda angkutan mengalami gangguan
umum 8. Edukasi keselamatan
6. Penyediaan fasilitas ZoSS transportasi
(Zona Selamat Sekolah) dan 9. Penyusunan dan penerapan
Rute Aman Selamat Sekolah SOP keamanan di setiap
(RASS) dan taman edukasi lokasi simpul utama
7. Peningkatan pemenuhan transportasi
kebutuhan fasilitas 10. Peningkatan sertifikasi
keselamatan dan pengujian sarana dan prasarana kereta
8. Pengembangan sistem api
informasi terkait security 11. Perbaikan dan
awareness di setiap lokasi pengembangan SOP
simpul utama transportasi keselamatan untuk setiap
9. Pemenuhan SDM moda
Keselamatan dan
Keamanan Transportasi
Darat, KA, Laut, Udara
Meningkatnya 1. Peningkatan kualitas 1. Pengendalian kualitas
Kualitas Tata formulasi kebijakan yang formulasi kebijakan yang
Kelola mampu merespon dengan mampu merespon dengan
Kebijakan, cepat dinamika kondisi cepat dinamika kondisi
Regulasi, dan transportasi transportasi
Hukum 2. Peningkatan pelaksanaan 2. Jangka waktu proses
rekomendasi kebijakan pengusulan kebijakan
bidang transportasi yang hingga menjadi Keputusan
telah ditetapkan atau Peraturan Menteri
Perhubungan
3. Pelaksanaan kebijakan
bidang transportasi yang
telah ditetapkan dalam
Keputusan atau Peraturan
Menteri Perhubungan
4. Peningkatan EST
(Environmentally
Sustainable Transportation) /
transportasi berkelanjutan
untuk setiap kota
metropolitan dan kota besar
5. Efisiensi energi dan
pemanfaatan energi ramah
lingkungan Penyusunan
SOP layanan transportasi
ramah lingkungan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 37


Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Meningkatnya 1. Pemenuhan kebutuhan SDM 1. Pengembangan Sumber
Kualitas SDM unggul yang link and match Daya Manusia (SDM) yang
Transportasi dengan kebutuhan industri mumpuni;
yang dan pengembangan sarana 2. Peningkatan Link and Match
Kompeten prasarana transportasi; SDM Transportasi;
2. Pembentukan SDM yang 3. Penguatan SDM
Berkarakter dan Transportasi Berbasis
Berintegritas; Wilayah dan
3. Peningkatan Relevansi dan Kemasyarakatan;
Daya Saing Lembaga Diklat 4. Peningkatan Pendidikan
SDM Transportasi; Agama, Karakter dan Budi
4. Optimalisasi peran Pekerti;
kelembagaan (BPSDM 5. Peningkatan Pemahaman
Perhubungan) dalam dan Pengamalan Nilai-nilai
pengembangan SDM Agama;
transportasi. 6. Peningkatan Pendidikan
Kewarganegaraan dan Bela
Negara;
7. Melakukan reformasi di
sistem pendidikan dan
pelatihan vokasi di sektor
Transportasi yang dilakukan
secara terpadu dan
terintegrasi;
8. Peningkatan Kualitas dan
Pengembangan Penelitian
(Research & Development);
9. Transformasi kelembagaan
Balai/ UPT BPSDM
Perhubungan menuju
BLU/BHMN;
10. Peningkatan peran BPSDM
Perhubungan dalam
pengembangan lembaga
pendidikan dan pelatihan
SDM transportasi.
Meningkatnya Pembangunan berkelanjutan 1. Menghitung Nilai indeks
Kualitas yang menjamin keberlanjutan berkelanjutan (sustainability
Transportasi kehidupan ekonomi dan sosial index) pada sarana dan/atau
yang masyarakat, menjaga kualitas prasarana transportasi
Berkelanjutan lingkungan hidup, serta sebagai acuan dan feedback
meningkatkan pembangunan bagi peningkatan kualitas
yang inklusif dan pelaksanaan sistem transportasi
tata kelola yang mampu 2. Perumusan kebijakan
menjaga peningkatan kualitas adaptasi dan/atau mitigasi
kehidupan dari satu generasi ke perubahan iklim di sektor
generasi berikutnya. transportasi serta pelaporan
rencana aksi penurunan
emisi GRK di sektor
transportasi Melakukan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 38


Sasaran
Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Pemetaan Dan Intensifikasi
Dokumen Lingkungan
Meningkatnya Mengoptimalkan kegiatan 1. Melakukan reviu Renstra
Pengawasan pengendalian dan pengawasan dan Renja Kemenhub secara
dan terhadap kinerja Kementerian kontinu
Pengendalian Perhubungan 2. Melakukan Evaluasi
Kemanfaatan Terhadap
Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Sarana dan
Prasarana Transportasi
3. Pengembangan dan
penyempurnaan untuk
monitor capaian kinerja
seluruh pegawai
Kementerian Perhubungan
4. Pengembangan sistem e-
monev untuk penilaian
kinerja Kementerian
Perhubungan
5. Mendorong peningkatan
tindak lanjut terhadap
rekomendasi Laporan Hasil
Audit (LHA)
Meningkatnya 1. Optimalisasi reformasi 1. Penertiban paket-paket
Kualitas Tata regulasi dalam pembentukan deregulasi perizinan di
Kelola ataupun pengaturan kembali lingkungan Kementerian
Pemerintahan tata kelembagaan di Perhubungan
Baik lingkungan Kementerian 2. Peningkatan pemahaman
Perhubungan dan kesadaran pengguna
2. Pemanfaatan teknologi dalam penerapan SOP
dalam melakukan layanan transportasi
pengendalian dan 3. Penggunaan aplikasi
pengawasan atas teknologi informasi dan
penegakan hukum secara komunikasi untuk layanan
konsisten transportasi baik komersil
3. Penyempurnaan SOP maupun non komersil
layanan transportasi 4. Pelaksanaan edukasi dalam
4. Pembentukan ataupun penggunaan teknologi
pengaturan kembali tata informasi dan komunikasi
kelembagaan di lingkungan 5. Peningkatan pengelolaan /
Kementerian Perhubungan manajemen transportasi
5. Penguatan kelembagaan untuk mendukung smart city
dalam rangka peningkatan pada kota besar dan
peran Balai atau UPT metropolitan, Peraturan
6. Deregulasi peraturan dan pemanfaatan Barang Milik
perizinan serta sinkronisasi Negara di lingkungan
regulasi antar Lembaga Kementerian Perhubungan
7. Penilaian atas capaian
maturitas penyelenggaraan
SPIP Kementerian

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 39


3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Jenderal
Uraian mengenai arah kebijakan dan strategi Sekretariat Jenderal dalam
Renstra ini merupakan penugasan Kementerian Perhubungan kepada
Sekretariat Jenderal, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sekretariat
Jenderal bertanggung jawab dalam mencapai sasaran-sasaran nasional sesuai
dengan kewenangannya dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, selain bertanggung jawab dalam mewujudkan sasaran program dan
sasaran kegiatan Sekretariat Jenderal. Upaya yang dilakukan dalam rangka
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel
serta dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran Sekretariat Jenderal
Kementerian Perhubungan selama tahun 2020-2024, ditempuh kebijakan
sebagai berikut:
1. Melakukan perubahan mindset dan budaya kinerja di lingkungan organisasi
Sekretariat Jenderal
Mendorong perubahan mindset dalam melakukan internalisasi atas
perubahan pola pikir, maka diperlukan suatu perubahan untuk mengganti
paradigma yang lama. Dengan ditetapkannya Undang- Undang Aparatur
Sipil Negara (UU Nomor 5 Tahun 2014), Apatarur Sipil Negara semakin
dibangun karakter dan budaya kinerjanya agar lebih berintegritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Melakukan deregulasi kebijakan


Deregulasi kebijakan dimaksudkan dengan penyederhanaan peraturan.
Sekretariat Jenderal sebagai koordinator dukungan administrasi diminta
untuk mengeliminasi berbagai kebijakan/peraturan yang akan menghambat
perkembangan birokrasi dan kecepatan pemberian pelayanan. Hal ini
senada dengan yang disampaikan oleh Presiden untuk melakukan
deregulasi terhadap berbagai kebijakan yang menghambat kinerja dan
investasi di Indonesia.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 40


3. Melakukan penyederhanaan organisasi, reformasi, dan pemangkasan
birokrasi Sekretariat Jenderal
Dalam rangka menciptakakan organisasi yang lebih sederhana untuk
menunjang kinerja dengan lebih efektif dan efisien, upaya lain yang telah
dilakukan adalah merampingkan struktur organisasi pemerintah dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional.

4. Melakukan perbaikan tata laksana


Dengan diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang bertujuan untuk
mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu.
Arsitektur SPBE Nasional akan digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan integrasi proses bisnis, data, infrastruktur, aplikasi dan
keamanan SPBE untuk menghasilkan keterpaduan secara nasional.
Berdasarkan kebijakan tersebut, Sekretariat Jenderal harus menyesuaikan
perkembangan yang ada dalam perbaikan Tata Laksana melalui penerapan
SPBE. Dengan melakukan penerapan SPBE yang terpadu sehingga dapat
memanfaatkan berbagi data, aplikasi, dan infrastruktur sehingga dapat
meminimalisir duplikasi pengembangan/pembangunan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) untuk mengurangi pemborosan dalam pembelanjaan
TIK.

5. Melakukan penataan Sumber Daya Manusia Aparatur


Sekretariat Jenderal selaku koordinator dituntut untuk melaksanakan merit
system sehingga tercipta ASN yang profesional, berintegritas dan berdaya
saing tinggi. Perencanaan kebutuhan/formasi jabatan didasarkan atas
kebutuhan organisasi yang sesuai dengan dengan peta jabatan
instansi/organisasi yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian. Upaya yang dilakukan dalam mendapatkan ASN yang baik
dimulai dari perbaikan sistem rekruitmen ASN secara kompetitif berbasis
kompetensi dengan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) serta

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 41


berpedoman pada prinsip-prinsip pengadaan, yaitu kompetitif, adil, objektif,
transparan, bersih dari praktik KKN sehingga pelaksanaan rekruitmen
semakin objektif, transparan, dan akuntabel.

6. Melakukan penguatan akuntabilitas dan efisiensi anggaran


Sekretariat Jenderal secara berkala terus melakukan Penguatan
Akuntabilitas Kinerja melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Hal ini sesuai dengan perintah presidendalam
berbagai kesempatan yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi
pemerintah, dengan menjamin APBN yang fokus dan tepat sasaran. Hasil
dari implementasi SAKIP ini adalah menciptakan organisasi yang memiliki
kinerja tinggi dan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien.

7. Melakukan peningkatan kualitas pelayanan publik


Melalui Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N-
LAPOR!), masyarakat dapat memberikan aduan, masukan ataupun
apresiasi atas pelayanan publik..
Bukti lain dari terjadinya peningkatan kualitas pelayanan publik adalah
dilihat dari inovasi pelayanan publik yang dikembangkan oleh Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik. Sekretariat Jenderal terus melakukan
peningkatan dan Inovasi terhadap kualitas pelayanan publik yang
merupakan wujud dari semangat dan pemikiran kreatif penyelenggara
pelayanan publik untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dari
sebelumnya.

8. Melakukan pembangunan yang berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan yang menjamin keberlanjutan kehidupan
ekonomi dan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta
meningkatkan pembangunan yang inklusif dan pelaksanaan tata kelola
yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Hal tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam memenuhi kepentingannya tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 42


Tabel 3.2 Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi Rencana
Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2020 – 2024
Sasaran Arah Kebijakan Strategi
Strategis
Meningkatnya Melakukan 1. Melakukan identifikasi dan pemetaan regulasi
Kualitas Tata deregulasi (menghilangkan overlapping peraturan);
Kelola kebijakan 2. Deregulasi aturan yang menghambat birokrasi
Kebijakan, 3. Penguatan sistem regulasi nasional;
Regulasi dan 4. Melakukan perencanaan kebijakan yang meliputi
Hukum agenda setting dan formulasi kebijakan;
5. Melakukan evaluasi kemanfaatan kebijakan yang
telah disusun;
6. Mendorong sistem digitalisasi terkait informasi
hukum secara terpadu dan berkesinambungan.
Meningkatnya Melakukan 1. Kebijakan sektor transportasi yang mendukung
Kualitas pembangunan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
Transportasi yang 2. Kebijakan transportasi yang mendukung upaya
yang berkelanjutan konservasi energi dan pemanfaatan energi dan
Berkelanjutan pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan;
3. Peningkatan pemenuhan dokumen lingkungan
hidup dan dukungan terhadap upaya pemantauan
dan pengelolaan lingkungan hidup sektor
transportasi.
Meningkatnya Melakukan 1. Pengembangan dan Penguatan nilai-nilai untuk
kualitas Tata perubahan meningkatkan komitmen dan implementasi
Kelola mindset dan perubahan (reform);
Pemerintahan budaya kinerja di 2. Penguatan nilai integritas;
yang Baik lingkungan 3. Pengembangan dan penguatan peran agen
Sekretariat perubahan dan role model;
Jenderal 4. Pengembangan budaya kerja dan cara kerja yang
adaptif berbasis teknologi informasi dalam
menyongsong revolusi industri 4.0;
5. Monitoring dan evaluasi terhadap peningkatan
kualitas kepemimpinan melalui pemenuhan
kriteria kepemimpinan perubahan dan
peningkatan budaya kerja yang dihasilkan.
Melakukan 1. Asessment organisasi berbasis kinerja;
penyederhanaan 2. Restrukturisasi (penyederhanaan) kelembagaan
organisasi, berdasarkan hasil asesmen;
reformasi dan 3. Membentuk struktur organisasi yang tepat fungsi.
pemangkasan 4. Penggunaan sistem teknologi informasi yang
birokrasi dapat memantau kompetensi dan kinerja ASN
dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan.
Melakukan 1. Penerapan Tata Kelola, manajemen dan layanan
perbaikan tata SPBE;
laksana 2. Mengintegrasikan pemanfaatan Teknologi
Informasi dalam manajemen administrasi
perkantoran seperti integrasi proses
penganggaran, perencanaan dan monitoring
evaluasi berbasis Single Sign On (SSO);
3. Implementasi manajemen kearsipan modern dan
handal yang berbasis Teknologi Informasi (dari
manual ke digital);
4. Melakukan pengelolaan keuangan secara tepat
dan sesuai aturan;
5. Peningkatan pemberian informasi publik.
Melakukan 1. Menerapkan prinsip-prinsip manajemen ASN
penataan sumber secara professional;

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 43


Sasaran Arah Kebijakan Strategi
Strategis
daya manusia 2. Implementasi manajemen ASN berbasis merit
aparatur system;
3. Penetapan ukuran kinerja individu;
4. Monitoring dan evaluasi kinerja individu secara
berkala;
5. Penguatan implementasi reward and punishment
berdasarkan kinerja;
6. Pengembangan kompetensi dan karir ASN
berdasarkan hasil/ monitoring dan evaluasi kinerja
dan kebutuhan organisasi;
7. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
manajemen ASN;
8. Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan
integritas ASN;
9. Pengembangan implementasi manajemen talenta
(Talent pool);
10. Penguatan database dan sistem informasi
kepegawaian untuk pengembangan karir dan
talenta ASN.
Melakukan 1. Melakukan perencanaan terintegrasi dan
penguatan perencanaan yang lintas sektor (collaborative and
akuntabilitas dan crosscutting);
efisiensi 2. Penguatan keterlibatan pimpinan dan seluruh
anggaran penanggung jawab dalam perencanaan kinerja,
monitoring dan evaluasi kinerja, serta pelaporan
kinerja;
3. Peningkatan kualitas penyelarasan kinerja unit
kepada kinerja organisasi (goal and strategy
cascade);
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja
berbasis teknologi informasi yang dapat dipantau
secara berkala;
5. Pengembangan dan pengintegrasian sistem
informasi kinerja, perencanaan, dan
penganggaran;
6. Penguatan implementasi value for money dalam
rangka merealisasikan anggaran berbasis kinerja.
Melakukan 1. Pengembangan dan pengintegrasian sistem
peningkatan informasi pelayanan publik dalam rangka
kualitas peningkatan akses publik dalam rangka
pelayanan publik. memperoleh informasi pelayanan;
2. Pengelolaan pengaduan pelayanan publik secara
terpadu, tuntas dan berkelanjutan dalam rangka
memberikan akses kepada publik dalam
mendapatkan pelayanan yang baik;
3. Peningkatan pelayanan publik berbasis elektronik
dalam rangka memberikan pelayanan yang
mudah, murah, cepat dan terjangkau;
4. Penciptaan, pengembangan dan pelembagaan
inovasi pelayanan publik dalam rangka
percepatan peningkatan kualitas pelayanan
publik;
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan pelayanan publik secara
berkala.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 44


3.3. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Keuangan
Kebijakan Kementerian Perhubungan yang terkait dengan tugas dan fungsi
Biro Keuangan yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
transparan dan akuntabel memiliki peran sangat penting untuk mendukung
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan keberhasilan pembangunan
perhubungan. Sebagai upaya membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, transparan, dan akuntabel serta dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran Biro Keuangan selama tahun 2020-2024, ditetapkan kebijakan
sebagai berikut:
1. Melakukan deregulasi kebijakan
Deregulasi atau penyederhanaan peraturan yang diusulkan oleh Biro
Keuangan bertujuan untuk mengurangi peraturan yang menghambat
proses birokrasi khususnya di bidang keuangan yang berpengaruh kepada
kinerja pengelolaan keuangan satker di Kementerian Perhubungan
sehingga diharapkan dapat mempertahankan Laporan Keuangan
Kementerian Perhubungan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP).

2. Melakukan penyederhanaan organisasi, reformasi, dan pemangkasan


birokrasi Biro Keuangan
Dalam rangka menciptakakan organisasi yang lebih sederhana untuk
menunjang kinerja dengan lebih efektif dan efisien upaya lain yang telah
dilakukan adalah merampingkan struktur organisasi pemerintah dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional.

3. Melakukan penataan Sumber Daya Manusia Aparatur


Perencanaan kebutuhan/formasi jabatan didasarkan atas kebutuhan
organisasi yang sesuai dengan dengan peta jabatan instansi/organisasi
yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 45


4. Melakukan penguatan akuntabilitas dan efisiensi anggaran
Biro Keuangan secara berkala terus melakukan Penguatan Akuntabilitas
Kinerja melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP). Hal ini sesuai dengan perintah presiden dalam
berbagai kesempatan yaitu peningkatan efektivitas dan efisiensi
pemerintah, dengan menjamin APBN yang fokus dan tepat sasaran. Hasil
dari implementasi SAKIP ini adalah menciptakan organisasi yang memiliki
kinerja tinggi dan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien.

3.4. Kerangka Regulasi


Kerangka Regulasi di lingkungan Biro Keuangan disusun untuk mendukung
kebijakan dan sasaran strategis Kementerian Perhubungan yaitu
meningkatnya kinerja capaian Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan
good governance. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas regulasi
sebagai upaya penguatan kelembagaan, baik dari aspek manajerial,
administratif, maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta
dukungan kelengkapan kerja lainnya.
Perincian mengenai jenis kebutuhan regulasi dan pentingnya regulasi dalam
mendukung pencapaian tujuan strategis Sekretariat Jenderal Kementerian
Perhubungan, dapat disampaikan sebagai berikut:
Tabel 3.3 kerangka Regulasi dalam Mendukung Pencapaian Tujuan
Strategis
No. Kerangka Urgensi Regulasi Unit Target
Regulasi/Kebutuhan Terkait/Institusi Penyelesaian
Regulasi
1 Permenhub Nomor 6 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2009 tentang penyempurnaan Kerja Eselon I
Penyempurnaan pedoman Kementerian
Tata Cara Tetap pelaksanaan Perhubungan
Adminitrasi anggaran di dan Kementerian
Pelaksanaan Anggaran lingkungan Hukum & HAM
di lingkungan Kementerian
Departemen Perhubungan agar
Perhubungan lebih
efektif, efisien dan
akuntabel
2 Permenhub Nomor 20 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2016 tentang penyesuaian atas Kerja Eselon I
Pengelolaan dan terbitnya UU No 9 Kementerian
Pembinaan Penerimaan Tahun 2018 tentang Perhubungan
Negara Bukan Pajak di PNBP dan Kementerian
Hukum & HAM

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 46


No. Kerangka Urgensi Regulasi Unit Target
Regulasi/Kebutuhan Terkait/Institusi Penyelesaian
Regulasi
lingkungan Kementerian
Perhubungan
3 Permenhub Nomor 173 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2015 tentang meningkatkan Kerja Eselon I
Tata Cara Penyelesaian Pengawasan Kementerian
Kerugian Negara di terjadinya Kerugian Perhubungan,
lingkungan Kementerian Negara dan Kementerian
Perhubungan Penyelesaian Keuangan dan
Kerugian Negara di Kementerian
lingkungan Hukum & HAM
Kemenhub
4 Permenhub Nomor 21 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2016 tentang penerapan Kerja Eselon I
Sistem dan Prosedur penyusunan laporan Kementerian
serta Penyusunan keuangan akuntansi Perhubungan,
Laporan Keuangan berbasis akrual Kementerian
Berbasis Akrual di Keuangan dan
;ingkungan Kementerian Kementerian
Perhubungan Hukum & HAM
5 Permenhub Nomor 22 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2016 tentang penyesuaian Kerja Eselon I
Kebijakan Akuntansi di kebijakan akuntansi Kementerian
lingkungan Kementerian cash basis menjadi Perhubungan,
Perhubungan akuntansi berbasis Kementerian
akrual Keuangan dan
Kementerian
Hukum & HAM
6 Permenhub Nomor 213 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2019 tentang pembinaan dan Kerja Eselon I
Pengelolaan Sistem monitoring Kementerian
Manajemen Kinerja pada pengelolaan Perhubungan,
Satker BLU di keuangan BLU di Kementerian
lingkungan Kementerian lingkungan Keuangan dan
Perhubungan Kementerian Kementerian
Perhubungan Hukum & HAM
7 Permenhub Nomor 144 Dalam rangka Biro Hukum, Unit Tahun 2021
Tahun 2019 tentang SPI pembinaan dan Kerja Eselon I
BLU di lingkungan monitoring SPI BLU Kementerian
Kementerian di lingkungan Perhubungan,
Perhubungan Kementerian Kementerian
Perhubungan Keuangan dan
Kementerian
Hukum & HAM

3.5. Kerangka Kelembagaan


Kerangka kelembagaan merupakan perangkat organisasi yang meliputi
struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara
yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta
melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 47


dan fungsi organisasi dan disusun dengan berpedoman pada RENSTRA
Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024 dan RPJM Nasional.
Berdasarkan Visi, Misi dan arah kebijakan Presiden RI khususnya pada isu
kelembagaan menjadi fokus utama di Kementerian Perhubungan dan perlu
ditindaklanjuti secara cepat dalam rangka mempercepat proses birokrasi
khususnya di bidang transportasi. Perwujudan isu kelembagaan saat ini salah
satunya adalah penyederhanaan birokrasi dengan implementasinya
menekankan kepada aspek transformasi organisasi, transformasi manajemen
kerja dan transformasi jabatan. Selain itu terdapat isu strategis re-organisasi
Kelembagaan Biro Keuangan dalam memperkuat fungsi keuangan yang
terpadu antara perencanaan dan kebijakan jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek dengan pentarifan serta pemantauan dan evaluasi
anggaran. Dalam rangka mengakomodir kondisi tersebut, maka dianggap perlu
mendesain struktur organisasi Biro Keuangan yang mampu meningkatkan
efektifitas organisasi dan menciptakan fungsi keuangan yang terpadu
sebagaimana dimaksud di atas. Usulan struktur organisasi Biro Keuangan
sebagaimana terdapat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Usulan Pembaruan Struktur Organisasi Biro Keuangan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 48


BAB IV
INDIKATOR KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Target kinerja diukur dari Indikator Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Biro
Keuangan Tahun 2020- 2024 yang disusun berdasarkan acuan dari kinerja
sasaran Rencana Strategis Sekretariat Jenderal dan Rencana Strategis
Kementerian Perhubungan Tahun 2020 - 2024. Indikator kinerja utama Biro
Keuangan Tahun 2020 – 2024 secara rinci pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Target Kinerja Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024
Sasaran Program Target
No. Indikator Kinerja (IK) Satuan
(SP) 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya
Birokrasi
Indeks Pengelolaan
Kementerian
1 Keuangan Kementerian Nilai 82 83 84 85 86
Perhubungan yang
Perhubungan
Bersih dan
Akuntabel
Meningkatnya
2 Pengendalian dan Opini BPK Opini 4 4 4 4 4
Pengawasan
Indeks reformasi hukum
Meningkatnya Kementerian
Nilai 73 74 75 76 77
Kualitas Tata Kelola Perhubungan Bidang
3
Kebijakan, Regulasi, Keuangan
dan Hukum Indeks kualitas kebijakan
bidang keuangan Nilai 71 72 73 74 75
Meningkatnya
Kualitas
Kualitas Pengelolaan
Pengelolaan
4 Keuangan Kementerian Nilai 85 86 87 88 89
Keuangan
Perhubungan
Kementerian
Perhubungan
Meningkatnya
Kualitas Pengendalian
Kualitas Pelaporan
Intern Pelaporan
5 Keuangan Nilai 90 91 92 93 94
Keuangan Kementerian
Kementerian
Perhubungan
Perhubungan
Meningkatnya
kualitas Kualitas
6 penyelenggaraan Penyelenggaraan Nilai 94,5 95 95,5 96 96,5
perkantoran Biro Perkantoran
Keuangan
Meningkatnya Indeks Profesionalisme
ASN Biro Keuangan Nilai 50 55 60 65 70
Kapabilitas
7 Kepegawaian dan Indeks Tata Kelola
Organisasi Biro Manajemen SDM Biro Nilai 70 71 72 73 74
Keuangan Keuangan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 49


Dari tabel di atas, untuk Sasaran Strategis Biro Keuangan sebanyak 7 Sasaran
Program, dengan 9 indikator kinerja. Dalam mendukung pencapaian sasaran
dan indikator kinerja Biro Keuangan, dibutuhkan dukungan kegiatan dalam
mendukung indikator kinerja program, berikut rincian sasaran dan indikator
kinerja kegiatan di level Eselon II Biro Keuangan:
Tabel 4.2. Target Kinerja Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024
Sasaran Program Sasaran Indikator Kinerja Target
Satuan
(SP) Kegiatan (SK) Kegiatan (IKK) 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya Persentase
Birokrasi Indeks 1.1 kinerja Pelaksana % 83 84 85 86 87
Pengelolaan Anggaran
Kementerian
1 Keuangan
Perhubungan yang Persentase
Kementerian
Bersih dan 1.2 Evaluasi Kinerja % 81 82 83 84 85
Perhubungan
Akuntabel Anggaran
Indeks Opini
Meningkatnya
Wajar Tanpa
2 Pengendalian dan Opini BPK 2.1 Indeks 4 4 4 4 4
Pengecualian
Pengawasan
(WTP)
Persentase
identifikasi dan
pemetaan
regulasi lingkup
Instansi
3.1 % 70 71 72 73 74
Pemerintah
dengan
menghilangkan
Indeks reformasi
overlapping
hukum peraturan
Kementerian
Persentase
Perhubungan
deregulasi aturan
Bidang
3.2 yang % 72 73 74 75 76
Keuangan
menghambat
birokrasi
Meningkatnya
Persentase
Kualitas Tata
penguatan sistem
3 Kelola Kebijakan,
regulasi nasional
Regulasi, dan 3.3 % 74 75 76 77 78
di lingkungan
Hukum Instansi
Pemerintah
Persentase
3.4 agenda setting % 71 72 73 74 75
atau usulan
Persentase
Formulasi
Indeks kualitas 3.5 % 73 74 75 76 77
kebijakan atau
kebijakan
telaah dokumen
bidang
Persentase
keuangan
3.6 Implementasi % 71 72 73 74 75
Kebijakan
Persentase
3.7 Evaluasi % 69 70 71 72 73
Kebijakan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 50


Sasaran Program Sasaran Indikator Kinerja Target
Satuan
(SP) Kegiatan (SK) Kegiatan (IKK) 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase
Realisasi
4.1 Pelaksanaan % 90 91 92 93 94
Anggaran
Persentase
ketepatan waktu
4.2 penyampaian % 75 75 100 100 100
Laporan
Keuangan
Persentase
Meningkatnya ketepatan waktu
Kualitas Kualitas penyampaian
Pengelolaan rencana strategis,
Pengelolaan 4.3 % 75 75 100 100 100
4 Keuangan Keuangan Perjanjian Kinerja
Kementerian Kementerian dan Laporan
Perhubungan Kinerja Biro
Perhubungan
Keuangan
Persentase
Realisasi PNBP
4.4 Kementerian % 90 91 92 93 94
Perhubungan
Tingkat Maturitas
Aspek Keuangan
Badan Layanan
4.5 Umum Nilai 80 82 83 84 86
Kementerian
Perhubungan
Kualitas
Meningkatnya
Pengendalian
Kualitas Pelaporan Persentase
Intern Pelaporan
5 Keuangan 5.1 Satker % 90 91 92 93 94
Keuangan
Kementerian menerapkan PIPK
Kementerian
Perhubungan
Perhubungan
Persentase
tingkat layanan
6.1 % 94 94 94,5 94,5 95
rumah tangga
Biro Keuangan
Persentase
kesesuaian
6.2 % 90 90,5 91 91,5 92
pencatatan aset
BMN
Meningkatnya Persentase
kualitas Kualitas tingkat
6 penyelenggaraan Penyelenggaraa 6.3 pemenuhan % 90 90,5 91 91,5 92
perkantoran Biro n Perkantoran sarana
Keuangan perkantoran
Persentase
tingkat
6.4 kehandalan % 93 93 93,5 93,5 94
sarana
perkantoran
Persentase
6.5 tingkat Layanan % 95 95 95,5 95,5 96
Biro Keuangan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 51


Sasaran Program Sasaran Indikator Kinerja Target
Satuan
(SP) Kegiatan (SK) Kegiatan (IKK) 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase
7.1 Kualifikasi % 70 71 72 73 74
pendidikan
Persentase
kompetensi dari
ASN (Diklat
Kepemimpinan,
7.2 Diklat Fungsional, % 60 62 64 66 68
Indeks
Diklat Teknis
Profesionalisme
serta
ASN Biro
Seminar/Worksho
Keuangan p)
Persentase
Kinerja yang
7.3 dihitung % 65 66 67 68 69
berdasarkan SKP
ASN
Persentase
7.4 % 70 72 74 76 79
Meningkatnya disiplin ASN
Kapabilitas Jumlah Dokumen
7 Kepegawaian dan Human Capital Dokume
7.5 80 81 82 83 84
Organisasi Biro Development Plan n
Keuangan (HCDP)
Persentase
kesesuaian
formasi ASN
7.6 % 75 76 77 78 79
dengan yang ada
pada Dokumen
Indeks Tata
HCDP
Kelola
Persentase
Manajemen
ketepatan waktu
SDM Biro
7.7 kenaikan % 70 71 72 73 74
Keuangan
pangkat/jabatan
ASN
Persentase gaji
7.8 dan tunjangan % 70 71 72 73 74
tepat waktu
Persentase
ketepatan waktu
7.9 % 70 71 72 73 74
perolehan SK
Pensiun

4.2. Kerangka Pendanaan


Pendanaan merupakan salah satu kunci utama dalam tercapainya sasaran
strategis. Pengalokasian pendanaan mengacu pada besarnya pendanaan
dalam Renstra Kementerian Perhubungan tahun 2020-2024 dan berpedoman
pada tugas dan fungsi serta beban kerja yang menjadi tanggung jawab pada
masing-masing bagian di lingkungan Biro Keuangan. Matriks semula menjadi
restrukturisasi program kegiatan, output, sub output Biro Keuangan sebagai
berikut:

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 52


Tabel 4.3 Matriks Semula Menjadi Restrukturisasi Program Kegiatan, Output, Sub Output Biro Keuangan
SEMULA MENJADI
Kegiatan SK IKK Output IK Output Sub Output KRO RO
Pengelolaan Monitoring dan
Perencanaan, Persentase kinerja Pelaksana Evaluasi
4657 Indeks Pengelolaan Pembinaan Layanan
Keuangan, BMN dan Anggaran Tanpa sub Anggaran dan
Keuangan Kementerian 951 Pelaksanaan 001 EAL Monitoring dan 001
Umum output Kinerja
Perhubungan Anggaran Evaluasi Internal
Persentase Evaluasi Kinerja Kementerian
Anggaran Perhubungan
Persentase Realisasi Monitoring dan
Pelaksanaan Anggaran Evaluasi
Layanan
Anggaran dan
EAL Monitoring dan 001
Kinerja
Persentase Realisasi PNBP Evaluais Internal
Kementerian
Kementerian Perhubungan Perhubungan
Pengelolaan
Tingkat Maturitas Aspek
Keuangan
Kualitas Pengelolaan Keuangan Badan Layanan 004
Kementerian
Keuangan Kementerian Umum Kementerian
Perhubungan
Perhubungan Perhubungan
Perencanaan
Persentase ketepatan waktu Layanan
dan
penyampaian rencana strategis, Perencanaan dan
EAB 001 Penganggaran
Perjanjian Kinerja dan Laporan Penganggaran
Kementerian
Kinerja Biro Keuangan Internal Perhubungan
Persentase ketepatan waktu
penyampaian Laporan Pengelolaan
Keuangan Layanan 006 Keuangan
Tanpa sub
Indeks Opini Wajar Tanpa 955 manajemen 001 UPT/Satker
Opini BPK output
Pengecualian (WTP) keuangan
Persentase identifikasi dan
pemetaan regulasi lingkup
Instansi Pemerintah dengan
menghilangkan overlapping
Indeks reformasi hukum peraturan
Kementerian Perhubungan
Persentase deregulasi aturan
Bidang Keuangan Monitoring dan
yang menghambat birokrasi
Persentase penguatan sistem Evaluasi
Layanan
regulasi nasional di lingkungan Anggaran dan
EAL Monitoring dan 001
Instansi Pemerintah Kinerja
Evaluais Internal
Kementerian
Persentase agenda setting atau
Perhubungan
usulan
Persentase Formulasi kebijakan
Indeks kualitas kebijakan atau telaah dokumen
bidang keuangan
Persentase Implementasi
Kebijakan
Persentase Evaluasi Kebijakan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 53


SEMULA MENJADI
Kegiatan SK IKK
Output IK Output Sub Output KRO RO
Kualitas Pengendalian Layanan Pengelolaan
Intern Pelaporan Persentase Satker menerapkan Perencanaan dan Keuangan
EAB 004
Keuangan Kementerian PIPK Penganggaran Kementerian
Perhubungan Internal Perhubungan
Persentase tingkat layanan
rumah tangga Biro Keuangan
Persentase kesesuaian
pencatatan aset BMN Layanan
Kualitas Penyelenggaraan Persentase tingkat pemenuhan Sarana dan Tanpa sub Operasional
951 001 EAA Layanan 002
Perkantoran sarana perkantoran Prasarana output Perkantoran
Perkantoran
Persentase tingkat kehandalan internal
sarana perkantoran
Persentase tingkat Layanan Biro
Keuangan
Persentase Kualifikasi
pendidikan
Persentase kompetensi dari
Layanan Pengelolaan
ASN (Diklat Kepemimpinan, Layanan
Indeks Profesionalisme Tanpa sub Perencanaan dan Keuangan
Diklat Fungsional, Diklat Teknis 955 Manajemen 001 EAB 004
ASN Biro Keuangan serta Seminar/Workshop) output Penganggaran Kementerian
Keuangan
Internal Perhubungan
Persentase Kinerja yang
dihitung berdasarkan SKP ASN
Persentase disiplin ASN
Jumlah Dokumen Human
Capital Development Plan
(HCDP)
Persentase kesesuaian formasi
ASN dengan yang ada pada
Indeks Tata Kelola Dokumen HCDP Layanan Tanpa sub Layanan Operasional
Manajemen SDM Biro 994 001 EAA 002
Persentase ketepatan waktu Perkantoran output Perkantoran Perkantoran
Keuangan kenaikan pangkat/jabatan ASN
Persentase gaji dan tunjangan
tepat waktu
Persentase ketepatan waktu
perolehan SK Pensiun

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 54


Berdasarkan matriks semula menjadi tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan rincian kerangka pendanaan dalam rangka
mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pada Biro Keuangan tahun 2020 – 2024 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kerangka Pendanaan Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024
PRAKIRAAN KEBUTUHAN (MILIAR)
KODE PROGRAM INDIKASI
2020 2021 2022 2023 2024
WA Program Dukungan Manajemen
4657 Pengelolaan Perencanaan,
Keuangan, BMN, dan Umum 21,828 23,244 24,445 27,357 30,711 127,858

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 55


BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Biro Keuangan Tahun 2020 – 2024 sebagai penjabaran
dari Renstra Sekretariat Jenderal dan Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2020
– 2024, merupakan arahan penyelenggaraan dan pembangunan bidang perhubungan
sepanjang 5 tahun mendatang bagi seluruh jajaran di lingkungan Biro Keuangan.
Renstra Biro Keuangan dituangkan dalam bentuk program dan kegiatan bagi setiap
bagian di Biro Keuangan untuk mencapai sasaran-sasaran strategisSekretariat
Jenderal.
Renstra Biro Keuangan 2020 – 2024 diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh
jajaran di lingkungan Biro Keuangan dalam melaksanakan tugasnya serta dalam
rangka mendukung administrasi Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan. Biro
Keuangan memberikan penekanan pada penyelenggaraan dukungan manajemen
fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif
dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.
Dengan mengacu pada tugas dan fungsi yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 122 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan, dan dengan melihat pada kondisi internal masing-masing
struktur organisasi yang ada di dalamnya, serta dengan mempertimbangkan
tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi di masa mendatang, termasuk
perubahan lingkungan yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal, maka
disusunlah tujuan dan sasaran Biro Keuangan .
Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut, disusun rumusan program dan kegiatan
serta indikator (output dan outcome) yang dipergunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan capaian dari target yang telah ditetapkan. Dengan demikian
pelaksanaan Renstra Biro Keuangan dapat secara konsisten dan penuh komitmen
mendukung pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal dan Kementerian Perhubungan.
Pada akhirnya, penyelenggaraan pembangunan bidang perhubungan diharapkan
dapat mewujudkan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai
tambah. Dukungan, kerja sama, dan komunikasi yang baik dari seluruh pihak baik
internal maupun eksternal akan sangat mendukung tercapainya tujuan ini.

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 56


LAMPIRAN 1.a MATRIKS KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN BIRO KEUANGAN TAHUN 2020 – 2024

SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN TARGET


No. SATUAN
/OUTPUT /SUB OUTPUT/ KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024

WA Program Dukungan Manajemen


Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perhubungan
SP yang Bersih dan Akuntabel
Indeks Pengelolaan Keuangan Kementerian
IKP Nilai 82 83 84 85 86
Perhubungan
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
SP
perkantoran Biro Keuangan
IKP Kualitas Penyelenggaraan Perkantoran Nilai 94,5 95 95,5 96 96,5
SP Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan
IKP Opini BPK Opini 4 4 4 4 4
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan
SP
Kementerian Perhubungan
Kualitas Pengelolaan Keuangan Kementerian
IKP NIlai 85 86 87 88 89
Perhubungan
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Kebijakan,
SP
Regulasi, dan Hukum
Indeks reformasi hukum Kementerian Perhubungan
IKP Nilai 73 74 75 76 77
Bidang Keuangan
IKP Indeks kualitas kebijakan bidang keuangan Nilai 71 72 73 74 75
Meningkatnya Kualitas Pelaporan Keuangan
SP
Kementerian Perhubungan
Kualitas Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan
IKP Nilai 90 91 92 93 94
Kementerian Perhubungan
Meningkatnya Kapabilitas Kepegawaian dan
SP Organisasi Biro Keuangan
IKP Indeks Profesionalisme ASN Biro Keuangan Nilai 50 55 60 65 70
IKP Indeks Tata Kelola Manajemen SDM Biro Keuangan Nilai 70 71 72 73 74
Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, BMN, dan
4657
Umum
Indeks Pengelolaan Keuangan Kementerian
SK
Perhubungan
IKK Persentase kinerja Pelaksana Anggaran

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 57


SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN TARGET
No. SATUAN
/OUTPUT /SUB OUTPUT/ KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024

IKK Persentase Evaluasi Kinerja Anggaran % 81 82 83 84 85


SK Kualitas Penyelenggaraan Perkantoran
Persentase tingkat layanan rumah tangga Biro
IKK % 94 94 95 94,5 95
Keuangan
IKK Persentase kesesuaian pencatatan aset BMN % 90 90,5 91 91,5 92
IKK Persentase tingkat pemenuhan sarana perkantoran % 90 90,5 91 91,5 92
IKK Persentase tingkat kehandalan sarana perkantoran % 93 93 94 93,5 94
IKK Persentase tingkat Layanan Biro Keuangan % 95 95 96 95,5 96
951 Pembinaan Pelaksanaan Anggaran
001 Tanpa Sub output
SK Opini BPK
IKK Indeks Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Indeks 4 4 4 4 4
Kualitas Pengelolaan Keuangan Kementerian
SK
Perhubungan
IKK Persentase Realisasi Pelaksanaan Anggaran % 90 91 92 93 94
Persentase ketepatan waktu penyampaian Laporan
IKK % 75 75 100 100 100
Keuangan
Persentase ketepatan waktu penyampaian rencana
IKK strategis, Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja Biro % 75 75 100 100 100
Keuangan
Persentase Realisasi PNBP Kementerian
IKK % 90 91 92 93 94
Perhubungan
Tingkat Maturitas Aspek Keuangan Badan Layanan
IKK Nilai 80 82 83 84 86
Umum Kementerian Perhubungan
Indeks reformasi hukum Kementerian Perhubungan
SK
Bidang Keuangan
Persentase identifikasi dan pemetaan regulasi
IKK lingkup Instansi Pemerintah dengan menghilangkan % 70 71 72 73 74
overlapping peraturan
Persentase deregulasi aturan yang menghambat
IKK % 72 73 74 75 76
birokrasi
Persentase penguatan sistem regulasi nasional di
IKK lingkungan Instansi Pemerintah % 74 75 76 77 78

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 58


SASARAN PROGRAM/ SASARAN KEGIATAN TARGET
No. SATUAN
/OUTPUT /SUB OUTPUT/ KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024

SK Indeks kualitas kebijakan bidang keuangan


IKK Persentase agenda setting atau usulan % 71 72 73 74 75
Persentase Formulasi kebijakan atau telaah
IKK % 73 74 75 76 77
dokumen
IKK Persentase Implementasi Kebijakan % 71 72 73 74 75
IKK Persentase Evaluasi Kebijakan % 69 70 71 72 73
Kualitas Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan
SK
Kementerian Perhubungan
IKK Persentase Satker menerapkan PIPK % 90 91 92 93 94
SK Indeks Profesionalisme ASN Biro Keuangan
IKK Persentase Kualifikasi pendidikan % 70 71 72 73 74
Persentase kompetensi dari ASN (Diklat
IKK Kepemimpinan, Diklat Fungsional, Diklat Teknis % 60 62 64 66 68
serta Seminar/Workshop)
Persentase Kinerja yang dihitung berdasarkan SKP
IKK % 65 66 67 68 69
ASN
IKK Persentase disiplin ASN % 70 72 74 76 79
955 Pembinaan pelaksanaan anggaran
001 Tanpa Sub output
SK Indeks Tata Kelola Manajemen SDM Biro Keuangan
Jumlah Dokumen Human Capital Development Plan
IKK Dokumen 80 81 82 83 84
(HCDP)
Persentase kesesuaian formasi ASN dengan yang
IKK % 75 76 77 78 79
ada pada Dokumen HCDP
Persentase ketepatan waktu kenaikan
IKK % 70 71 72 73 74
pangkat/jabatan ASN
IKK Persentase gaji dan tunjangan tepat waktu % 70 71 72 73 74
IKK Persentase ketepatan waktu perolehan SK Pensiun % 70 71 72 73 74
994 Layanan Perkantoran
001 Tanpa sub output

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 59


LAMPIRAN 1.b MATRIKS KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN BIRO KEUANGAN TAHUN 2020 – 2024

TOTAL
2020 2021 2022 2023 2024
PROGRAM/ AKTIVITAS/ KRO/ RO/ KOMPONEN/
KODE VOLUME
SUBKOMP/ DETIL JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA

022.01.WA Program Dukungan Manajemen 13.441.481.000 23.244.487.000 24.549.998.000 26.245.471.700 28.378.847.230 115.860.284.930
4657 Pengelolaan Perencanaan Keuangan BMN dan Umum 13.441.481.000 23.244.487.000 24.549.998.000 26.245.471.700 28.378.847.230 115.860.284.930
4657.EAA Layanan Perkantoran[Base Line] 1.0 Layanan 3.951.087.000 1.845.439.000 2.439.586.000 2.683.544.600 3.220.253.520 14.139.910.120
4657.EAA.002 Operasional Perkantoran 1.0 Layanan 3.951.087.000 1.845.439.000 2.439.586.000 2.683.544.600 3.220.253.520 14.139.910.120
4657.EAB Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal[Base Line] 4.0 Layanan 8.269.008.000 17.589.917.000 19.000.089.000 20.451.604.100 22.048.270.710 87.358.888.810
4657.EAB.001 Perencanaan dan Penganggaran Kementerian Perhubungan 1.0 Nilai 1.518.679.000 1.593.969.000 2.956.422.000 2.956.422.000 2.956.422.000 11.981.914.000
4657.EAB.003 Perencanaan dan Penganggaran UPT/ Satuan Kerja 1.0 Layanan 1.007.398.000 463.092.000 463.092.000 463.092.000 463.092.000 2.859.766.000
Pengelolaan Keuangan Kementerian Perhubungan
4657.EAB.004 Pengelolaan Laporan Keuangan 1.0 Layanan 5.239.232.000 14.467.432.000 14.515.151.000 15.966.666.100 17.563.332.710 67.751.813.810
Pengelolaan Keuangan UPT/Satker Pengelolaan Laporan
4657.EAB.006 Keuangan 1.0 Layanan 503.699.000 1.065.424.000 1.065.424.000 1.065.424.000 1.065.424.000 4.765.395.000
4657.EAL Layanan Monitoring dan Evaluasi Internal[Base Line] 1.0 Laporan 1.221.386.000 3.809.131.000 3.110.323.000 3.110.323.000 3.110.323.000 14.361.486.000
Monitoring dan Evaluasi Anggaran dan Kinerja Kementerian
4657.EAL.001 1.0 Nilai 1.221.386.000 3.809.131.000 3.110.323.000 3.110.323.000 3.110.323.000 14.361.486.000
Perhubungan

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 60


LAMPIRAN 2 KERANGKA REGULASI BIRO KEUANGAN TAHUN 2020 – 2024
No. Kerangka Urgensi Unit Target
Regulasi/Kebutuhan Regulasi Terkait/Institusi Penyelesaian
Regulasi
Permenhub Nomor 6 Tahun Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
2009 tentang
penyempurnaan Unit Kerja
Penyempurnaan pedoman Eselon I
1 Tata Cara Tetap Adminitrasi
pelaksanaan Kementerian
Pelaksanaan Anggaran di anggaran di Perhubungan
lingkungan lingkungan dan
Departemen Perhubungan Kementerian Kementerian
Perhubungan Hukum & HAM
agar lebih
efektif, efisien
dan akuntabel
2 Permenhub Nomor 20 Tahun Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
2016 tentang Pengelolaan penyesuaian Unit Kerja
dan Pembinaan Penerimaan atas terbitnya Eselon I
Negara Bukan Pajak di UU No 9 Tahun Kementerian
lingkungan Kementerian 2018 tentang Perhubungan
Perhubungan PNBP dan
Kementerian
Hukum & HAM
3 Permenhub Nomor 173 Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
Tahun 2015 tentang Tata meningkatkan Unit Kerja
Cara Penyelesaian Kerugian Pengawasan Eselon I
Negara di lingkungan terjadinya Kementerian
Kementerian Perhubungan Kerugian Perhubungan,
Negara dan Kementerian
Penyelesaian Keuangan dan
Kerugian Kementerian
Negara di Hukum & HAM
ingkungan
Kemenhub
4 Permenhub Nomor 21 Tahun Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
2016 tentang Sistem dan penerapan Unit Kerja
Prosedur serta Penyusunan penyusunan Eselon I
Laporan Keuangan Berbasis laporan Kementerian
Akrual di lingkungan keuangan Perhubungan,
Kementerian Perhubungan akuntansi Kementerian
berbasis akrual Keuangan dan
Kementerian
Hukum & HAM
5 Permenhub Nomor 22 Tahun Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
2016 tentang Kebijakan penyesuaian Unit Kerja
Akuntansi di lingkungan kebijakan Eselon I
Kementerian Perhubungan akuntansi cash Kementerian
basis menjadi Perhubungan,
akuntansi Kementerian
berbasis akrual Keuangan dan
Kementerian
Hukum & HAM

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 61


No. Kerangka Urgensi Unit Target
Regulasi/Kebutuhan Regulasi Terkait/Institusi Penyelesaian
Regulasi
6 Permenhub Nomor 213 Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
Tahun 2019 tentang pembinaan dan Unit Kerja
pengelolaan Sistem monitoring Eselon I
Manajemen Kinerja pada pengelolaan Kementerian
Satker BLU di lingkungan keuangan BLU Perhubungan,
Kementerian Perhubungan di lingkungan Kementerian
Kementerian Keuangan dan
Perhubungan Kementerian
Hukum & HAM
7 Permenhub Nomor 144 Dalam rangka Biro Hukum, Tahun 2021
Tahun 2019 tentang SPI BLU pembinaan dan Unit Kerja
di lingkungan Kementerian monitoring SPI Eselon I
Perhubungan BLU di Kementerian
lingkungan Perhubungan,
Kementerian Kementerian
Perhubungan Keuangan dan
Kementerian
Hukum & HAM

Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2020 - 2024 62

Anda mungkin juga menyukai