QUIS MODUL MAKSILOFASIAL

FRAKTUR OS NASAL
(2 February 2021)

1. Pada Tindakan reduksi tertutup fraktur Os nasal, berikut alat-alat yang sering
digunakan, Kecuali
a. Asch forcep
b. Boies nasal fracture elevator
c. Allis forcep
d. Walsham forcep
e. Killian speculum
2. Larutan campuran yang disarankan untuk infiltrasi kea rah fraktur os nasal
pada reduksi tertutup adalah
a. Larutan adrenalin 1 : 200.000
b. Larutan adrenalin 1 : 100.000
c. Larutan lidocaine 1% dengan adrenalin 1 : 200.000
d. Larutan lidocaine 1% dengan adrenalin 1 : 100.000
e. Larutan lidocaine 2 % dengan adrenalin1 : 100.000
3. Pada kasus dengan diagnose bilateral displaced fraktur os nasal, alat
manakah yg memiliki keunggulan untuk mereposisi seluruh pyramid sampai
nasion hidung adalah:
a. Asch forcep
b. Boies nasal fracture elevator
c. Allis forcep
d. Walsham forcep

HAM/UNUD
 e. Killian speculum
4. Pasien laki-laki, usia 18 th mengalami kecelakaan motor dengan wajah
membentur aspal. Pasien mengeluh hidung bengkak, mimisan, dan bengkok.
Tidak terdapat keluhan penurunan kesadaran dan pandangan ganda. Pada
pemeriksaan roentgen os nasaldi dapatkan fraktur displaced sederhana pada
kedua tulang hidung. Termasuk klasifikasi tipe manakah kasus di atas:
a. Fraktur os nasal tipe 1
b. Fraktur os nasal tipe 2
c. Fraktur os nasal tipe 3
d. Fraktur os nasal tipe 4
e. Fraktur os nasal tipe 5
5. Berikut ini hal yang tidak termasuk dalam perawatan pasien pasca dilakukan
reduksi tertutup, yaitu:
a. Setelah reposisi selesai, pemasangan tampon intranasal dapat di lakukan
sebagai fiksasi internal septum
b. Pemasangan gips sebagai fiksasi ekternal selama 7-14 hari
c. Jika reduksi disertai dengan septoplasty, maka splint dapat digunakan
untuk menstabilkan septum setelah operasi
d. Posisi kepala pasien ditinggikan sejauh 45 derajat dari sumbu horizontal
untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri
e. Pada kasus yang dicurigai terdapat fraktur basis cranium, tampon
interanasal tidak dilakukan untuk mencegah komplikasi intracranial

HAM/UNUD