Anda di halaman 1dari 2

1:

RESUME KULIAH : CWL / Caldwell-luc


Diberikan pada kuliah tanggal : 12/04/12 Dibawakan oleh : drg. Farida M.A, Sp. BM Sinus terdiri atas tulang dan mukosa. Sinus maksilaris merupakan rongga di bawah mata, dan merupakan sinus yang letaknya paling dekat dengan gigi. Tembok yang membatasi sinus maksilaris ialah : a. Medial : septum nasi / os. nasal b. Lateral : Zigoma (di atas os. Zigomatikum) c. Anrterior : Os. Maxilaris d. Atas : os. Orbita e. Bawah : Procesus alveolaris superior Pada saat terjadi peradangan di dalam sinus, maka sirkulasi udara di dalam sinus berkurang. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mendukung untuk terjadinya proses pembusukkan di tempat tersebut. Penyebab peradangan yang paling sering dari sinus maksilaris ialah dari gigi (gigi berlubang yang sudah menjadi gangrene, gangrene radix), jaringan periodontal (periodontitis, granuloma) ataupun dari os nasal (septum bengkok, sehingga sirkulasi buruk). Gigi tidak bisa secara langsung menyebabkan peradangan di sinus, namun gigi merupakan tempat terjadinya focal infection1. Pada pasien yang memiliki kista radikuler, gigi tidak dapat langsung di cabut. Pencabutan gigi dengan kista radikuler memerlukan insisi dengan falp trianggular. Pada beberapa keadaan, gigi dapat sampaimasuk ke dalam sinus, diantaranya pada kasus : impaksi dan perforasi sinus pada saat pencabutan gigi. Untuk pengambilan benda-benda yang besar seperti inilah biasa dilakukan tindakan CWL. Langkah-langkah penatalaksanaan CWL : a. Pasien di bius umum karena tindakan ini amat menyakitkan. b. NTT dipasangkan melalui hidung agar tidak mengganggu jalannya operasi. c. Berikan anastesi lokal dengan menggunakan pehacain. d. Lakukan insisi padamukobukal fold mulai dari I1 sampai M1 hingga ditemukkan fossa canina (bentunya cekung). e. Bor di daerah tersebut dengan diameter 5 mm. f. Ambillah benda asing dengan menggunakan suction. g. Lakukan kuret pada dinding mukosa sinus untuk mengurangi peradangan. h. Lakukan spooling dengan menggunakan betadin. i. Tutup lubang yang ada dengan kassa iodoform2. Sisa kassa sengaja ditarik keluar melalui lubang hidung. j. Oleskan kassa iodoform dengan menggunakan salep garamicin. k. Jahit bekas insisi dengan jahitan continous.
1 2

Infeksi focal : Infeksi di suatu tempat yang diakibatkan oleh infeksi di tempat lain. Kassa iodoform merupakan kasaa yang di gulung berbentuk sperti pita, kemudian diberikan cairan iodoform yang berwarna coklat serta betadine.

BOBBY SUTOJO / 07120080096 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

2:
l. Tunggu sampai sekitar 5 hari, maka kassa iodoform dapat langsung dilepas. Pada pada saat dilepas, pasieng akan mengeluarkan banyak darah lewat hidungnya, oleh karena itu pasien di minta untuk membaringkan kepalanya. Dokter THT jarang ada yang menggunakan teknik CWL ini. Biasanya apabila ada benda asing yang berukuran kecil, lebih dipilih tindakan explorasi suction. PERTANYAAN : 1. Bagaimana cara mengangkat fracture crown gigi 6 yang akarnya terletak dekat dengan sinus ? dengan open method (trianggular flap) 2. Bagaimana cara mengangkat gigi yang terdapat pada sinus yang memiliki kista ? dengan open method (CWL). 3. Apa maksut perforasi sinus ? Terbukanya salah satu dinding rongga sinus kurang dari 24 jam3. 4. Apa saja kuman yang terdapat di dalam rongga sinus ? Kuman anaerob (most), dan terdapat kuman aerob.

Apabila lebih dari 24 jam disebut : oroantra fistul.

BOBBY SUTOJO / 07120080096 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Anda mungkin juga menyukai