Wandi
Wandi
JARINGAN NIRKABEL
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat
Tugas Besar Jaringan Nirkabel
Oleh :
Wandi Herdiana (1906009)
Kelompok 4
Puji serta syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga peyusun dapat menyelesaikan
Makalah Mata Kuliah Jaringan Nirkabel dengan judul Konsep Smart Village Pada
Desa Hegarmanah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan Proposal ini tidak semata-mata tanpa ada bantuan, bimbingan,
arahan dan bahkan penyemangat dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun
menyampaikan rasa terimakasih, utamanya kepada :
1. Bapak Dr. H. Hilmi Auliawi, ST., MT., selaku Rektor Institut Teknologi
Garut.
2. Bapak Ridwan Setiawan, Selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
3. Bapak Deni Heryanto, Amd. Kom, ST., M.Kom, selaku Dosen
Mata Kuliah ProyekInformatika
4. Seluruh teman-teman yang selalu menyemangati dan memberi
motivasi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
4. KESIMPULAN .............................................................................................. 10
ii
1. PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Memudahkan dalam mencari informasi mengenai Desa Hegarmanah,
seperti berita desa dan layanan pariwisata desa.
2. Menunjang penggunaan IT sebagai sarana untuk membuat pekerjaan lebih
efektif.
3. Memberikan sarana informasi yang tepat dan akurat untuk kebutuhan
administrasi desa.
2
2. KONSEP DAN VARIABEL SMART VILLAGE
3
2.2 Variable Smart Vilage
Variabel konsep smart village bergantung pada karakteristik wilayah
dan visi pengembangan dengan menerapkan konsep tersebut dalam
pembangunan dan pengelolaan kota. Masih minimnya pengkajian konsep
smart village dibandingkan dengan konsep smart city, beberapa penelitian
mengemukakan dalam pengembangan smart village dapat dilakukan dengan
menggunakan dimensi atau variabel yang dikemukakan oleh Giffinger pada
pedoman master plan smart city yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo.
Pengembangan smart village memiliki dimensi yang lebih sesuai dengan
kondisi pedesaan yaitu pemerintah yang smart, masyarakat yang smart,
ekonomi yang smart dan lingkungan yang smart (Rachmawati, 2018).
Berikut merupakan tiga dimensi indikator dalam smart village:
2.2.1 Smart Government
Smart Government merupakan konsep atau langkah lanjutan dari e-
government yang memanfaatkan teknologi dan informasi yang
digunakan oleh pemerintah untuk kinerja yang lebih baik. Tujuan
implementasi smart government adalah sebagai upaya dalam
meningkatkan kapasitas pelayanan dan kinerja pemerintah secara efektif,
efisien, akuntabel, dan transparan. Smart government identik dengan
adanya penerapan e-government atau pengelolaan pemerintah berbasis
elektronik dengan memanfaatkan teknologi dalam sistem
pemerintahannya guna mewujudkan transparansi pemerintahan desa,
pelayanan desa berbasis elektronik dan pemanfaatan sosial media dalam
menyampaikan informasi kepada publik dan mewadahi aspirasi
masyarakat. Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional tentang pengembangan e-government menyebutkan
tujuan pengembangan e-government yaitu sebagai suatu upaya dalam
mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan dengan berbasis
elektronik guna memaksimalkan kualitas layanan publik secara efektif
dan efisien. Dilakukannya penataan manajemen serta proses kerja di
lingkungan pemerintah dengan memaksimalkan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi melalui konsep pengembangan e-government
4
yang berorientasi pada aktivitas pengolahan dan pengelolaan data serta
informasi, sistem manajemen pekerjaan secara elektronik, dan
pengaksesan layanan publik secara murah dan mudah oleh masyarakat
luas.
2.2.2 Smart Community
Masyarakat merupakan tokoh utama dalam perumusan kebijakan dan
pembangunan desa, bukan hanya sebagai tujuan dari penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan desa. Sehingga masyarakat pedesaan
dituntut aktif dalam proses pengembangan desa guna merasakan manfaat
dari adanya suatu program pemerintah. Pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi perlu dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai suatu
peluang dalam pengoptimalan peran serta kontribusi dalam
pengembangan desa (Herdiana, 2019).
Panduan Pelaksanaan (1997) menyebutkan smart community merupakan
sebuah komunitas di mana anggota dari pemerintah daerah, pembisnis,
pendidikan, lembaga maupun masyarakat umum memahami potensi
teknologi informasi, dan membentuk suatu komunitas sukses untuk
bekerja sama dalam menggunakan teknologi dan mengubah komunitas
mereka dengan cara positif dan signifikan.
2.2.3 Smart Evironment
Pedesaan memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing yang sangat
berkaitan dengan lingkungan pedesaan. Pada konsep smart village suatu
lingkungan bukan hanya berorientasi pada lingkungan alam saja, namun
mencakup seluruh elemen yang membentuk karakter desa yaitu tatanan
sosial dan alam. Tatanan sosial pada lingkungan pedesaan terdiri dari
nilai adat dan budaya, sedangkan pada tatanan alam terdiri dari
pengelolaan dan pemanfaatan alam yang lestari dan berkelanjutan
(Herdiana, 2019). Menurut Lombardi (2012) dalam konsep smart city
disebutkan bahwa smart environment memiliki karakteristik yang
berkaitan dengan efisiensi dan berkelanjutan.
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Public Service
Pelayanan publik pada dasarnya menjadi bagian penting dalam
sebuah tata kelola pemerintahan, sehingga pemerintah memiliki kewajiban
dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat melalui pelayanan publik
yang prima. Kelurahan Hegarmanah juga mencoba untuk memberikan
pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat sebagai sebuah upaya
untuk memperbaiki kinerja pelayanan. Terdapat 3 (tiga) indikator pada aspek
public sevice yaitu:
6
yang bertujuan untuk menunjang pelayanan publik desa melalui
pengembangan Sistem Informasi Desa Hegarmanah. Namun pada awal
penerapan smart governance di Kelurahan Hegarmanah dalam bidang
TIK, sehingga kelurahan Hegarmanah memberikan pelatihan SDM bidang
TIK.
Kelurahan Hegarmanah juga memiliki slogan “bebas internet”, yang
artinya semua masyarakat bisa dengan bebas mengakses internet dengan
mudah. Untuk mewujudkan slogan tersebut langkah yang dilakukan oleh
Kelurahan Hegarmanah yakni memperluas jaringan internet di seluruh
wilayah Kelurahan Hergarmanah melalui pengadaan 3 tower internet.
Selanjutnya, pengadaan tower internet tersebut akan dilanjutkan pada
Tahun 2022 dengan melakukan penambahan 2 tower internet.
7
buruk. Sehingga bentuk pelayanan publik tersebut kini telah dapat
dilaksanakan dengan lebih cepat.
➢ Mempermudah pemberian informasi secara lebih mudah mengenai
persyaratan administrasi yang harus dipersiapkan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan tertentu.
8
dimanfaatkan Pemerintah Kalurahan Hegarmanah sebagai media
layanan aduan berbasis TIK
2. Transparancy
Keterbukaan informasi kepada publik bagi Indonesia yakni
merupakan salah satu elemen penting dalam penyelenggaraan negara yang
terbuka dan demokratis. Dalam konteks desa, keterbukaan informasi tersebut
menjadi hal yang sangat diperlukan oleh masyarakat desa terutama berkaitan
dengan pengelolaan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan desa, karena
dengan adanya keterbukaan tersebut maka masyarakat dapat memantau
bentuk implementasi Dana Desa melalui berbagai kegiatan pemerintahan
desa. Beberapa indikator pada aspek transparansi ini yaitu sebagai berikut:
a. Transparansi Informasi Anggaran dan Agenda Pemerintah
Desa/Kalurahan
Transparansi Agenda Kelurahan Hegarmanah juga dilakukan
melalui website. Kelurahan Hegarmanah selalu konsisten dalam
memberikan informasi terkait Agenda Kelurahan Hegarmanah sejak tahun
2020 hingga saat ini. Untuk mempertahankan konsistensi transparansi
publik tersebut, Kelurahan Hegarmanah berusaha untuk memberikan
informasi setidaknya 2 informasi dalam sehari melalui website kalurahan.
Selain melalui website, transparansi terkait pengelolaan APBKal dan
Agenda Kelurahan juga disampaikan dan disebarluaskan kepada
masyarakat melalui berbagai media yang dimiliki oleh Kelurahan tidak
hanya secara online tetapi juga secara offline.
Dampak positif dengan adanya berbagai bentuk pengoptimalan
media transparansi publik yang tersedia di Kelurahan Hegarmanah yakni
penyelenggaraan pemerintahan akan semakin dapat dipertanggung jawab
kan berkat adanya pengawasan publik melalui keterbukaan tersebut. Selain
itu, melalui berbagai media transparansi tersebut masyarakat kalurahan
lebih mudah dalam mengawasi berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kelurahan Hegarmanah, sehingga berdampak pada peningkatan
kepercayaan masyarakat kepada Kelurahan Hegarmanah
9
4. KESIMPULAN
Jadi, Smart Village adalah suatu konsep desa pintar yang mengadopsi
komponen-komponen ataindikator dari konsep Smart City namun dengan skala
yang lebih kecil (wilayah desa atau kelurahan) dengan tujuan untuk terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang lebih baik terhadap warganya.
Penerapan konsep smart village akan di implementasikan pada Desa
Hegarmanah yang siap menerima sebuah sistem informasi pengolahan data yang
terkomputerisasi dan terotomatisasi sehingga dapat memberikan informasi yang
tepat dan akurat .
Dengan adanya konsep smart village kemungkinan human eror dalam
administrasi juga dapat di minimalisir sehingga menciptakan alur kerja yang lebih
efektif serta efisien untuk kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11