Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSEP SMART VILLAGE PADA DESAS HEGARMANAH

JARINGAN NIRKABEL
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat
Tugas Besar Jaringan Nirkabel

Oleh :
Reza Hasnan Habib (1906007)

Kelompok 4

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


INSTITUT TEKNOLOGI GARUT
2022
Tugas Anggota

1. 1906005 - Albie Firgi Bahari : Membuat Hasil & Pembahasan


2. 1906007 - Reza Hasnan : Membuat Hasil & Pembahasan
3. 1906009 - Wandi Herdiana : Membuat Konsep
4. 1906010 - Ikhsanudin Gotawa : Membuat Pendahuluan
5. 1906032 - Aulia Apriani : Membuat Pendahuluan & Menyusun Makalah
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga peyusun dapat menyelesaikan
Makalah Mata Kuliah Jaringan Nirkabel dengan judul Konsep Smart Village Pada
Desa Hegarmanah. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan Proposal ini tidak semata-mata tanpa ada bantuan, bimbingan,
arahan dan bahkan penyemangat dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun
menyampaikan rasa terimakasih, utamanya kepada :

1. Bapak Dr. H. Hilmi Auliawi, ST., MT., selaku Rektor Institut Teknologi
Garut.
2. Bapak Ridwan Setiawan, Selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
3. Bapak Deni Heryanto, Amd. Kom, ST., M.Kom, selaku Dosen
Mata Kuliah ProyekInformatika
4. Seluruh teman-teman yang selalu menyemangati dan memberi
motivasi.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal ini masih terdapat


banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangatlah
penyusun harapkan. Akhir kata penyusun berharap semoga Proposal ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya.
Aamiin.

Garut, 17 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................ 2

1.4 Manfaat Masalah ...................................................................................... 2

2. KONSEP DAN VARIABEL SMART VILLAGE .......................................... 3

2.1 Konsep Smart Village .............................................................................. 3

2.2 Variable Smart Vilage .............................................................................. 4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 6

3.1 Penerapan Smart Governance dalam Smart Village di Kelurahan


Hegarmanah ..................................................................................................... 6

4. KESIMPULAN .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa merupakan garda terdepan pemerintah dalam penentuan arah
kebijakan dan pembangunan nasionalUntuk itu, penguatan pedesaan menjadi hal
yang harus diutamakan. Pemerintah memiliki tanggungjawab untuk mengangkat
pedesaan menjadi poros pembangunan manusia, infrastruktur, ekonomi, dan
sosial. Smart Village adalah suatu konsep desa pintar yang mengadopsi
komponen-komponen ataindikator dari konsep Smart City namun dengan skala
yang lebih kecil (wilayah desa atau kelurahan) dengan tujuan untuk terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang lebih baik terhadap warganya.
Penerapan konsep smart village akan di implementasikan pada sebuah
desa yang akan siap menerima sebuah sistem informasi pengolahan data yang
terkomputerisasi dan terotomatisasi sehingga dapat memberikan informasi yang
tepat dan akurat. Selama Desa Hegarmanah ini mempunyai sistem informasi
masih dalam bentuk manual sehingga memperlambat dalam proses penambahan,
perubahan maupun penghapusan data proses pendataan penduduk lainnya. Selain
itu penyimpanan datanya masih dalam bentuk berkas-berkas sehingga
memperlambat dalam pengaksesan datanya. Sistem informasi kependudukan
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dalam hal pelayanan masyarakat.
Sistem Informasi ini akan digunakan dari pemangku kepentingan paling atas yaitu
Kepala Desa, hingga ke Warga. Namun, pada saat ini, belum banyak implementasi
dari smart village yang dirasakan oleh desa-desa yang ada di Indonesia. Salah
satunya ialah Desa Hegarmanah.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Sulitnya mencari informasi Desa Hegarmanah seperti informasi desa,
berita desa, dan layanan pariwisata desa.
2. Sulitnya penerapan IT sebagai sarananya penunjang layanan kebutuhan
masyarakat dilingkungan Desa Hegarmanah.
3. Kurangnya sarana informasi yang tepat dan akurat untuk kebutuhan
administrasi jika masih menggunakan sistem manual.

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Memudahkan dalam mencari informasi mengenai Desa Hegarmanah,
seperti berita desa dan layanan pariwisata desa.
2. Menunjang penggunaan IT sebagai sarana untuk membuat pekerjaan lebih
efektif.
3. Memberikan sarana informasi yang tepat dan akurat untuk kebutuhan
administrasi desa.

1.4 Manfaat Masalah


1. Memberikan motifasi untuk masyarakat desa agar dapat memanfaatkan
teknologi dengan baik.
2. Menjadi pendoman pemerintahan daerah untuk berubah agar lebih baik
untuk menangai permasalahan di sekitar desa.

2
2. KONSEP DAN VARIABEL SMART VILLAGE

2.1 Konsep Smart Village


Menurut Wiswanadham (2010) berpendapat bahwa smart village
merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
melaksanakan aktifitas desa yang dikelola oleh masyarakat desa secara efektif
dan efisien. Smart kampung atau smart village merupakan pengembangan
konsep dimana masyarakat desa berada dalam suatu komunitas yang mengatasi
permasalahan wilayah dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang
dimilikinya secara cerdas, bijak, dan efisien serta mengangkat adat istiadat dan
budaya setempat, serta norma-norma yang berlaku (Baru, Djunaedi, &
Herwangi, 2019).
Konsep pengembangan smart village ini tidak hanya berfokus pada
penerapan kecanggihan teknologi pada suatu desa, namun merujuk pada
perubahan keadaan desa menjadi lebih baik dan sejahtera dengan
memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang dimilikinya secara efektif,
efisien dan berkelanjutan. Konsep smart village merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat terlepaskan dari perkembangan konsep smart city. Unit
pemerintahan terendah dalam struktur pemerintahan berada pada wilayah desa,
yang juga memerlukan adanya suatu pembaharuan terhadap perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mempercepat
perkembangan smart city (Aditama, 2018; Badri, 2016; Mayoan, 2016).
Karakteristik wilayah desa, budaya, masyarakat yang homogen,
menjadi suatu alasan bahwa pengembangan wilayah desa tidak dapat
disamakan dengan lingkup kota dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi. Perlu adanya suatu konstruksi konseptual yang mendasar pada
karakteristik wilayah desa dalam menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi, sehingga desa mampu menciptakan sinergitas antara pemerintah,
masyarakat dan lingkungan dengan mendasar pada nilai, karakter dan norma
yang dimiliki desa (Herdiana, 2019).

3
2.2 Variable Smart Vilage
Variabel konsep smart village bergantung pada karakteristik wilayah
dan visi pengembangan dengan menerapkan konsep tersebut dalam
pembangunan dan pengelolaan kota. Masih minimnya pengkajian konsep
smart village dibandingkan dengan konsep smart city, beberapa penelitian
mengemukakan dalam pengembangan smart village dapat dilakukan dengan
menggunakan dimensi atau variabel yang dikemukakan oleh Giffinger pada
pedoman master plan smart city yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo.
Pengembangan smart village memiliki dimensi yang lebih sesuai dengan
kondisi pedesaan yaitu pemerintah yang smart, masyarakat yang smart,
ekonomi yang smart dan lingkungan yang smart (Rachmawati, 2018).
Berikut merupakan tiga dimensi indikator dalam smart village:
2.2.1 Smart Government
Smart Government merupakan konsep atau langkah lanjutan dari e-
government yang memanfaatkan teknologi dan informasi yang
digunakan oleh pemerintah untuk kinerja yang lebih baik. Tujuan
implementasi smart government adalah sebagai upaya dalam
meningkatkan kapasitas pelayanan dan kinerja pemerintah secara efektif,
efisien, akuntabel, dan transparan. Smart government identik dengan
adanya penerapan e-government atau pengelolaan pemerintah berbasis
elektronik dengan memanfaatkan teknologi dalam sistem
pemerintahannya guna mewujudkan transparansi pemerintahan desa,
pelayanan desa berbasis elektronik dan pemanfaatan sosial media dalam
menyampaikan informasi kepada publik dan mewadahi aspirasi
masyarakat. Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional tentang pengembangan e-government menyebutkan
tujuan pengembangan e-government yaitu sebagai suatu upaya dalam
mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan dengan berbasis
elektronik guna memaksimalkan kualitas layanan publik secara efektif
dan efisien. Dilakukannya penataan manajemen serta proses kerja di
lingkungan pemerintah dengan memaksimalkan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi melalui konsep pengembangan e-government

4
yang berorientasi pada aktivitas pengolahan dan pengelolaan data serta
informasi, sistem manajemen pekerjaan secara elektronik, dan
pengaksesan layanan publik secara murah dan mudah oleh masyarakat
luas.
2.2.2 Smart Community
Masyarakat merupakan tokoh utama dalam perumusan kebijakan dan
pembangunan desa, bukan hanya sebagai tujuan dari penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan desa. Sehingga masyarakat pedesaan
dituntut aktif dalam proses pengembangan desa guna merasakan manfaat
dari adanya suatu program pemerintah. Pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi perlu dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai suatu
peluang dalam pengoptimalan peran serta kontribusi dalam
pengembangan desa (Herdiana, 2019).
Panduan Pelaksanaan (1997) menyebutkan smart community merupakan
sebuah komunitas di mana anggota dari pemerintah daerah, pembisnis,
pendidikan, lembaga maupun masyarakat umum memahami potensi
teknologi informasi, dan membentuk suatu komunitas sukses untuk
bekerja sama dalam menggunakan teknologi dan mengubah komunitas
mereka dengan cara positif dan signifikan.
2.2.3 Smart Evironment
Pedesaan memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing yang sangat
berkaitan dengan lingkungan pedesaan. Pada konsep smart village suatu
lingkungan bukan hanya berorientasi pada lingkungan alam saja, namun
mencakup seluruh elemen yang membentuk karakter desa yaitu tatanan
sosial dan alam. Tatanan sosial pada lingkungan pedesaan terdiri dari
nilai adat dan budaya, sedangkan pada tatanan alam terdiri dari
pengelolaan dan pemanfaatan alam yang lestari dan berkelanjutan
(Herdiana, 2019). Menurut Lombardi (2012) dalam konsep smart city
disebutkan bahwa smart environment memiliki karakteristik yang
berkaitan dengan efisiensi dan berkelanjutan.

5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Smart Governance dalam Smart Village di Kelurahan


Hegarmanah
Untuk memahami bagaimana penerapan smart governance dalam smart
village di Kalurahan Hegarmanah, digunakan 3 (tiga) aspek pada smart
governance menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia
(2019) yaitu:

1. Public Service
Pelayanan publik pada dasarnya menjadi bagian penting dalam
sebuah tata kelola pemerintahan, sehingga pemerintah memiliki kewajiban
dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat melalui pelayanan publik
yang prima. Kelurahan Hegarmanah juga mencoba untuk memberikan
pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat sebagai sebuah upaya
untuk memperbaiki kinerja pelayanan. Terdapat 3 (tiga) indikator pada aspek
public sevice yaitu:

a. Penyediaan Infrasutruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi


(TIK)
Salah satu indikator dari smart governance yakni adanya
ketersediaan infrastruktur TIK untuk menunjang berbagai operasional
Kelurahan Hegarmanah terutama dalam memberikan pelayanan publik
yang prima kepada masyarakat serta memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk memperoleh berbagai informasi tentang kelurahan
maupun informasi umum lainnya yang dapat diakses melalui internet.
Pengadaan infrastruktur TIK di Kelurahan Hegarmanah pertama kali
dilakukan pada tahun 2020 atas inisiasi Kepala Lurah Pak Pendi Efendi.
Pengadaan infrastruktur TIK pertama yakni pengadaan 16 laptop kepada
setiap perangkat kelurahan dengan tujuan agar segala proses operasional
administrasi kelurahan dapat dilakukan secara lebih efektifdan efisien.
Langkah selanjutnya yakni melakukan pengadaan tower internet dan wifi

6
yang bertujuan untuk menunjang pelayanan publik desa melalui
pengembangan Sistem Informasi Desa Hegarmanah. Namun pada awal
penerapan smart governance di Kelurahan Hegarmanah dalam bidang
TIK, sehingga kelurahan Hegarmanah memberikan pelatihan SDM bidang
TIK.
Kelurahan Hegarmanah juga memiliki slogan “bebas internet”, yang
artinya semua masyarakat bisa dengan bebas mengakses internet dengan
mudah. Untuk mewujudkan slogan tersebut langkah yang dilakukan oleh
Kelurahan Hegarmanah yakni memperluas jaringan internet di seluruh
wilayah Kelurahan Hergarmanah melalui pengadaan 3 tower internet.
Selanjutnya, pengadaan tower internet tersebut akan dilanjutkan pada
Tahun 2022 dengan melakukan penambahan 2 tower internet.

b. Penyediaan Layanan Publik Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi (TIK)
Pemerintah Kalurahan Hegarmanah tidak berhenti hanya pada
pengadaan infrastruktur TIK guna memperbaiki pelayanan publik di
Kalurahan Hegarmanah, karena sebelumnya terdapat permasalahan lain
yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat yakni terkait proses pelayanan
publik yang memakan waktu yang lama. Untuk memperbaiki
permasalahan tersebut, Kelurahan Hegarmanah mengembangkan Sistem
Informasi Desa (SID)
Sistem Informasi Desa (SID) merupakan sebuah program sistem
olah data dan informasi berbasis komputer yang dirancang oleh Combine
Resource Institution (CRI) yang dapat dikelola pemerintah desa. Fungsi
Sistem Informasi Desa (SID) yakni, pertama, Media transparansi
informasi; kedua, Media perbaikan pelayanan publik dan tata kelola
pemerintahan desa; ketiga, Media interkoneksi antara kelurahan dengan
supradesa; keempat, Media promosi unggulan desa.
Dampak dari adanya aplikasi SID diKalurahan Dlingo juga telah
memberikanberbagai kemudahan bagi Kelurahan Hegarmanah seperti:
➢ Memperbaiki sistem pelayanan publik di Kelurahan Hegarmanah yang

7
buruk. Sehingga bentuk pelayanan publik tersebut kini telah dapat
dilaksanakan dengan lebih cepat.
➢ Mempermudah pemberian informasi secara lebih mudah mengenai
persyaratan administrasi yang harus dipersiapkan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan tertentu.

c. Penyediaan Layanan Administrasi yang Mudah dan Cepat


Meskipun proses pelayanan administrasi di Kelurahan Hegarmanah
sudah dapat diberikan dalam waktu yang lebih cepat, namun terkadang
masyarakat masih harus mengantri cukup lama pada saat jam kantor sibuk
kerja, karena sistem kerja pelayanan Kelurahan Hegarmanah yang masih
berdasarkan sistem shift atau bergantian dan masih kurangnya personil
dalam melakukan pelayanan adminitrasi. Oleh karena itu, Pemerintah
Kelurahan Hegarmanah sedang mengupayakan inovasi aplikasi Whatsapp
Auto Respond agar dapat segera terealisasi untuk lebih mempermudah
masyarakat mengurus administrasi yang dibutuhkan.

d. Penyediaan Layanan Aduan Berbasis TIK


Salah satu indikator dalam smart governance yakni ketersediaan
layanan aduan berbasis TIK yang dapat diakses oleh masyarakat desa
dengan mudah. Melalui layanan aduan berbasis TIK tersebut maka
masyarakat Kalurahan Mekarjaya dapat lebih mudah dalam memberikan
hubungan timbal balik atas kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah
Kelurahan Hegarmanah dalam bentuk pemberian kritik dan saran.
Sebelumnya, informasi dan komunikasi antara pemerintah kalurahan
dengan masyarakat hanya dilakukan melalui papan informasi di balai
kalurahan, namun setelah adanya tower internet dan wifi yang disediakan,
masyarakat dapat dengan mudah memberikan kritik dan saran. Media yang
dapat digunakan oleh masyarakat seperti:
➢ Group Whatsapp
➢ Melalui facebook
➢ Pada aplikasi SID melalui fitur website desa yang juga telah

8
dimanfaatkan Pemerintah Kalurahan Hegarmanah sebagai media
layanan aduan berbasis TIK

2. Transparancy
Keterbukaan informasi kepada publik bagi Indonesia yakni
merupakan salah satu elemen penting dalam penyelenggaraan negara yang
terbuka dan demokratis. Dalam konteks desa, keterbukaan informasi tersebut
menjadi hal yang sangat diperlukan oleh masyarakat desa terutama berkaitan
dengan pengelolaan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan desa, karena
dengan adanya keterbukaan tersebut maka masyarakat dapat memantau
bentuk implementasi Dana Desa melalui berbagai kegiatan pemerintahan
desa. Beberapa indikator pada aspek transparansi ini yaitu sebagai berikut:
a. Transparansi Informasi Anggaran dan Agenda Pemerintah
Desa/Kalurahan
Transparansi Agenda Kelurahan Hegarmanah juga dilakukan
melalui website. Kelurahan Hegarmanah selalu konsisten dalam
memberikan informasi terkait Agenda Kelurahan Hegarmanah sejak tahun
2020 hingga saat ini. Untuk mempertahankan konsistensi transparansi
publik tersebut, Kelurahan Hegarmanah berusaha untuk memberikan
informasi setidaknya 2 informasi dalam sehari melalui website kalurahan.
Selain melalui website, transparansi terkait pengelolaan APBKal dan
Agenda Kelurahan juga disampaikan dan disebarluaskan kepada
masyarakat melalui berbagai media yang dimiliki oleh Kelurahan tidak
hanya secara online tetapi juga secara offline.
Dampak positif dengan adanya berbagai bentuk pengoptimalan
media transparansi publik yang tersedia di Kelurahan Hegarmanah yakni
penyelenggaraan pemerintahan akan semakin dapat dipertanggung jawab
kan berkat adanya pengawasan publik melalui keterbukaan tersebut. Selain
itu, melalui berbagai media transparansi tersebut masyarakat kalurahan
lebih mudah dalam mengawasi berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh
Kelurahan Hegarmanah, sehingga berdampak pada peningkatan
kepercayaan masyarakat kepada Kelurahan Hegarmanah

9
4. KESIMPULAN

Jadi, Smart Village adalah suatu konsep desa pintar yang mengadopsi
komponen-komponen ataindikator dari konsep Smart City namun dengan skala
yang lebih kecil (wilayah desa atau kelurahan) dengan tujuan untuk terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang lebih baik terhadap warganya.
Penerapan konsep smart village akan di implementasikan pada Desa
Hegarmanah yang siap menerima sebuah sistem informasi pengolahan data yang
terkomputerisasi dan terotomatisasi sehingga dapat memberikan informasi yang
tepat dan akurat .
Dengan adanya konsep smart village kemungkinan human eror dalam
administrasi juga dapat di minimalisir sehingga menciptakan alur kerja yang lebih
efektif serta efisien untuk kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Maharani, E. N., & Kencono, D. S. (2021). Penerapan Smart Governance Dalam


Smart Village di Kalurahan Dlingo, Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Jambi, 5(2), 25-38.
Nurjoko, N., Damayanti, I., & Kurniawan, H. (2022). Sistem Informasi Layanan
Administrasi Kependudukan dengan Konsep Smart
Village. TEKNIKA, 16(1), 86-93.
Afifah, V. N. (2021). TA: IDENTIFIKASI POTENSI PENGEMBANGAN KONSEP
SMART VILLAGE PADA DESA WISATA RENDE KABUPATEN
BANDUNG BARAT (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Nasional
Bandung).
Herdiana, D. (2019). Pengembangan Konsep Smart Village Bagi Desa-Desa di
Indonesia (Developing the Smart Village Concept for Indonesian
Villages). JURNAL IPTEKKOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Informasi), 21(1), 1-16.

11

Anda mungkin juga menyukai