Nim : 17.01.1550
I. Pendahuluan
II. Pembahasan
II.1. Pengertian Bencana Global ( Alam )
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bencana Alam
adalah yang dimana dapat menyebabkan atau menimbulkan kesusahan,
kerugian, atau penderitaan, malapetaka dan marabahaya bagi orang yang
mengalaminya, atau bisa juga dapat kita artikan adalah kecelakaan yang
disebabkan oleh alam seperti tanah lonsor, banjir, gempa bumi, gunung
merapi, angin topan dan lain-lain.1 Dalam perjanjian lama bencana alam
adalah peristiwa fenomena alam, segala unsur-unsur, jenis-jenis, bentuk,
merupakan karya Allah yang melaluinya dapat dimaknai kesaksian alam
tentang kuasa serta kemegahan Illahi. Allah bukan hanya pencipta tetapi juga
terus-menerus bertindak memelihara, memerintah membaharui dan menopang
ciptaan-nya.2
II.2. Jenis- jenis Bencana Alam
1
W. J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985). 100
2
W. J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 307
a. Pemanasan Global
b. Gunung Merapi
Gunung Merapi merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah “erupsi”. Bahaya letusan gunung api dapat
berupa awan panas, lontaran material, hujan abu lebat, lava, gas
racun, dan banjir lahar. Gunung meletus juga merupakan peristiwa
yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah
cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, lapisan gunung berapi yang membawa atu dan abu
dapat menyembur jauh dan lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 Km, dan tidak semua gunung
berapi sering meletus dan gunung berapi yang sering meletus
disebut berapi yang sedang aktif.4
c. Banjir
Banjir ialah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir juga
bisa dikatakan datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar
yang disebabkan terbendungnya aliran sungai.5
d. Kekeringan
3
Daniel Murdiyarso, Sepulu Tahun perjalanan Negoisasi Konvensi Perubahan Iklim, ( Jakarta : Kompas,
2003), 12-14.
4
Tessa Febiani, Bencana Alam, ( Jakarta: Erlangga, 2007), 4.
5
Tessa Febiani, Bencana Alam, 5.
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah
kebutuhann air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi
dan lingkungan. Adapun yang dimaksud dari kekerigan jugaberkaitan
dengan menurunnya tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu
musim. Kekeringan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman, dan
hewan. Kekeringan juga dapat menyebabkan pepohonan akan mati dan
tah menjadi gundul yang pada musim hujann menjadi mudah tererosi
dan banjir. Dampak dari bahayanya kekeringan mengakibatkan
bencana berupa hilangnya bahan pangan dan ternak mati, petani
kehilangan mata pencaharian, banyak orang kelaparan dan mati,
sehingga berampak menjadi urbanisasi.6
e. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah
atau batuan, maupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar
lereng akibat tergantungnya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng. Tanah lonsor juga bisa disebabkan oleh penggalian lereng
untuk jalan raya, jalan kereta api dan perumahan. Longsor juga
sering terjadi pada giliran terjadi sesudah hujan lebat atau hujan
berkepanjangan. Jika curah hujan semakin banyak, tanah longsor
terjadi dimana-mana, disamping itu uga terdapat pula hubungan
antara curah hujan lebat dan kecepatan longsoran massa.7
f. Angin Topan
6
Tessa Febiani, Bencana Alam, 8.
7
Tessa Febiani, Bencana Alam, 11.
tekanan berkurang tiba-tiba, udara dari tempat lainpun mengalir dan
terisap saling bertabrakan, pilih-memilih menjadi pusaran angin.8
14
Diane Bergant, Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisus, 2005), 322.
15
David L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama, ( Jakarta:BPK-GM, 1998), 54.
16
Samuel J.S. Schults, Pengantar Perjanjian Lama, 7-8.
17
Walter C. Kaiser, Teologi Perjanjian Lama, ( Malang: Gandum Mas, 2000), 65.
melakukan dosa. Hukuman diadakan karena kejahatan manusia
yang sangat besar ( Kej 6: 5-7, 11-13 dan 17 ). Tetapi dibalik
semuanya itu Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan, seklaipun bumi berubah, dan
gunung-gungun bergoncang ( Maz 46:2-4 ). Didalam Maz 18: 3
dapat dikenakan pada pergumulan terus-menerus dari orang
percaya melawan kekuatan-kekuatan fisik dan rohani masa ini,
termasuk penderitaannya yang dialami oleh korban bencana
alam.18 Istilah penderitaan banyak ditemukan di dalam Perjanjian
Lama di mana semuai itu identik dengan sakit, duka cita,
kemalangan siksaan dan lain sebagainya bencana alam, sakit
penyakit, kehilangan harta, kehilangan orang yang dikasihi,
apabila penderitaan tidak dihapai dengan pandangan yang benar
maka penderitaan menjadi hal yang dipandang buruk dan sulit
untuk dijalani19
II.5.2. Bencana Alam Diperhadapkan Dengan Peristiwa Air Bah
dalam PL
Contoh dan pola utama penghakiman Allah atas dosa manusia
adalah kisah air bah. Melalui kisah ini, pengarang menyatakan
dengan cara yang paling menakutkan bahwa dosa manusia
mendatangkan hukuman.20 Dalam zamannya Nuh, kefasikan
sangat memuncak sehingga mendatangkan hukuman Allah.
Manusia semakin banyak menggunakan pemberian dan karunia
Allah yang baik untuk kesenangannya sendiri dan tidak
menghirauhkan pemberinya. Korupsi dan kekerasan meningkat
sehingga semua perbuatan manusia penuh kejahatan. Dapat
dikatakan bahwa Allah menyesal telah menciptakan manusia dan
ia merencankan untuk memusnahkannya dari atas bumi ( Kej
6:17 ). Sekali lagi rahmat mendahului hukuman, karena selama
120 tahun manusia diperingatkan tentang kebinasaan yang akan
datang hanya seentara kejahatan umat manusia makin meningkat
18
Robert Godis, The Book of God and Man, ( London : Chichago, 1991 ), 267.
19
Jhon Joseph Owens, Analytical Key to The old Tesament, Vol I & Vol II, ( Michigan : Baker Book
House, 1988 ), 299.
20
W.S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama I, ( Jakarta: BPK-GM, 1999 ), 132.
dan mereka makin gila akan kekuasaan. Allah memberi jaminan
kepada Nuh bahwa ia akan menetapkan perjanjian dengan Nuh
dan keturunannya. Allah memerintahkan Nuh untuk membuat
sebuah Bahtera yang akan menjadi tempat berlindung bagi mereka
selama banjir yang akan turun. Dimana bahtera itu yang
panjangnnya 140-185 m, lebarnya 23-30 dan tingginya 14-19 m,
sangat cukup untuk menampung sepasang dari tiap jenis binatang.
Selama lebih setahun kehidupan manusia dan binatang dalam
bahtera itu terpelihara sesuai dengan persedian dan perintah Allah.
Banjir itu merupakan hukuman yang paling keras bagi seluruh
umat manusia ddalam zaman perjanjian lama. Dimana maksud nya
hukuman itu ialah memusnahkan umat manusia berdosa dan
sekaligus memperbaharui umat manusia dengan perantaraan sisa
umat manusia yang saleh. Hanya Nuh dan keluarganyalah yang
diselamatkan dari kematian.21
II.5.3. Peristiwa dari Air Bah
Peristiwa yang terjadi hujan lebat turun meliputi bumi 40 hari
dan 40 malam lamanya mulai dari hari ke-7 bulan ke 2, pada
waktu Nuh bermur 600 tahun. Pada hari itu jugalah terbelah segala
mata air samudra raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-
tingkap dilangit ( Kej 7:4, 11-12 ). Permukaan air terus meningkat
selama 110 hari sehingga berkuasa seluruhnya selama 150 hari
( Kej 7:24 ). Air mulai surut dari muka bumi dan terus berkurang.
Hilanglah bahtera itu pada pegunungan Ararat. Mulai dari hari ke
17, bulan ke- 7 sampai hari ke-1. Ketika itulah tampaklah puncak-
puncak gunung ( Kej 8:3-5 ).22 Setelah 40 hari Nuh melepaskan
seekor burung gagak. Dan setelah 7 hari Nuh melepaskan burung
merpatinya kedua kalinya ( Kej 8-10 ) Setelah 7 hari Nuh
melepaskan burung merpati kedua kalinya. Sampai saat ini telah
tehitung 285 hari. Jadi sejak pembukaan tutup bahtera sampai
semua keluar terdapat jeda 57 hari ( Kej 8: 14-18 ).23
21
Agus Jetron Saragih, Pengantar Kitab-Kitab Lama 1, ( Medan : Bina Media, 2016 ), 12-13.
22
E. F. Kevan, Commentary on Genesis, The New Bible Commentary, ( Grand Rapids : Win B. Eedimans
Pub Co. 1953 ), 83-85.
23
Darmawijaya, Taurat Musa, ( Yogyakarta: Kanisius, 1992 ), 36.
II.5.4. Bencana Dalam Kesepuluh Tulah di Mesir
Di dalam Keluaran 7, dapat kita lihat awal dari kesepuluh tulah.
Kita harus memahami alasan untuk pelaksanaan hukuman-
hukuman ini. Mengapa Allah memanifestasikan kuasa-Nya yang
luar biasa :
1. Air Menjadi Darah
2. Katak
3. Nyamuk
Beelzebul yang berarti dewa lalat. Adalah nama lain dari setan.
Sekali lagi kita melihat penghakiman Allah jatuh ke atas Allah-
allah orang Mesir, karena Musa memiliki kuasa atas semua Allah
ini. Firaun mengajukan tawarannya yang dalam usaha tawar-
menawar dengan Musa 8:25.
6. Barah
7. Hujan Es
8. Belalang
Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan
TUHAN mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-
harian dan semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur
membawa belalang. Datanglah belalang meliputi seluruh tanah
Mesir dan hinggap di seluruh tanah Mesir, sangat banyak; sebelum
itu tidak pernah ada belalang yang demikian banyaknya dan
sesudah itupun tidak akan terjadi lagi demikian. Belalang
menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu menjadi
gelap olehnya; belalang memakan habis segala tumbuh-tumbuhan
di tanah dan segala buah-buahan pada pohon-pohon yang
ditinggalkan oleh hujan es itu, sehingga tidak ada tinggal lagi yang
hijau pada pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh
tanah Mesir (Kel. 10:13-15). Dengan gambaran serangan yang
dipaparkan kitab Keluaran pada bagian ini, seharusnya orang
Mesir meminta bantuan kepada Sobek, dewa berkepala buaya
yang menguasai binatang-binatang dan serangga. Sebagai anak
dari Neith, Sobek adalah setan bawah bumi yang menguasai 4
elemen, api, bumi, air dan udara. Dengan demikian Sobek
bekerjasama dengan dewa-dewa lainnya, seperti Ra (api), Geb
(bumi), Osiris (air) dan Shu (Udara). Dengan menguasai 4 elemen
di atas, Sobek harus mampu menguasai binatang-binatang dengan
aktifitas dan habitat tertentu, seperti buaya di air, belalang di
udara. Namun ternyata, Sobek tidak mampu menghadapi serangan
pasukan belalang di tanah Mesir.
9. Kegelapan
Arti kesetiaan berasal dari kata dasar setia yang berarti tetap, teguh hati, patuh,
taat dan berpegang teguh. Maka kesetiaan merupakan keteguhan hati, ketaantan,
patuh.32 Dalam bahasa Ibrani kata setia disebut dengan, ( ) ﬡמןmn, yang berarti
setia.33
30
Agus Jetron Saragih, Pengantar Kitab-Kitab Lama 1, 12.
31
Nico Terlinden, Cerita itu berlanjut, ( Jakarta : BPK-GM, 2008 ), 38.
32
W.J. S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, 936.
33
Willem A. Vangemeran, New International Dictionary of Old Testament Theology and Exegeseis Vol
3, ( Cumbria, Paternoster Press, 1989), 430.
Kesetiaan sangat berhubungan erat dengan kepercayaan dan keyakinan kepada
Allah di dalam ketetapan dan keteguhan oleh segenat hati. Dapat dikatakan
bahwa kesetiaan itu tidak dapat terlepas dari iman dan kepercayaan. Kata
kesetiaan menyatakan sikap kita terhadap Tuhan, percaya adalah hubungan
pribadi antara kita dengan Tuhan. Hidup dalam kesetiaan berarti hidup dalam
persekutuan dengan Tuhan, dengan menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada
Tuhan.34 Dalam pemikiran perjanjian lama bukanlah suatu persetujuan tawar-
menawar diantara Allah dan umat Israel. Dan lebih baik kita menggambarkannya
sebagai pemberian atau karunia Tuhan kepada umat-Nya.35 Umat Allah adalah
bangsa Israel yang disebut bangsa pilihan Allah, dimana Israel dipilih bukan
karena usaha Israel tetapi karena inisiatif Allah untuk mengumpulkan umat
pilihan-Nya, suatu persekutuan Allah yang berhubungan dengan umat-Nya. Oleh
sebab itu umat Allah persekutuan bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah yang
didasarkan atas perjanjian Allah dengan Israel, merupakan ikatan persekutuan
antara Allah dengan bangsa-Nya dan unuk itulah Allah memberikan peraturan
yaitu hukum-hukumNya yang harus ditaati. Dalam kitab (Ul 7:6) disebutkan
bahwa bangsa Israel adalah umat yang kudus bagi Tuhan Allahnya dan telah
menjadi umat Tuhan. Dengan demikian umat dalam Pl berarti bangsa yang
dihimpun oleh Yahwe dan mengambil bagian dalam perjanjian Yahwe. Allah
Yehuwa tidak bermaksud agar manusia ditimpa oleh bencana alam. Allah ingin
agar manusia hidup kekal dalam keadaan damai di bumi. seperti yang Tuhan
lakukan pada zaman Nuh. Tuhan akan turun tangan dalam urusan di bumi untuk
melenyapkan keburukan.36 Air bah menggambarkan hukuman Allah atas dunia,
tetapi juga menunjukkan kasih karunia-Nya.37 Nuh mempersembahkan korban. Ia
bersyukur kepada Allah dengan sikap saleh seperti semula.38
III. Kesimpulan
Maka dapat saya simpulkan, yang dimana bencana global (alam), sangatlah dapat
mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Yang dimana bencana alam ini terjadi
karena adanya proses alam yang mengakibatkan kerusakan dan pergeseran yang
34
B.J. Boland, Inti Sari Kristen, ( Jakarta : BPK-GM, 1999 ), 15.
35
Robert Davidson, Alkitab Berbicara, ( BPK-GM, 2001 ), 67-68.
36
G.E. Wright, Perjanjian Lama Terhadap Sekitarnya, ( Jakarta : BPK-GM, 1967 ), 68-70.
37
Andrew Hiil, Survei Perjanjian Lama, ( Malang : Gandum Mas, 2008 ), 151.
38
Nico Terlinden, Cerita itu berlanjut, 38.
berujung pada kondisi yang tidak sangat memungkinkan ataupun bencana alam bisa juga
terjadi oleh dosa ataupun perbuatan manusia yang tidak berkenan dihapadan Allah.
Bencana alam juga sering disebut yang dapat menyebabkan atau menimbulkan
kesusahan, kerugian, atau penderitaan, malapetaka dan marabahaya bagi orang yang
mengalaminya, atau bisa juga dapat kita artikan adalah kecelakaan yang disebabkan oleh
alam seperti tanah lonsor, banjir, gempa bumi, gunung merapi, angin topan dan lain-lain.