Anda di halaman 1dari 3

Korea Utara Korea Selatan

NAMA RESMI NEGARA: NAMA RESMI NEGARA:

 Bahasa Korea  : Choson Minchuchui Inmin Konghwa  Bahasa Korea  : Daehan Minguk.
Guk (Choson).  Bahasa Indonesia : Republik Korea
 Bahasa Indonesia : Republik Demokratik Rakyat Korea
(RDR Korea, Korea Utara).
BENTUK NEGARA: BENTUK NEGARA:
 Republik Demokratik.  Republik
BENTUK PEMERINTAHAN: BENTUK PEMERINTAHAN:
 Sosialis.  Republik Presidensil
KEPALA PEMERINTAHAN: KEPALA PEMERINTAHAN:
 Presiden Abadi (Konstitusi 1998): Mendiang Kim Il  Presiden yaitu Park Geun-hye
Sung.  Legislatif, Majelis Nasional Republik Korea diketuai
 Sekretaris Jenderal WPK Abadi: Mendiang Kim Jong Chung Sye-Kyun, Majelis Nasional terdiri atas 17
Il. komite tetap untuk membahas masalah kebijakan
 Pemimpin Tertinggi: Kim Jong Un (Sekretaris secara terperinci.
Pertama Partai Pekerja Korea (Worker’s Party of  Eksekutif terdiri dari Kementerian dan Lembaga
Korea/WPK),   Ketua Pertama Komisi Pertahanan Independen, dipimpin oleh seorang presiden,
Nasional (National Defense Commision/ NDC), Presiden diberikan kekuasaan kepala pemerintahan,
Komandan Tertinggi Tentara Rakyat Korea (Korean kepala negara, dan panglima tertinggi angkatan
People’s Army / KPA). bersenjata Korea Selatan.
 Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi  Yudikatif termasuk Mahkamah Agung, Mahkamah
(Supreme People’s Assembly/SPA): Choe Ryong Konstitusi, pengadilan tinggi, pengadilan negeri, dan
Hae. Sebagai Kepala Negara, Choe Ryong Hae pengadilan khusus.
mempunyai tugas pokok: menerima tamu negara,
melakukan kunjungan kenegaraan, mengirimkan IBUKOTA:
ucapan selamat/ belasungkawa kepada kepala negara  Seoul, berpenduduk + 48.289.037 jiwa
atau kepala pemerintahan negara-negara sahabat,
menerima surat tauliyah Duta Besar/Kepala
Perwakilan negara sahabat/organisasi  internasional.
IBUKOTA:

 Pyongyang, berpenduduk + 3,18 juta jiwa


Sistem Pemerintahan Korea Selatan
Pemerintahan Korea Selatan Eksekutif, Legislatif, Yudikatif

1. Ekskutif Lembaga eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5
tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan.
Presiden bertindak sebagai kepalanegara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Presiden di Republik ini memiliki autoritas yang lebih besar dalam penetapan keputusankenegaraan, domestik
maupun hubungan luar negeri. Presiden memiliki masa menjabatselama 5 tahun. Pemilihan umum Korea
Selatan menggunakan sistem popular vote, danterakhir kali diselenggarakan pada Desember 2012 dengan
Presiden Park Geun Hye sebagai pemenang.

2. Legislatif Dalam Legislatif, Korea Selatan memilikiUnicameral National Assembly atau Gukhoe yang dipilih setiap
4 tahun sekali dan terakhir diselenggarakan pada 11 April2012. Assembly ini memiliki 299 kursi dan diisi oleh
perwakilan dari beberapa partai politik.

3. Yudikatif lembaga Yudikatif, Korea Selatan memiliki Supreme Court danPengadilan Banding Constitutional
Court. Korea Selatan sendiri memiliki banyak partai politik, menurut Komisi Pemilu Korea Selatan, partai politik
yang terdaftar pada tahun2012 sebanyak 8 partai. Namun hanya dua partai besar yang mendominasi hasil
pemiluyaitu partai berkuasa Saenuri dan Democratic United Party.

Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Presidensial campuran. Berdasarkan UUD1987 pasal 66
Ayat 1 kedudukan Presiden selain sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan serta Panglima
Tertinggi Angkatan Bersenjata. Dalam melaksanakan pemerintahan, Presiden dibantu oleh Perdana Menteri
(PM) dan Dewan Negara (State Council ) yang lazim disebut Kabinet. Kabinet diketuai oleh Presiden dan Perdana
Menteri sebagai Wakilnya. Presiden

dipilih oleh rakyat secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun dan hanya untuk satu periode saja (tidak dapat
dipilih kembali).

Perdana Menteri ditunjuk/diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Nasional(MN), sedangkan
Wakil Perdana Menteri ditunjuk/diangkat oleh Presiden dengan rekomendasi Perdana Menteri. Perdana
Menteri mempunyai fungsi mewakili tugas-tugas Presiden bilamana berhalangan dan bertugas membantu
Presiden serta mengarahkan paramenteri kabinet sesuai petunjuk Presiden. PM ( perdana mentri ) dapat
memberikan rekomendasi kepadaPresiden dalam pengangkatan menteri dalam kabinet.

Sistem Pemerintahan Korea Utara

Korea Utara adalah negara yang menyatakan secara sepihak sebagai negara Juche (percaya dan bergantung
kepada kekuatan sendiri). Pemujaan kepribadian terhadap Kim Il-sung dan Kim Jong-il dilakukan secara terorganisir.
Setelah mangkatnya Kim Il-sung pada 1994, ia tidak digantikan melainkan memperoleh gelar "Presiden Abadi", dan
dikuburkan di Istana Memorial Kumsusan di Pyong yang pusat. Diperintah oleh Kekaisaran Korea.

Pemerintahan negara mengikuti ideologi Juche, – Juche menjadi ideologi resmi negara ketika negara ini
mengadopsi konstitusi baru pada 1972,  kendati Kim Il-sung telah menggunakannya untuk membentuk kebijakan sejak
sekurang- kurangnya awal tahun 1955.

Korea Utara dipandang oleh sebagian besar negara adalah sebagai : negara kediktatoran totaliter stalinis. Pemimpin saat
ini adalah Kim Jong-Un, anak laki-laki dari Mantan Presiden Kim Jong-Il.
Meskipun kedudukan presiden dipegang oleh Kim Il-sung yang telah meninggal, kepala negara de facto adalah
Kim Jong-Un, yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara. Badan legislatif Korea Utara
adalah Majelis Tertinggi Rakyat, kini diketuai oleh Kim Yong-nam. Tokoh pemerintahan senior lainnya adalah Kepala
Pemerintahan Kim Yong-il.

Korea Utara adalah negara yang menganut sistem satu partai. Partai yang memerintah adalah Front Demokratik
untuk Reunifikasi Tanah Air, sebuah koalisi Partai Buruh Korea dan dua partai kecil lainnya, Partai Demokratik Sosial
Korea dan Partai Chongu Chondois. Partai-partai ini mengajukan semua calon untuk menempati posisi pemerintahan
dan memegang semua kursi di Majelis Tertinggi Rakyat.

Perbedaan Ideologi

Di ambang perang, begitulah situasi di Semenanjung Korea sejak berakhirnya Perang Dunia II. Perpecahan kedua
negara ini merupakan dampak dari terjadinya persaingan ideologi yang dikenal dengan sebutan Perang Dingin. Perang
tanpa senjata ini membagi dunia menjadi dua kutub yang saling bertentangan, yaitu kubu Uni Soviet yang berhaluan
Komunis dengan Amerika Serikat (AS) yang memiliki paham liberalis dan terbuka.

Kedua negara superpower pada masa itu memperebutkan ‘pengaruh’ untuk dapat menciptakan supremasi
ideologi di negara-negara dunia ketiga. Pengaruh ini pada akhirnya ikut membagi Korea menjadi dua negara. Uni Soviet
yang menaruh pengaruh komunisnya di Korea bagian utara, melalui Kim Il-Sung, membentuk Korea Utara.

Sementara AS dan negara sekutunya, menyebarkan ideologi liberalis-kapitalis pada Korea bagian selatan dengan
mendompleng nama Syng-man Rhee. Keterpisahan kedua negara ini semakin dipertegas dengan terjadinya Perang
Korea yang berlangsung dari 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953.

Anda mungkin juga menyukai