Anda di halaman 1dari 13

KONSTITUSI KOREA

SELATAN
Nama Kelompok:
1. Div’ain Fahma Arsyida (210711612050)
2. Ella Herlina Raharjo (210711612016)
3. Fachrin Maulidina (210711612007)
4. Farhan Rugos Fahinsa (210711612080)
5. Islami Arga Kusumawati (210711612018)
pendahuluan
Konstitusi Republik Korea atau UU Dasar Republik Korea (Hangul:
대한민국 헌법 ; Hanja: 大韓民國憲法 ) adalah hukum dasar tertulis
negara Korea Selatan. Diundangkan pada tanggal 17 Juli 1948 dan
amendemen terakhir pada tanggal 29 Oktober 1987.
Kelompok 7

Ciri-ciri Konstitusi
Korea Selatan

Konstitusi Korea Selatan Offering B


Muatan Konstitusi
Korea Selatan

Bentuk Negara

Sistem Pemerintahan

Sistem Pengadilan

Jaminan HAM

Penyelenggara Pemilu

Prosedur Perubahan
Bentuk Negara Korea Selatan

 Menekankan pada kebebasan


individu dengan mengabaikan
kepentingan umum
Negara kesatuan yang  kekuasaan pemerintah
berbentuk Republik dibatasi oleh undang-undang
Demokratis.  Kepala pemerintah dipimpin
oleh seorang Perdana Menteri
 Presiden menjabat sebagai
kepala negara
Makna Lambang Negara dan Bendera
Korea Selatan

terdiri atas lambang taeguk, simbol yang terdapat pada Bendera Korea Selatan dikelilingi


lima mahkota bunga bergaya stilasi dan pita bertuliskan "Republik Korea" (Daehan
Minguk), nama resmi Korea Selatan dalam aksara Hangul.
Lambang taijitu melambangkan perdamaian dan keselarasan. Sebagimana dalam pasal 4
anno domini 1948. Lima mahkota bunga melambangkan bunga nasional Korea Selatan
yaitu bunga sepatu putih (Hibiscus syriacus).

Latar belakang putih adalah warna tradisional Korea. Warna putih melambangkan 


kedamaian dan kemurnian. Lingkaran di tengah berasal dari filosofi yin dan yang dan
melambangkan keseimbangan alam semesta. Bagian biru melambangkan kekuatan
kosmik negatif, dan bagian merah melambangkan lawan kekuatan kosmik yang
positif. Trigram bersama-sama melambangkan prinsip gerakan dan harmonis. Setiap
trigram (hangul: Kwae) melambangkan salah satu dari empat elemen klasik.
Sebagaimana dalam pasal 2 anno domini 1948 tentang kebangsaan.
Sistem Pemerintahan
Korea Selatan

Korea Selatan menganut Sistem Pemerintahan


Presidensial
Membentuk Campuran
lembaga pemerintahannya ke
dalam 3 bagian : Kewenangannya: mengeluarkan kebijakan
Dipegang oleh presiden penting terkait diplomasi, keamanan nasional,
Eksekutif dan dibantu oleh unifikasi (dengan Korea Utara) dan hal
Perdana Menteri kepentingan lain terkait tujuan nasioanal untuk
referendum bila diperlukan.
Dipegang dan
Legislatif dijalankan oleh The
Kewenangannya: memberlakukan, mengubah,
National Assembly
dan menghapus Undang-Undang.
(Majelis Nasional)
Yudikatif Dipegang oleh • MA: mendengarkan banding atas
Mahkamah Agung dan putusan/putusan yang diberikan oleh
Mahkamah Konstitusi pengadilan-pengadilan yang lain.
• MK: peninjauan konstitusional dan
Korea Selatan menganut sistem politik multi partai
memutuskan kasus peradilan
SISTEM PENGADILAN KOREA SELATAN
Mahkamah Agung
● Pengadilan administrasi mengadili pada tingkat pertama untuk kasus-kasus administratif.
Dalam kasus administratif, pengadilan memutuskan apakah kepemilikan atau non penyitaan
entitas administratif adalah ilegal dan menyelesaikan perselisihan seputar hubungan hukum
dalam hukum publik. Sebagian besar kasus administratif berkaitan dengan pencabutan atau
penegasan dari pembatalan disposisi atau keputusan badan administratif.

Mahkamah Konstitusi
● Kewenangan Mahkamah Konstitusi Korea Selatan mirip dengan kewenangan yang dimiliki
oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI). Perbedaannya hanya pada
kewenangan untuk mengadili dan memutus perkara pengaduan konstitusional. Pihak yang
dapat mengajukan permohonan pengaduan konstitusional ke MK Korea, yaitu, setiap orang
yang hak-hak dasarnya dijamin oleh Konstitusi telah terlanggar oleh suatu tindakan
pemerintahan.
Model Before Case System

Model Korea Selatan itu dikatakan sebagai model before case


system. Jadi badan peradilannya ada dua. Di Korea Selatan, ketika
berlaku republik ke empat, sebelum konstitusi yang sekarang, untuk
pengujian peraturan perundang-undangan itu difilter terlebih dahulu
oleh Mahkamah Agungnya.
Jaminan Hak Asasi
Manusia

Jaminan HAM di korsel yaitu


Negara berkewajiban untuk menegaskan dan menjamin
hak asasi manusia yang fundamental dan tidak dapat
diganggu gugat, menjamin kesetaraan di hadapan
hukum, menjamin kebebasan berbicara, pers, berkumpul,
berserikat, kebebasan beragama, dsb
Gwangju
untuk Kota HAM
Seoul Sharing City
Gerakan Gwangju Student Independence tahun 1929 yang
merupakan gerakan pro-kemerdekaan pada masa

1 pendudukan Jepang, Revolusi 19 April 1960, hingga


Gerakan Demokratisasi 18 Mei oleh pelajar dan warga
Gwangju melawan kekerasan oleh pemerintah.

Kota HAM Gwangju mempunyai pendekatan yang luas

2
dalam kebijakan HAM. Pendekatan ini tercantum dalam
Piagam HAM Gwangju yang diadopsi Kota Gwangju pada
tahun 2012. Piagam ini terdiri dari Mukadimah, 5 Bab dan
18 pasal.

Forum Gwangju untuk Kota HAM (Gwangju

3
Principles for A Human Rights City) yang
dideklarasikan di Gwangju pada tanggal 17 Mei
2014.
Penyelenggara PEMILU

KOMISI PEMILIHAN UMUM DI KOREA SELATAN

Anggota Komisi Pemilu terdiri dari:

3 orang ditunjuk 3 orang ditunjuk


Presiden Parlemen

3 orang ditunjuk oleh


Mahkamah Agung
Prosedur perubahan konstitusi
korea selatan
● Dalam hal konstitusional suatu undang-undang dipersoalkan di persidangan, pengadilan meminta
putusan Mahkamah Konstitusi, dan mengadili menurut putusannya.
● Mahkamah Agung berwenang untuk melakukan pengujian terakhir atas konstitusionalitas atau keabsahan
keputusan administratif, peraturan atau tindakan, ketika konstitusionalitas atau legalitasnya
dipermasalahkan dalam persidangan.
● Banding administratif dapat dilakukan sebagai prosedur sebelum sidang pengadilan. Prosedur banding
administratif akan ditentukan oleh Undang-Undang dan harus sesuai dengan prinsip-prinsip prosedur
peradilan.

Anda mungkin juga menyukai