Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN DI

KOREA SELATAN

Oleh :

Ivan Ticoalu

Anggie Sumeleh

Christivia Lendway

Hestia Sualang

XII IPA A
SEKOLAH DIAN HARAPAN
MANADO
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekuasaan tertinggi yang ada di seluruh semesta merupakan
kekuaaan milik Allah, artinya Allah memiliki otoritas atau kekuasaan
penuh atas hidup manusia. Seperti yang tertulis dalam Kejadian 1 bahwa
Allah mempercayakan dan memberikan kekuasaan kepada manusia untuk
dapat berkuasa atas Bumi yaitu dengan memberikan perwakilan Allah
terhadap tiap-tiap negara yaitu pemerintah. Pemerintah merupakan utusan
Allah sekaligus wakil rakyat yang dipilih secara langsung oleh masyarakat
melalui sebuah pemilihan umum. Pemerintah yang dipilih oleh rakyat
diberikan suatu tanggung jawab yaitu untuk menemukan sebuah cara
untuk dapat mengatur masyarakat, tujuannya yaitu agar masyarakat dapat
hidup dengan sebuah pedoman untuk bermasyarakat, sehingga nantinya
tidak terjadi penyimpangan. Cara pemerintah untuk mengatur masyarakat
disebut dengan sistem pemerintahan, dimana sistem pemerintahan ini
membantu untuk memberikan pedoman hidup kepada masyarakat.
Sistem pemerintahan adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks dan terorganisani; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks atau utuh. Di dalam suatu sistem terdapat komponen-komponen
yang saling berhubungan satu sama lain dan mempunyai fungsi masing-
masing. Apabila dikaitkan dengan sistem pemerintahan, maka kebulatan
atau keseluruhan yang utuh tersebut adalah pemerintahan, sedangkan
komponen-komponen itu adalah pemisahan kekuatan politik oleh
Montesquieu, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang mempunyai
fungsinya masing-masing namun saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mewujudkan tujuan pemerintahan suatu negara. Sistem
pemerintahan yang ada di dunia terbagi atas dua yaitu sistem pemerintahan
presidensial, parlementer, dan campuran.
1.2 Tujuan
 Menjelaskan sistem pemerintahan Korea Selatan yang barlaku
 Membandingkan sistem pemerintahan di Korea Selatan dengan
sistem pemerintahan di Indonesia
BAB II

ISI

2.1 Profil Negara


KOREA SELATAN (bahasa Korea: Daehan Minguk; Hangul: 대 한 민 국 ;
Hanja: 大韓民國; bahasa Inggris: Republic of Korea)

 Ibu negara : Seoul


 Kepala Negara : Presiden
 Kepala Pemerintahan : Perdana menteri
 Pemerintahan Lokal : 9 Provinsi dan 2 Daerah khusus
 Luas wilayah : 99.274 km2
 Letak Astronomis : 124°BT-130°BT dan 33°LU- 39°LU
 Bahasa resmi : Hangul
 Mata Uang : Won
 Sejarah bangsa korea :

Pada awalnya terdapat salah satu suku Ye Maek diantara suku


Tungusik di masa kuno wilayah Asia, berkembang menjadi bangsa Korea.
Suku Ye Maek maju ke bagian timur di daratan batu baru, kemudian suku
ye maek bermukim di daerah berbukit semenanjung Korea dan bagian
timur sungai Amur. Korea selatan merupakan pembentukan dari Gojoseon
pada 2333 SM oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Kerajaan Korea di bawah
Silla pada 668 M, korea menjadi salah satu dibawah dinasti Goryeo dan
dinasti Jokseon hingga akhir kekaisaran Han Raya pada 1910 karena
dianeksasi Jepang.

2.2 Ideologi Negara


Korea selatan memilih ideologi sistem pemerintahan demokrasi dengan ciri-
ciri sebagai berikut:

1. Demokrasi merupakan pemerintahan yang lebih baik


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh
3. Pemerintah mengatur masyarakat dengan terbatas
4. Kekuasaan di batasi karena memungkinkan untuk terjadinya
kesalahgunaan jabatan/kepemimpinan

2.3 Sejarah dari Sistem Pemerintahan


Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah
didiami sejak Masa Paleolitik Awal. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan
Dinasti Gojoseon pada 2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga
Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu dibawah
Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada
1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh
Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea
akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Korea Selatan adalah negara republik. Korea Selatan membagi
pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif.
Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan hasil
pemilu dengan masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang
ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan. Presiden
bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala
pemerintahan. Berbeda dengan Indonesia di mana presiden bisa menjabat
selama 2 periode jabatan, Presiden Korea Selatan hanya boleh menjabat sekali
saja (satu periode).

.
Korea selatan adalah negara yang menerapkan sistem satu kamar
(Unikameral) dalam sistem perwakilannya. Di korea selatan tidak dikenal
adanya dua badan terpisah seperti adanya DPR atau tinggi dan Senat, ataupun
majelis Tinggi atau Majelis rendah. Di dalam lembaga legislatif tidak ada
yang dianggap tinggi atau rendah. Hanya ada satu dewan yang mewakili
rakyat dalam parlemen di korea selatan.
Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama
4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau
berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun
dapat berlangsung tertutup.Pengadilan konstitusional menjadi lembaga
tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang
direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat
selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat
terpilih.
Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Presidensial campuran.
Berdasarkan UUD 1987, kedudukan Presiden selain sebagai Kepala Negara
sekaligus Kepala Pemerintahan serta Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Dalam melaksanakan pemerintahan, Presiden dibantu oleh Perdana Menteri
(PM) dan Dewan Negara (State Council) yang disebut Kabinet. Kabinet
diketuai oleh Presiden dan perdana menteri sebagai Wakilnya. Presiden dipilih
oleh rakyat secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun dan hanya untuk satu
periode saja (tidak dapat dipilih kembali). Perdana menteri ditunjuk/diangkat
oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Nasional (MN), sedangkan Wakil
perdana menteri ditunjuk/diangkat oleh Presiden dengan rekomendasi perdana
menteri itu sendiri. Perdana menteri mempunyai fungsi mewakili tugas-tugas
Presiden bilamana berhalangan dan bertugas membantu Presiden serta
mengarahkan para menteri kabinet sesuai petunjuk Presiden.

Perdana menteri dapat memberikan rekomendasi kepada Presiden dalam


pengangkatan menteri dalam kabinet. Parlemen Majelis Nasional (MN)
merupakan badan pemegang kekuasaan legislatif satu-satunya di Korsel,
sesuai dengan sistem satu kamar (unikameral) yang dijalankannya. MN
dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 orang Wakil Ketua yangdipilih oleh para
anggota MN. Sesuai dengan UUD 1987, anggota MN tidak boleh kurang dari
200 orang. Sejak terbentuknya Republik Korea tahun 1948, MN yang sedang
berjalan saat ini adalah yang ke-18 sebagai hasil Pemilu tanggal 9 April 2008
yang terdiri dari 299 kursi.Pemilu untuk memilih anggota MN diadakan setiap
4 tahun sekali di seluruh 226 daerah pemilihan (electoral district), ditambah
dengan 46 kursi tambahan (additional Seat) yang dibagikan kepada partai
politik dalam proporsi suara yang diperoleh.
Namun pada tanggal 9 Maret 2004, MN menyetujui untuk menambah
jumlah wakil yang dipilih berdasar daerah pemilihan (electoral district)
menjadi 242 dan proporsional menjadi 57 kursi pada Pemilu 15 April 2004
(MN ke-17). Dengan demikian, jumlah keseluruhan jumlah anggota MN ke-
17 menjadi 299 kursi.Pada Pemilu legislatif 9 April 2008, dari 299 kursi
parlemen sebanyak 245kursi diperebutkan melalui pemilihan langsung (direct
voting) di seluruh daerah pemilihan. Sedangkan 54 kursi yang tersisa
diperebutkan melalui sistem perwakilan secara proposional. Pemilih dapat
memberikan dua suara: satu untuk calon dari daerah pemilihan mereka dan
satu lagi untuk parpol yang dipilihnya

2.4 Pedoman Sistem Pemerintahan


Suatu negara dapat berjalan secara terarah apabila memiliki gambaran
yang jelas mengenai hakikat, tujuan, dan susunannya. Adanya dasar bagi
kehidupan bernegara merupakan hal yang sangat penting untuk suatu bangsa.
Sama seperti dengan Sistem Pemerintahan di Korea Selatan yang didasari oleh
konfusianisme. Konfusianisme di Korea Selatan merupakan suatu filsafat atau
sikap yang berhubungan dengan manusia. Konfusianisme yang berlaku ini
merupakan bagian dari filsafat moral. Kata filsafat sendiri berasal dari bahasa
Yunani yang merupakan kata majemuk dari istilah philein yang berarti
mencintai dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Untuk menjalankan Sistem
Pemerintahan yang baik, didasari dengan pedoman-pedoman untuk mencapai
suatu kesejahteraan bagi rakyat Negara Korea Selatan. Paham konfusianisme
yang dianut negara Korea Selatan berisi tentang sopan santun dan hormat.
Seperti pada Pancasila yang berisi tentang sila-sila Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Pada paham konfusianisme yang dianut
Korea Selatan berisi tentang, kehidupan setiap rakyat harus memiliki budi,
cinta, dan kemanusiaan yang menunjukan bahwa seseorang tersebut adalah
seorang yang ulet, rajin, dan suka bekerja, Setiap rakyat juga harus menjaga
hubungan antara sesama rakyat baik itu orang tua, saudara, suami/istri, dan
pemerintah., serta rakyat yang harus melakukan tugas dan kewajibannya serta
haknya masing-masing.
Korea Selatan menganut paham Liberalisme, yaitu berdasar pada suatu
pemahaman dimana kebebasan merupakan nilai politik yang utama dalam
melaksanakan sistem pemerintahan.

2.5 Pelaksanaan Sistem Pemerintahan


Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Presidensial Campuran.
Presiden sebagai Kepala Negara, sedangkan Perdana Menteri sebagai Kepala
Pemerintahan. Korea Selatan membagi pemerintahannya atas tiga bagian yaitu
Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh
presiden yang terpilih dari hasil pemilu untuk jabatan selama lima tahun.
Dalam melaksanakan sistem pemerintahan Presiden dibantu oleh Perdana
Menteri dan Dewan Negara yang disebut Kabinet. Adapun lembaga legislatif
yang dipegang oleh Dewan Parlemen Majelis Nasional yang menjabat selama
empat tahun. Berdasarkan UUD Republik Korea 1948, Presiden menjabat
sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan serta Panglima
Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Kabinet diketuai oleh Presiden dan Perdana Menteri sebagai wakilnya.
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Nasional.
Sedangkan wakil dari Perdana Menteri diangkat oleh Presiden dengan
persetujuan Perdana Menteri. Perdana Menteri mempunyai fungsi mewakili
tugas-tugas Presiden apabila berhalangan dan bertugas membantu Presiden
serta mengarahkan para menteri kabinet sesuai dengan petunjuk Presiden.
Perdana Menteri juga bertugas untuk memberikan pendapat atau usulan
kepada Presiden dalam hal pengangkatan menteri dalam kabinet.
Lembaga Legislatif satu-satunya di Korea Selatan yaitu Parlemen Majelis
Nasional. Hal tersebut sesuai dengan sistem yang dianutnya yaitu sistem satu
kamar, dimana sistem pemerintahan yang hanya memiliki satu kamar pada
parlemen. Negara yang menggunakan sistem satu kamar seringkali adalah
negara kesatuan yang kecil dan menganggap sebuah majelis tinggi atau kamar
kedua tidak perlu. Kelemahan dari sistem unikameral atau sistem satu kamar
adalah wilayah-wilayah urban yang memiliki penduduk yang lebih besar akan
mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada wilayah-wilayah pedesaan
yang penduduknya lebih sedikit. Majelis Nasional dipimpin oleh seorang
ketua dan dua wakil yang dipilih oleh anggota Majelis Nasional. Majelis
Nasional ditetapkan dengan beberapa fungsi dibawah undang-undang, yang
paling terutama yaitu dalam pembuatan undang-undang, menyetujui anggaran
belanja, hal-hal mengenai kebijakan luar negeri, pernyataan perang,
penempatan pasukaan di luar negeri atau di dalam negeri, dan pemeriksaan
atau penyelidikan mengenai permasalahan negara.
Korea selatan merupakan negara kesatuan, dimana memiliki UU otonomi
daerah. Oleh karena itulah, pemerintahan Korea selatan tidak terpusat, dimana
hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah memiliki masing-
masing pembagian tugas administrasi.

2.6 Perbandingan Sistem Pemerintahan Korea Selatan dengan Sistem


Pemerintahan Indonesia.
Setiap negara pasti memiliki sistem pemerintahanya masing-masing.
Sistem pemerintahan dibedakan menjadi dua yaitu Sistem Parlementer dan
Sistem Presidensial. Sama seperti negara Korea Selatan yang memiliki sistem
pemerintahan Presidensial campuran dan Negara Indonesia yang sistem
pemerintahannya juga Presidensial atau Republik.
Negara Korea Selatan memiliki sistem pemerintahan presidensial
campuran, dimana Presiden bertindak sebagai kepala negara dan Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan. Berdasarkan UUD 1987, Presiden
bukan hanya memiliki kewenangan sebagai Kepala Negara tetapi juga
bertugas sebagai tetapi juga bertugas sebagai Kepala Pemerintahan bersama
Perdana Menteri serta Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Presiden
dipilih lewat pemilu dengan hanya satu kali menjabat (5 tahun masa jabatan)
dan dibantu oleh perdana menteri. Perdana menteri dipilih oleh Presiden
dengan persetujuan dewan perwakilan. Lembaga eksekutif di korea selatan
bertanggung jawab kepada lembaga legislatif.
Berbedan dengan negara Indonesia, memiliki sistem pemerintahan
Presidensial, dimana Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan. Presiden memiliki wakil presiden yang keduanya merupakan
penyelenggara kekuasaan eksekutif tertinggi setelah Undang-undang. Presiden
dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat, sehingga tidak bertanggung
jawab kepada MPR tetapi langsung kepada rakyat.
Untuk Ideologi atau dasar Negara, Korea selatan memiliki ideologi Liberal
yang didasarkan pada suatu pemahaman bahwa kebebasan merupakan nilai
politik yang utama. Liberalisme mencita-citakan adanya suatu kebebasan
berpikir bagi setiap warga Negara Korea Selatan. Tidak seperti ideologi di
Indonesia yaitu Pancasila yang didasarkan dari kekeluargaan dan gotong-
royong untuk kesejahteraan rakyat. Pancasila di Indonesia juga, memadukan
cita-cita hidup bangsa Indonesia disertai semangat kekeluargaan sehingga
tidak ada dominasi mayoritas atau minoritas
KESIMPULAN
BAB III

3.1 Kesimpulan
Jadi, sistem pemerintahan yang ada di Korea selatan adalah Presidensial
campuran atau Republik, dimana ada 3(tiga) pembagian pemerintah sama
seperti Negara presidensial lainnya diantaranya, Legislatif, Eksekutif, dan
Yudikatif. Pada sistem pemerintahan Korea Selatan, lembaga legislatif
memiliki kekuasaan lebih tinggi daripada lembaga eksekutif. Presiden sebagai
kepala Negara dan Perdana menteri sebagai kepala pemerintahan, tetapi
dalam menjalankan tugas pemerintahan Presiden bekerja bersama dengan
Perdana menteri. Sehingga, Presiden juga menjadi kepala Pemerintahan. Di
Indonesia juga menerapkan sistem pemerintahan presidensial, yang dimana
Presiden menjadi kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan, akan tetapi
Presiden dibantu oleh Wakil Presiden. Di Indonesia Lembaga Eksekutif lebih
kuat kekuasaanya dibandingkan kekuasaan eksekutif. Penulis menyimpulkan
bahwa penerapan sistem Pemerintahan yang ada di Korea selatan lebih
terstruktur dan lebih tegas karena sistem pemerintahannya yang Demokrasi
berhasil dijalankan, dikarenakan tindakan pemerintah yang sangat terbuka
dengan kritikan, serta menjunjung tinggi hak bersuara dari rakyat. Sedangkan
di Indonesia sistem pemerintahannya masih belum terstruktur dan kurang
tegasnya hukum yang berlaku sehingga ada oknum-oknum seperti tidak mau
tau dengan masalah yang terjadi. Akhirnya, dari hal tersebut dapat
menimbulkan konflik baru.

Dari sistem pemerintahan korea selatan kita dapat mengambil banyak hal. Hal hal
yang dapat kita lakukan sebagai seorang murid, dan masyarakat yang baik adalah
kita dapat mengikuti dan ikut berpartisipasi dalam jalannya sebuah pemerintahan.
Contohnya seperti kita dapat menyampaikan aspirasi kita dengan cara yang benar.
DAFTAR PUSTAKA

Academica, T. C. (2016). Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap. Depok, Jawa


Barat: Huta Publisher.
Amalia, A. (2012). Komparasi Konfusianisme di Korea Selatan dan Pancasila di
Indonesia sebagai Ideologi. Retrieved from academia:
https://www.academia.edu/3984905/Komparasi_Konfusianisme_di_Korea
_Selatan_dan_Pancasila_di_Indonesia_Sebagai_Ideologi
Fajar. (n.d.). Sistem Pemerintahan Korea Selatan. Retrieved from academia:
https://www.academia.edu/18634164/SISTEM_PEMERINTAHAN_KOR
EA_SELATAN

Anda mungkin juga menyukai