Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN STUDI KASUS PROSES BISNIS

“Analisa Proses Bisnis Usaha Pakaian Ngoblong Kuy”


Laporan ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Proses Bisnis

Dosen Pengampu: Bayu Waspodo, M. M

Disusun Oleh:
Egan Anatola Rinday (11180930000073)
Kelas:
3–C

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYULLAH JAKARTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
1441 H /2019 M
LATAR BELAKANG
Manajemen proses bisnis adalah konsep, metode, dan teknik untuk mendukung desain,
administrasi, konfigurasi, pemberlakuan, dan analisis proses bisnis, Dasar manajemen proses
bisnis adalah representasi eksplisit dari proses bisnis dengan kegiatan mereka dan kendala
pelaksanaan di antara mereka. Setelah proses bisnis didefinisikan, mereka dapat menjadi subjek
analisis, peningkatan, dan pemberlakuan.1
Pakaian (sandang) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain makan
(pangan) dan tempat bernaung (papan). Tiga kebutuhan dasar ini tidak akan pernah bisa
terlepas dari manusia. Secara naluriah manusia butuh untuk melindungi tubuhnya dari
sengatan panas, dinginnya cuaca maupun hempasan angin dan hujan. Salah satu bentuk
perlindungan diri tersebut adalah dengan mengenakan penutup tubuh atau lebih praktisnya
dengan mengenakan pakaian. Bila binatang mempunyai kulit dan bulu-bulu tebal untuk
melindungi tubuhnya, maka manusia mempunyai pakaian yang beraneka ragam dan model.
Pakaian menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah barang apa yg dipakai
(baju, celana dan sebagainya). Istilah pakaian kemudian disamakan dengan busana. Istilah
busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu bhusana yang mempunyai konotasi pakaian yang
bagus atau indah yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman
melihatnya, cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan2. Pakaian merupakan
busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh. Kata busana lebih khusus,
dipakai untuk pakaian yang tampak dari luar, sedangkan kata pakaian cakupannya lebih umum.
Ngoblong Kuy adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pakaian seperti kaos,
celana, jaket, dan lain lain. Ngoblong Kuy berdiri tahun 2017 oleh Akmal Fauzan di Kota
Serang dan pada April 2019 Egan Rinday bergabung menjadi partner dari Akamal sendiri
hingga sekarang. Basis penjualan perusahaan ini yaitu melalui online yang lebih spesifiknya
melalui Instagram. Walaupun sebenarnya perusahaan ini memiliki offline store di Kota Serang
namun tidak mejadi target utama karena pasar utama dari Ngoblong Kuy ini adalah mahasiwa
UIN Jakarta dan sekitarnya.
Pada studi kasus ini dipusatkan pada pemilik usaha pakaian yaitu Ngoblong Kuy dalam
melaksanakan kegiatan atau proses penawaran, transaksi dan pemasokan. Pada hal ini akan
dibuktikan teori proses binis yang terjadi pada proses yang dilakukan. Pada kesempatan ini
Saya melakukan identifikasi proses, pemodelan proses, hingga analisis proses.

1
Weske, 2007
2
Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia Jaringan Luar, http;/ebsoft.web.id
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode wawancara


dengan narasumber selaku owner dari Ngoblong Kuy. Saudara Akmal yang telah mengizinkan
kami dan dengan senang hati menerima tawaran untuk diwawancarai untuk mengumpulkan
data-data yang akan digunakan untuk menyusun laporan penelitian ini. Penulis mewawancarai
beliau di hari Jumat, 20 Desember 2019 sekitar pukul 13:00. Penulis ditemani temannya yang
membantu dalam dokumentasi kegiatan wawancara yang dilakukan oleh penulis. Durasi
wawancara tersebut kurang lebih sekitar 6 menit. Dengan menanyakan beberapa pertanyaan
yang telah penulis susun dengan sebaik mungkin dan juga beliau sebagai narasumber
menjawab dengan sangat jelas dan melengkapi data yang akan dikumpulkan oleh penulis.

Keterangan foto:

→ Egan Anatola Rinday (Penulis) / kanan


→ Akmal Fauzan (Narasumber) / kiri
PEMBAHASAN

➢ Indentifikasi Proses Bisnis

• Pemasaran produk Ngoblong Kuy


• Transaksi produk Ngoblong Kuy
• Pemasokan (restock) produk Ngoblong Kuy

Nama Siapa Saja Dimana Kapan Bagaimana Proses Dokumen


Proses Yang Proses Proses Dijalankan Yang
Terlibat Terjadi Terjadi Terkait
Dengan
Proses
Penawaran Penjual, Via social Setiap hari → Penjual bertemu
Produk Calon media sekitar dengan calon
Ngoblong Konsumen (Instagram, pukul konsumen
Kuy Line 19:00 → Penjual
Official melakukan
Account, pendekatan
WhatsApp) penawaran
→ Penjual
mempromosikan
produk via media
online
Transaksi Penjual, Cash on Ketika → Pesanan masuk Faktur
Produk Konsumen, Delivery melakukan dari pembeli pembayaran
Ngoblong Jasa sesuai transaksi → Penjual
Kuy Pengiriman kesepakatan memeriksa
titik temu persediaan
dengan produk
pembeli dan → Penjual
via media mengkonfirmasi
online pesanan jika
(WhatsApp, barang tersedia
Instagram, → Penjual
Line menerima
Official pembayaran dari
Account, pembeli
Mobile → Penjual
Banking) mengemas
produk
→ Penjual
mengirim
produk
menggunakan
jasa pengiriman
→ Penjual memberi
barang dengan
bertemu pembeli
di titik temu
yang sudah
dijanjikan (cash
on delivery)
→ Penjual
mengkonfirmasi
pengiriman
→ Penjual
melakukan
pencatatan
transaksi dan
memberi faktur
pembayaran

Pemasokan Penjual, Via media Ketika → Produk tidak Bukti


Produk Konveksi online produk tersedia transaksi
Ngoblong (WhatsApp) tidak → Penjual restock
Kuy tersedia menghubungi
konveksi
→ Penjual
melakukan
pembayaran
→ Penjual
mengkonfirmasi
pembayaran pada
konveksi
→ Produk dikirim
→ Penjual
menerima
produk
→ Penjual
melakukan
pembaharuan
data stok barang
➢ Framework Proses Bisnis

Logistik

Catatan Pemasukan
Manajemen Strategi dan Pengerluaran

Manajemen Proses

Supplier/ Promosi Pengiriman Pengambil


Partner Keputusan
Restock Konfirmasi

Konveksi Pengemasan Cek stok Penjual

Pembayaran
Jasa Proses Inti
Pengiriman

Media sosial Promosi teman

Proses Bantuan

Kompetitor: Penjual lainnya


➢ Pemodelan Proses Bisnis

➢ Proses Analisis
1. Proses Analisis Kualitatif

No. Tahapan Proses Aktor Klasifikasi


1. Melakukan penawaran Penjual BVA
2. Memeriksa persediaan produk Penjual BVA
3. Mengkonfirmasi pesanan pesanan Penjual VA
4. Menerima pembayaran Penjual dari konsumen BVA
5. Mengiriman pesanan Penjual melalui jasa ekpedisi BVA
6. Mengkonfirmasi pengiriman Penjual pada konsumen VA
7. Melakukan restock Penjual pada Supplier BVA
8. Menghubungi Supplier Penjual pada Supplier BVA
9. Melakukan Pembayaran Penjual pada Supplier BVA
10. Menerima barang Penjual BVA
Keterangan:
VA : Value Adding (proses yang bisa memuaskan pelanggan)
BVA : Bisnis Value Adding (proses yang membantu menciptakan nilai)
NVA : Non-Value Adding (proses yang bisa diabaikan)
2. Proses Analisis Kuantitatif

Tahapan Proses Aktor Waktu (Menit)


Melakukan penawaran Penjual 5’
Memeriksa persediaan produk Penjual 5’
Mengkonfirmasi pesanan pesanan Penjual 5’
Menerima pembayaran Penjual dari konsumen 15’
Mengiriman pesanan Penjual melalui jasa pengirim 1 Hari

Mengkonfirmasi pengiriman Penjual pada konsumen 5’


Melakukan restock Penjual pada Supplier * 2 Hari
Menghubungi Supplier Penjual 5’
Melakukan Pembayaran Penjual pada Supplier 5’
Menerima barang Penjual * 2 Hari
Total Waktu 3 Hari 45 Menit

Ketangan: *=Proses yang sama


KESIMPULAN
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan demi meraih tujuan tertentu, yaitu nilai/vallue. Untuk memudahkan para pelaku bisnis
dan meminimalisir kesalapahaman dalam komunikasi maka proses perlu dibuat visualisasinya
ke dalam diagram yang sudah di standarisasi secara internasional yaitu BPMN 2.0 (Bussiness
Process Management Notation 2.0). Dalam penyelesaian permasalahan ini kita perlu
melakukan tahapan – tahapan yang sudah kita pelajari dalam Manajemen Proses Bisnis yakni
melakukan tahapan yang ada pada BPM Life Cycle.
Pada studi kasus proses bisnis yang diterapkan pada penjual pakaian Ngoblong Kuy
telah terlihat lebih jelas urutan kegiatan serta analisa yang lebih mendetetil pada setiap
kegiatannya. Dimulai dari pengidentifikasian proses bisnis, kemudian pembuatan framework
proses, serta pembuatan model proses bisnis dan analis secara kualitatif dan kuantitatif. Dengan
adanya BPMN ini maka diharapkan dapat mempermudah jalannya sebuah bisnis lebih baik
dari sebelumnya.
REFERENSI

− Business Process Management - Concepts, Languages, Architectures, Mathias Weske,


2007.
− Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia Jaringan Luar, http;/ebsoft.web.id

Anda mungkin juga menyukai