Anda di halaman 1dari 37

KOMPOSISI TANAH

Program Studi Pengelolaan Hutan


Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
2019
Komponen Bahan Organik Tanah (%)

4 16

Bahan Makroorganik
50 30 Senyawa non humik
Senyawa humik
Biomassa hidup
Komponen Biomassa Hidup
dalam Tanah (%)

22
Mikroba
Makrofauna
Akar

70
Bahan Mineral
•  Bahan Mineral berasal dari:
ü Pelapukan in situ bahan geologi
ü Bahan yang diangkut dari luar
ü Bahan terbawa aktivitas angin

•  Mineral primer berasal dari bahan induk dan


biasanya telah mengalami 1 siklus pelapukan
•  Pelapukan mineral menghasilkan unsur hara
tersedia bagi tanaman
Mineral tanah dan unsur penyusunan utamanya

Mineral Unsur hara Mineral Unsur hara


Kuarsa Si Ambifol Ca, Mg, Fe, Na
(hornbelnde)
Kalsit Ca Piroksin Ca, Mg, Fe,
(hiperstin, augit)
Dolomit Ca, Mg Olivin Mg, Fe
Felspar; ortoklas K, Na, Ca Apatit P
plagioklas
Mika; muskovit K, Mg, Fe Leusit K
biotit
Mineral Primer
Pasir (sand) dan Debu (silt)
•  Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan
tingkat pelapukan (mineral primer)
•  Mineral yang paling umum: kuarsa (SiO2)
•  Pada tanah tua (sangat terlapuk) feldspar dan mika
dominan: banyak dijumpai ilmenit, zirkon dan haematit.
•  Pengaruh utama pada sifat fisik tanah: retentsi air rendah
dan drainase cepat jika pasir kasar dominan; ruang pori
sedikit, aliran air terhamat, akar terhambat, tergenang jika
jika debu dominan
•  Sedikit pengaruhnya terhadap sifat kimia, walau feldspar
dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K akibat
pelapukan.
Liat (clay)
•  Mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah: jerapan kation,
anion dan pestisida
•  Karena ukurannya kecil (Φ < 2 µm); penyifatan dengan
XRD atau mikroskop elektron
•  Mineral sekunder– hasil pelapukan kimia mineral primer
atau sintesis dari beberapa hasil pelapukan mineral
primer
•  Mineral Sekunder
ü Mineral sekunder Non SIlikat - kalsit, hematit
ü Mineral Sekunder Silikat (mineral liat) – Kaolinit (1:1),
montmorilonit /smektit (2:1 –memuai), Illite (2:1 tidak
memuai
Mineral sekunder non silikat
Tipe
•  https://slideplayer.info/slide/12090195/
Kaolinit/Haloisit (1:1)
Bahan Organik Tanah
Definisi
•  Bahan tanaman atau hewan yang hidup atau mati di
dalam tanah. Berkisar dari bahan yang belum
terdekomposisi sampai yang sudah sangat
terdekomposisi
Komponen
•  Biomasa (sisa tanaman, akar tanaman, organisme)
•  Residu (mati tetapi tidak teridentidikasi)
•  Bahan lain: terlapuk dan resintesis, Humus, terlarut (fase
liquid), 0 - 6% (berat) di horizon A, <1% (berat) di horizon
bawah
Bahan Organik Tanah
Fungsi
•  sebagai granulator-membentuk struktur
•  sebagai sumber unsur hara, N, P dan S
•  tanah dapat menahan air
•  tanah dapat menahan unsur hara
•  sumber energi bagi mikroorganisme tanah
Karakterisasi bahan organik tanah
•  Analisis kimia,
Total C dan total N (metode termudah),
•  Fraksionasi fisik,
Berdasar ukuran dan berat jenis, atau
•  Penggunaan isotop
13C (isotop stabil, bukan radioaktif) dan
14C (radioaktif).
Air Tanah Kegunaan bagi tanaman
•  Air tanah bukan air murni, tetapi
‘larutan’ (solution), jumlahnya bervariasi dengan
jumlah udara tanah
•  Perubahan air/udara tanah penting untuk sifat
fisik tanah dan aliran air
•  Ada di dalam tanah karena
v  ditahan oleh gaya adesi, kohesi dan kapilaritas
v  tertahan oleh lapisan kedap air, atau
v  keadaan drainase yang kurang baik
Air Tanah Kegunaan bagi tanaman
• Kegunaan bagi tanaman
u sebagai unsur hara tanaman
u sebagai pelarut unsur hara
u bagian sel tanaman (bagian dari
protoplasma)
Tipe Air Tanah
1.  Air Gravitasi: air bebas yang bergerak dalam tanah
akibat gaya gravitasi
•  Bergerak cepat pada tanah berdrainase baik, dan
bukan air tersedia bagi tanaman.
•  Tekuras dari tanah dalam 2-3 hari
2. Air Kapiler: air dalam pori-pori mikro, larutan tanah.
•  Sebagian besar tersedia untuk tanaman
3. Air Higroskopik: air yang membentuk film tipis
menyelimuti partikel tanah
•  Sangat kuat ditahan tanah oleh gaya adesi, tidak
tersedia bagi tanaman.
Potensial Air Tanah
•  Air di dalam tanah mengalir dari daerah
berenergi tinggi ke daerah berenergi lebih
rendah, aliran ini diukur sebagai potensial
air , Ψ (psi).
•  Tiga potensial air
•  potensial osmotik (Ψη)
•  potensial matrik (Ψm)
•  potensial gravitasi (Ψg).
Potensial Air Tanah
•  Potensial osmotik: penarikan molekul air
dalam larutan tanah;u bernilai negatif.
•  Potensial matrik: jumlah serapan air pada
permukaan partikel tanah, dan gaya-gaya
kapiler muncul dari air yang terjebak dalam
pori-pori sangat halus; bernilai negatif.
•  Potensial gravitasi: gaya gravitasi yang
menarik air ke pusat bumi; dapat bernilai
positif atau negatif tergantung tinggi
permukaan air dalam tanah.
Potensial Air Tanah
• Potensial air pada ‘kapasitas
lapangan’ kira-kira –0,33 MPa (-33
KPa; -0,33 bar), tetapi pada tanah-
tanah berpasir kira-kira –0,01 MPa
(-10KPa; -0,10 bar)
• ‘titik layu permanen’ dengan potensial
air sekitar –1,5 MPa (-500 KPa; -15
bar.
Udara
•  Mengisi pori-pori tanah (bersama air)
•  Dibandingkan udara di atmosfer:
²  uap air lebih tinggi.
²  karbon dioksida lebih besar (>0.03%)
²  oksigen lebih kecil (10-12%, di atm 20%),
karena ada dekomposisi BO, respirasi org
tanah dan akar tanaman
•  Berperan dalam transport senyawa organik yang
volatile dan uap air
KOMPOSISI TANAH
•  Secara alamiah proporsi komponen-komponen tanah sangat
tergantung pada
1) Ukuran partikel penyusun tanah, makin halus berarti makin
padat tanah, sehingga ruang porinya juga akan menyempit,
sebaliknya jika makin kasar
2) Sumber bahan organik tanah, tanah bervegetasi akan
mempunyai proposi bot tinggi, sebaliknya pada tanah gundul
(tanah vegetasi)
3) Iklim terutama curah hujan dan temperatur, saat hujan dan
eksporasi (penguapan) rendah proposi air meningkat (dan
proposi udara menurun), sebalik pada saat tidak hujan dan
evaporasi tinggi
4) Sumber air, tanah yang berdekatan dengan sungai dan sungai
akan lebih banyak mengandung air ketimbang yang jauh dari
sungai
Agregat tanah (soil aggregates)
•  Kelompok partikel tanah yang terikat satu
sama lain dan lebih kuat dari partikel di
dekatnya.
•  Bahan organik berupa lem dihasilkan saat
orgnisme tanah memecah akar yang mati
dan sampah-sampah di tanah hingga
menahan partikel tanah untuk besama-
sama melekat.
Agregat tanah (soil aggregates)
•  Agregat tanah berpengaruh terhadap ancaman
degradasi tanah.
•  Penambahan bahan organik akan menambah
stabilitas tanah.
•  Run off, air hujan, aliran angin akan memecah
agregat tanah.
•  Gangguan tanah seperti lalu lintas kendaraan dan
injakan mahluk hidup akan memecah susunan
agregasi tanah.
•  Pencucian – leaching : kehilangan mineral terlarut
(Ca, Mg, Na) dalam larutan
•  Eluviation: kehilangan (oleh air) material
tersuspensi (liat, humus, oksida) ‘emigrating’
•  Illuviation: akumulasi material tersuspensi (liat,
humus, oksida) dan atau material endapan dari
larutan (Ca, Mg, Na) ‘immigrating’

Anda mungkin juga menyukai