Anda di halaman 1dari 31

PENGELOLAAN TOPSOIL

DAN VEGETASI

KURSUS TEKNIK REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG

Bandung, 13-15 MARET 2013


TOPSOIL/
TANAH PUCUK
• Lapisan olah yang lebih subur dibandingkan lapisan
di bawahnya.
• Warna gelap, gembur, kaya bahan organik.
• Mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan biologi
• Unsur hara terlarut mudah tercuci oleh air ke
lapisan tanah di bawahnya
• Kehilangan lapisan tanah pucuk lebih cepat
dibandingkan proses pembentukannya
Mollisol Oxisol Alfisol
Pembersihan lahan

Pengupasan tanah pucuk

Lahan terbuka TINGKAT


Terputusnya siklus hara alami KEBERHASILAN
Meningkatnya erosi tanah REKLAMASI
Tercampurnya lapisan tanah

Gangguan kesuburan tanah


PROFIL TANAH

PENINGKATAN
BD TANAH,
PENURUNAN
BAHAN
ORGANIK

HORISON ORGANIK YANG TERBENTUK


DI ATAS LAPISAN TANAH MINERAL

HORISON CAMPURAN BAHAN ORGANIK


DAN BAHAN MINERAL

HORISON PENIMBUNAN

BAHAN INDUK SEDIKIT TERLAPUK

BATUAN KERAS YANG SEDIKIT MELAPUK


BAHAN PENYUSUN TANAH UTAMA
KESUBURAN TANAH PASCA PENAMBANGAN

Sifat fisik tanah


Struktur, porositas, tekstur dan bobot isi tanah

Sifat kimia tanah


Unsur hara makro, rendahnya KTK, menurunnya
kandungan bahan organik dan pH tanah serta
tingginya kejenuhan alumunium

Sifat biologi tanah


Karbon (C) organik, aktivitas mikroorganisme
Sifat-sifat Fisik Tanah
1.Tekstur (tanah mineral):
– Tektur tanah adalah proporsi dari partikel pasir (sand),
debu (silt), liat (clay)
– Ukuran diameter butir partikel:
• Kerikil (gravel) (>2.0mm)
• Pasir (0.05-2.0 mm)
• Debu (0.002-0.05mm)
• Liat (<0.002mm)

– Klas tekstur ditentukan dengan segitiga tekstur


2. Kematangan gambut (Tanah gambut)
• Untuk tanah organik tidak lazim
ditentukan teksturnya, namun
ditentukan tingkat kematangan
bahan organik (gambut) nya
• Menurut tingkat kematangan
tanah gambut:
– Fibrik (relatif belum
terdekomposisi; coklat-kuning;
mengandung serat kasar >3/4
volume tanah)
– Hemik (tingkat dekomposisi
sedang;coklat; mengandung
serat kasar sekitar separo
bagian volume tanah)
– Saprik (matang, hitam; serat
kasar <1/4 bagian dari volume
3. Struktur tanah
• Pertikel tanah tersusun bersama-sama menjadi satu
aggregat yang disebut ped.
• Struktur tanah adalah tipe bentuk ped tersebut.
– Remah (granular)
– Gumpal (blocky)
– Prismatik (prismatic)
– Lembar (platy)
• Tipe struktur, atau bentuk ped tsb menggambarkan
proses-proses yang mempengaruhi tanah saat ini
4. Pori-pori tanah
• Pori-pori tanah adalah ruangan diantara partikel atau ped, atau di dalam
ped sebagai hasil proses-proses yang berlangsung di dalam tanah
• Bentuk dan ukuran pori bermacam-macam tergantung pada proses yang
mempngaruhi pembentukannya
• Jika tanah berdrainase baik pori yang memegang air adalah pori mikro,
sedangkan pori makro akan segera ditinggalkan oleh air dan terisi oleh
udara
• Kesinambungan pori penting bagi pergerakan air dan larutan di alam
tanah (tidak semua pori bersinambung dari atas ke bawah
• Pori tanah berperan penting dalam memperhitungkan ketersediaan air
tanah, siklus air, udara tanah, aerasi tanah dsb yang berpengaruh pada
daya dukung tanah, terutama terhadap biota
5. Air di dalam tanah (1)
• Tanah dapat selalu jenuh air, seluruh ruang porinya
(baik makro maupun mikro) terisi oleh air oleh
karena drainase lambat (misalnya oleh karena faktor
topografi, atau mungkin jumlah ruang porinya
rendah dsb)
• Jika tanah berdrainase cepat maka air dalam ruang
pori makro segera didrainase, sehingga air
sementara disimpan di pori mikro.
• Air yang keluar ruang pori oleh gaya gravitasi
disebut air berlebih
• Air yang tersimpan sementara dan dapat diambil
oleh tumbuhan disebut air tersedia (atau disebut
sebagai air kapiler oleh karena tersimpan oleh
karena gaya kapiler)
• Air yang tersimpan di ruang pori dan tidak dapat
diambil oleh tumbuhan oleh karna terikat kuat oleh
pori tanah disebut air higroskopis
5. Air di dalam tanah(2)
• Sehubungan dengan pertumbuhan tanaman ada
beberapa istilah sebagai berikut:
– Kadar air pada Kapasitas Lapang, adalah jumlah air tanah
yang dipengang oleh pori tanah setelah air gravitasi keluar
dari badan tanah
– Kadar air pada Koefisien Layu, adalah jumlah air tanah
pada saat tumbuhan layu pada siang hari, namun tegar
kembali setelah sore hari
– Kadar air pada Koefisien Layu Permanen, adalah jumlah air
tanah pada saat tumbuhan yang ada selalu layu baik pada
sat siang maupun malam hari
5. Air di dalam tanah (3)
• Pergerakan air di tanah:
– Air yang bergerak dipermukaan tanah si sebut sebagai
Aliran Permukaan (Run Off)
– Pergerakan air masuk tubuh tanah melalui pori-pori tanah
dipermukan di sebut Infiltrasi (Infiltration)
– Pergerakan air di dalam tubuh tanah disebut sebagai
Perkolasi (Percolation). Perkolasi ini dapat bergerak ke
arah vertikal maupun horisontal
– Tempat air yang keluar dari tubuh tanah disebut sebagai
Mata air (Seepage)
• Pergerakan air dapat berlangsung dalam bentuk aliran jenuh
(saturated flow) dan aliran tak jenuh (unsaturated flow)
Sifat-sifat Kimia Tanah
• pH: mencerminkan reaksi tanah
• Kapasitas Tukar Kation (KTK): mencerminkan
kapasitas kesuburan anah
• Bahan organik dalam tanah
• Unsur hara N, P, K dan unsur hara mikro tanah
Mengapa Tanah Pertanian yang Dipupuk Urea Terus-
menerus Menjadi Keras dan Masam
Kimia
NH2-CO-NH2 + 3H2O (UREA) 2NH4 + CO2+2OH-
2NH4+ +3O2 2NO3 + 8H+ Masam
Proses
Mendesak ion
dalam Fisika valensi 2, tanah
tanah Jumlah bahan organik
bercerai, struktur
lemah
pertanian berkurang Padat
yang Penyeliputan struktur
dipupuk oleh bahan organik
semakin lemah Struktur Padat
urea terus
lemah
menerus
Biologi
Padat
Tanah masam organisme
(bakteri, cacing, dll) Rongga
berkurang berkurang
Bahan organik sebagai
sumber makanan organisme
berkurang
Sifat-sifat mineralogi tanah
– Jika mengandung banyak mineral mudah lapuk (misal:
bahan amorf, plagioklas, augit, hipersten dsb),

– pada umumnya berbahan induk bahan volkanik maka


tanah relatif subur

– Tanah yang mempunyai mineral liat yang mempunyai


daya sangga (buffer capacity) sedang-tinggi, memudahkan
proses pemeliharaan kesuburan tanah, terutama
berkaitan dengan pemupukan
Pengelolaan Lapisan Tanah Pucuk

 Pengamatan profil tanah dan


identifikasi perlapisan tanah

 Pengupasan tanah dan ditempatkan


pada tempat tertentu

 Pembentukan lahan dengan


mengembalikan tanah pucuk dengan
ketebalan minimal < 0.15 m

 Menghindari pengupasan tanah


dalam keadaan basah
PENGELOLAAN VEGETASI

 Perencanaan tanaman

 Persiapan Lapangan
 Pengadaan Bibit
 Pelaksanaan Penanaman
Perencanaan Tanaman

Rencana terinci kegiatan revegetasi


yang menggambarkan:

 Kondisi Lokasi

 Jenis Tanaman

 Uraian Pekerjaan
 Kebutuhan Bahan dan Alat

 Kebutuhan Tenaga Kerja


 Kebutuhan Biaya
 Waktu Pelaksanaan kegiatan
Persiapan Lapangan

 Pembersihan Lahan

 Pengolahan Tanah

 Perbaikan Tanah (Penggunaan gypsum,


kapur, mulsa, pupuk)
TANAH SEBAGAI SISTEM TERBUKA

SUMBER HARA UTAMA TANAH


• Bahan organik
• Mineral alami
• Unsur hara yang terjerap
atau terikat koloid tanah

TANAH :
INPUT SISTEM OUTPUT
• SISA TANAMAN • PENGUAPAN

TERBUKA
• HASIL • LEACHING
PELAPUKAN • EROSI
BAHAN INDUK
• AIR HUJAN
PEMBERIAN PUPUK

PUPUK ANORGANIK
• Terbuat dari bahan sintetis hanya mengandung unsur
hara tertentu
• Tingkat kelarutan hara tinggi
• Meningkatkan pertumbuhan tanaman secara cepat

PUPUK ORGANIK
• Mengandung unsur hara yang lengkap
• Menyediakan unsur hara bagi tanaman secara
bertahap
• Memperbaiki kesuburan tanah (fisik, kimia dan biologi)
Penerapan pupuk anorganik dan pupuk organik dalam
jumlah yang seimbang dapat dengan cepat meningkatkan
kesuburan tanah.

Pengujian dan analisis tanah sangat diperlukan agar diperoleh


perlakuan yang berpengaruh nyata terhadap perbaikan kesuburan
tanah
TANAMAN PENUTUP TANAH

KEGUNAAN :
• Mengurangi aliran
permukaan dan erosi
• Meningkatkan jumlah
nitrogen tersedia bagi
tanaman
• Mengurangi pencucian
nitrat pada air tanah
• Meningkatkan jumlah
spora cendawan mikoriza
arbuskula (VAM)

KRITERIA :
•Pertumbuhan awal cepat
•Mengikat nitrogen dan mobilisasi fosfat
•Produksi biomassa tinggi
•Penggunaan air yang efisien
•Tidak bersifat inang atau gulma
•Pembentukan bibit yang mudah
PEMBERIAN KAPUR

Pemberian kapur dilakukan dengan cara


disebar dipermukaan atau mencampurnya
dengan lapisan tanah pucuk.
UJI TANAH

Informasi Contoh Tanah

Pengambilan Contoh Tanah

Analisis Kesuburan Tanah

Rekomendasi
Pengadaan Bibit/Persemaian

Meliputi pekerjaan:

 Pengadaan Benih

 Penyimpanan Biji

 Pembuatan persemaian
• Pemilihan Lokasi Persemaian

• Penaburan Benih
• Penyapihan
• Pemeliharaan Bibit
Pelaksanaan Penanaman

Pekerjaan meliputi:

 Pengaturan arah larikan

 Pemasangan ajir

 Distribusi Bibit
 Pembuatan lubang

 Penanaman Tanaman

 Pemeliharaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai