Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kadek Dhyana Purnamasari

NIM: 20210810041
Kelas: Psikologi Komunikasi A

TUGAS TEORI HUBUNGAN INTERPERSONAL

1. Pengertian Hubungan Interpersonal


A. Chaplin (2001:257) menjelaskan hubungan interpersonal sebagai segala sesuatu
yang terjadi antara dua pribadi dan mencirikan proses yang timbul sebagai satu
hasil dari interaksi individu dengan individu lain.
B. Sarwono (1999:193) hubungan interpersonal adalah hubungan yang terjadi pada
dua individu, melibatkan keseluruhan sikap dan perilaku masing-masing.
C. Mudjiran (1981) hubungan interpersonal ialah adanya hubungan yang terjadi di
antara manusia dengan manusia.

2. Keefektifan Hubungan Interpersonal


A. Supratiknya (1995) keefektifan hubungan interpersonal ditinjau dari seberapa jauh
akibat-akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan yang kita inginkan.
B. Sarwono (1999:200) keefektifan hubungan interpersonal diperoleh dari
kemampuan kita dalam mengkomunikasikan dengan jelas apa yang kita
bicarakan, menciptakan kesan yang kita inginkan atau mempengaruhi orang lain
sesuai dengan kemauan kita.

3. Faktor-faktor yang Membentuk Hubungan Interpersonal


Menurut Devito terdapat lima faktor yang membentuk hubungan interpersonal
diantaranya:
A. Daya tarik (fisik dan kepribadian)
Kebanyakan individu menjalin hubungan interpersonal dengan seseorang yang
dianggap menarik secara fisik, kepribadian maupun tingkah lakunya. Adapun
karakteristik positif cenderung dianggap menarik dibandingkan dengan
karakteristik negatif.
B. Kedekatan
Individu yang memiliki kesempatan besar untuk saling berinteraksi dan menjadi
sahabat adalah orang-orang yang tinggal berdekatan.
C. Pengukuhan
Individu lebih menyukai orang yang dapat memberikannya pengukuhan, baik itu
dalam bentuk sosial (pujian) maupun material (hadiah), namun penghargaan yang
berlebihan dapat menimbulkan reaksi negatif pula.
D. Kesamaan
Umumnya individu lebih menyukai orang yang mempunyai kesamaan dengan
dirinya, misalnya kemampuan, sikap, kecerdasan, selera, maupun kebangsaan.
E. Sifat saling melengkapi
Terdapat prinsip komplementaris bahwa seseorang akan tertarik pada mereka
yang tidak serupa dengannya, sebaliknya ketertarikan pada hal yang serupa
sifatnya hanya terjadi pada situasi tertentu saja. Hal itu dikarenakan adanya sikap
untuk saling melengkapi dan menghargai satu sama lain yang memungkinkan
orang untuk mengenal lebih dekat.

Faktor-faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal


Jalaluddin Rakhmat (2011:127) menjabarkan faktor-faktor yang dapat
menumbuhkan hubungan interpersonal yaitu:
A. Sikap percaya (trust)
Percaya adalah mengandalkan perilaku orang untuk memenuhi tujuan dengan
pencapaian yang tidak pasti, dan dalam kondisi yang penuh risiko. Terdapat tiga
hal yang menumbuhkan kepercayaan antara lain menerima, empati, dan kejujuran.
B. Sikap suportif
Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif. Menurut R. Gibb
dalam Jalaluddin Rakhmat (2011:132) menguraikan perilaku yang menimbulkan
sikap suportif diantaranya deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, persamaan
dan profesionalisme. Sedangkan, sikap defensif ditunjukkan seseorang dengan
tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Adapun faktor-faktor yang
menimbulkan komunikasi defensif yaitu faktor personal (ketakutan, kecemasan,
harga diri rendah, pengalaman defensif) dan faktor situasional (perilaku
komunikasi orang lain).
C. Sikap terbuka
Brooks dan Emmert dalam Jalaludin Rakhmat (2011:134) menyebutkan beberapa
karakteristik sikap terbuka yaitu:
a. Menilai suatu pesan dengan objektif berdasarkan data dan logika berpikir
b. Berorientasi pada isi pesan komunikasi
c. Menemukan informasi dari berbagai sumber
d. Mencari arti pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya

Faktor-faktor yang Menyebabkan Konflik pada Hubungan Interpersonal


Menurut R.D. Nyee (dalam Rakhmat 2021) menyebutkan lima sumber konflik
yaitu
A. Kompetisi, salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan
orang lain.
B. Dominasi, salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain hingga orang
tersebut merasa hak-haknya telah dilanggar.
C. Kegagalan, masing-masing pihak menyalahkan orang lain apabila visi bersama
tidak dapat diwujudkan.
D. Provokasi, salah satu pihak dengan sengaja terus-menerus melakukan tindakan
yang dapat menyinggung perasaan orang lain.
E. Perbedaan nilai, kedua pihak tidak menyetujui nilai-nilai yang mereka anut.

4. Teori-Teori Hubungan Interpersonal


Coleman dan Hammen (dalam Rakhmat, 1993:120) menjelaskan bahwa terdapat
sejumlah model untuk menganalisa hubungan interpersonal diantaranya
A. Model pertukaran sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang. Thibault
dan Kelley menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai asumsi dasar yang
melandasi bahwa setiap individu dengan sukarela terlibat dan tinggal dalam
hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memadai dilihat dari segi
ganjaran dan biaya. Sehingga, individu berhubungan dengan orang lain
dikarenakan mengharapkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya.
B. Model peranan
Model peranan memandang hubungan interpersonal sebagai sandiwara. Setiap
individu harus memainkan peran sesuai dengan naskah yang diatur oleh
masyarakat, sehingga hubungan interpersonal yang baik apabila dapat memenuhi
tuntutan peran, mempunyai keterampilan peran, dan terhindar dari konflik peran
serta kerancuan peran.
C. Model permainan
Pada model ini, setiap individu bermain dengan berbagai permainan. Dasar dari
permainan ini adalah kepribadian orang tua, dewasa, dan anak-anak. Orang tua
dari segi aspek kepribadian ialah asumsi perilaku yang kita dapatkan dari orang
tua kita maupun yang kita anggap sebagai orang tua. Orang dewasa adalah bagian
kepribadian yang mengelola informasi secara logis, realita situasi yang ada, dan
berkenaan dengan pengambilan keputusan penting.
D. Model interaksional
Model ini menganggap hubungan interpersonal sebagai sistem dimana subsistem
saling tergantung dan bertindak sebagai satu kesatuan. Bila suatu sistem
terganggu maka akan segera mungkin diambil tindakan untuk mengatasinya.

5. Tahap-Tahap Hubungan Interpersonal


Menurut Rakhmat, hubungan interpersonal dilandasi oleh beberapa rangkaian
tahapan yaitu
A. Pembentukan hubungan
Fase pertama adalah fase kontak yang ditandai dengan adanya upaya kedua belah
pihak untuk mengungkapkan diri atau saling terbuka satu sama lain. Setiap
individu berusaha “menelusuri” identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain. Jika
mereka merasa berbeda maka hubungan interpersonal mungkin diakhiri, dan jika
mereka merasa terdapat persamaan maka akan timbul penerimaan.
B. Peneguhan hubungan
Hubungan interpersonal sifatnya statis, maka untuk menjaga keseimbangan
hubungan memerlukan tindakan-tindakan tertentu. Tindakan tersebut salah
satunya adalah berkomunikasi secara tepat serta senantiasa memberikan dukungan
kepada teman. Ada empat faktor yang sangat penting dalam menjaga
keseimbangan suatu hubungan yaitu keakraban, kontrol, respon yang tepat, dan
nada emosional yang tepat.
C. Pemutusan hubungan
Pemutusan hubungan adalah pemutusan ikatan antara kedua belah pihak. Salah
satu penyebab pemutusan adalah konflik, sehingga usaha yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki konflik adalah mencari solusi tuntas atas suatu permasalahan.

Daftar Pustaka
Abdullah, D. (2014). Pengaruh hubungan interpersonal dan lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan pt. sinjaraga santika sport
kadipaten. MAKSI, 1(2).https://www.unma.ac.id/jurnal/index.php/mk/article/
view/180
Diwyarthi, N. D. M. S., Ningsih, D. R., Larassati, P. A. A., Pratama, I. W. A., Sendra, E.,
& Supriyadi, A. (2022). Psikologi komunikasi. Get
Press.https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=7pmJEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA25&dq=psikologi+komunikas
i+ni+desak+made+santi&ots=kPk2d9ph_0&sig=TC2-
0rgqKEB1zHq3AYhSaINXcB8&redir_esc=y#v=onepage&q=psikologi
%20komunikasi%20ni%20desak%20made%20santi&f=false
Porpitasari, D. M. (2007). Pengaruh perilaku asertif terhadap hubungan interpersonal
pada siswa Kelas XI SMK Islam 1 Blitar (Doctoral dissertation, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim).http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8664
Rofi'ah, S. (2007). Korelasi antara konformitas kelompok sebaya dengan hubungan
interpersonal dalam keluarga pada remaja (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah).
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI%20ROFl
%27AH-PSI.pdf

Anda mungkin juga menyukai