Anda di halaman 1dari 6

Jessie Lestari

C13180045
PR Lean Manufacturing
Value Stream Mapping (VSM)

Value Stream Mapping (VSM) adalah salah satu tool yang digunakan untuk
mengaplikasikan pembelajaran mengenai lean manufacturing. Value Stream Mapping (VSM)
dibuat dalam bentuk grafik berupa flowchart dan digunakan untuk menganalisa dan merancang
aliran material dan informasi yang dibutuhkan untuk memberikan produk dan jasa kepada
pelanggan. Teknik ini pertama dikembangkan di Toyota dan sebelumnya bernama “material and
information tool mapping”. Melalui tool ini seseorang dapat menganalisa dan memperbaiki proses
produksi dari suatu kegiatan bisnis. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dari proses produksi
dengan cara meningkatkan produksi dan mengurangi lead time.
Pada tugas kali ini saya mengamati produksi pembuatan minuman berkarbonasi dari Pt.
Coca-cola dengan produk utamanya yaitu coca-cola. Saya memilih produksi ini karena saya
menemukan penjelasan mengenai pembuatan coca-cola yang sudah cukup jelas untuk kegiatan
produksinya namun untuk waktu produksi dari setiap kegiatan tidak terekam secara jelas sehingga
harus di lakukan kegiatan estimasi waktu. Pada produksi pembuatan coca-cola terdapat 11 kegiatan
produksi yang berhubungan dengan pembuatan minuman coca-cola dan terdapat 5 kegiatan
produksi yang berhubungan dengan botol yang digunakan oleh coca-cola.

5 kegiatan yang berhubungan dengan Botol coca-cola:


1. Pemindahan botol: Botol di bawa dari gudang menggunakan forklift, botol masih
berbentuk susunan yang berada didalam crate.
2. Manual depalletizer: Pemisahan crate menjadi beberapa bagian secara manual
3. Unpacker: Crate dibuka dan dikeluarkan botolnya menggunakan mesin
4. Pencucian botol: Botol diangkut mengunakan airfryer dan di alirkan masuk kedalam mesin
pencucian untuk di cuci
5. EBI: Botol kemudian dialirkan menggunakan airfyer dalam keadaan terbalik (proses
pengeringan alami) dan dialirkan menunju mesin EBI untuk dilakukan inspeksi

11 kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan coca-cola:


1. Pengelolahan air: Air dari supplier dimasukan didalam tabung dan dilakukan proses
permunian untuk menghilangkan bauh, bakteri/ mikrooganisme lainnya. Air dari tabung
permurnian akan diuji bila lulus standar yang telah di tetapkan oleh perushaan, bila telah
memenuhi standar dan air telah dapat diminum maka air akan dialirkan menggunakan pipa
ke dalam tabung pembuatan syrup dan tabung pencampuran.
2. Pembuatan syrup: Pada proses ini gula pasir, gula cair, gula invert cair, gula jagung dan
sakarin akan dimasukan kedalam tabung dan dicampurkan dengan air dengan cara sambal
diaduk perlahan-lahan. Bila kadar syrup telah sesuai. Maka syrup akan dialirkan kedalam
tabung pencampuran menggunakan pipa.
3. Proses pencampuran: Pada Proses ini akan dilakukan pencampuran air dan syrup yang
berasal dari 2 proses sebelumnya. Dimana proses pencampuran dilakukan dengan
pemberian air dan syrup sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Pemurnian CO2: Pada proses ini minuman dari proses 3 akan di berikan gas karbonasi
dengan cara disuntikan pada suhu 720C. Minuman karbonasi coca-cola telah jadi dan siap
untuk dipindahkan ke dalam mesin filling dengan bantuan pipa.
5. Filling: Pada proses ini botol dari EBI masuk dengan dijepit bantuan airfryer. Botol
kemudian masuk kedalam mesin filling kemudian minuman coca-cola akan diisikan
kedalam botol secara otomatis.
6. Capping: Botol yang telah terisi dengan minuman coca-cola kemudian masuk kedalam
mesin capping. Pada proses ini mesin akan memasang penutup botol dan juga
menginspeksi tutup botol secara automated.
7. Labeling: Pada proses ini botol kemudian akan masuk kedalam mesin labelling dan
diberikan label. Mesin tersebut juga melakukan inspeksi otomatis menggunakan mesin
sehingga label yang cacat langsung dibuang dari conveyor.
8. Inspection: Pada proses ini terlihat bahwa terdapat 2 orang pekerja yang bertugas untuk
melakukan inspeksi manual di conveyor besar. Fungsi kegiatan ini untuk melakukan
quality control dari produk coca-cola.
9. Packaging: Pada proses ini botol dari conveyor akan masuk kedalan mesin yang akan
membagi minuman menjadi 12 botol kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian plastic
dan diberi panas untuk membuat plastic di press mengikuti bentuk produk.
10. Depalletizer: Produk yang telah di bungkus kemudian akan dimasukan dalam crate dan
disusun diata pallet dengan bantuan robot.
11. Penyimpanan: Pallet dari proses 10 kemudian dipindahkan masuk kedalam Gudang
menggunakan forklift. Kemudian produk akan disusun sesuai dengan system FIFO
disesuaikan dengan tanggal produksi dan kadaluarsanya.

Berdasarkan ke 16 proses diatas maka akan dilakukan pembuatan current value stream
mapping seperti berikut:

Gambar 1 Current VSM untuk pabrik coca-cola


Pada value stream mapping diatas terlihat bahwa proses kegiatan botol dan proses produksi
pembuatan coca-cola dilakukan secara bersamaan. Pada proses akhir EBI botol akan masuk
kedalam conveyor besar yang panjang dimana conveyor nantinya akan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara pada area line production. Bila melihat total waktu produksi 1 batch
diperlukan sekitar 181,5 menit (kisaran karna tidak terlihat di video youtube ataupun paper yang
ada). Sedangakn waktu non-value added yang dimiliki oleh proses produksi ini sebesar 25,3 menit.
Sehingga untuk meningkatkan efisisensi diperlukan perubahan ataupun pengurangan waktu baik
dengan menghilangkan non-value added ataupun mengurangi waktu suatu kegiatan produksi.
Gambar 2 Future VSM untuk pabrik coca-cola

Pada Future Value Stream Mapping ini kegiatan yang dapat dikurangkan waktunya adalah
kegiatan inspection yang merupakan kegiatan quality control yang dilakukan secara sederhana,
proses tersebut sebenarnya dapat dihilangkan karena pada proses sebelumnya yaitu produk coca
cola telah diinspeksi lewat mesin, sehingga waktu di proses inspeksi mungkin dapat dikurangkan
namun tidak merubah jumlah operator yang bekerja yaitu tetap 2 orang, skill dari pekerjanya dapat
diperbaiki dari 6 menit mungkin dapat diturunkan menjadi 4 menit. selain itu waktu untuk proses
pemindahan finish good ke gudang dapat di persingkat menggunakan bantuan conveyer kemudian
baru dipindahkan menggunakan forklift didalam tempat penyimanannya. bila menggunakan
conveyor waktu transport mungkin dapat berkurang dari 10 menit menjadi 5 menit per pallet

Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=KuRCrr2bDKk
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27456/Chapter%20II.pdf;jsessionid=015
53E8AE7A48838D7B19D661814242C?sequence=2
https://docplayer.info/56010926-Bab-iv-pengumpulan-dan-pengolahan-data.html
Current VSM
Future VSM

Anda mungkin juga menyukai