Anda di halaman 1dari 18

TANGGUKAAN BARANG BEKAS:

SUATU ALTERNATIF PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT

Ferry Firmansyah
Kafilah MTQ Kabupaten Sanggau
syahferryfh77@gmail.com

Abstrak

Bermula dari pandemi Covid-19 yang membawa dampak pada keterpurukan


ekonomi. Dampak ini tidak hanya berpengaruh pada produktifitas individu,
perusahaan dan tidak terkecuali pada perekonomian untuk ummat. Disamping itu,
kondisi pemanasan global yang semakin mendunia dan memberikan dampak iklim
ekstrim serta bencana alam seperti banjir yang melanda berbagai daerah juga
merupakan permasalahan yang dihadapi sekarang ini. Global warming ini bahkan
menjadi perhatian khusus dunia sehingga menjadi salah satu target Sustainable
Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) semua bangsa di dunia
sejak tahun 2016.1 Dengan dasar pemikiran ini, sebagai upaya pemberdayaan
ekonomi ummat yang sekaligus menyelamatkan ekologi sebagai salah satu wujud
ibadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT maka tradisi ‘tanggukan’ yang
dilakukan masyarakat Sanggau, Kalimantan Barat bisa dijadikan satu alternatif
solutif. Tanggukan yang mulanya merupakan satu kegiatan sosial pengumpulan
infaq dari masyarakat kemudian diadopsi dengan mengganti infaq berupa uang
dengan barang bekas. Oleh karena itu, tulisan ini disusun atas hasil penelitian
kualitatif. Data yang diperoleh dengan teknik observasi partisipatoris dan studi
kepustakaan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis SWOT. Dari
analisis ini maka didapatkan gambaran bagaimana tanggukan barang bekas bisa
dijadikan alternatif pemberdayaan ekonomi ummat.

Kata kunci: Tanggukan Barang Bekas, Pemberdayaan Ekonomi, Sedekah

A. Pendahuluan
Pandemi Covid-19 yang sempat melanda dunia termasuk Indonesia,
menimbulkan berbagai dampak tidak hanya sekadar penyakit yang mempengaruhi
kesehatan, namun juga dampak secara ekonomi. Wabah ini menyebabkan krisis
ekonomi global terutama pada kegiatan logistik, pariwisata dan perkonomian
ummat. Resiko terhadap kesehatan semakin tinggi dan secara ekonomi akan
mempengaruhi pada tingkat produktivitas, biaya perawatan yang tinggi akibat
banyaknya yang terdampak. Dibutuhkan penanganan yang serius dan kebijakan

1
GTP 2016 dalam http://theicph.com/is_ID/sustainable-development-goals/ diakses tanggal 23 Juli
2022

1
yang tegas dan tepat sasaran untuk menyelesaikan krisis ekonomi tersebut. Pandemi
COVID-19 terbukti telah memberikan tekanan pada kondisi ekonomi dan sosial di
Indonesia sejak akhir tahun 2019.2 Dampak ekonomi ini berdampak luas di seluruh
wilayah Indonesia.
Keterpurukan dari pandemi Covid-19 yang membawa dampak pada kesulitan
ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah mustahik (yang berhak
menerima) selama masa pandemi Covid 19 akibat melemahnya ekonomi.3 Bahkan,
muzakki (pemberi zakat) di Rumah Zakat Indonesia mengalami penurunan hingga
40% pada masa pandemi.4
Disamping keterpurukan dan lemahnya peningkatan ekonomi akibat pandemi
Covid 19, masyarakat dunia sedang menghadapi dampak pemanasan global yang
membawa dampak semakin urgen bagi kehidupan. Bahkan dengan krisis global
warming ini bersama-sama semua negara dunia dalam Paris Agreement on Climate
Change di 2015, the 2030 Agenda for Sustainable Development sepakat untuk
melakukan agenda berkelanjutan untuk memperlambat pemanasan global. Salah
satu caranya adalah dengan pengelolaan sampah dengan baik. Pengelolaan ini bisa
dengan mendaur ulang barang bekas yang recycled.
Global warming harus diperlambat agar tidak menimbulkan lebih banyak
dampak bencana alam dan musibah. Satu dampak yang dialami masyarakat adalah
adanya banjir. Bahkan, pada musim penghujan pada bulan September 2022 ini
terjadi banjir di beberapa wilayah Kabupaten Sanggau yang meninggalkan dampak
penumpukan sampah pasca banjir meresahkan warga.
Berdasar beberapa fakta di atas, mengacu pada Al Quran sebagai pedoman
hidup, terutama firman Allah Surah Al Qashas: 77 yang artinya “Dan carilah pada
apa yang Allah karuniakan kepada kamu negeri akhirat. tetapi janganlah engkau
melupakan nasibmu di dunia ini. Berbuatlah kebaikan sebagai mana Allah telah

2
CNBC Indonesia. (2020). Ingat! Begini Cara Penyebaran Virus Corona Covid-19 versi WHO.
Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200608095052-37- 163746/ingat-begini-
cara-penyebaran-virus-corona-covid-19-versiwho
3
Jurnal Tabarru’Gobel.Y.P. Pemulihan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 Dengan
Mengkombinasikan Model Filantropi Islam Dan Ndeas Model,Hal.218-219
4
Wulandari, Prasetia Kusuma, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Penghimpunan Dan
Pendistribusian Dana Zis Pada Lembaga Rumah Zakat Yogyakarta,Hal. 47

2
berbuat kebaikan kepada kamu: dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”5
Maka didapatkan bahwa pasti ada solusi di masyarakat setempat. Kemudian
dilakukan penelitian dan analisis awal sehingga didapatkan bahwa tradisi
tanggukan yang telah dilakukan masyarakat Sanggau sebagai salah satu teknis
pengumpulan infaq sedekah bisa digabungkan dengan inspirasi sedekah sampah
dari Kampung Brajan Yogyakarta6 sehingga bisa dijadikan tanggukan sampah.
Dengan pemikiran ini, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis
SWOT tanggukan sampah guna dijadikan salah satu solusi alternatif untuk
pemberdayaan ekonomi ummat.

B. Metode Penelitian
Tulisan ini disusun dengan dasar pengumpulan data melalui beberapa
metode observasi patisipatoris, wawancara dan studi pustaka, kemudian disusun
secara deskriptif menggunakan analisis SWOT. Observasi partisipatoris adalah
metode dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi
partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih tajam dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. 7 Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif, yang terdiri dari Strenghts,
Weakness, Opportunities dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan untuk
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths).8 Dalam tulisan
ini digambarkan bagaimana teknis pelaksanaan tanggukan barang bekas dan
bagaimana analisis SWOT dari pelaksanaan Tanggukan Barang Bekas.

5
Dikutip dari Depag RI, Al-Quran dan Terjemahan,1993
6
https://www.youtube.com/watch?v=6Wm9J07jiPk
7
Dewalt, K. and B. Dewalt. Participant Observation: A Guide for fieldworkers. Walnut Creek, CA:
AltaMira Press, 2002
8
Alibaba. 2017. Analisis SWOT dalam Perencanaan Wilayah.
www.radarplanologi.com/2015/11/analisis-swot- dalam-perencanaan-wilayah-dankota.html

3
Penulis akan memulai dengan kajian analisis SWOT, dilanjutkan dengan
kajian ayat-ayat Alquran, selanjutnya akan dianalisis guna memberikan sebuah
hasil yang menunjukkan bahwa tanggukan barang bekas bisa menjadi alternatif
pemberdayaan ekonomi ummat. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat
memberikan sumbangsih solusi pemberdayaan ekonomi ummat ditengah-tengah
fenomena yang terjadi di dunia tepatnya di Indonesia.

C. Pembahasan
Definisi kata tanggukan berasal dari kata Suku Melayu yaitu hasil perbuatan
menangguk. Yang dimaksud menangguk adalah suatu kegiatan mengumpulkan
sesuatu atau barang.9 Tangguk memiliki arti menurut KKBI adalah keranjang dari
rotan atau jaring berbingkai (untuk menangkap ikan, udang, dan lain
sebagainya).10
Kata tanggukan bermula dari kegiatan masyarakat suku Melayu yang
diartikan cara menangkap dan mengumpulkan ikan di sungai.11 Mengadopsi
istilah ini, pada akhirnya masyarakat Melayu Sanggau menggunakan istilah
tanggukan pada aktifitas menjemput, mengambil, atau mengumpulakan infaq ke
rumah-rumah masyarakat Muslim yang biasanya dilakukan setiap jum’at oleh
pengurus masjid. Tanggukan tersebut biasanya dilakukan oleh seorang remaja
masjid yang menjemput infaq bisa berupa uang atau sembako ke rumah-rumah
warga sekitar untuk suatu pembangunan masjid serta perayaan hari-hari besar
Islam.
Dengan demikian, kata tanggukan dialihkan untuk digunakan sebagai istilah
pengumpulan sedekah atau infaq keliling. Tanggukan dapat diartikan
mengumpulkan dana seperti halnya menangkap ikan menggunakan alat dari bahan
rotan (tangguk). Di masyarakat Melayu tanggukan dilakukan oleh remaja atau
pengurus masjid yang bertugas untuk menjemput infaq di lingkungan surau atau
masjid. Petugas penangguk infaq diberi uang sebagai ‘upah’ dan ganti uang

9
Dikutip dari kamus bahasa melayu, http://balaiyanpus.jogjaprov.go.id/opac/detail-opac?id=319315
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://kbbi.web.id/tangguk
11
Hasil wawancara dengan seorang warga asli Melayu Sanggau tanggal 25 Oktober 2022 di
Kelurahan Kantu, Kecamatan Kapuas, Sanggau.

4
bensin. Petugas penangguk akan dibagi sesi nya untuk menjemput infaq kepada
masyarakat pada waktu yang ditentukan. Tanggukan biasanya dilakukan setiap
hari jum’at pada pukul 14.00 WIB hingga maghrib atau hari minggu sore. Ada
beberapa tempat yang tanggukan infaqnya dilaksanakan pada hari minggu
dikarenakan hari jum’at masyarakat sedang beraktifitas dan bekerja.
Pada masyarakat Melayu di daerah Kota Sanggau tanggukan tidak hanya
dilakukan saat menjemput infaq atau sedekah ke rumah-rumah. Namun tanggukan
sering dilakukan saat sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Sebelum sholat Ied
berlangsung, para remaja serta pengurus masjid akan keliling membawa kotak
untuk menangguk infaq kepada jamaah sholat Ied tersebut.

a. Tanggukan Sampah suatu Teknis Sedekah


Sedekah adalah mengamalkan atau menginfakan harta di jalan Allah. Namun,
kegiatan ini bukan hanya semata-mata menginfakkan harta dijalan Allah atau
menyisihkan sebagian uang pada fakir miskin, tetapi sedekah juga mencakup segala
macam dzikir (tasbih, tahmid, dan tahlil) dan segala macam perbuatan baik lainnya.
Sedekah bisa mendatangkan banyak rezeki bagi siapa saja. Allah Subhanahu wa
Ta’ala memberikan banyak balasan untuk umat muslim yang melakukannya.
Sedekah memiliki makna amal yang muncul dari hati yang penuh dengan iman yang
benar, niat yang shahih dan bertujuan untuk mengharap ridha Allah. Hukum
sedekah adalah sunah. Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 245 disebutkan:

ُ ‫ص‬
‫ط‬ ُ ‫ض َو َي ۡب‬ َّ ‫ير ٗۚٗة َو‬
ُ ‫ٱَّللُ َي ۡق ِب‬ ۡ َ ‫ض ِعفَهۥُ لَ ٓهۥُ أ‬
َ ‫ض َع ٗافا َك ِث‬ َ َٰ ‫س ٗنا فَ ُي‬ ً ‫ٱَّللَ قَ ۡر‬
َ ‫ضا َح‬ َّ ‫ض‬ ُ ‫َّمن ذَا ٱلَّذِي ي ُۡق ِر‬
َ‫َو ِإلَ ۡي ِه ت ُ ۡر َجعُون‬

“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang
baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat
gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepda-Nya-lah kamu
dikembalikan.”12

12
Dikutip dari Depag RI, Al-Quran dan Terjemahan,1993

5
Ayat tersebut menggambarkan bahwa sedekah memiliki makna
mendermakan atau menyisihkan uang di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang dilakukan
hanya untuk mengaharap ridha Allah maka akan mendapatkan pahala yang berlipat
ganda, baik di dunia maupun di akhirat.13

Dalam Tafsir Quraish Shihab mengenai QS.Al-Baqarah Ayat 245: Berjuang


di jalan Allah memerlukan harta, maka korbankanlah harta kalian. Siapa yang tidak
ingin mengorbankan hartanya, sementara Allah telah berjanji akan membalasnya
dengan balasan berlipat ganda? Rezeki ada di tangan Allah. Dia bisa mempersempit
dan memperluas rezeki seseorang yang dikehendaki sesuai dengan kemaslahatan.
Hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan, lalu dibuat perhitungan atas
pengorbanan kalian. Meskipun rezeki itu karunia Allah dan hanya Dialah yang bisa
memberi atau menolak, seseorang yang berinfak disebut sebagai 'pemberi pinjaman'
kepada Allah. Hal itu berarti sebuah dorongan untuk gemar berinfak dan penegasan
atas balasan berlipat ganda yang telah dijanjikan di dunia dan akhirat.14

Selanjutnya dari Asma’ binti Abi Bakr, Rasulullah Saw bersabda padaku,
“Janganlah engkau menyimpan harta (tanpa mensedekahkannya). Jika tidak, maka
Allah akan menahan rizki untukmu.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Infaqkanlah
hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau
menshadaqahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki
tersebut.15 Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak maka harta
yang engkau miliki akan habis dan tidak akan barokah.
Di beberapa wilayah Kota Sanggau sudah melaksanakan kegiatan sedekah
rutin yang disebut sebagai tanggukan. Tanggukan ini sebagai fasilitasi infaq
masyarakat Sanggau dengan teknis pengambilan infaq di setiap rumah pada hari
tertentu. Disisi lain, kondisi pasca pandemi dan pemanasan global yang
berdampak pada melemahnya ekonomi dan menuntut konsistensi

13
Ibnu katsir, Tafsir Ibnu Ktsir, Jilid 1 , (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006), h. 498.
14
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah Vol I, h. 528.
15
An Nawawi. Sahih Muslim bi Syarhi An Nawawi Juz VII. ,(Darul Fikr. Beirut. 1982), .91.

6
keberlangsungan kegiatan ini maka mendorong pengurus tanggukan untuk
berusaha lebih meningkatkan mustahik dan muzakki. Oleh karena itu, mengadopsi
inspirasi program sedekah sampah dari Yogyakarta maka muncullah wacana
penggabungan kedua konsep ini sehingga menjadi tanggukan barang bekas.
Rongsokan atau barang bekas, seringkali menjadi masalah dalam kerapian
dan kebersihan rumah tangga. Bahkan barang bekas hasil rumah tangga bisa
berdampak terhadap lingkungan hidup jika tidak dikelola dengan baik.
Rongsokan yang hanya dianggap sebagai sampah, padahal sebenarnya masih
mempunyai nilai guna. Tak heran jika para pengepul rongsokan bisa menghidupi
kehidupan sehari-hari hanya dari hasil rongsokan. Selain nilai ekonomi juga
terdapat ladang amal karena dengan begitu, manfaat dari menjaga lingkungan ini
sangatlah baik bagi kesehatan hidup manusia. Serta dapat menjadi penyeimbang
antar makhluk hidup.
Program ini bisa dimulai dengan pegurus masjid/surau melakukan beberapa
langkah:
1) Perencanaan;
Pengurus masjid/surau mengadakan koordinasi dalam setiap kegiatannya
kepada masyarakat. Model atau langkah pengorganisasian yang akan dijalankan
pimpinan Masjid, antara lain diawali dari internal pengurus dengan pembagian
tugas dan tanggung jawab. Selain berkoordinasi dalam penetapan program masjid,
para pengurus juga harus selalu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dan
melakukan pembagian tugas secara jelas dengan pihak-pihak terkait. Untuk
program tanggukan yang akan dilaksanakan oleh pengurus masjid. Berkoordinasi
dengan masyarakat atau jam’ah masjid dalam setiap akan merealisasikan program,
ternyata bisa melahirkan hasil yang maksimal. Dalam koordinasi dengan
masyarakat maka pengurus menjelaskan mengenai peruntukan untuk siapa hasil
dari tanggukan tersebut.
Koordinasi dengan pengepul barang bekas mengenai tanggukan barang
bekas yang akan dilakukan oleh pengurus masjid yang nantinya barang bekas
tersebut akan diserahkan kepada pengepul tersebut. Selanjutnya dijual ke

7
pedagang atau pengepul dan hasilnya akan ditasarufkan untuk pembangunan
masjid atau pemberdayaan ummat nantinya.

2) Sosialisasi
Pengurus masjid melakukan sosialisasi, mengajak jama’ah masjid untuk
duduk bersama membicarakan setiap kegiatan pemberdayaan ekonomi masjid.
Terutama terkait program tanggukan barang bekas tersebut. Dimana jama’ah
diminta mengumpulkan barang bekas yang ada di rumah dalam tempat/kantong
tersendiri.
Sampah merupakan suatu bahan yang dengan sengaja dibuang atau terbuang
yang belum memiliki nilai ekonomis akibat dari aktivitas manusia maupun alam.16
Pada tahap selanjutnya pengurus masjid meminta ibu-ibu pengajian untuk
mengumpulkan barang bekas di setiap rumah. Barang bekas yang dapat di
kumpulkan bisa berupa botol plastik, kaleng minuman, kardus, atau barang bekas
lainnya. Tanggukan barang bekas yang akan di lakukan oleh remaja dan pengurus
masjid kepada ibu-ibu rumah tangga karena merekalah yang akan menjadi
pemberi barang bekas dari setiap rumah yang ada. Untuk meminta ibu-ibu
mengumpulkan barang bekas ini dengan cara sosialisasi yang harus di lakukakan
oleh pengurus masjid setempat. Barang bekas yang mereka berikan akan memiliki
nilai jual yang nantinya hasil penjualan akan menjadi pemberdayaan ekonomi
ummat pada lingkungan masyarakat tersebut. Setelah itu maka barang bekas
tersebut di letakkan di setiap depan rumah yang nantinya akan diambil oleh
petugas seminggu sekali pada hari masyarakat tidak bekerja.
3) Pengambilan tanggukan
Pengurus Masjid di Kabupaten Sanggau diharapkan bisa melakukan cara unik
dalam pemberdayaan ekonomi ummat tersebut. Melalui tanggukan barang bekas
melalui pengurus masjid yang menangani infaq dan sedekah kepada masjid berupa
barang bekas. Mengumpulkan barang bekas dari rumah ke rumah yang akan
dilakukan oleh pengurus masjid nantinya menjadi kegiatan yang rutin harus

16
Tim Penulis PS, Penanganan dan Pengolahan Sampah, Cet. 1, Jakarta: Penebar Swadaya, 2008,
h. 6

8
dilakukan. Tanggukan barang bekas dengan cara mengambil dari rumah-rumah
warga sekitar masjid, dilakukan secara rutin setiap Jumat.
4) Penyaluran tanggukan
Demikian juga dalam penyaluran hasil tanggukan barang bekas. Bukan hanya
dibicarakan intern pengurus Masjid, tetapi juga dengan masyarakat jama’ah
masjid.
Transaksi hasil tanggukan barang bekas dengan penadah akan dilakukan oleh
remaja atau pengurus masjid yang bertugas pada setiap pekannya. Dalam
transaksi tersebut pengurus harus mengetahui nominal harga dari barang bekas
tersebut agar lebih jelas nantinya melaporkan hasil tanggukan kepada
masyarakat.
5) Pengumpulan Hasil
Dari transaksi antara penangguk dan penadah barang bekas didapatkan
sejumlah uang dan hasilnya harus dilaporkan kepada bendahara masjid tersebut
sebagai laporan setiap pekannya jelas. Bendahara akan mencatat seberapa
pemasukan yang didapat dari setiap pekan penanggukan barang bekas.
Pendapatan tanggukan barang bekas tersebut diberikan kepada masyarakat yang
kurang mampu sebagai program pemberdayaan ekonomi ummat disekitar masjid
berada. Potensi yang ada ini harus diartikan dengan kontribusi masyarakat apabila
dimanfaatkan dengan benar maka akan menjadi sesuatu yang baru dalam rangka
kemakmuran masyarakat sekitar masjid untuk menciptakan ekonomi ummat yang
dimulai dari hal kecil seperti tanggukan barang bekas tersebut.17 Dari pendapatan
tanggukan barang bekas tersebut akan diberikan kepada masyarakat sekitar masjid
yang berhak untuk menerimanya seperti fakir miskin, anak yatim, dan masyarakat
kurang mampu.

b. Analisis SWOT Tanggukan Sampah


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif, yang terdiri
dari Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan

17
Alwi, Muhammad Muhib. 2015. “Optimalisasi Fungsi Masjid Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat.” Al-Tatwir 2(1):133–52.

9
untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun
dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths).18 Hasil
analisis SWOT dari tanggukan barang bekas sebagai berikut:
1. Strenght
Strengths (Kekuatan), dari hasil analisis didapatkan bahwa ada keunggulan
yang terdapat dalam program tanggukan barang bekas yaitu :
a) Independen;
Maksud independen tanggukan barang bekas disini adalah program
tidak terkait sama sekali dengan politik apapun.
b) Tepat Sasaran;
Setiap pengelolaan yang dilakukan oleh pengurus khususnya
program tersebut pasti nantinya akan diberikan kepada masyarakat
yang membutuhkan.
c) Mudah;
Program seperti ini tentunya mudah didukung oleh berbagai
masyarakat karena program ini murah dan tidak membutuhkan
biaya. Bahkan membantu memudahkan pencari barang bekas dan
bisa dilakukan ibu-ibu rumah tangga memisahkan sampah yang bisa
didaur ulang. Dan yang pasti sampah ini dimiliki semua rumah,
tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Terlebih lagi bisa memberi
kesempatan kepada orang yang kurang mampu dalam finansial
untuk tetap bersedekah, berupa sampah. Dari kegiatan tanggukan
barang bekas membuat semua masyarakat bisa melakukan sedekah,
karena sedekah yang dikeluarkan berupa barang bekas yang berada
dilingkungan rumah. Pemberdayaan ibu-ibu pengajian menjadi salah
satu cara untuk memberitahukan kegiatan tanggukan yang dilakukan
setiap Jum'atnya nanti;
d) Menjaga Lingkungan;

18
Alibaba. 2017. Analisis SWOT dalam Perencanaan Wilayah.
www.radarplanologi.com/2015/11/analisis-swot- dalam-perencanaan-wilayah-dankota.html

10
Program ini secara otomatis bisa mengurangi sampah di lingkungan
masyarakat. Juga memberikan edukasi akan pentingnya daur ulang sampah
guna mengurangi pemanasan global untuk gaya hidup berkelanjutan yang
mana akan membawa dampak pada Kesehatan lingkungan. Sebagai
upaya untuk memperlambat global warming maka penyelamatan
ekologi sangatlah penting di lakukan mengingat Allah SWT juga
mewajibkan kita sebagai ummat-Nya untuk menjaga ciptaan Allah
dan tidak bisa kita hanya diam tampa berusaha merubah keadaan.
Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat Allah, yang
harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang
dipikul manusia dimuka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas
kepemimpinan; wakil Allah di muka bumi untuk mengelola dan
memelihara alam.
Kewenangan manusia untuk mempergunakan alam bukanlah
hak mutlaknya tapi merupakan hak yang telah direkomendasikan
oleh Allah SWT. Dan suatu saat akan diminta pertanggungjawaban
oleh pemilik sejatinya. Oleh karenanya manusia berkewajiban
memelihara keseimbangan dan keselarasan alam agar tidak rusak
seperti pertama kali Allah meminjamkan pada manusia.
Sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Qhashash (28) ayat 77 :

‫ٱَّللُ ِإلَ ۡي َۖكَ َو ََل‬ َ ‫َصيبَكَ مِ نَ ٱلد ُّۡنيَ َۖا َوأ َ ۡحسِن َك َما ٓ أ َ ۡح‬
َّ َ‫سن‬ ِ ‫َنس ن‬ َ ‫َّار ۡٱۡلٓخِ َر َۖة َ َو ََل ت‬ َّ َ‫َو ۡٱبت َِغ فِي َما ٓ َءات ََٰىك‬
َ ‫ٱَّللُ ٱلد‬
َ‫ٱَّلل ََل يُحِ بُّ ۡٱل ُم ۡف ِسدِين‬ َۖ ِ ‫سادَ فِي ۡٱۡل َ ۡر‬
َ َّ ‫ض ِإ َّن‬ َ َ‫ت َۡب ِغ ۡٱلف‬
“Dan carilah pada apa yang Allah karuniakan kepada kamu negeri
akhirat. Tetapi janganlah engkau melupakan nasibmu di dunia ini.
Berbuatlah kebaikan sebagai mana Allah telah berbuat kebaikan
kepada kamu: dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan“.19

19
Dikutip dari Depag RI, Al-Quran dan Terjemahan,1993

11
Manusia berkewajiban mengolah dan menjaga potensi alam untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Mengolah potensi alam yang diberikan
Allah kepada manusia merupakan fardhu kifayah, karena tidak semua
manusia mempunyai kemampuan untuk menggali potensi alam yang
diberikan tersebut. Untuk itu apabila manusia menyia-nyiakan potensi
alam artinya tidak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia berarti mengabaikan fungsi manusia terhadap alamnya.
e) Bernilai Ibadah
Dan terakhir dalam berbuat amal shaleh mengerjakan program
sedekah sampah mendapatkan Rahmat Allah, meraih pahala dan
diampuni dosa, kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana dalam QS. An-
Nahl ayat 97 juga dijelaskan bahwa orang yang senantiasa beramal saleh
akan mendapatkan kehidupan yang baik.
َ ً ‫ص ِل ًحا ِ ِّمن ذَ َكر أَو أُنثَ َٰى َوه َُو ُمؤ ِمن فَلَنُح ِي َي َّنهۥُ َح َي َٰوة‬
ً‫ط ِِّي َبة‬ َ َٰ ‫ع ِم َل‬
َ ‫َمن‬
َ‫س ِن َما َكا ُنوا َيع َملُون‬ َ ‫َولَنَج ِز َي َّن ُهم أَج َرهُم ِبأَح‬
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-
laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(QS.An-Nahl: 97).

Sedekah adalah mengamalkan atau menginfakan harta di jalan Allah.


Namun, kegiatan ini bukan hanya semata-mata menginfakan harta dijalan
Allah atau menyisihkan sebagian uang pada fakir miskin, tetapi sedaqah
juga mencakup segala macam dzikir (tasbih, tahmid, dan tahlil) dan segala
macam perbuatan baik lainnya. Sedekah bisa mendatangkan banyak rezeki
bagi siapa saja. Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan banyak untuk umat
muslim yang melakukannya. Sedekah memiliki makna amal yang muncul
dari hati yang penuh dengan iman yang benar, niat yang shahih dan
bertujuan untuk mengharap ridha Allah. Hukum sedekah adalah sunah.
Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 245 disebutkan:

12
ُ ‫ض َويَ ۡب‬
ُ ‫ص‬
َ‫ط َوإِلَ ۡي ِه ت ُ ۡر َجعُون‬ َّ ‫ِير ٗۚٗة َو‬
ُ ِ‫ٱَّللُ يَ ۡقب‬ ۡ َ‫ض ِعفَ ۥهُ لَ ٓۥهُ أ‬
َ ‫ضعَ ٗافا َكث‬ َ َٰ ُ‫س ٗنا فَي‬
َ ‫ٱَّلل قَ ۡرضًا َح‬
َ َّ ‫ض‬ُ ‫َّمن ذَا ٱلَّذِي ي ُۡق ِر‬
“Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepda-
Nya-lah kamu dikembalikan.”20

Ayat tersebut menggambarkan bahwa sedakah memiliki makna


mendermakan atau menyisihkan uang di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Memberi sedekah kepada fakir miskin, kerabat, atau orang lain yang
dilakukan hanya untuk mengaharap ridha Allah maka akan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat.21
Tentunya kelebihan maupun kekuatan yang disebutkan dari program
tanggukan barang bekas sendiri memilili beberapa kelebihan yang dapat
memberikan keuntungan untuk masyarakat sekitar karena berkurangnya sampah
dilingkungan rumahnya.
Sedangkan menurut Sondang P. Sinangian bahwa Kelemahan sebagai
keterbatasan atau kekurangan yang dimiliki oleh suatu lembaga yang ada.22
Sehingga dari tanggukan barang bekas tentunya memilki keuntugan dari peluang-
peluang yang dimiliki. Dari sedekah sampah maka akan mendapatkan dana dan
mitra sinergi untuk melaksanakan program tanggukan barang bekas menajadikan
ekonomi di tengah-tengah masyarakat lebih baik. Terakhir yaitu ancaman dari
program tanggukan barang bekas masih bergantung pada kepedulian masyarakat
yang kurang terhadap sampah dilingkungan masyarakat.
Memberdayakan ekonomi umat berarti mengembangkan sistem ekonomi
dari umat oleh umat sendiri dan untuk kepentingan umat. Berarti pula
meningkatkan kemampuan masyarakat masjid secara menyeluruh dengan cara
mengembangkan dan mendinamiskan potensinya.23 Upaya pengerahan sumber
daya untuk mengembangkan potensi ekonomi umat akan meningkatkan

20
Dikutip dari Depag RI, Al-Quran dan Terjemahan,1993
21
Ibnu katsir, Tafsir Ibnu Ktsir, Jilid 1 , (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’I, 2006), h. 498.
22
https://www.kumpulanpengertian.com. Artikel ini diakses pada tanggal 25 oktober 2022.
23
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif
Kebijakan Publik (Bandung: Alfabeta, 2012), 39.

13
produktivitas umat. Dengan demikian, umat atau rakyat dengan lingkungannya
mampu secara partisipatif menghasilkan dan menumbuhkan nilai tambah yang
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan mereka.
Tanggukan ini bisa memberdayakan ekonomi ummat yang dimana
memberdayakan masyarakat sekitar masjid serta megurangi dampak dari banjir
yaitu pengurangan sampah pada lingkungan. Tanggukan barang bekas suatu
gerakan untuk mengumpulkan sedekah dari masyarakat masjid lebih tepatnya
kepada ibu-ibu rumah tangga yang hanya mengganggap sampah tidak bernilai
ekonomi. Tanggukan yang dilakukan itu berhubungan dengan kata sedekah yang
mereka keluarkan dengan memberikan barang bekas yang ada dirumahnya. Secara
tidak langasung bersedekah bukan hanya dengan uang yang mereka punya, namun
tanggukan barang bekas yang dikeluarkan bernilai sedekah yang membantu
ekonomi ummat. Para pengurus masjid juga telah melakukan pemberdayaan ummat
untuk membantu masyarakat masjid lebih produktif dalam megurangi sampah yang
ada. Bersedekah dengan barang bekas harus menjadi rutinitas yang harus dilakukan
oleh masyarakat seterusnya. Barang bekas ini secara tesirat merupakan barang tidak
berharga padahal mempunyai nilai ekonomi. Berikut ini jenis barang yang bisa
dikumpulkan dan kisaran harga barang bekas tahun 2022 area Kabupaten Sanggau:
Daftar harga barang bekas di Kabupaten Sanggau
Jenis Barang Bekas Kisaran Harga /kg
Aki Rp. 5.000,-
Aluminium Kaleng Bekas Rp. 3.000,-
Botol Plastik Bekas Rp. 1.500,-
Botol Kaca bekas Rp. 250,-
Gelas Plastik air mineral bekas Rp. 2.500,-
Kardus Bekas Rp. 2.500,-
Kertas Buku-buku Bekas Rp. 1.500,-
Tabel 1. Kisaran Harga Barang Bekas 2022 Kab. Sanggau24

Dari kesemuanya yang paling penting adalah bahwa segala harta yang
dimiliki merupakan titipan yang Allah SWT berikan kepada manusia. Maka dari
itu, Allah SWT memerintahkan untuk menyedekahkan harta yang dimiliki. Allah

24
Hasil Wawancara dengan Pengumpul Barang Bekas Bude Sulasmi pada 20 Oktober 2022

14
SWT menjanjikan apabila seseorang bersedekah, maka akan diganti saat di surga
kelak, seperti kisah turunnya Surat Al Baqarah ayat 245. 25

2. Weakness
Kelemahan merupakan sebuah kekurang yang ada dalam program
tanggukan barang bekas tersebut antara lain: 1) sumber daya manusia, dimana
tidak mudah mencari orang yang menjadi penangguk dengan ikhlas benar-
benar mau berjuang didalam kegiatan ini. Tanggukan biasa dilakukan oleh
anak-anak remaja, namun bila dilakukan tanggukan barang bekas maka butuh
orang dewasa untuk membawa banyaknya barang bekas dari rumah ke rumah;
2) Tanggung jawab. Pengurus masjid cenderung banyak yang bekerja di luar
dan hingga petang sehingga fokus dari pengurus masjid masih sedikit kurang
dalam tanggukan barang bekas. Allah SWT berfirman dalam ayat QS. Luqman
ayat 33:
ُ ٌ ُۡ َّ ۡ ْ ۡ ۡ ۡ ُ َّ ْ ُ َّ ُ َّ
ٌ ِ ‫اََّلََيۡزيَو‬
َۡ ‫اِله ِۦَش‬
َۚ‫يٰٰا‬ ِ ِ ‫ازَعنَو‬
ٍ ‫ِله ِۦَوَّلَمولودَهوَج‬
ِ ‫اِلَعنَو‬ ِ َ‫يَٰٰأ ُّيهاَٱنلاسَٱتقواَربكمَوٱخشواَيوم‬

ۡ َّ
ُ ‫ٱَّللَِٱلغ ُر‬ ُ َّ َّ ُ ۡ ُّ ُۡ ُ ُ َّ َّ ُ َّ ۡ َّ
َ ََ‫ور‬ ِ ‫َّفَلَتغرنكمَٱۡليوةَٱِلنياَوَّلَيغرنكمَب‬ٞۖ‫إِنَوعدَٱَّللَِحق‬

33. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari
yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan
seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun.
Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan
dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan)
memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.26
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala melarang kita untuk terperdaya dengan
kehidupan dunia. Dia tertipu dengan dunia, sehingga sia-sialah waktunya,
terluput dari berbagai amal shalih, karena dunia ini hanyalah permainan dan
senda gurau. Dia habiskan dunia ini, siang dan malam, hanya untuk
mengumpulkan harta saja atau hanya untuk berlomba-lomba dalam teknologi.

25
dikutip dari buku Pemahaman Terjemahan Ayat Suci Al-Quran karya Zen Muhammad Al Hadi
(2015: 122).
26
Departemen Agama RI. (2007). Al-Qur’an dan Terjemahannya Al-Jumanatul’ali.

15
Hal ini sebagaimana kondisi orang-orang kafir saat ini. Mereka habiskan dunia
ini untuk sesuatu yang tidak abadi.

3. Opportunities
Sedangkan Opportunities (peluang), dari hasil proses pengamatan
peluang yang di dapat kegiatan tanggukan barang bekas ini bahwa kegiatan ini
mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan berbagai pihak. Sesuai dengan
tujuan pembangunan jangka Panjang negara yang tergabung dalam G20 akan
penyelamatan bumi akibat pemanasan global hingga tahun 2030. Kegiatan ini
dapat mengurangi sampah yang ada dalam lingkungan serta memberdayakan
ummat.
Kegiatan tanggukan sudah rutin dilaksanakan dan ada beberapa orang
ibu rumah tangga yang sudah mengumpulkan barang bekas di rumah, tetapi
sering mengalami kendala pendistribusian barang bekas karena jumlahnya
sedikit, sehingga pengumpul barang bekas tidak mau mengambilnya. Dengan
demikian, bila ada tanggukan barang bekas dari surau, ibu-ibu yang telah
mengumpulkan barang bekas bisa terfasilitasi dan tidak menumpuk barang
bekasnya di rumah. Bahkan, dengan rutin setiap jumat bersedekah barang
bekas inshallah bisa menggapai berkah jumat.
4. Threats
Dapat diketahui bahwa tantangan yang dihadapi adalah persoalan
sampah yang tidak ada habisnya. Kepercayaan masyarakat bisa belum
maksimal dikarenakan sosialisasi tanggukan barang bekas yang masih kurang.
Selain itu, masyarakat juga ada yang menjual barang bekasnya langsung ke
pengepul agar mendapat keuntungan ekonomi bukan untuk sedekah bagi
ekonomi ummat. Hal tersebut menjadi kurangnya partisipasi terhadap sedekah
barang bekas itu sendiri. Faktor eksternal, bisa saja muncul lembaga sedekah
sampah dari luar yang mungkin akan menjadi pertimbangan masyarakat akan
kepercayaan mengikuti tanggukan barang bekas.
Analisa tanggukan barang bekas sebagai kemungkinan solusi untuk
memberdayakan ekonomi ummat pasca pandemi dan merupakan satu cara

16
memudahkan semua kalangan bisa berbagi dan bersedekah sehingga saling
membantu sesama.

D. Penutup
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tanggukan barang
bekas bisa menjadi alternatif pemberdayaan ekonomi ummat dengan sedekah
barang bekas disekitar lingkungan keluarga. Ada beberapa kelebihan pelaksanaan
tanggukan barang bekas ini yang bisa sangat bermanfaat bagi semua ummat.
Sedekah tidaklah mengurangi harta, namun akan menambah berkahnya dan
menolak berbagai bencana. Sedekah bukan hanya dengan harta atau barang
berharga namun dengan adanya gerakan tanggukan barang bekas maka semua
orang bisa bersedekah dan membantu pemberdayaan ekonomi ummat. Penelitian
ini nantinya diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pemberdayaan
ekonomi ummat ditengah-tengah fenomena yang terjadi di dunia tepatnya di
Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dikutip dari Depag RI, Al-Quran dan Terjemahan,1993


Ibnu katsir, Tafsir Ibnu Ktsir, Jilid 1 , (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’I,
2006),h.498.
A.Muzi Marpaung, 2015, Pemanasan Global, Tiga Serangka, Solo
Dikutip dari Depag RI, Al-Quran dan Terjemahan,1993
Tim Penulis PS, Penanganan dan Pengolahan Sampah, Cet. 1, Jakarta: Penebar
Swadaya, 2008, h. 6
Ekonomi Islam dikatakan sebagai sains sosial, karena Ilmu Ekonomi mempelajari
kehidupan manusia bermasyarakat (termasuk ilmu sosiolagi dalam arti
yang terbatas). M.A Manan, Islamic Economics Theory and Practice,
Idarah Adabiyat: Delhi, 1970), hal. 3
Alwi, Muhammad Muhib. 2015. “Optimalisasi Fungsi Masjid Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.” Al-Tatwir 2(1):133–52.
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik (Bandung: Alfabeta, 2012), 39.
dikutip dari buku Pemahaman Terjemahan Ayat Suci Al-Quran karya Zen
Muhammad Al Hadi (2015: 122).
AnNawawi. Sahih Muslim bi Syarhi An Nawawi Juz VII. ,(Darul Fikr. Beirut.
1982), .91.
Alibaba. 2017. Analisis SWOT dalam Perencanaan Wilayah.
www.radarplanologi.com/2015/11/analisis-swot- dalam-perencanaan-
wilayah-dan kota.html

18

Anda mungkin juga menyukai