TUGAS 1
Berkenaan dengan kasus riska yang menjadi fokus hukum perdata internasioal
ialah perjanjian riska dengan perusahaan frenchise di taiwan yang tidak
memenuhi perjanjian sesuai dengan kontrak yanng telah disepakati, kasus riska
juga pernah dialami oleh sebuah perusahaan ekspor indonesia Sebuah kontrak
jual beli antara sebuah perusahaan ekspor dari Indonesia dengan sebuah
perusahaan importir di negara bagian Florida Amerika Serikat mengenai barang-
barang yang harus diangkut dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke Miami
Florida. Perjanjian dibuat di Jakarta. Ketika barang siap dikirimkan, ternyata
importir tidak memenuhi janjinya untuk melakukan pembayaran pada waktunya.
Eksportir Indonesia kemudian berniat untuk mengajukan gugatan wanprestasi
dan menuntut ganti rugi melalui Pengadilan di kota Miami, Florida.
2. Titik Taut atau Pertalian Primer adalah faktor-faktor dan keadaan- keadaan yang
menciptakan persoalan Hukum Perdata Internasional (HPI). Faktor-faktor yang
menimbulkan isu HPI yaitu: 1) kewarganegaraan, 2) domisili (de jure) atau
tempat kediaman (de facto), dan 3) tempat kedudukan badan hukum
Kasus riska yang menjadi pertalian primiernya tempat kedudukan riska yang
berada di indonesia dan perusahaan tersebut berada di taiwan.
3. Melihat Dari Sudut Pandang Hukum Perdata Innternasional Kasus Yang Dialami
Riska Bisa Diselesaikan Dengan Menggunakan Hukum Negara Taiwan
Mengingat Semua Kontrak Yang Ditanda Tangani Oleh Riska Maupun
Perusahaan Frenchise Tersebut Berada Di Taiwan.