Kode/Nama Mata Kuliah : HUKUM4304/HUKUM PERDATA INTERNASIONAL
Kode/Nama UPBJJ : KUPANG
Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA JAWABAN TMK 1 HUKUM PERDATA INTERNASIONAL NOMOR 1 Contoh Kasus : Riska adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang tertarik untuk membeli franchise minuman kekinian asal Taiwan. Setelah melakukan diskusi dan mempelajari proposal penawaran perusahaan tersebut, Riska merasa yakin dan ia pun berangkat ke Taiwan untuk melihat langsung produk tersebut dan menandatangani kontrak franchise tersebut. Riska juga telah menyewa sebuah ruko di kota Bandung untuk dijadikan lokasi penjualan minuman tersebut. Setelah 2 bulan berlalu Riska mengalami masalah, pertama, peralatan dan bahan minuman tak kunjung datang bahkan telah lewat satu bulan dari batas waktu perjanjian, kedua ruko yang disewa Riska masih ditempati penyewa lain padahal Riska sudah melunasi biaya sewa dan seharusnya sudah bisa menempati ruko tersebut sejak 2 minggu setelah pelunasan. Pertanyaan : Kasus Riska yang manakah yang dapat dikategorikan sebagai kasus HPI? Uraikan analisis anda! Jawab : Kasus Hukum Perdata Internasional(HPI) yang dialami Riska adalah adanya permasalah yang disebabkan oleh peralatan serta bahan minuman yang tak kunjung datang bahkan sudah lewat satu bulan dari waktu perjanjian dan ia telah menandatangani kontrak/perjanjian untuk bekerjasama membeli minuman asal Taiwan yang artinya menyebabkan masalah hukum antara perorangan dengan konteks perdata internasional. NOMOR 2 Berdasarkan kasus Riska yang merupakan kasus HPI, uraikan mana sajakah yang merupakan titik pertalian primernya! Jawab : Berdasarkan pengertiannya, titik pertalian primer merupakan titik taut pembeda yang menunjukkan peristiwa hukum itu mengandung unsur- unsur asing dan karena itu, peristiwa hukum yang dihadapi adalah peristiwa Hukum Perdata Internasional dan bukan peristiwa hukum intern/domestik semata. Jadi yang merupakan HPI adalah kasus yang dialami Riska dengan perusahaan waralaba minuman asal Taiwan dimana terjadi keterlambatan dalam pengiriman peralatan dan bahan minuman lewat satu bulan dari waktu yang ada didalam perjanjian, kemudian hukum perdata biasa adalah dimana Riska mengalami kasus antara perorangan yang disebabkan oleh ruko yang telah ia sewa dan telah ia lunasi pembiayaan sewanya ternyata ditempati oleh orang lain. NOMOR 3 Dalam menyelesaikan kasus HPI Riska, apakah dapat menggunakan hukum negara Taiwan? Jelaskan jawaban anda dan teori yang anda gunakan! Jawab : Teori yang bisa digunakan dari kasus diatas adalah Conflict of Laws atau dapat diartikan konflik terjadi jika hukum tunduk pada hukum yang berbeda dalam domisili atau kebangsaan, perbuatan hukum yang dilakukan di negara asing, dan konsekuensi hukum yang terjadi di negara-negara asing. Dalam kasus HPI dapat diselesaikan dengan menggunakan hukum dari negara yang terlibat seperti kasus diatas yaitu Hukum Negara Taiwan atau dengan Choice of Laws (Pilihan Hukum) yaitu kebebasan yang diberikan kepada para pihak dalam menentukan atau memilih hukum mana yang akan berlaku dalam perjanjian mereka yang bersifat internasional. Sumber : https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/f5c880712d01b2b23abeac92928e02f5.pdf http://repository.ubharajaya.ac.id/4548/4/Kuliah%204%20HPI%20Dhoni%20Yusra.pdf