Anda di halaman 1dari 2

Nama :

Nim :
Fakultas : FHISIP/ Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Kode/Nama MK HKUM4304/ Hukum Perdata International
Tugas : 1

1. Kasus Riska yang dapat dikategorikan sebagai kasus hukum perdata


internasional adalah ketika Riska merasa yakin dan ia pun berangkat
ke Taiwan untuk melihat langsung produk tersebut dan
menandatangani kontrak franchise tersebut. Riska juga telah
menyewa sebuah ruko di kota Bandung untuk dijadikan lokasi
penjualan minuman tersebut.
2. Titik Taut Primer, yaitu “Fakta-fakta di dalam sebuah perkara atau
peristiwa hukum, yang menunjukkan peristiwa hukum itu mengandung
unsur- unsur asing dan karena itu, peristiwa hukum yang dihadapi
adalah peristiwa Hukum Perdata Internasional dan bukan peristiwa
hukum intern/domestik semata” (Bayu Seto Hardjowahono, 2013: 86).
Titik Taut atau Pertalian Primer adalah faktor-faktor dan keadaan-
keadaan yang menciptakan persoalan Hukum Perdata Internasional
(HPI). Faktor-faktor yang menimbulkan isu HPI yaitu: 1)
kewarganegaraan, 2) domisili (de jure) atau tempat kediaman (de
facto), dan 3) tempat kedudukan badan hukum .

Berdasarkan kasus Riska yang merupakan kasus HPI, yang


merupakan titik pertalian primernya adalah:

a. Riska yang merupakan seorang pengusaha asal Indonesia yang


tertarik untuk membeli franchise minuman kekinian asal Taiwan.
b. Riska merasa yakin dan ia pun berangkat ke Taiwan untuk melihat
langsung produk tersebut dan menandatangani kontrak franchise
tersebut
c. peralatan dan bahan minuman tak kunjung datang bahkan telah
lewat satu bulan dari batas waktu perjanjian
3. Kasus HPI yang dialami riska adalan adanya permasalahan yang
disebabkan oleh peralatan dan bahan minuman yang tak kunjung
datang bahkan sudah lewat 1 bulan dari waktu perjanjian dan la telah
menandatangani kontrak / perhanian untuk bekerja sama membell
minuman asal Luar Negeri yaitu Taiwan yang artinya menyebabkan
masalah hukum antara perorangan dengan konteks perdata
internasional. Teori yang digunakan disini adalah Conflict of Laws
yang dalam bahasa indonesia sepadan dengan perselisihan'.
Perselisihan dari kata "selisih" dapat berarti berselisih jalan dan
karenanya tidak bertemu. Conflict of Laws atau Hukum Perdata
Internasional adalah bidang hukum yang berkenaan dengan perkara-
perkara yang didalamnya mengandung fakta relevan yang
menunjukkan perkaitan dengan suatu sistem hukum lain, baik karena
aspek territorial maupun aspek subjek hukumnya, dan karena itu
menimbulkan pertanyaan tentang penerapan hukum sendiri atau
hukum lain (yang biasanya asing) atau masalah pelaksanaan
yurisdiksi badan pengadilan sendiri atau badang pengadilan asing.

Anda mungkin juga menyukai