Anda di halaman 1dari 4

Hukum Perdata Internasional

1. A
a. Istilah Hukum Perdata Internasional (HPI) yang digunakan di Indonesia sekarang ini
merupakan terjemahan dari Internationaal Privaatrecht (Belanda), Internationales
Privaatrecht (Jerman), Private International Law (Inggris) atau Droit International
Prive (Perancis) yang dianggap salah kaprah karena istilah-istilah tersebut berasal
dari tradisi hukum Eropa Kontinental. Sedangkan di Inggris dan negara-negara yang
mengembangkan tradisi hukum Common Law System, seperti Amerika Serikat,
Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, India, dan sebagainya menggunakan
sebutan lain yang dianggap lebih memadai, yaitu Conflict of Laws, dengan
anggapan, bahwa “bidang hukum ini pada dasarnya berusaha menyelesaikan
masalah-masalah hukum yang menyangkut adanya konflik atau perbenturan antara 2
atau lebih kaidah-kaidah hukum dari 2 atau lebih sistem hukum”.
Pemahaman pengertian HPI akan menjadi jelas kalau dikaitkan dengan pembahasan
pengertian Hukum Internasional Publik (HI). Hal ini disebabkan keduanya
menggunakan istilah “internasional” serta biasanya seringkali dipertentangkan.
Secara sederhana: Apakah yang dimaksud dengan Hukum Perdata Internasional?
Hukum Perdata Internasional yaitu hukum perdata untuk perkara-perkara
internasional, yang bercorak “internasional”. Apakah perkara internasional itu?
Yaitu perkara yang ada unsur asing (foreign element). Unsur asing inilah yang
menentukan apakah suatu masalah/ perkara termasuk Hukum Perdata Internasional
atau tidak. Apakah yang dimaksud dengan “unsur asing”?
Untuk itu perlu disajikan beberapa contoh: • A (WNI) dan B (WNI), keduanya bert
 A (WNI) dan B (WNI), keduanya bertempat tinggal di Surabaya melakukan
transaksi jual beli mobil di Surabaya juga. Karena adanya wanprestasi
(ingkar janji), maka A menggugat B di Pengadilan Negeri Surabaya, dan
hakim yang mengadili perkara ini dengan menerapkan Hukum Perdata
Indonesia (BW Indonesia). Dengan demikian, perkara ini merupakan perkara
intern, bukan perkara Hukum Perdata Internasional, karena semua unsur-
unsurnya tidak satu pun menunjukkan “unsur asing”.
 A (WNI) melakukan transaksi jual beli mobil dengan seorang WNA di
Surabaya. Kemudian timbul sengketa, di mana A menggugat WNA tersebut
di Pengadilan Negeri Surabaya. WNA tersebut mendalilkan bahwa transaksi
tersebut tidak sah, karena menurut hukumnya ia belum dewasa ketika
perjanjian itu dibuat. Jadi menurut hukumnya sendiri ia dianggap belum
cakap membuat perjanjian karena ia dianggap berwenang setelah berumur 23
tahun.
 A pergi berobat ke Jerman. Di sana ia membuat testament (surat wasiat).
Apakah ia harus memperhatikan ketentuan-ketentuan BW Jerman (Hukum
Perdata Jerman) tentang pembuatan testament, ataukah ia hanya
memperhatikan ketentuan-ketentuan BW Indonesia? Hukum manakah yang
diperlakukan/digunakan? Inipun merupakan perkara internasional, karena
adanya unsur asing berupa tempat dilakukannya tindakan, yaitu pembuatan
testament

b. Jelas ini merupakan perkara internasional, karena ada unsur asing, yaitu salah satu
pihak orang asing (WNA).
Hukum SU BSTANTIF
1. Hukum Pribadi
 Status persoalan/status dan wewenang
 Kewarganegaraan
 Domisili
 Badan hukum
2. Kosenpsi Luas
Menurut konsepsi luas ini status personal diartikan sebagai wewenang untuk
mempunyai hak-hak pada umumnya. Jadi bidang-bidang hukun=m yang dalam status
personal tersebut meliputi:
1. Permulaan dan berakhirnya kepribadian, kemampuan untuk melakukan
perbuatanp-perbuatan hokum:
2. Selain itu termasuk pula perlindungan dari kepentingan perseorangan, seperti
kehormatannya, nama dan perusahaan dagang, privasi anak dan lain-lain:
3. Hubungan-hubungan kekeluargaan seperti hubungan suami dan istri, ayah dan
anak, wali dan anak di bawah perwalian:
4. Soal-saol yang berkenaan dengan hokum kekeluargaan seperti perkawinan,
perceraian, adopsi, pengesahan, pendewasaan dan kuratele anak, juga pewarisan
kesemuanya dalam arti yang seluas-luasnya.
3. Privasi International Law
Pemakaian istilah Hukum Perdata Internasional ini menimbulkan berbagai kecaman,
seolah-olah terdapat pertentangan dalam istilah. Suatu contradictio in terminis.
Perdata tetapi mengapa internasional. Perdata itu berarti private mengatur hubungan
antara orang perorangan atau antara orang-orang pribadi; sedangkan ”internasional”
berarti antarbangsa.

4. V. Hukum Waris (successions)


- HUKUM AJEKTIF (Hukum Formal
) 1. Kualifikasi Persoalan Pendahuluan
2. Penyelundupan hukum
3. Pengakuan hak yang telah diperoleh
4. Ketertiban Umum hakim/arbiter asing
5. Asas timbal-balik
6. Penyesuaian
7. Renvoi
8. Pelaksanaan keputusan

Anda mungkin juga menyukai