Anda di halaman 1dari 26

HUKUM PERDATA

INTERNASIONAL

MODUL 1

Pengertian, Sejarah, Ruang Lingkup


dan Pola Berfikir Yuridik
dalam HPI
Istilah – istilah dalam HPI

Lex fori Hukum Hakim

Lex Causae Hukum yang


seharusnya berlaku

Lex loci Tempat perayaan


celebresionis

Tempat kontrak
Lex loci contractus
ditandatangani
Di bawah ini merupakan Peristiwa
Hukum

1
2 orang warga negara Indonesia; Ibu Mara dan Ibu
Meriba melakukan perjanjian waralaba (pembukaan
warung Pak Ober) di Hongkong. Pada kontrak dinyatakan
“guna keberlangsungan restoran para pihak sepakat
untuk tidak membuka restoran lain di Hongkong.”

Namun setahun setelah kontrak dibuat, ibu Meriba


melanggar kontrak dengan membuka restoran masakan khas
Jawa Timur di Hongkong
2
Adam seorang warga
negara Indonesia pergi
umrah menggunakan
pesawat Emirates

3
Ketika kembali ke
Indonesia Adam
(WNI)
menggunakan
maskapai garuda
Indonesia bersama
peserta umrah
lainnya
4 Seorang warga negara Indonesia menikah
dengan seorang warga negara Jepang.
Pernikahan dilangsungkan di Tokyo dan
karena salah satu pihak ternyata masih terikat
pada perkawinan lain yang sudah ada, maka
pihak itu dianggap telah melakukan poligami
dan mengajukan perceraian di Pengadilan
Indonesia di Jakarta.

Tentukan apakah keempat peristiwa hukum di


atas merupakan peristiwa hukum HPI?
Pembahasan

❑ KASUS 1 merupakan peristiwa hukum HPI, karena lex loci solutionis


(tempat perjanjian dilakasakan) di luar negeri (Hongkong) sedangkan
para pihak berkewarganegaraan Indonesia. Maka ada unsur asing pada
peristiwa ini, yaitu tempat dilaksanakanya perjanjian

❑ KASUS 2 merupakan peristiwa hukum HPI, karena subjek hukum


(orang dan badan hukum)nya berbeda kewarganegaraan. Adam Warga
negara Indonesia dan Pesawat Emirates merupakan maskapai
penerbangan berbadan hukum Uni emirate arab

❑ KASUS 3 bukan peristiwa hukum HPI, karena baik Adam maupun


Garuda Indonesia merupakan subjek hukum yang terikat pada hukum
Indonesia.

❑ KASUS 4 merupakan peristiwa hukum HPI karena kedua belah pihak


memiliki kewarganegaraan yang berbeda.
DEFINISI
Hukum Perdata Internasional
Menurut
Sudargo Gautama
HPI adalah keseluruhan peraturan dan keputusan hukum yang
menunjukkan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang
merupakan hukum, jika hubungan-hubungan dan peristiwa-peristiwa
antar warga negara pada suatu waktu tertentu memperlihatkan titik
pertalian dengan stelsel dan kaidah-kaidah hukum dari dua atau lebih
negara, yang berbeda dalam lingkungan kuasa, tempat, pribadi dan soal-
soal.
Menurut Mochtar
Kusumaatmaja
►HPI adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur
hubungan hukum perdata yang melintasi batas negara. Dengan
perkataan lain hukum yang mengatur hubungan hukum perdata antara
para pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada hukum
perdata(nasional) yang berlainan.

Menurut Bayu
Seto
►HPI adalah seperangkat kaidah-kaidah, asas-asas dan atau aturan
hukum nasional yang dibuat untuk mengatur peristiwa atau hubungan
hukum yang mengandung unsur-unsur transnasional atau unsur-unsur
ekstrateritorial.
Definisi Hukum Perdata Internasional
MENURUT

Ahli-Ahli Hukum Asing

Van Brakel---- HPI adalah hukum nasional yang ditulis (diadakan)


untuk hubungan-hubungan hukum internasional.

Graveson menyebutnya Conflict of Laws (Hukum Perselisihan), yaitu:


Bidang hukum yang berkenaan dengan perkara-perkara yang di
dalamnya mengandung fakta relevan yang berhubungan dengan
suatu sistem hukum lain, baik karena aspek teritorialitas atau
personalitas, dan karena itu, dapat menimbulkan masalah
pemberlakuan hukum sendiri atau hukum lain (biasanya hukum asing)
untuk memutuskan perkara, atau menimbulkan masalah pelaksanaan
yurisdiksi pengadilan sendiri atau pengadilan asing.
Maka..
HPI merupakan
persoalan nasional
atau Internasional ??

NASIONAL
terdapat unsur asing

Teritorial
Peristiwa dan
“internasional” personal

1. Kewarganegaraan yang berbeda


2. Tempat terjadinya perjanjian
3. Tempat perbuatan hukum
dilakukan
4. Tempat terjadi perkara
Hukum
Hukum
Masing2 yang dipakai
negara

Negara
mana??

1. Yang di perjanjikan
2. Tempat tergugat tinggal
3. Yang paling banyak
melakukan prestasi
Maka, HPI dapat didefenisikan sebagai

SEPERANGKAT KAIDAH HUKUM NASIONAL YANG


MENGATUR HUBUNGAN HUKUM YANG ADA
UNSUR ASING DAN SUMBER HUKUM HPI ADALAH
HUKUM NASIONAL
(Rehulina)
Kegiatan Belajar 2

SEJARAH
Hukum Perdata Internasional

Masa Masa
Abad
Imperium Renaissance Zaman Modern
Pertengahan
Romawi dan Reformasi

Perkembangan di
Mahab Italia Amerika Serikat
Mahab Perancis Mancini
Mahab Belanda Perkembangan
HPI Lebih lanjut
Masa
Imperium Romawi
• Istilah Hukum Perdata muncul pertama kali pada masa ini

• Konsep HPI tidak berkembang oleh karena keuniversalan


Hukum Romawi pada daerah jajahannya

• Konsep “HPI” muncul ketika penduduk yang berbeda


kewarganegaraan (yang ada di bawah Imperium Romawi)
bertemu, maka dipertanyakan hukum kerajaan mana yang
digunakan
Pada masa ini konsep ”hpi” juga belum terlalu
berkembang namun pada masa ini tercetus konsep
“hukum yang digunakan adalah hukum dari pihak
tergugat” jika ada peristiwa “HPI”

Abad Pertengahan
Masa Renaissance dan
Reformasi
Pada masa ini muncul berbagai mashab, yaitu:

1. Mashab Italia; Pada masa ini, Bartolus Saxferatus (guru besar dari
universitas Bologna, Pisa dan Perugia) membedakan statuta kedalam 2
bagian yaitu, statuta personalia dan statuta realia. Statuta personalia
memiliki pengertian sebagai lingkungan kuasa-berlaku secara personal,
artinya berlaku kepada individu di manapun ia berada. Sedangkan realia
mempunyai lingkungan kuasa berlaku secara territorial.

2. Mashab Perancis; Pada masa ini kedaulatan territorial menjadi penekanaan


dari semua ketentuan hukum (Bertrand D’Argentre)

3. Mashab Belanda; Mashab ini dimulai sejak pendatanganaan perjanjian


Westpalia. Pada masa ini berkembang teori comitas, yang mengandung arti
hukum asing berlaku semata-mata didasarkan atas sopan santun
bertetangga, namun konsep hukum territorial menjadi sumber utama
hukum yang berlaku bagi para pihak.
Zaman Modern
1. Perkembangan di Amerika Serikat;
Konsep lex fori atau hukum hakim lebih dikedepankan.

2. Friedrich Von Savingny mengemukakan bahwa dalam setiap perkara


hakim wajib mempergunakan hukum yang terkait dengan wilayah dimana
sebuah kasus mempunyai hubungan utama.

Pada masa ini prinsip domisili yang digunakan untuk menentukan status
personalia. Lex rei sitae mencakup benda bergerak dan benda
tidak bergerak dan hukum perjanjian mengunakan hukum ditempat
perjanjian itu dilaksanakan

3. Mancini; Pasquale Stanislao Mancini mengemukakan bahwa


koeksistensi hukum dari aneka ragam nasionalitas merupakan konsep
yang melingkupi hukum internasional sehingga lex origin menggantikan
lex domicile sebagai hukum yang berlaku untuk statuta personalia.
Kegiatan Belajar 3
RUANG LINGKUP
Hukum Perdata Internasional

❑ Sempit : HPI terbatas dalam hukum yang berlaku. Hal-hal yang


lain yang berkenaan dengan kompetensi hakim, status orang asing,
dan kewarganegaraan tidak termasuk bidang HPI. Sistem HPI ini
dianut di Jerman dan Belanda.

❑ Luas : HPI tidak terbatas pada persoalan-persoalan conflict of law


(tepatnya choice of law), tetapi termasuk pula persoalan conflict of
yurisdiction (tepatnya choice of yurisdiction), yakni persoalan yang
bertalian dengan kompetensi atau wewenang hakim.
❑ HPI yang lebih luas lagi :
HPI tidak hanya menyangkut persoalan pilihan hukum
dan pilihan forum atau hakim, tapi juga menyangkut
status orang asing (Condition des Etrangers).

❑HPI menyangkut persoalan pilihan hukum, pilihan forum


atau hakim, status orang asing, dan kewarganegaraan
(Nationalite). Masalah kewarganegaraan ini menyangkut
persoalan tentang cara memperoleh dan hilangnya
kewarganegaraan
P O LA B E R F I K I R
YURIDIK
Hukum Perdata Internasional

• Langkah I : Tentukan apakah ada unsur asing dari perkara


tersebut

• Langkah II : Adakah kompetensi/kewenangan untuk


memeriksa, mengadili dan memutus perkara

• Langkah III : Menentukan sistem hukum interen mana yang


digunakan.
Pengusaha Eksportir Indonesia melakukan kerjasama jual
beli gelas biru dengan eksportir Korea Selatan. Pada
kontrak tertulis eksportir Indonesia akan mengirimkan
gelas biru sebanyak 100 Gross, namun ketika di periksa
gelas biru yang di kirim hanya 99 gross.

Perkara Hukum :
1. Apakah peristiwa ini merupakan peristiwa HPI?

2. Tunjukkan pola berpikir yuridik HPI terhadap peristiwa


ini!
Kasus Posisi

• Para pihak :

Eksportir Indonesia v.s eksportir Korea Selatan

• Objeknya : Pengiriman barang

• Perkara hukum : tujukan pola berfikir yuridik HPI


terhadap peristiwa ini
• Apakah peristiwa ini peristiwa HPI --> ya, oleh karena
para pihaknya berbeda kewarganegaraan dan tempat
kedudukan badan hukumnya juga berbeda.

• Pengadilan mana yang memiliki kompetensi untuk


mengadili? 🡪 berdasarkan asas sequitur forum rei dimana
pengadilan yang berhak mengadili adalah pengadilan
dimana tergugat tinggal

• Sistem hukum negara mana yang digunakan🡪 pada


Kasus ini hukum yang dipakai ialah hukum Indonesia :
karena kontraknya di buat di Indonesia dan Korsel :Tempat
pelaksanaan perjanjian
KEUNIKAN
Hukum Perdata Internasional
1. Hukum yang digunakan adalah hukum nasional negara darimana sebuah peristiwa
hukum memiliki hubungan namun meski hukum asing yang digunakan, pengadilan
tidak lantas berpindah kenegara dimana hukum itu berlaku.
2. Pada peristiwa hukum HPI jika para pihak mengendaki (Hukum Kontrak) hukum asing
dapat berlaku bagi mereka, meskipun keduanya terikat pada system hukum yang sama.
3. Kesimpulan pada peristiwa HPI dapat berbeda, tergantung kepada argument hukum
yang dibangun (oleh karena itu, demi kepastian hukum UU HPI Indonesia perlu di
terbitkan)
4. Saat ini di Indonesia dasar Hukum HPI bergantung pada 3 pasal yaitu pasal 15,16 dan
17 Ab (Algemene Bepalingen Van Wetgeving Voor Indonesie).
o Pasal 16 : status personal; dimanapun warga negara Indonesia tinggal hukum yang
berlaku adalah hukum Indonesia
o Pasal 17: lex rei sitae, hukum yang berlaku terhadap benda tetap adalah hukum dimana
benda itu terletak
o Pasal 18: hukum yang berlaku terhadap peristiwa hukum HPI adalah temapat diaman
tindakan hukum itu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai