Anda di halaman 1dari 3

Hukum perdata internasional 

Hukum perdata Internasional adalah keseluruhan peraturan dan putusan hukum yang
menentukan hukum mana yang berlaku dalam hal terjadinya sengketa antara dua atau lebih
orang dengan kewarganegaraan yang berbeda-beda. Hukum perdata internasional
mempertanyakan di yurisdiksi mana sengketa harus diselesaikan, hukum mana yang dipakai
dalam menyelesaikan sengketa tersebut, dan bagaimana penegakan terhadap hukum
asing.1 Sengketa-sengketa yang dimaksud di antaranya perihal perkawinan, perceraian, hak
asuh anak, kontrak dagang dengan pihak asing. Di Indonesia, pengaturan terkait hukum
perdata internasional masih mengandalkan pasal 16, 17, dan 18 Algemene Bepalingen yang
merupakan peraturan dari masa kolonial dengan upaya kodifikasi dalam hukum nasional
masih sebatas rancangan undang-undang di DPR.2

Sejarah Masa Kekaisaran Romawi (Abad ke-2 hingga abad ke-6 Masehi)

Pada masa ini pola hubungan internasional masih berwujud sederhana tetapi sudah
mulai tampak dengan adanya hubungan-hubungan antara (i) warga Romawi dengan
penduduk provinsi-provinsi yang menjadi bagian dari wilayah kekaisaran karena pendudukan
di mana penduduk asli provinsi-provinsi tersebut dianggap sebagai orang asing dan
ditundukkan pada hukum mereka sendiri dan (ii) penduduk provinsi yang berhubungan satu
sama lain di dalam wilayah kekaisaran Romawi, sehingga masing-masing pihak dapat
dianggap sebagai subjek hukum dari beberapa yurisdiksi yang berbeda.

Masalah-masalah hukum yang timbul diselesaikan melalui sebuah peradilan khusus


bernama Praetor Peregirinis dengan Ius Civile yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
pergaulan antarabangsa sebagai dasar hukumnya. Ius Civile tersebut kemudian berkembang
menjadi Ius Gentium dan terdiri atas hukum privat dan hukum publik. Ius Gentium inilah
cikal bakal baik hukum perdata internasional maupun hukum internasional publik.

Terdapat tiga asas hukum perdata internasional yang lahir pada masa ini yakni (i)
asas lex rei sitae atau lex situs, mengatur tentang benda-benda tidak bergerak di tempat benda
tersebut berada; (ii) asas lex domicili, mengatur tentang hak dan kewajiban subjek hukum
berdasarkantempat tinggalnya; dan (iii) asas lex loci contractus, mengatur tentang perjanjian-
perjanjian mengikuti hukum di mana tempat pembuatannya.3

1McClelland, Lynn. "LibGuides: Private International Law: Introduction". libguides.law.ucla.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-08.

2"Indonesia Butuh Kodifikasi Hukum Perdata Internasional". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). 2012-09-13. Diakses tanggal 2019-07-08.

3Gautama, Sudargo (1987). Pengantar Hukum Perdata Internasional Indonesia. Bandung: Bina Cipta.
Masa Pertumbuhan Asas Personal (Abad ke-6 hingga abad ke-10)
Jatuhnya Kekaisaran Romawi membuat hukum Romawi menjadi tidak lagi berlaku
dan digantikan dengan hukum adat, hukum personal, hukum keluarga, dan hukum agama
yang berbeda-beda. Persoalan hukum perdata internasional lambat laun muncul tetapi tidak
memiliki mekanisme penyelesaian sengketa yang jelas layaknya pada masa Kekaisaran
Romawi dulu.
Namun prinsip-prinsip hukum perdata internasional tumbuh berdasarkan asas
genealogis yang dapat dijelaskan sebagai (i) asas umum yang menetapkan bahwa dalam
setiap proses penyelesaian sengketa hukum, hukum yang digunakan adalah hukum dari pihak
tergugat; (ii) penetapan kemampuan untuk membuat perjanjian bagi seseorang harus
dilakukan berdasarkan hukum personal dari masing-masing pihak; (iii) proses pewarisan
harus dilangsungkan berdasarkan hukum personal dari pihak pewaris; (iv) peralihan hak
milik atas benda harus dilaksanakan sesuai dengan hukum dari pihak transferor; (v)
penyelesaian perkara tentang perbuatan melawan hukum harus dilakukan berdasarkan hukum
dari pihak pelaku perbuatan yang melanggar hukum; dan (vi) pengesahan suatu perkawinan
harus dilakukan berdasarkan hukum dari pihak suami.
Pertumbuhan Asas Teritorial (Abad ke-11 dan ke-12]
Asas genealogis semakin sulit untuk dipertahankan akibat perubahan struktur
masyarakat yang semakin condong ke arah masyarakat teritorialistik di seluruh wilayah
Eropa di mana terdapat dua kubu dalam transformasi tersebut. Di Eropa
Utara, feodalisme berkembang dan hal tersebut berdampak pada hukumnya yakni hukum
tuan tanah yang bersifat eksklusif terhadap siapapun yang berada di dalam wilayah mereka.
Hak-hak asing tidak diakui, termasuk hak-hak yang sebetulnya diatur dalam hukum
internasional publik. Sementara itu di Eropa Selatan, pertumbuhan kota-kota perdagangan di
Italia membuat hukum perdata internasional berperan penting dalam penyelesaian sengketa di
antara para pihak. Di sinilah lahir asas pemberlakuan hukum berdasarkan tempat kediaman di
kota yang sama atau kerap disebut sebagai teori statuta. Tokoh pengembang teori statuta
adalah Accursius.
Kesimpulan 1:

Dalam setiap negara pada hakekatnya memiliki hukum yang mengatur dan
mengikat pada seluruh lapisan yang ada di dalamnya. Sama halnya dengan negara
Indonesia, salah satunya adalah hukum perdata internasional  yaitu hukum yang
khusus ditulis untuk hubungan-hubungan atau perkara-perkara internasional.
Sejarah dan perkembangan Hukum Perdata Internasional telah berlangsung
sangat lama baik dari masa zaman romawi kuno (abad ke-2 hingga ke-6 masehi)
hingga abad ke-12 yang terkenal pada saat itu tengah tumbuh asas territorial Hukum
Perdata Internasional , dan mempunyai cirri khas yang berbeda-beda disetiap
zamannya
Kesimpulan 2:
Pada hakikatnya setiap negara yang berdaulat memiliki hukum atau aturan yang
kokoh dan mengikat pada seluruh perangkat yang ada di dalamnya. Seperti pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki mainstream hukum positif untuk mengatur
warga negaranya. Salah satu hukum positif yang ada di Indonesia ialah Hukum Perdata
Iternasional.
Hukum perdata internasional mempertanyakan di yurisdiksi mana sengketa harus
diselesaikan, hukum mana yang dipakai dalam menyelesaikan sengketa tersebut, dan
bagaimana penegakan terhadap hukum asing. Sengketa-sengketa yang dimaksud di antaranya
perihal perkawinan, perceraian, hak asuh anak, kontrak dagang dengan pihak asing

Anda mungkin juga menyukai