Anda di halaman 1dari 6

PERBEDAAN HUKUM PERDATA DAN HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Nama : Oktavia Indah Wardani


NIM : V8022092
Kelas :C
Matkul : Hukum Perdata

HUKUM PERDATA HUKUM PERDATA


INTERNASIONAL
Sejarah Berdasarkan catatan Napoleon pada 1. Masa Kekaisaran Romawi
tahun 1804, telah dihimpun hukum (Abad ke-2 hingga 6 Masehi)
perdata yang dinamakan Code Civil - Awal perkembangan hukum
de Francais. Masyarakat Eropa juga perdata internasional.
mengenalnya dengan sebutan Code - Hubungan antara warga
Napoleon. Terhitung tahun 1809- Romawi dengan penduduk
1811 dimana Perancis tengah provinsi/municipia dan
menjajah Belanda. Seiring dengan penduduk provinsi/orang
itu pula Raja Lodewijk Napoleon asing di dalam wilayah
menerapkan Wetboek Napoleon kekaisaran Romawi.
Ingerigt Voor het Koninkrijk - Sengketa diatasi oleh
Holland. Isinya hampir sama peradilan khusus, preator
dengan Code Civil de Francais dan peregrines.
Code Napoleon diberlakukan - Menggunakan Ius Civile
menjadi sumber hukum perdata (hukum bagi warga Romawi)
Belanda. Usai masa penjajahan yang disesuaikan untuk
berakhir, Belanda akhirnya kepentingan orang luar.
menerapkan secara tetap Code
Napoleon dan Code Civil des 2. Masa Pertumbuhan Asas
Francais sebagai aturan hukum. Personal (Abad ke-6 hingga
Barulah tahun 1814, Belanda 10)
mengkodifikasi susunan ini - Kekaisaran Romawi
menjadi Kitab Undang-Undang ditaklukkan oleh bangsa
Hukum Perdata (Sipil). "barbar", membuat Ius Civile
tak berguna.
Dasar kodifikasi hukum Belanda
dibuat Mr.J.M.Kemper dan dikenal 3. Pertumbuhan Asas Teritorial
sebagai Ontwerp Kemper. Namun, (Abad ke-11 hingga 12 di
sebelum tugasnya selesai Kemper Italia)
meninggal dunia pada tahun 1824. - Masyarakat condong ke asas
Pada tanggal 6 Juli 1830, teritorialistik.
perumusan hukum selesai dengan - Keanekaragaman sistem
berhasil membuat BW atau hukum lokal kota didukung
Burgerlijk Wetboek, serta dibuat oleh perdagangan antarkota
WvK atau Wetboek van yang tinggi.
Koophandel (Kitab Undang- - Munculnya teori Hukum
Undang Hukum Dagang). Ketika Perdata Internasional "statuta"
Belanda menjajah Indonesia, secara di abad ke-13 hingga 15
gamblang menerapkan kedua kitab sebagai solusi penyelesaian
undang-undang tersebut. Bahkan, sengketa akibat perdagangan
KUHPerdata dan KUHDagang antarkota.
hingga kini masih digunakan oleh
bangsa Indonesia. Pada tahun 1948
atas dasar asas concordantie (asas
politik), Indonesia memberlakukan
kedua Kitab Undang-Undang
tersebut secara resmi.
Definisi Menurut Sudikno Mertokusumo, Prof. Mochtar Kusumaatmadja
hukum perdata adalah hukum antar berpendapat bahwa Hukum
perorangan yang mengatur hak dan Perdata Internasional ialah
kewajiban orang perseorangan yangkeseluruhan kaidah dan asas
satu terhadap yang lain dalam hukum yang mengatur hubungan
hubungan kekeluargaan dan dalam perdata yang melintasi batas
pergaulan masyarakat yang mana negara. Dengan perkataan lain,
pelaksanaannya diserahkan kepada hukum yang mengatur hubungan
masing-masing pihak. hukum perdata antara para pelaku
hukum yang masing-masing
tunduk pada hukum perdata
(nasional) yang berlainan.
Ruang Lingkup 1. Hukum Perdata Dalam Arti 1. HPI sebagai
Luas Rechtstoepassingsrecht:
Hukum perdata dalam arti yang Hukum Perdata Internasional
luas pada dasarnya meliputi hanya berlaku pada masalah
berbagai hal yang termasuk ke hukum yang harus diterapkan
dalam hukum privat materiil, (rechtstoepassingrecht).
yaitu semua hukum pokok atau Fokusnya adalah pada
hukum materiil yang mengatur masalah pelaksanaan hukum,
tentang kepentingan terutama terkait dengan
perseorangan, termasuk hukum hukum yang harus
yang ada di dalam KUHPerdata diberlakukan. Hal-hal seperti
atau BW, KUHD, dan juga yang kompetensi hakim, status
diatur dalam beberapa peraturan orang asing, dan
lainnya, seperti tentang kewarganegaraan tidak
perniagaan, koperasi, termasuk dalam ruang
kepailitan, dan lain sebagainya. lingkup HPI ini. Model
semacam ini digunakan di
2. Hukum Perdata Dalam Arti Jerman dan Belanda.
Sempit
Hukum perdata dalam arti 2. HPI sebagai Choice of Law +
sempit diartikan sebagai Choice of Jurisdiction:
kebalikan dari hukum dagang. berkaitan dengan persoalan
Dimana hukum perdata yang konflik hukum (choice of
satu ini adalah hukum perdata law) juga persoalan konflik
sebagaimana yang ada di dalam yurisdiksi (choice of
KUHPerdata. Sehingga hukum jurisdiction), yang melibatkan
perdata tertulis sebagaimana kompetensi hakim. Sehingga,
yang telah diatur di dalam HPI tidak hanya tentang
KUHPerdata adalah hukum hukum yang diterapkan,
perdata dalam arti sempit. tetapi juga tentang wewenang
Sementara hukum perdata hakim yang dipilih. Model
dalam arti luas termasuk ke HPI ini ditemukan di Inggris,
dalam hukum perdata yang ada Amerika Serikat, dan negara-
di dalam KUHPerdata dan juga negara Anglo-Saxon.
hukum dagang yang ada di
dalam KUHD. 3. HPI sebagai Choice of Law +
Choice of Jurisdiction +
Condition des Etrangers: HPI
mengatur pilihan hukum dan
yurisdiksi juga menyangkut
status orang asing (condition
des etrangers = statuutlingen
= statuut). Pendekatan ini
digunakan di negara Italia,
Spanyol, dan negara-negara
Amerika Selatan.

Sumber 1. KUHPerdata 1. Undang-undang Nasional dan


Hukum 2. Traktat kebiasaan Nasional
3. Yurisprudensi 2. Traktat dan kebiasaan
4. Doktrin Internasional
3. Yurisprudensi Internasional
maupun Nasional
4. Doktrin Internasional maupun
Nasional

Asas Hukum 1. Asas Kebebasan Berkontrak 1. Asas Nasionalitas


Asas Kebebasan Berkontrak (Nationality Principle):
diatur dalam ketentuan Pasal Menurut asas ini, hukum
1338 Ayat 1 KUHPer yang yang mengatur hak-hak dan
menyatakan bahwa: “Semua kewajiban terhadap benda
perjanjian yang dibuat secara didasarkan pada hukum
sah berlaku sebagai undang- negara di mana individu
undang bagi mereka yang memiliki kewarganegaraan.
membuatnya”. 2. Asas Tempat (Territoriality
2. Asas Kepastian Hukum Principle): Asas ini
Asas kepastian hukum dapat menyatakan bahwa hukum
diartikan sebagai asas bahwa yang berlaku atas benda
segala jenis perjanjian haruslah ditentukan oleh hukum
ditepati. Perjanjian atau kontrak negara di mana benda
yang telah disepakati oleh tersebut berada secara fisik.
pihak-pihak terkait memiliki 3. Asas Pilihan (Choice of Law
dasar hukum yang jelas, oleh Principle): Asas ini
karena itu isi perjanjian haruslah memberikan pilihan kepada
dihormati mengingat pihak untuk memilih hukum
subtansinya sangat penting yang akan mengatur
selayaknya undang-undang yang hubungan hukum mereka
mengikat pihak-pihak terkait. terkait dengan benda. Pilihan
3. Asas Konsensualisme hukum ini dapat dilakukan
Asas konsensualisme ialah asas melalui perjanjian atau
yang mengatur bahwa perjanjian melalui hukum yang berlaku
haruslah didasarkan pada di yurisdiksi tertentu.
konsensus atau kesepakatan dari 4. Asas Harmonisasi
pihak-pihak terkait yang (Harmonization Principle):
tercantum dalam pasal 1320 Asas ini bertujuan untuk
KUHPerdata. mencapai harmonisasi hukum
4. Asas Itikad Baik benda di antara negara-
Asas itikad baik dikenal pula negara yang berbeda. Hal ini
dengan istilah goede trouw/good dapat dilakukan melalui
faith. Dijelaskan dalam pasal perjanjian internasional atau
1338 ayat 3 KUHPer bahwa kerja sama antara negara-
perjanjian haruslah dilaksanakan negara
dengan itikad baik, yakni 5. untuk mengadopsi hukum
melaksanakan perjanjian dengan yang seragam
kejujuran.
5. Asas Kepribadian
Asas kepribadian menekankan
bahwa ruang lingkup
pemberlakuan perjanjian
hanyalah berkaitan dengan
pihak-pihak yang membuat
perjanjian saja.

Subjek Hukum Individu atau badan hukum yang 1. Individu


terlibat dalam hubungan hukum Dalam beberapa konteks
berada di wilayah hukum yang hukum perdata internasional,
sama. Dalam hal ini, hukum yang individu juga dapat menjadi
berlaku adalah hukum dari negara subjek hukum.
tempat kedua belah pihak dan 2. Organisasi Internasional
tunduk pada hukum perdata yang Organisasi internasional,
berlaku di wilayah hukum yang seperti Perserikatan Bangsa-
sama tersebut. Bangsa (PBB) atau Uni
Eropa, juga merupakan
subjek hukum perdata
internasional. Mereka
memiliki hak dan kewajiban
dalam konteks hubungan
internasional.
3. Badan Hukum Non-Negara
Dalam beberapa kasus, badan
hukum non-negara, seperti
perusahaan multinasional atau
organisasi non-pemerintah
internasional, juga dapat
menjadi subjek hukum
perdata internasional. Ini
tergantung pada perjanjian
dan hukum yang berlaku.

Subjek-subjek ini tunduk pada


prinsip-prinsip hukum perdata
internasional dan norma-norma
yang mengatur hubungan di
tingkat internasional.

Objek Hukum Objek hukum perdata mencakup Objek hukum perdata


segala hal yang dapat menjadi internasional melibatkan hal-hal
subjek hak dan kewajiban dalam seperti kontrak internasional,
hukum perdata, seperti properti, tanggungan lintas negara,
kontrak, warisan, dan tanggungan. kepemilikan properti asing, klaim
Dalam konteks hukum perdata, ganti rugi lintas negara, dan
objek hukum adalah semua benda hubungan keluarga antar-negara.
atau hubungan hukum yang dapat Kasus-kasus ini melibatkan
diakui oleh hukum sebagai sesuatu individu, atau badan hukum yang
yang memiliki nilai ekonomi atau berasal dari berbagai yurisdiksi
dapat memberikan hak dan dan terlibat dalam transaksi atau
kewajiban kepada individu atau situasi yang melintasi batas
entitas hukum. negara.
Perbedaan hukum perdata
internasional dengan hukum
perdata nasional adalah adanya
“unsur asing”. Unsur asing
tersebut dapat terjadi karena
adanya perbedaan
kewarganegaraan, faktor domisili,
bendera kapal, pilihan hukum,
tempat letaknya benda, tempat
terjadinya proses perkara dan
sebagainya.

Peraturan 1. Algemene Bepalingen van Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 18
Perundang- Wetgeving (AB) Algemeene Bepalingen van
Undangan yang 2. KUH Perdata atau Burgerlijk Wetgeving voor Nederlands Indie
mengatur Wetboek (BW) (AB) Staatsblad 1847 No 23 of
3. KUHD atau Wetboek van 1847.
Koophandel (WvK)
4. Undang-Undang (UU) Nomor 1 1. Pasal 16 A.B : Ketentuan –
Tahun 1974 tentang Ketentuan- ketentuan perundang-
Ketentuan Pokok Perkawinan undangan mengenai status
5. UU Nomor 5 Tahun 1960 dan wewenang subjek hukum
tentang Pokok-pokok Agraria tetap berlaku bagi WNI.
6. UU Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas 2. Pasal 17.A.B : Menganai
Tanah Beserta Benda-benda benda yang tidak bergerak
yang Berkaitan dengan Tanah berlaku undang-undang
7. UU Nomor 42 Tahun 1999 negara atau tempat dimana
tentang Jaminan Fidusia benda itu terletak.
8. Instruksi Presiden Nomor 1
Tahun 1991 tentang Kompilasi 3. Pasal 18. A.B. : Bentuk tiap
Hukum Islam (KHI) perbuatan ditentukan oleh UU
Negeri atau tempat dimana
perbuatan itu
dilakukan/diadakan.
DAFTAR REFERENSI

Adryamarthanino, V. (2022, Juni 23). Sejarah Singkat Hukum Perdata di Indonesia. Diambil
kembali dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/06/23/100000279/sejarah-singkat-hukum-
perdata-di-
indonesia?amp=1&page=2&_gl=1*7o1e4z*_ga*YW1wLWFMM1YtVmFPRi1SWkx
yZmRYR3R5UE8tWWhaMHZHWHBRanFVTUVFeFdMcUlhQjJEcTRIRGZiaTNla
jdJcFN4MXA.*_ga_77DJNQ0227*MTY5MzI3NTM0Ny4xLjE
Hukumonline, T. (2023, Mei 20). 10 Pengertian Hukum Perdata Menurut Para Ahli Hukum.
Diambil kembali dari Hukumonline.com:
https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-hukum-perdata-menurut-para-ahli-
lt6450ac1b1741b/?page=2
Hukumonline, T. (2023, Mei 22). Pengertian Hukum Internasional dan 6 Subjek Hukumnya.
Diambil kembali dari Hukumonline.com:
https://www.hukumonline.com/berita/a/pengertian-hukum-internasional-
lt61d8158cab97d/
Ilyas, A. (2023, Maret 4). Objek dan Subjek Hukum Perdata. Diambil kembali dari
Literasihukum.com: https://www.literasihukum.com/2023/03/objek-dan-subjek-
hukum-perdata.html?m=1
Kumparan, T. (2023, Maret 16). Hukum Perdata: Pengertian, Sumber Hukum, dan
Contohnya. Diambil kembali dari Kumparan.com: https://kumparan.com/berita-hari-
ini/hukum-perdata-pengertian-sumber-hukum-dan-contohnya-201FwjWgnbx
Kumparan, T. (2023, Maret 16). Hukum Perdata: Pengertian, Sumber Hukum, dan
Contohnya. Diambil kembali dari Kumparan.com: https://kumparan.com/berita-hari-
ini/hukum-perdata-pengertian-sumber-hukum-dan-contohnya-201FwjWgnbx
VOI, T. (2021, Maret 17). https://voi.id/berita/39194/hukum-perdata-internasional-ruang-
lingkupnya-dan-contoh-kasus-terkait-benda. Diambil kembali dari Voi.id:
https://voi.id/berita/39194/hukum-perdata-internasional-ruang-lingkupnya-dan-
contoh-kasus-terkait-benda

Anda mungkin juga menyukai