Ius Gentium memuat kaidah kaidah yang masuk dalam Ius Privatum dan
Ius Publicum. Ius Gentium yang menjadi bagian dari Ius Privatum berkembang
menjadi Hukum Perdata Internasional sedangkan Ius Gentium yag menjadi bagian
Ius Publicum berkembang menjadi asas HPI yang penting, Yaitu :
Asas Lex Rei Sitae , menyatakan bahwa hukum yang harus diberlakukan
atas suatu benda adalah hukum dari temapt benda tersebut berada.
Asas Lex Loci Contractus, yang menyatakan bahwa terhadap perjanjian-
perjanjian (yang bersifat HPI) berlaku kaidah-kaidah hukum dari tempat
pembutan perjanjian.
Asas Lex Domicilii, yang menyatakan bahwa hukum yang mengatur hak
serta kewajiban perorangan adalah hukum dari tempat seseorang
berkediaman tetap.
2. Masa Perkembangan Asas Personal
Beberapa asas HPI yang tumbuh pada masa tersebut yang dewasa ni dapat
dikategorikan sebagai asas HPI (yang berasa personal), misalnya :
Teori ini muncul pada abad ke 16, pada masa ini Provinsi Provinsi di Negara
Perancis memiliki hukum tersendiri yang disebut coutume. Karena ada
keanekaragaman coutume dan makin meningkatnya perdagangan antar propinsi,
maka konflik hukum antar propinsi meningkat pula. Dalam keadaan demikian
beberapa ahli hukum perancis, seperti Charles Dumoulin dan Bertrand D’Argentre
berusaha mendalami teori statute dan menerapkannya di perancis dengan beberapa
modifikasi.
Menurut Bertrand D’Argentre yang harus diperluas itu adalah statuta realia,
sehingga yang diutamakan bukanlah otonomi para pihak melainkan otonomi
propinsi. Ia tetap mengakui ada statuta yang benar-benar merupakan statuta
personalia, misalnya kaidah yang menyangkut kemampuan seseorang untuk
melakukan tindakan hukum
Teori Teori modern mulai muncul pada abad ke 19, Tokoh yang
mencetuskan teori ini adalah Friedrich Carl V. Savigny yang berasal dari Jerman.
Pemikiran Savigny ini juga berkembang setelah didahului oleh pemikiran tokoh
lain yang juga berasal dari jerman yaitu C.G. Von Wacher yang mengkritik bahwa
teori statuta italia dianggap menimbulkan ketidakpastian hukum.