Anda di halaman 1dari 1

Nama : MHD.

Iqbal Ronemi
Nim : 042363217
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
MK : Hukum Perdata International ( Tugas 1 )

1. Hukum adalah salah satu norma yang diciptakan oleh lembaga yang berwenang yang
berfungsi untuk mengatur warganya yang bersifat tegas dan memaksa. Berdasarkan soal, dapat
disimpulkan bahwa kasus Riska yang dapat dikategorikan sebagai kasus HPI yaitu Riska merasa
sangat yakin dan ke Taiwan untuk melihat langsung produk dan menandatangani kontrak
franchise. Setiap negara memiliki hukum. Dengan adanya hukum maka kehidupan akan teratur.
Hukum adalah salah satu norma yang diciptakan oleh lembaga yang berwenang yang berfungsi
untuk mengatur warganya yang bersifat tegas dan memaksa
Kesimpulan :
Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa kasus Riska yang dapat dikategorikan sebagai kasus
HPI yaitu adanya permasalahan yang disebabkan oleh peralatandab bahan minuman yang tak
kunjung datang bahkan sudha lewat 1 bulan dari kontrak/perjanjian yang telah ditandatangani
untuk pembelian minuman luarnegeri asal Taiwan yang artinya menyebabkan masalah hukum
atar perorangan dengan konteks perdata international.
2.Berdasarkan kasus riska yang merupakan kasus HPI yang menjadi titik pertalian primernya
adalah
: Titik pertalian primer sebagai titik taut pembeda yang menentukan bahwa peristiwa hukum
yang terjadi bukan perdata biasa tetapi terhubung dengan Hukum Perdata Internasional . Jadi
yang merupakan HPI adalah kasus yang dialami riska dengan perusahaan franchise taiwan
dimana terjadi keterlambatan pengiriman peralatan dan bahaj minuman lewat 1 bulan dari waktu
yang ada didalam perjanjian , kemudian hukum perdata biasa adalah dimana riska mengalami
kasus antara perorangan yang disebabkan karena ruko yang telah ia sewa dan telah ia lunasi
pembiayaan nya ternyata ditempati oleh orang lain.
3. Dalam penyelesaian kasus HPI siska, apakah dapat menggunakan hukum negara taiwan ?
: Dalam kasus HPI yang dialami oleh siska tentu dapat diselesaikan dengan menggunakan
hukum taiwan atau dengan pilihan hukum (choice of laws), yang artinya memilih hukum mana
yang berlaku apabila terdapat dua atau lebih stelsel bukum.
Sedangkan teori yang dapat digunakan dalam kasus ini adalah Conflict of laws yang mana
maksudnya sama dengan perselisihan. Perselisihan dari kata “selisih” dapat diartikan berselisih
jalan dan karenanya tidak bertemu padahal dalam kasus HPI ini yang dihadapi adalah terjadinya
“pertemuan” atau “pertautan” antara dua atau lebih stelsel hukum.

Anda mungkin juga menyukai