Anda di halaman 1dari 3

MALIN KUNDANG

Kami persembahkan drama yang berjudul Malin Kundang, yang pertama kami perkenalkan
Ibu Malin Kundang yang diperankan oleh Luneta Annara Nataneila
Malin Kundang diperankan oleh Amanda Aini Hakim
Istri Malin Kundang diperankan oleh Dyah Ayuning Tyas
Kakek buta diperankan oleh Alifia Diena Hanifa
Penjual cabai 1 diperankan oleh Melani Annisa Syakura
Penjual cabai 2 diperankan oleh Syalwa Nur Aurelia
Penjual cabai 3 diperankan oleh Ragnala Attaya Tjondroandoyo

Ini dia penampilan dari kelompok kami, selamat menyaksikan

Prolog
Kakek buta: “Alkisah, (kakek menghadap ke belakang) oh iyaa iya” (kakek menghadap
kedepan)

Kakek buta: “Malin Kundang yg meninggalkan ibunya setelah sekian lama pergi,akhirnya di
suatu desa yang indah dan lestari terjadilah sebuah pertemuan yang tidak diduga, penasaran
dengan ceritanya?sama”.

Tukang cabai 123: “CABE CABE CABE SINI BELI CABE”.


Ibu Malin Kundang: “Berapa sekilo?”.
Tukang cabe 3: “Untuk ibu, 50 ribu saja”.
Ibu Malin Kundang: “Ihhh mahall!”.
Tukang cabe 1: “30 ribu Bu! Cabe Australia cabe Afrika cabe cabe an”.
Tukang cabe 2: “15 ribu Bu!”.
Kakek buta: “3 ribu 3 ribu 3 ribu bu, buat makan Bu”.
Tukang cabe 2: “Dipilih dipilih Bu cabe nya manis manis.”
Ibu Malin Kundang: “Cabe kok manis.”
Tukang cabe 2: “Loh bukan cabenya yg manis tapi ibu yang manis.”
Ibu Malin Kundang: “Aahh bisa aja kamu!.”
Malin Kundang: “Istriku!!”
Istri Malin Kundang: “Ih lama banget sii, panas tau.”
Ibu Malin Kundang: “Malin! Apa itu kmu?”
Malin Kundang: “Iya, kamu, kamu itu siapa?”
Ibu Malin Kundang: “OMG HELLO, Malin! I'm your mom. Tidak kah kamu masih ingat?”
Tukang cabe 3: “Bu Bu Bu cabe nya jadi gak?”
Ibu Malin Kundang: “Malin, kemana saja kamu nakk!! Sudah lama tidak ngasih kabar.
Instragram gak di tag Facebook gak di chat.”
Istri Malin Kundang: “Beb, beb ini siapa sih? Sksd banget sih.”
Ibu Malin Kundang: “HELLO i'm mami nya you siapa nya ya? Tukang pijitnya ya?
AHHAHAAHHA”
Istri Malin Kundang: “Aku istrinya, beb ini benar ibumu? Aku gak mau ya beb punya mertua
ish alay begitu, Liat aja alisnya ish norak banget ish.”
Malin Kundang: “HEH kamu, jangan kebangetan ya, aku tidak mengenal kamu. Ibu ku sudah
mati.”
DUARRR
Tukang cabe 1: “Astaga cabe ku terguncang”
Tukang cabe 2: “Astaga cabe ku kaget”
Tukang cabe 3: “Astaga cabe ku restong”
Istri Malin Kundang: “Kalo memang kamu ibunya, mana buktinya.”
Ibu Malin Kundang: “Lihatlah luka bakar yang ada di tangan kirimu, itu luka bakar karena
kena alat catok mami.”
Malin Kundang: “Halah pokoknya kamu bukan ibuku!”
Ibu Malin Kundang: “Oke! Bagaimana kalo kita tes DNA.”
Tukang cabe 2 memakai jas: “Sudah sudah, sahabat saya yang super keluarga yang paling
berharga yang kita miliki betul? Tenang tenang, jangan pernah kita tidak mengakui keluarga
kita, betul? Keluarga yang super.”
Ibu Malin Kundang: “Betul pak Mario, aku ingin bertanya pak!”
Tukang cabe 2: “Pertanyaan yang superr”
Ibu Malin Kundang: “Belum bapak belum” (sambil memukul pak Mario). “Pak anak ku, sudah
saya besarkan dari kecil hingga besar. Sekarang sudah tidak mengenal saya lagi.”
Tukang cabe 2: “Iya iya hm”
Ibu Malin Kundang: “Saya harus bagaimana pak”
Tukang cabe 2: “Pertanyaan yang super, sekarang anak ibu sudah tidak mengakui ibu sebagai
ibu kandungnya.”
Ibu Malin Kundang: “Betul pak.”
Tukang cabe 2: “Skor sementara satu kosong, bukan begitu ibu? Kalo begitu bila ibu tidak
mengakui dia sebagai anak ibu, skor imbang satu satu.”
Malin Kundang: “Halah pokoknya kamu bukan ibuku!”
Ibu Malin Kundang: “Malin! Ini ibu mu plis percayalah”
Malin Kundang: “Ah pergi kau!” (Sambil mendorong ibunya).
Tukang cabe 1 dan 3 membantu ibu Malin Kundang agar tidak terjatuh.
Tukang cabe 1: “Bu berat Bu.”
Ibu Malin Kundang: “Malin! Sudah habis kesabaran ibu. kalo kamu tidak mengakui saya
sebagai ibumu saya kutuk kamu menjadi batu!”.
Malin Kundang: “Halah! Hari gini masih percaya sama kutukan, silahkan saja!
Ibu Malin Kundang: MALIN!”
Malin Kundang: “Mana, mana kutukannya? HAHAHAHA”.
Ibu Malin Kundang: “Nyebelin, ku kutuk kau!.”
Malin Kundang: “ADUHH ADUH KAKI KU KEINJEK.”
Istri Malin Kundang: “UPS maaf beb”
Ibu Malin Kundang: “MALIN! satu kali lagi, ku kutuk kau menjadi batu!.”
DUARRR
Malin Kundang: “Kenapa ini? AA AA AA”
tukang cabe 1: “Cabe ku membatu”
tukang cabe 2: “Cabe ku tidak mengaku”
Istri Malin Kundang: “Suami ku jadi batu!!”
Ibu Malin Kundang: “MALIN! , ibu kan cuma becanda. Malin Malin anaku!!”

Kakek buta: “Dan akhirnya,” (menghadap belakang) “oh iya iya” (menghadap depan).
“Begitulah kisah legenda si Malin Kundang. Sekian dan terimakasih.”

Anda mungkin juga menyukai