JMP Online
Vol. 5, No. 7, 517-526.
Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) © 2021 Kresna BIP.
e-ISSN 2550-0481
URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com
p-ISSN 2614-7254
Marsis Eliya
SD Negeri 2 Jelapat
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Membaca merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan
sebuah informasi, memperoleh ilmu pengetahuan serta pengalaman-pengalaman
baru. Membaca juga merupakan satu keterampilan penting yang diperlukan untuk
sukses dalam semua pelajaran, oleh karena itu sebuah keharusan membaca
diciptakan (Boon, dkk, 2008:1). Kegiatan membaca juga merupakan usaha
memahami informasi yang disampaikan melalui lambang tulisan (Nurgiyantoro,
2010: 283). Namun kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit,
sehingga seorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya,
terutama pada anak usia sekolahdasar.
Masalah yang sering dihadapi anak usia sekolah dasar dalam membaca
adalah pada pelaksanaan pengajaran membaca, guru seringkali dihadapkan pada
anak yang mengalami kesulitan membaca, baik yang berkenaan dengan hubungan
huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan anak
memahami isi bacaan. Menurut Cattell dalam (Sternberg. 2008: 326) manusia
memerlukan waktu lebih lama untuk membaca huruf-huruf yang tidak berkaitan
daripada membaca huru-huruf yang membentuk sebuah kata. Membaca
merupakan keterampilan yang sangat penting, sehingga keterampilan membaca
diajarkan pada jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga
perguruan Tinggi. Pembelajaran membaca permulaan ditunjukkan untuk siswa di
kelas awal, yaitu I, II, dan III, untuk kelas atas yaitu kelas IV, V dan VI merupakan
pembelajaran membaca pemahaman atau lanjutan (Andriani, 2015: 153).
Menurut Tarigan dalam (Tanggulungan, 2014: 227-228) langkah awal yang
paling penting dalam pembelajaran membaca permulaan adalah bagaimana
menarik minat dan perhatian siswa agar mereka merasa tertrik dengan buku bacaan
dan mau belajar dengan keinginannya sendiri tanpa merasa terpaksa untuk
melakukannya. Bercerita dengan media buku menjadi stimulasi yang efektif bagi
anak, serta dengan membaca cerita, guru dapat memberikan contoh yang efektif
bagi anak bagaimana aktivitas membaca yang harus dilakukan. Secara tidak
langsung, anak memperoleh contoh tentang orang yang gemar dan pintar membaca
dari apa yang dilihatnya. Apabila sering memperoleh contoh, minat baca anak
akan tumbuh secara suka rela. Anak pun akan belajar mengidentifikasi lambang-
lambang tulisan dalam rangkaian kata dan dalam rangkaian kalimat. (Musfiroh,
2008:94).
Media gambar sangar cocok untuk diterapkan pada kelas I dan II sekolah
dasar dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan, menurut teori
Piaget dalam (Irdawati, 2013: 3) anak usia sekolah dasar ada pada tahap
operasional konkret. Buku cerita bergambar dengan warna-warni yang mencolok
dan gambar yang menarik akan merangsang anak untuk membaca sekaligus
menggugah rasa ingin tahunya.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, pembelajaran membaca
permulaan di SDN 2 Jelapat Kecamatan Dusun Selatan mengungkapkan bahwa
terdapat empat siswa yang masih kurang lancar dalam membaca, artinya siswa
memiliki keterampilan membaca yang masih rendah. Hal tersebut dikarenakan
oleh beberapa faktor, yaitu siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: Apakah dengan Media Buku Cerita Bergambar dapat meningkatkan
keterampilan membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Jelapat Kecamatan Dusun
Selatan Kabupaten Barito Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan keterampilan membaca dengan media buku cerita bergambar siswa
kelas II SD Negeri 2 Jelapat Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan
Tahun Pelajaran 2018/2019.
KAJIAN PUSTAKA
Definisi Keterampilan
Setiap orang memiliki keterampilan yang merupakan suatu talenta dari
yang maha kuasa. Sebagian orang menyadari akan keterampilan yang dimilikinya,
akan tetapi sebagian lagi belum atau tidak menyadari keterampilan dalam dirinya
sendiri. Definisi keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah
sesuatu hal menjadi lebih bernilai dan memiliki makna. Menggunakan
keterampilan bisa saja dengan pikiran, akal dan kreatifitas jika keterampilan itu
diasah, tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang
menguntungkan.
Menurut Amirullah dan Budiyono (2014:21) menjelaskan bahwa “Skill
atau keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan
ke dalam praktik sehingga tercapai tujuan yang diinginkan”.
Pengertian Membaca
Melalui membaca seseorang dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak
diketahui.Membaca sudah diajarkan sejak dini. Menurut Tarigan (2015:7)
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata/bahasa tulis. Samsu Somadayo (2011: 4) mengungkapkan bahwa
membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti
yang terkandung di dalam bahan tulis.
Membaca merupakan proses memahami dan merekonstruksi makna yang
terkandung dalam bahan bacaan. Pesan atau makna yang terkandung dalam teks
bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis
antara pengetahuan dasar yang dimiliki pembaca dengan kalimat-kalimat, fakta,
dan informasi yang tertuang dalam sebuah bacaan. Informasi yang terdapat dalam
bacaan merupakan informasi yang kasat mata atau dapat disebut dengan sumber
informasi visual.
Berdasarkan pendapat tentang membaca diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata
bahasa tulis. Dari segi linguistik, membaca merupakan suatu proses penyandian
kembali dan pembacaan sandi (menghubungkan kata-kata yang mempunyai makna
bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang
bermakna). Jadi, membaca adalah memahami pola- pola bahasa dari
gambarantertulisnya.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian PTK kolaborasi, artinya
peneliti tidak melakukan penelitian sendiri, tetapi bekerjasama dengan guru kelas.
Mulyasa (2009: 10) berpendapat bahwa PTK dapat diartikan sebagai penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan
hasil belajar sekelompok peserta didik.
Siklus I
Penelitian tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan,
pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa 8 Mei 2019 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada Rabu 9 Mei 2019 dengan tema Lingkungan. Pelaksanaan siklus
I ini dilaksanakan dengan menggunakan buku cerita bergambar. Pelaksanaan
tindakan dilakukan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dirancang oleh peneliti bersama dengan guru kelas, dalam pelaksanaannya bersifat
fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh
Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan,
pada tanggal 14 Mei 2018 dan 15 Mei 2019 dengan menggunakan tema
Kegemaraan. Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dengan menggunakan
media buku cerita bergambar.
Hasil setelah dilakukan tindakan siklus II menunjukkan peningkatan
keberhasilan, pada aspek kelancaran 85%, ketepatan menyuarakan bacaan 80%,
intonasi 78% dan pemahaman dengan persentase 83%. Pelaksanaan tes tertulis
yang dilaksanakan pada siklus II telah mencapai peningkatan dari siklus
sebelumnya yaitu meningkat sebanyak 6siswa, yang semula 50% atau 10 siswa
siswa yang tuntas menjadi 80% atau 16 siswa.
Pembahasan
Tabel 1. Rata-Rata Nilai Tes Tertulis Siswa dari Pra Tindakan
Sampai Siklus II
Kelas II SD Negeri 2 Pra
Siklus I Siklus II
Jelapat Tindakan
Rata-Rata 64,75 71,5 83,75
Jumlah siswa yang
7 10 16
tuntas
Jumlah siswa yang
13 10 4
tidak tuntas
Persentase ketuntasan 35% 50% 80%
Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pelaksanaan tindakan pembelajaran
dengan menggunakan media buku cerita bergambar yang dilaksanakan pada siklus
I nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 64,75 menjadi 71,5 akan tetapi
pada siklus I ini rata-ratanya belum sesuai dengan kriteria ketuntasan yang
ditetapkan yaitu 75. Tindakan perbaikan pada siklus II nilai rata-rata meningkat
menjadi 83,75 dan dari hasil pelaksanaan siklus II rata-rata sudah mencapai rata-
rata yang ditetapkan. Adapun persentase perbandingan ketuntasan siswa dapat
dapat dilihat pada diagram berikut:
siswa pada hari itu sesuai dengantema, guru mengajak siswa bercakap-cakap
dengan memberikan rangsangan melalui beberapa pertanyaan mengenai cerita
bergambar, tak lupa guru memberikan dorongan atau motivasi berupa ungkapan
penyemangat atau pujian.
Saran
Dari penelitian yang diperoleh, maka perlu dikemukakan saran sebagai
berikut :
1. Bagi Guru
Diharapkan bagi Guru untuk menerapkan buku cerita bergambar dalam
pembelajaran agar dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa.
2. Bagi Peneliti
Disarankan bagi peneliti yang lain yang ingin melakukan penelitian
yang sama pada materi yang berbeda agar dapat lebih memfokuskan kepada
aktivitas subyek yang ingin diteliti dan juga dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dengan hasil penelitian yang lain.
3. Bagi Sekolah
Sekolah perlu menambahkan berbagai sumber kegiatan yang menarik
untuk siswa dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan misalnya dengan
menyediakan buku-buku.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Septi dan Elhefni. 2015. “Pembelajara Membaca Permulaan Melalui
Metode Eja Bagi Siswa Berkesulitan Membaca (Studi Kasus Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas III Madrasah Intidaiyah Quraniah VIII
Palembang)”. 1: 153.
Amirullah dan Budiyono, Heris. 2014. Pengentar Manajemen. Yogyakarta : Graha
Ilm
Irdawati, dkk. 2013. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan
Menggunakan Media Gambar Kelas 1 di MIN Buol”. Jurnal Kreatif
Tadulako 5(4): 3
Mira Dewi Lestari. 2016. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk
Menanamkan Karakter Peduli Sosial, Jujur, dan Tanggung Jawab Siswa
Kelas A Sekolah Dasar Rendah”, Skripsi, FKIP, Pendidikan Sekolah Dasar,
Universitas Sanata Dharma.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penelitia pembelajaran Bahasa. Yokyakarta : BPEE
YOGYAKARTA
Sundari, R.K dan Damayanti, M.I. 2017. Efektivitas Penggunaan Media Kartu
Suka Baca dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca di Kelas I SDN
Bolong Sari 1/500 Surabaya, JPGSD.
Tanggulungan, Viktor Lambe, dkk. 2014. “Peningkatan Kemampuan Membaca
Permulaan Melalui Media Kartu Kata Siswa Kelas I SD Inpres Kamarora”.
Jurnal Kreatif Tadulako. 5 (7). ISSN 2354-614X: 227-228.