Anda di halaman 1dari 18

NERACA AIR

By: Dr. Vonny Indah Sari, S.TP, M.Si


❑ Dalam konsep siklus hidrologi bahwa jumlah air di suatu
luasan tertentu di permukaan bumi dipengaruhi oleh
besarnya air yang masuk (input) dan keluar (output) pada
jangka waktu tertentu.
❑ Neraca masukan dan keluaran air di suatu tempat dikenal
sebagai neraca air (water balance).
❑ Karena air bersifat dinamis maka nilai neraca air selalu
berubah dari waktu ke waktu sehingga di suatu tempat
kemungkinan bisa terjadi kelebihan air (suplus) ataupun
kekurangan (defisit).
PENGERTIAN NERACA AIR

Neraca air (water sehingga dapat


balance) merupakan
Pengertian neraca masukan dan
untuk mengetahui
jumlah air tersebut
keluaran air disuatu kelebihan (surplus)
tempat pada periode ataupun kekurangan
tertentu (defisit).
SURPLUS/DEFISIT

GUNANYA

1. mengantisipasi bencana yang


kemungkinan terjadi
2. untuk mendayagunakan air
sebaik-baiknya.
MANFAAT ANALISIS NERACA AIR

Digunakan sebagai dasar


Hal ini terjadi jika hasil analisis
pembuatan bangunan
neraca air didapat banyak
penyimpanan dan pembagi air
bulan-bulan yang defisit air.
serta saluran-salurannya

Sebagai dasar pembuatan Hal ini terjadi jika hasil analisis


saluran drainase dan teknik neraca air didapat banyak
pengendalian banjir bulan-bulan yang surplus air

Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian


seperti tanaman pangan – hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga
perikanan
MODEL NERACA AIR

Neraca Air Neraca Neraca Air


Umum Air Tanaman
Lahan

Data ▪Curah hujan (mm)


yang ▪EvapoTranspirasi Potensial (ETP)
Diperlu ▪Kandungan Air Tanah (KAT)
kan ▪Kapasitas Lapang Tanah (KL)
▪Kandungan Air Tanah pada Titik
Layu Permanen (TLP)
Neraca air
Umum

Model ini menggunakan data-data klimatologis dan bermanfaat


untuk mengetahui berlangsungnya bulan-bulan basah (jumlah
curah hujan melebihi kehilangan air untuk penguapan dari
permukaan tanah atau evaporasi maupun penguapan dari sistem
tanaman atau transpirasi (evapotranspirasi)
Model
Neraca Air Model ini merupakan penggabungan data-data
klimatologis dengan data-data tanah terutama
Lahan data kadar air pada Kapasitas Lapang (KL), kadar
air tanah pada Titik Layu Permanen (TLP), dan
Air Tersedia (WHC = Water Holding Capacity)

Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah
air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang
dapat ditahan tanah tersebut akan terus-menerus diserap akar tanaman atau menguap
sehingga tanah makin lama makin kering. Pada suatu saat akar tanaman tidak lagi
mampu menyerap air sehingga tanaman menjadi layu

Titik layu permanen adalah kondisi kadar air tanah dimana akar-akar
tanaman tidak mampu lagi menyerap air tanah, sehingga tanaman layu.
Tanaman akan tetap layu pada siang atau malam hari

Air tersedia adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu
selisih antara kapasitas lapang dan titik layu permanen
❖ Neraca air lahan merupakan neraca air untuk penggunaan lahan
pertanian secara umum.
❖ Neraca ini bermanfaat dalam mempertimbangkan kesesuaian lahan
pertanian, mengatur jadwal tanam dan panen, mengatur pemberian air
irigasi pada waktu dan jumlah yang tepat

Nilai -nilai yang diperoleh dari analisis neraca air lahan ini adalah harga-harga
dengan asumsi-asumsi:
1. lahan datar tertutup vegetasi rumput,
2. lahan berupa tanah dimana air yang masuk pada tanah tersebut hanya
berasal dari curah hujan saja
3. keadaan profil tanah homogen sehingga KL dan TLP mewakili seluruh
lapisan dan hamparan tanah.
Neraca Air
Tanaman

Model ini merupakan penggabungan data klimatologis,

data tanah, dan data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk

tujuan khusus pada jenis tanaman tertentu. Data tanaman

yang digunakan adalah data koefisien tanaman pada

komponen keluaran dari neraca air.


3. Prodesur analisis neraca air lahan bulanan :

1. Menyusun tabel isian neraca air bulanan (tabel 1)


2. Mengisi kolom presipitasi (CH) (*)
3. Mengisi kolom ETP berdasarkan :
▪ Hasil pengukuran langsung dengan lisimeter, panci
evaporimeter (**)
▪ Dengan rumus empiris Thorntashai TE
4. Menghitung CH – ETP
5. Mengisi kolom APWL (Accumulation Potensial Water Loss)
atau akumulasi daya penguapan air yaitu hasil-hasil nilai
negatif pada (CH – ETP) diakumulasi bulan demi bulan
6. Menentukan nilai KL (Kapasitas Lapang) tanah per bulan (mm)
7. Mengisi kolom nilai KAT berdasarkan APWL, mulai dari bulan
pertama APWL (permulaan bulan kering) hingga APWL bulan
terakhir (***)
8. Melanjutkan pengisian kolom KAT dengan menambahkan nilai
KAT bulan terakhir dengan nilai positif ( CH – ETP) bulan
berikutnya, hasilnya adalah KAT bulan berikut. Teruskan
penjumlahan tersebut sehingga KAT maksimum, yaitu = KL
9. Mengisi KAT = KL hingga bulan terakhir
10.Mengisi kolom perubahan KAT ( KAT) bulan demi bulan
11.Mengisi kolom ETA (EVA Transpirasi Aktual) untuk bulan-bulan
dimana terjadi APWL (ETA = CH +  KAT )
12.Mengisi kolom defisit (D) = ETP – ETA
13.Mengisi kolom surplus (S) dimana tidak ada D. Maka S = CH –
ETP -  KAT
(*) Curah Hujan (CH) yang dicatat adalah pada peluang 75 %
(asumsi dapat mewakili seluruh lahan) yaitu
P75 = 0,82 P mean – 30
Misal : CH bulan Januari = 240 mm
P75 = 0,82 x 245 – 30 = 170,9 mm
(**) Rumus Empiris Thornthwaite :
ETP = 1.6 10 T a
I
ETP = Evapo Transpirasi Potensial bulanan
T = Rata-rata suhu bulanan (oC)
I = Indeks panas tahunan merupakan jumlah dari indeks panas bulanan (i)
Dimana I = T 1,514
5
a = Konstanta
= 0,000000675 I3 – 0,0000771 I2 + 0,01792 I + 0,49239
(***) Untuk mengisi KAT pada bulan-bulan APWL
Digunakan rumus :
KAT = KL x KAPWL
K = po + pi
KL
Dimana :
KL = Kapasitas Lapang
po = 1.000412351
pi = -1.073807306
APWL = Accumulation Potential Water Loss
Tugas Kelompok
Buat dalam bentuk makalah singkat, sertakan jurnal sebagai
referensi minimal 3 jurnal (sertakan link jurnal dalam makalah)
Data
BULAN Curah Suhu
Hujan
JANUARI 215 27,3
FEBRUARI 181 27,4
MARET 221 27,4
APRIL 250 27,8
MEI 233 27,9
JUNI 116 27,4
JULI 105 27,2
AGUSTUS 146 27,1
SEPTEMBER 259 27,4
OKTOBER 190 27,4
NOPEMBER 312 27,0
DESEMBER 238 27,2
Kapasitas Lapang (KL) = 361 mm, TLP 208,2

Penyelesaian masalah:
1. Cari Etp menggunakan rumus thornewaite, penmann, blaney
criddle dan radiasi matahari
2. Cari perhitungan neraca air
3. Apakah air yang tersedia surplus atau defisit?
4. Buat grafiknya
5. Format penulisan makalah lengkap

Anda mungkin juga menyukai