DI SUSUN OLEH :
YULIN UMAR
NISN : 0068828312
KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Disahkan di : Gorontalo
Pada Tanggal : 24 April 2023
Mengetahui
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya sehingga kami selesai melaksanakan kegiatan PKL dari SMK NEGERI
5 GORONTALO dengan lancar. Pemilihan tempat lokasi PKL bertempat di
PENGADILAN NEGERI GORONTALO KELAS 1A.
Selama proses magang berlangsung, saya mendapatkan bimbingan dan
arahan langsung dari pihak Staf di PENGADILAN NEGERI GORONTALO
KELAS 1A Saya berkesempatan turun langsung di PENGADILAN NEGERI
GORONTALO KELAS 1A yang bertempat di Jln Achmad najamuddin, Wumialo,
Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo. Memilih tempat pkl di PENGADILAN
NEGERI GORONTALO KELAS 1A ini membuat saya mendapatkan pengalaman
dan ilmu baru mengenai pengiriman surat dan lain-lain.
Kelancaran kegiatan magang di PENGADILAN NEGERI GORONTALO
KELAS 1A tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, yaitu:
1. Bapak Rendra Yozar Dharma Putra, S.H, M.H. Selaku Pimpinan
PENGADILAN NEGERI GORONTALO KELAS 1A.
2. Kepala SMKN 5 Kota Gorontalo, Ibu Farida Helingo, M.Pd
3. Bapak Sofyan Abdullah, M.Pd Selaku GuruPembimbing PKL
4. Dan Seluruh Staf PENGADILAN NEGERI GORONTALO KELAS 1A
yang sudah banyak membantu selama proses PKL
Yulin Umar
ii
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .................................................................................................1
1.2.Tujuan Pelaksanaan PK……………………………………………………..2
1.3. Manfaat Pelaksanaan PKL ............................................................................2
BAB II PENGALAMAN KERJA SELAMA PKL
2.1. Persiapan Lokasi PKL ....................................................................................3
a. Jam Kerja PKL ...........................................................................................3
b.Tata Pakaian Seragam PKL .......................................................................3
2.2. Implementasi Kegiatan PKL ..........................................................................3
2.2.1. Melakukan Pengiriman Surat Keluar .................................................4
2.2.2. Melakukan Pengarsipan Surat Atau Dokumen .................................4
2.2.3. Membantu Mendistribusikan ATK .....................................................4
2.2.4. Meminta Tanda Tangan Remon ..........................................................4
2.2.5. Menfotocopy Dokumen Perusahaan ...................................................4
2.3. Sejarah Berdirinya Lokasi PKL ....................................................................5
a. Pengadilan Sebelum Kolonial Belanda .....................................................5
b. Pengadilan Masa Kolonial .........................................................................6
c. Pengadilan Masa Kemerdekaan RI Sampai Sekarang ............................7
2.4.Visi Dan Misi Pengadilan ..............................................................................11
2.5.Struktur Organisasi .......................................................................................12
iii
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prakerin atau Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk melatih dan
memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia Industri atau Dunia Usaha yang
relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Selain itu prakerin juga
bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang
para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat seperti saat ini,
untuk mempersiapkan siswa agar memiliki kemampuan teknis dengan wawasan
yang luas dan fleksibel di era kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,
meningkatkan mutu dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta mengasah
dan mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah masing masing
terkait jurusannya.
SMK Negeri 5 Kota Gorontalo diharapkan mampu menghasilkan lulusan
dengan kompetensi sesuai dengan bidang ilmu pada sekolah masing-masing.
Kompetensi yang harus dimiiki lulusan antara lain: (1) menguasai dan mampu
menerapkan ilmu dan teknologi dan bekerja secara profesional; (2) memahami
dengan baik proses yang ada dalam suatu IDUKA ataupun lembaga, terampil dalam
melaksanakan pekerjaannya; dan (3) mampu menganalisis dan menemukan solusi
dari masalah yang dihadapi IDUKA atau lembaga tempat mereka bekerja. Melalui
kegiatan PKL ini, penulis membuat Laporan PKL di PENGADILAN NEGERI
GORONTALO KELAS 1A.
1.2 Tujuan Pelaksanaan PKL
Tujuan pelaksanaan PKL di PENGADILAN NEGERI GORONTALO
diantaranya Mempelajari langkah dan tata cara berbisnis di bisnis.
1. Membantu siswa memahami pengertian PKL beradaptasi, serta berkompetensi
dengan bekerja maksimal.
2. Memberikan latihan kepada siswa serius dan bersemangat dalam mencapai
cita-cita
3. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap dan mental dalam menghadapi
tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.
4. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir dalam era globalisasi.
5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak di peroleh di lingkungan
sekolah.
6. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja serta percaya diri dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam dunia usaha.
7. Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia usaha.
2
BAB II
PROSES DAN HASIL PKL
2.1 Persiapan
Dalam rangka pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, baik pembekalan
umum berupa pengenalan dunia usaha,adab,sopan santun,tata tertib yang harus
dipatuh siswa PKL selama bearda di lokasi, sistematika pembuatan laporan siswa
PKL dll, maupun pembekalan khusus di lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Berbicara, semua pegawai harus datang tempat waktu sesuai dengan jam
yang telah di tentukan. Adapun ketentuan kantor yang harus ditaati yakni:
a. Jam Kerja.
Senin s/d Kamis : Pukul 08.00 s/d 16.30 Wita.
Jum’at : Pukul 08.00 s/d 17.00 Wita.
Sabtu : Libur
b. Tata Pakaian Seragam.
Mengetahui pakaian seragam di pengadilan Negeri Kelas 1A
Industri Gorontalo Kelas 1A, saya selalu menyesuaikan dengan tata cara pakaian
yang telah ditentukannya berpakaian bersih, sopan dan rapih. Ketentuan dan tata
cara berpakaian siswa-siswa PKL yaitu :
Senin s/d Selasa : Pakaian Seragam Jurusan .
Rabu s/d Kamis : Pakaian Seragam PKL.
Jum’at : Pakaian Olahraga / Batik.
3
berbeda beda, Dimana surat tersebut di kirimkan Kepengadilan tinggi kota serta
pengadilan negeri bone bolango dan melalui pos Gorontalo.
Setelah surat tersebut akan di kirimkan tidak lupa kita untuk menulisnya di
buku agenda surat keluar. Sebelum di kirimkan periksa agar tidak terjadi
pengiriman surat, Dimana mengirimkan surat tidak boleh sampai salah
mengirimkan.
2.2.2 Melakukan Pengarsipan Surat Atau Dokumen
Berkas adalah sesuatu yang pasti ada di dalam suatu perusahan dengan
jumlah yang sangat banyak. Apabila berkas tersebut tidak disimpan di tempat yang
semestinya, pasti akan tercecer dan sulit ditemukan jika suatu saat diperlukan. Oleh
karena itu dibutuhkan yang namanya pengarsipan berkas. Pengarsipan sendiri
merupakan proses menyimpan dan mengelola dokumen / berkas arsip menurut
sistem pengarsipan tertentu, yang bertujuan untuk:
Agar berkas terpelihara dengan baik, teratur dan aman.
Jika diperlukan dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.
Penghematan tempat penyimpanan.
2.2.3 Membantu Mendistribusikan ATK
Alat tulis kantor (ATK) adalah sarana penunjang yang mempunyai peranan
vital di dalam berjalannya suatu fungsi administrasi perusahaan. Bagian alat tulis
kantor. Bagian alat tulis kantor merupakan factor penting dalam kebutuhan
pekerjaan perusahaan.
2.2.4 Meminta Tanda Tangan Remon
Meminta tanda tangan kepada seluruh pegawai PN. Remon adalah uang dan
kompen sasinon tunai yang diterima karyawan atau eksekutif perusahaan untuk
melakukan pekerjaan mereka. Initer masuk gaji atau upah, komisi,insetif, bonus,
dan nilai property, makan, dan fasilitas lain yang dibayar oleh perusahaan.
2.2.5 Memfotocopy Dokumen Perusahaan
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dana tau keterangan yang dibuat
dana tau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan dalam rangka
pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis kertas atau sarana lain
4
2.3 Sejarah Berdirinya Loksi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Keberadaan dan praktek Peradilan di Gorontalo sudah berlangsung dalam
waktu yang panjang, sepanjang sejarah dan perkembangan Gorobtalo dan
Masayrakat Gorontalo itu sendiri. Disamping terbatasnya referensi juga
terbatasnya ruang dan waktu hingga dalam penulisan ini hanya memuat secara
singkat sejarah Pengadilan Negeri Gorontalo, yang terbagi dalam :
1. Pengadilan Sebelum Kolonial Balanda.
2. Pengadilan Masa Kolonial.
3. Pengadilan Masa Kemerdekaan RI hingga sekarang
5
b. Pengadilan Masa Kolonial:
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekuasaan
seseorang asisten Residen disamping Pemerintahan Tradisional. Dan pada tahun
1889 sistem pemerintahan kerajaan diahlikan kepemerintahan langsung yang
dikenal dengan istilah “Rechtareeks Bestur”. Pada tahun 1991 terjadi lagi
perubahan dalam struktur pemerintahan daerah Limo Lo Pohalaa Onder
Afdeling yaitu :
1. Onder Afdeling Kwandang;
2. Onder Afdeling Boalemo;
3. OnderAfdeling Gorontalo.
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
1. Distrik Kwandang;
2. DistrikLimboto;
3. Distrik Bone;
4. Distrik Gorontalo;
5. Distrik Boalemo;
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
1. Afdeling Gorontalo;
2. Afdeling Boalemo;
3. Afdeling Buol;
Dimasa kolonial ini Pemerintahan kolonial Belanda memberikan
pengakuan terhadap peradilan adat dan landasan hukum yang berbeda beda atas
keberadaan Pengadilan, misalkan untuk wilayah Gorontalo dituangkan dalam
Stb.1889 No.90, dan pada masa pemerintahan Belanda system pengadilan di
Indonesia dibeda-bedakan, yaitu berdasarkan pasal 163 IS (Indische Staat
sregeling), yaitu: golongan penduduk Eropa, golongan penduduk Timur Asing
dan golongan penduduk Indonesia dengan peradilan yang berbeda-beda pula;
Pada masa Jepang menghapuskan dualisme di dalam peradilan dengan Osamu
Seirei 1944 No.2 (.(* bloger:Disriani Latifah, SH, MH, M.Kn.);
6
c. Pengadilan masa kemerdekaan RI hingga sekarang:
Dengan diundangkannya UU Darurat No.1 tahun 1951 pada tanggal 13
Januari 1951 maka sistem unifikasi Pengadilan dapat diwujudkan dengan
penghapusan beberapa Pengadilan yang tidak sesuai dengan susunan Negara
kesatuan, penghapusan pengadilan adat dan swapraja secara berangsur-angsur,
dan meneruskan keberadaan peradilan agama; Dan kemudian pada tahun 1964
semua peradilan di Indonesia termasuk di Gorontalo, berdasarkan
UndangUndang No.19 Tahun.1964 (LN.1964-N0.107) dijadikan sebagai
peradilan Negara, dan hal ini dipertegas lagi dengan diundangkannya Undang-
Undang No.14 Thn. 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman hingga
sekarang sebagaimana yang dituangkan dalampasal 1 Jo. Pasal 18 Undang-
Undang No. 48 Thn.2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; Pengadilan Negeri
Gorontalo yang wilayah hukumnya meliputi Kota Madya Gorontalo dan
Kabupaten Bone bolango, dan semua berkantor di Jln.Jaksa Agung yang pada
saat itu masih klas II, dan kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman Dan Hak Azasi Manusia No.M.01.AT.01.05 Thn.2003 tanggal 18
Juli 2003, status Pengadilan Negeri Gorontalo ditingkatkan menjadi klas IB
yang berkantor di Jln.Raden Saleh-Gorontalo hinggasekarang;
Berdasarkan Undang-Undang No.12 Thn.1968 tanggal 26 Nopember 1968
Pengadilan Negeri Gorontalo awalnya dibawa wilayah hukum Pengadilan
Tinggi Manado, kemudian dengan terbentuknya Provensi Gorontalo, maka
berdasarkan Undang-Undang No.14 Thn.2004 Jo.Keputusan Ketua Mahkamah
Agung RI No.009/SK/II/2005 tanggal,18 Pebruari 2005 Pengadilan Negeri
Gorontalo dikeluarkan dari wilayah hukum Pengadilan Tinggi Manado dan
dimasukan kedalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Gorontalo;
Adapun pejabat yang pernah memimpin Pengadilan Negeri Gorontalo dari
tahun 1950 hingga sekarang adalah sebagai berikut:
1. Bapak A R I E F menjabat Ketua sejak 1950 s/d 1952;
2. Bapak J.N. Y A S I N menjabat Ketua sejak 1952 s/d 1968;
3. Bapak M.S.A OTULUWA, SH menjabat Ketua sejak 19568 s/d 1973;
4. Bapak LL UNTUNG, SH menjabat Ketua sejak 1973 s/d 1981;
7
5. Bapak NADI REKSODIKROMO, SH menjabat Ketua sejak 1981 s/d 1983;
6. Bapak IDHAR MOKOGINTA, SH menjabat Ketua sejak 1983 s/d 1985;
7. Bapak SUPARTOMO, SH menjabat Ketuas ejak 1985 s/d 1989;
8. Bapak DJAWAHIR AHMAD menjabat Ketua sejak 1989 s/d 1991;
9. Bapak SARWONO SUKARDI menjabat Ketua sejak 1991 s/d 1995;
10. Bapak HER BASUKI SUKENDRO, SH menjabat Ketua sejak 1995 s/d
1997;
11. Bapak SAMMUEL HEHAKAYA, SH menjabat Ketua sejak 1997 s/d 1999;
12. Bapak ABDULLAH SIDIQ, SH menjabat Ketua sejak 1999 s/d 2001;
13. Bapak DANIEL DALLE PAIRUNAN, SH menjabat Ketua sejak 2001 s/d
2006;
14. Bapak RUSSEDAR, SH menjabat Ketua sejak 2006 s/d 2007;
15. Bapak ROCHLANI, SH menjabat Ketua sejak 2007 s/d 2008;
16. Bapak AGUS HERJONO, SH menjabat Ketua sejak 2008 s/d 2010;
17. Bapak AHMAD SEMA, SH menjabat Ketua sejak 2010 s/d 2011;
18. Bapak BAMBANG UTOMO, SH menjabat Ketua sejak 2011 s/d 2013;
19. Bapak MUSTARI, SH menjabat Ketua sejak 2013 s/d 2014 ;
20. Bapak DEDI FARDIMAN, SH. MH menjabat Ketua sejak 2014 s/d 2015;\
21. Bapak BAMBANG EDHY SUPRIYANTO, SH. MH menjabat Ketua sejak
2015 s/d 2016
22. Bapak ARIS BAWONO LANGGENG, SH. MH menjabat Ketua sejak ;
2016 s/d 2017
23. Bapak HERRY SURYAWAN, SH menjabat Ketua sejak Agustus 2017 s/d
Maret 2019 ;
24. Bapak SYARFIZAL, SH menjabat Ketua sejak Maret 2019 s/d Januari 2021
25. Bapak Dr. H. PRAYITNO IMAN SANTOSA, SH.,MH menjabat Ketua
sejak Januari 2021 s/d Januari 2022 ;
26. Bapak RENDRA YOZAR DHARMA PUTRA, SH.,MH menjabat Ketua
sejak Januari 2022 s/d Sekarang;
Seiring dengan berkembangnya jaman dan tuntutan masyarakat dan
dengan diundangkannyaUndang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
8
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial maka pada tanggal pada tanggal
14 Januari 2006 di Padang Ketua Mahkamah Agung RI : Bapak Bagir Manan
meresmikan beroperasinya 33 Pengadilan Hubungan Industrial di Ibu Kota
Propinsi seluruh Indonesia termasuk Gorontalo, dan sejak itulah Pengadilan
Hubungan Industrial yang merupakan Pengadilan Khusus yang berada di
lingkungan Peradilan Umum pada Pengadilan Negeri Gorontalo, yang wilayah
hukumnya meliputi seluruh wilayah hukumProvinsi Gorontalo;
Sebagai Ketua dan Hakim pertama dalam Peradilan Hubungan Industrial
tersebut adalah sebagai berikut:
1. DANIEL DALLE PAIRUNAN, SH sebagi Ketua Tahun 2006 ;
2. RUSSEDAR, SH Ketua Tahun 2006 s/d 2007 ;
3. ROCHLANI, SH Ketua Tahun 2007 s/d 2008 ;
4. AGUS HERJONO, SH Ketua Tahun 2008 s/d 2010 ;
5. ACHMAD SEMMA, SH Ketua Tahun 2010 s/d 2011 ;
6. BAMBANG UTOMO, SH Ketua Tahun 2011 s/d 2013 ;
7. MUSTARI, SH Ketua Tahun 2013 s/d 2014 ;
8. DEDI FARDIMAN, SH. MH Ketua Tahun 2014 s/d 2015 ;
9. BAMBANG EDHY SUPRIYANTO, SH. MH Ketua tahun 2015 s/d 2016 ;
10. ARIS BAWONO LANGGENG, SH. MH KetuaTahun 2016 s/d 2017 ;
11. HERRY SURYAWAN, SH Ketuatahun 2017 s/d 2019;
12. SYAFRIZAL, SH Ketuatahun 2019 s/d 2021;
13. Dr. H. PRAYITNO IMAN SANTOSA, SH.,MHKetuatahun 2021 s/d 2022;
14. RENDRA YOZAR DHARMA PUTRA, SH.,MH Ketua sekarang;
15. RUSTAM, SH., MH Hakim PHI ;
16. MARTUA SAGALA, SH Hakim PHI ;
17. HASCARYO, SH.,MH Hakim PHI ;
18. YULIUS CHRISTIAN HANDRATMO, SH Hakim PHI ;
19. SONNY A.B. LAOEMOERY, SH Hakim PHI ;
20. JIFLY Z. ADAM, SH Hakim PHI ;
21. ROYKE H. INKIRIWANG, SH Hakim PHI ;
22. ERWINSON NABABAN, SH Hakim PHI ;
9
23. TOMMY HARAS, SH Hakim Ad-Hock PHI ;
24. Drs. ALI SABA sebagai Hakim Ad-Hock PHI ;
25. MATRIS A. IJHAM, SH Hakim Ad-Hock PHI ;
26. ANNIS INISA, SH Hakim Ad-Hock PHI ;
27. Drs. THAHIR Hakim Ad-Hock PHI ;
28. MUH. TADZWIF MUSTARI, SH Hakim Ad-Hock PHI ;
29. BAYU LESMANA TARUNA SH.I.,MH Hakim Ad-Hock PHI;
30. KUSMAYADI SUMBA, SE Hakim Ad-Hock PHI;
31. GUNTUR AHMAD, S.Sos.,SH.,MH Hakim Ad-Hock PHI;
32. HENDRO AGUNG WIBOWO, SH Hakim Ad-Hock PHI;
Beberapa tahun kemudianya itu tepatnya pada tahun 2011 di Palang
karaya, berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
No.153/KMA/SK/X/2011 tanggal 11 Oktober 2011 diresmikan mulainya
pengoprasian Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Gorontalo yang wilayah hukumnya meliputi seluruh Provinsi Gorontalo, yang
saat itu diresmikan Ketua Mahkamah Agung : Bpk. Dr.Harifin A.Tumpa, SH.,
MH
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi
Terwujudnya Pengadilan Negeri/ Tindak Pidana Korupsi/ Hubungan
Industrial Gorontalo Kelas IA yang Agung
b) Misi
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri/ Tindak Pidana Korupsi/ Hubungan
Industrial Gorontalo Kelas IA;
2. Memberikran pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri / Tindak Pidana
Korupsi/Hubungan Industrial Gorontalo Kelas IA;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri/ Tindak
Pidana Korupsi/Hubungan Industrial Gorontalo Kelas IA.
10
2.5 Struktur Organisasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan di Pengadilan
Negeri Gorontalo serta pembahasan yang telah ditentukan pada bab sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa, PKL (Praktek Kerja Lapangan) merupakan hal yang
sangat penting bagi kita,sebab dapat memberikan nilai tambah berupa wawasan dan
meningkatkan kualitas dan kreatifitas siswa dalam dunia kerja maupun dunia
industri. hal ini juga dapat mempererat hubungan silatuhrami para peserta PKL
dengan pegawai dan para karyawan dan karyawati di lokasi masing-masing
sehingga kedepannya mereka dapat memahami arti pentingnya sekolah menengah
kejuruan(SMK).
3.2 Saran
Berdasakan hasil saat melakukan kegiatan PKL, saya sedikit memberikan
saran agar peserta mempersiapkan diri lebih lanjut. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengesuai pelajaran yang diterapkan dalam industri. dengan begitu,praktek kerja
lapangan dalam sebuah perusahaan nanti akan lebih mudah.
Penulis juga memiliki harapan kepada pihak perusahaan agar dapat
memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada setiap
siswa, terutama sebelum tugas tersebut dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar
nantinya setiap anak yang melakukan PKL bisa mendapatkan hasil jauh lebih baik.
12
DAFTAR PUSAKA
JURNAL HARIAN