Cocor bebek merupakan tanaman herba yang berasal dari Madagaskar dan tersebar di darah
tropis seperti Australia, Selandia Baru, India Barat, Afrika, Hawaii, Amerika, China dan
Indonesia. Di beberapa daerah di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama didingin banen
(Aceh), daun sejuk, sepohori (Palembang), buntiris, ceker itik (Sunda), suru bebek, sosor bebek
(Jawa), cocor bibhik (Madura), kayu temor (Kangean), Mamala (Maluku) dan kabi-kabi (Tidore).
• Batang tegak, lunak dan beruas. Bentuknya segi empat tumpul atau membulat.
• Daun tebal berdaging dan banyak mengandung air serta berwarna hijau.
• Daun tunggal berbentuk lonjong atau oval dengan panjang sekitar 5 – 20 cm dan lebar 2,5
– 15 cm.
• Pangkal daun membundar dan ujung daun tumpul, bagian pinggir beringgit.
• Bunga majemuk, bentuk malai, mahkota berbentuk corong.
• Buah kotak.
• Akarnya tunggang berwarna kuning keputih-putihan.
Tangkai daun cocor bebek bersayap dan dapat dikembangbiakkan menjadi tanaman atau bibit
baru. Cocor bebek tumbuh pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.Tanaman cocor bebek
memiliki tinggi sekitar 1 meter. Tanaman cocor bebek merupakan tanaman sukulen yang dapat
ditemukan di pinggir jalan, di pekarangan rumah, di kebun, di tanah berbatu, di daerah panas dan
kering.
Kandungan yang dimiliki tanaman cocor bebek : Karbohidrat menjadi kandungan tertinggi
dari daun cocor bebek sementara kalium dan kalsium menjadi kandungan mineral terbesar dalam
tanaman ini. Mineral dan vitamin lain yang terdapat dalam cocor bebek yaitu fosfor, natrium,
magnesium dan logam esensial (zat besi dan zinc), casein hydrlylsate dan nicotinamide.
- Fenol alkaloid
- Saponin
- Tannin
- Karotenoid
- Glikosida
- Sitosterol
- Antosianin
- Asam malat
- Kuinin
- Tokoferol
- Lectin
- Koumarin
- Steroid
- Terpenoid
- Flavonoid: flavon, flavan, flavanon, isoflavonoid, chalcone, aurone dan antosianidin.
- Bufadienolides-Bryophyllin B
- Bryophyllin C
- Bersaldegenin – 1
- 3,5-orthoacetate
Bagian dari tanaman cocor bebek yang sering digunakan sebagai herbal adalah daunnya. Daun
cocor bebek mengandung banyak senyawa bermanfaat bagi tubuh.
1. Antimikroba
Ekstrak metanol dari cocor bebek dapat menghambat beberapa bakteri patogen seperti S.
aureus, Klebsiella pneumonia, Bacillus subtilis dan Pseudomonas. Aktivitas antibakteri ini
dikarenakan kandungan flavonoid yang terkandung di dalamnya. Selain itu, ekstrak daun cocor
bebek juga memiliki aktivitas antifungi dan menghambat pertumbuhan
beberapa jamur seperti Candidia albicans dan Aspergillus niger.
Oleh karena kemampuannya sebagai antimikroba, tanaman ini juga dapat digunakan
sebagai pengawet alami pada sediaan sirup herbal.
2. Antikanker
Ekstrak dari cocor bebek mempunyai sifat sitotoksik terhadap sel kanker sehingga dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan kanker serviks.
Kandungan flavonoid dalam cocor bebek dapat menghambat transkripsi virus peenyebab
kanker serviks, HPV-18 (Human papilloma virus). Sifat sitotoksik dari cocor bebek ini
bergantung dari dosisnya.
3. Anti-hipertensi
Ekstrak daun cocor bebek telah dilaporkan memiliki efek hipotensif sehingga dapat
menurunkan tekanan darah arteri dan menormalkan denyut jantung. Aktivitas ini bergantung
pada dosis yang digunakan.
4. Antidiabetik
Peneliti menemukan bahwa ekstrak dari daun cocor bebek memiliki efek antidiabetik
sehingga mampu menurunkan level gula darah secara signifikan.
5. Mampu menyembuhkan luka
Ekstrak daun cocor bebek pada dosis 400mg/kg yang dikonsumsi secara oral memiliki
kemampuan untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan kembali jaringan yang
terluka.Ekstrak air dari cocor bebek yang diaplikasikan secara topikal juga dapat mempercepat
penyembuhan luka.
6. Anti-lithogenik
Daun segar dari cocor bebek memiliki efek anti-lithogenik pada batu ginjal. Pengujian
dilakukan pada pasien batu ginjal yang mengkonsumsi ekstrak daun segar cocor bebek selama
30 hari.Dosis yang digunakan adalah 10ml/hari, dikonsumsi setiap pagi hari dengan kondisi
perut.kosong. hasil menunjukkan bahwa dua puluh pasien sembuh dari batu ginjal dan tiga
lainnya mengalami penurunan ukuran batu ginjal.
Ekstrak daun ini juga mampu menurunkan kandungan oksalat dan fosfat pada urin dan
meningkatkan eksreksi sitrat. Oleh karena itu, cocor bebek efektif digunakan untuk terapi pada
penderita batu ginjal.
7. Melindungi hati (Hepatoprotektif)
Esktrak etanol dari cocor bebek memiliki kemampuan untuk melindungi dan mencegah
kerusakan sel pada hati dari efek toksik obat-obatan hepatotoksik.
8. Anti-inflamasi
Daun cocor bebek mengandung flavonoid, fenol, asam fenolat dan anhidrida alkaloid yang
berfungsi sebagai anti-inflamasi. Esktrak metanol dari daun cocor bebek dapat menghambat
terjadinya edema (pembengkakan).
9. Anti-ulcers
Daun cocor bebek dapat menurunkan terjadinya ulserasi pada lambung yang diakibatkan
oleh stress, alkohol atau obat-obatan seperti aspirin, indometachin, serotonin dan reserpine.
Histamin merupakan senyawa yang dapat menginduksi pengeluaran asam lambung. Cocor
bebek juga bekerja dengan cara memodifikasi aktivitas histamin sehingga dapat berfungsi
sebagai anti-ulcers.
10. Melindungi ginjal (Nefroprotektif)
Senyawa antioksidan dalam daun cocor bebek membuatnya memiliki kemampuan dalam
melindungi ginjal dari nefrotoksik yang diakibatkan oleh obat seperti gentamicin.
11. Insektisida
Esktrak dari cocor bebek dapat menjadi insektisida, ekstraknya menurunkan resiko
penyakit infeksi pada tanaman.
12. Herbal tonik
Cocor bebek kaya akan asam askorbat, riboflavin, thiamin dan niacin. Asam askorbat alami
dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung pembentukan senyawa
interselular tubuh seperti kolagen, matriks tulang dan gigi.Asam askorbat (Vitamin C) dalam
tanaman ini juga dapat mempercepat penyembuhan luka. Tanaman ini digunakan sebagai tonik
herbal untuk memperbaiki pernafasan dan menghilangkan racun.
13. Menekan sistem imun (Immunosupresan)
Kandungan tanin, flavonoid, saponin dan steroid (triterpen) pada ekstrak daun cocor bebek
dapat mencegah glomerulonefritis dan proteinuria pada penderita lupus. Esktrak daun cocor
bebek memiliki efek imunosupresan dengan cara melakukan penghambatan respon imun
humoral dan respon imul yang diinduksi oleh sel. Dengan demikian, ekstrak daun cocor bebek
dapat digunakan untuk pengobatan penyakit autoimun.
14. Antidiare
Kandungan antioksidan seperti asam askorbat (Vitamin C) dan α-tokoferol pada cocor
bebek dapat menurunkan prostaglandin melalui penghambatan peroksidasi pada fosfolipid
sehingga dapat memperbaiki gejala diare.
15. Meningkatkan kualitas tidur
Cocor bebek telah digunakan sebagai obat herbal untuk meningkatkan kualitas tidur selama
kehamilan dan pada penderita kanker yang mengalami gangguan tidur.
16. Analgesik
Alkaloid dan flavonoid dalam cocor bebek memberikan efek analgesik. Alkaloid bekerja
pada reseptor opioid yang ada di sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
Flavonoid memiliki efek analgesik dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX)
sehingga prostaglandin tidak terbentuk. Semakin besar dosis cocor bebek yang digunakan
maka semakin besar pula efek analgesik yang ditimbulkan.
17. Antipiretik
Kandungan flavonoid dalam cocor bebek mampu menghambat enzim COX sehingga
prostaglandin yang merupakan mediator demam tidak dirilis. Oleh karena itu, cocor bebek
digunakan sebagai obat demam.
Manfaat lain:
Hingga saat ini belum dilaporkan adanya efek samping yang serius dari penggunaan cocor
bebek.Enam dari 28 pasien kanker yang mengkonsumsi jus cocor bebek melaporkan keluhan rasa
tidak nyaman seperti kelelahan, tenggorokan kering dan agitasi saat mengkonsumsi nya. Cocor
bebek tidak menyebabkan abnormalitas dan tidak mempengaruhi janin tetapi hanya menyebabkan
penambahan berat badan saat kehamilan. Tanaman herbal ini populer karena manfaat dari
senyawa alaminya dan termasuk aman untuk dikonsumsi. Meski begitu, sebaiknya tetap untuk
tidak mengkonsumsi cocor bebek secara berlebihn dan berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu
jika ingin menggunakannya sebagai terapi penyakit kronis.
Daun cocor bebek biasanya dikeringkan untuk mengurangi kadar air dan mencegah
pertumbuhan jamur serta mikroba.Daun cocor bebek yang sudah kering kemudian dibentuk
menjadi serbuk menggunakan blender hingga didapatkan serbuk simplisia daun cocor
bebek.Serbuk simplisia daun cocor bebek dapat disimpan dalam wadah yang kering, tertutup
rapat,Diletakkan pada suhu ruang dan terhindar dari cahaya matahari.Serbuk simplisia sebaiknya
langsung digunakan untuk meminimalkan terjadinya peningkatan kadar air selama penyimpanan
Berdasarkan penjelasan mengenai tanaman cocor bebek atau dikenal dengan sedingin ini
dapat disimpulkan bahwa si dingin ini merupakan salah satu obat herbal tradisional yang sudah
ada sejak zaman dahulu yang tumbuh ditempat basah dan lembab.Tanaman cocor bebek ini
memiliki banyak kandungan zat kimia dan biologi yang penting dalam mengobati orang sakit
dengan banyak manfaat yang terkandung didalam tanaman ini. Selain itu kita juga harus
mengetahui manfaat apa saja yang didapatkan pada tanaman cococr bebek ini,harus diperhatikan
cara penggunaan tanaman cocor bebek ini dalam hal kesehatan,cara penyimpanan dan efek
samping dari penggunaan tananamn cocor bebek ini.