JLF - Newsletter - Struktur Skala Upah
JLF - Newsletter - Struktur Skala Upah
&
LEGAL CORPORATE SERVICE
NEWSLETTER
MAY 16th, 2023
Struktur Upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah.
Skala Upah adalah kisaran nilai nominal upah Hari yang terkecil sampai dengan yang terbesar
untuk setiap golongan jabatan.
Struktur dan Skala Upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan
yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah yang memuat kisaran
nilai nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk setiap golongan
jabatan.
Struktur dan Skala Upah diwajibkan dalam beberapa instrumen hukum tentang
ketenagakerjaan antara lain sebagai berikut:
- Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 21 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan (selanjutnya disebut “PP 36/2021”)
menyatakan bahwa:
Pengusaha wajib menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala Upah di perusahaan
dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan dan produktivitas.
LITIGATION
&
LEGAL CORPORATE SERVICE
- Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Permenaker 1/2017 menyatakan bahwa:
Struktur dan Skala Upah wajib disusun oleh Pengusaha dengan memperhatikan
golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi.
Dengan demikian, maka Struktur dan Skala Upah merupakan suatu kewajiban Pengusaha
yang harus dilaksanakan.
Adapun definisi Pengusaha menurut Permenaker 1/2017 tersebut adalah sebagai berikut:
Pengusaha adalah:
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu
perusahaan milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang berkedudukan di luar
wilayah Indonesia.
Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam Menyusun Struktur dan Skala Upah?
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) Permenakerj 1/2017, hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam Menyusun Struktur dan Skala Upah adalah sebagai berikut:
Selain itu, merujuk pada ketentuan dalam Pasal 92 UU 13/2003, Pengusaha dalam Menyusun
Struktur dan Skala Upah memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas.
LITIGATION
&
LEGAL CORPORATE SERVICE
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3) PP 36/2021 menyatakan bahwa:
Dalam hal Upah di perusahaan menggunakan komponen Upah tanpa tunjangan, struktur dan
skala Upah menjadi pedoman dalam penetapan besaran Upah tanpa tunjangan.
Dalam hal Upah di perusahaan terdiri atas komponen Upah pokok dan tunjangan, struktur dan
skala Upah menjadi pedoman dalam penetapan besaran Upah pokok.
Lebih lanjut, berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) Permenaker 1/2017, Upah yang
tercantum dalam Struktur dan Skala Upah merupakan upah pokok.
Dengan demikian, maka upah yang dicantumkan dalam Struktur dan Skala Upah adalah Upah
Pokok atau Upah tanpa tunjangan.
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) Permenaker 1/2017, dijelaskan bahwa
Penyusunan Struktur dan Skala Upah dapat menggunakan tahapan:
a. analisa jabatan;
b. evaluasi jabatan; dan
c. penentuan Struktur dan Skala Upah.
Perlu diperhatikan bahwa tahapan tersebut bukanlah suatu kewajiban dikarenakan bersifat
alternatif dan sugestif. Pengusaha dimungkinkan untuk menggunakan tahapan lain selain dari
pada yang telah diatur dalam Permenaker 1/2017 di atas.
LITIGATION
&
LEGAL CORPORATE SERVICE
Ya, berdasarkan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1) PP 36/2021. Struktur dan Skala Upah harus
dilampirkan oleh Perusahaan pada saat mengajukan permohonan:
a. pengesahan dan pembaruan Peraturan Perusahaan; atau
b. pendaftaran, perpanjangan, dan pembaruan Perjanjian Kerja Bersama.
Selain itu, pimpinan Perusahaan wajib melampirkan surat pernyataan telah di tetapkan nya
Struktur dan Skala Upah di Perusahaan yang selanjutnya didokumentasikan oleh pejabat yang
berwenang pada kementerian atau dinas provinsi atau dinas kabupaten/kota yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan dan sebagai bukti telah
dilakukan penyusunan Struktur dan Skala Upah.
Apa sanksi bagi Pengusaha yang tidak menyusun dan menerapkan Struktur dan
Skala Upah?
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 190 UU 13/2003 jo Pasal 79 ayat (1) PP 36/2021
menyatakan bahwa Pengusaha yang tidak menyusun dan menerapkan Struktur dan Skala
Upah akan dikenakan sanksi administratif sebagai berikut:
a. teguran tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha;
c. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi; dan
d. pembekuan kegiatan usaha.
&
LEGAL CORPORATE SERVICE
Pengenaan sanksi administratif tersebut dilakukan secara bertahap dan diberikan berdasarkan
hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan yang berasal dari:
a. pengaduan; dan/atau
b. tindak lanjut hasil pengawasan ketenagakerjaan.