GERAK TARI
8 Cordova 1
Padang 2023
A.Unsur Pendukung Tari
1.Pola Lantai Tari Tradisional
Pola lantai pada tari tradisional Indonesia pada prinsipnya hampir sama
yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lengkung termasuk pola
lingkaran dan garis Jurus bias membuat segi empat, segitiga, atau berjajar.
Pola lantai dapat juga dilakukan dengan cara kombinasi antara garis lurus
dan garis lengkung. Kombinasi ini dilakukan agar gerak tampak lebih
dinamis.
Pola lantai tari Saman dari Aceh menggunakan garis lurus. Para penari
duduk lurus di lantai selama menari.
Pola lantai tari Saman merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh
daerah lain. Pola Sumber gambar lantai tari Bedaya baik di Keraton
Surakarta maupun Yogyakarta garis lengkun banyak menggunakan pola-
pola garis lurus. Garis lurus pada tarian Saman atau Bedaya merupakan
simbolisasi pada hubungan vertikal dengan Tuhan dan horisontal dengan
lingkungan sekitar.
Tari Kecak selain unik dari segi gerak juga unik dari segi pola lantai.
Kecak lebih banyak menggunakan pola lantai melingkar atau lengkung dan
tidak menggunakan pola lantai garis lurus. Hal ini memiliki ke- samaan
dengan pola lantai tari Randai dari Sumatra Barat.
Pembentukan karakter atau watak dan tokoh dapat dilihat pada tata rias
wajah yang digunakan dan juga busana yang dipakai.
Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya menggunakan tata
rias warna merah yang dominan. Demikian juga pada busana. Busana
warna dominan yang digunakan secara visual menunjukkan bahwa penari
memerankan tokoh jahat. Karakter tokoh baik pada biasanya
menggunakan riasan cantik seperti riasan. Tata rias dan tata busana
tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat
menunjukkan tokoh lucu.
Properti merupakan salah satu unsur pendukung dalam tari. Ada tari
Ada juga tarian yang menggunakan properti tetapi tidak digunakan sebagai
nama tarian. Contoh tari Pakarena menggunakan Kipas, tari Merak
menggunakan Selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada
yang menggunakan Kipas, Keris atau properti lain. Ini hanya beberapa
contoh properti yang digunakan dalam tarian tradisional, masih banyak tari
dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pendukung.
Tari Nelayan, tari Tani menggunakan tudung kepala dan hampir semua
jenis tarian perang menggunakan tameng dan senjata perang lain seperti
keris. Ada juga tarian yang menggunakan properti kukusan yaitu tempat
untuk membuat tupeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan
sebagai kurungan dalam tari Lengger gaya Banyumasan.
Iringan ini dapat berupa iringan dengan menggunakan alat musik yang
dimainkan atau pemusik atau yang berasal dari tape recoder. Jenis tari
tradisional di Indonesia lebih banyak menggunakan iringan ekster- nal
daripada iringan internal. Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain:
1) sebagai iringan gerakan;
2) ilustrasi;
3) membangun suasana.
Musik iringan tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme
musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh
secara meng- hentak tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan
mengalun. Sedangkan musik iringan sebagai mem- bangun suasana
sering dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana
yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita.
2) Hitungan lima sampai delapan posisi badan balik arah dengan posisi
tangan kanan lurus ke bawah dan tangan kiri lurus ke atas membentuk
diagonal.
4.Gerak Mematuk
1) Berdiri mendakk dan
2) Badan harus condong kedepan