Anda di halaman 1dari 43

TIMELINE KEBIJAKAN Jenis STARTING FROM Konsep Pengemb.

REDESAIN STRATEGI AKSELERASI


Home KEBIJAKAN PERENCANAAN Kebijakan THE END MASTERPLAN KURIKULUM PENDANAAN PHLN End

TATARUANG DAN
PERENCANAAN
LINGKUNGAN
(OLEH SURATMAN PROF DR MSC)
SELAMAT SIANG

• NKRI SELALU DI DADAKU


Modul 3
INTEGRASI TATARUANG DAN
PERENCANAAN LINGKUNGAN
KLASIFIKASI PENATAAN RUANG DAN
NILAI STATEGIS LINGKUNGAN
KONSEP SIKLUS PENATAAN RUANG
ASPEK HUKUM DARI PENATAAN /PENGENDALIAN RUANG
PETA
RENCANA
STRUKTUR
RUANG DIY
PETA
RENCANA
POLA
RUANG DIY
Kegiatan utama penyusunan
Tataruang Wilayah
• 1. KOMPILASI DATA
• 2. ANALISIS DATA
• 3. PERUMUSAN TATARUANG
• 4. DATABASE /ALBUM PETA.
• 5. Penyusuan Draf Peraturan
Kompilasi Data
• SURVEI DATA PRIMER DAN SEKUNDER
DAERAH YANG AKAN DISUSUN
TATRUANGNYA
• DATA INTANSIONAL TERKAIT DENGAN
INFORMASI RUANG (FISIK, SOSEK,
SARPRAS,DLL)
Analisis Data
• ANALISIS DALAM PENYUSUNAN
TATARUANG YANG STANDART UNTUK
MERUMUSKAN POLA RUANG ,STRUKTUR
RUANG
• ANALISIS FISIK, SDA, SDM, SOSEK,
WILAYAH, BUDAYA, DLL
Perumussan Tata ruang
• MERUMUSKAN POLA RUANG DAN
STRUKTUR RUANG SESUAI DENGAN SKALA
PENYUSUNAN RUANG WILAYAH
Album peta dan Executive
summary
• MEMUAT ALBUM PETA HASIL
ANALISIS DAN PETA RUMUSAN
RENCANA TATARUANG
• DOKUMEN EXECUTIVE SUMMARY
MERUPAKAN RINGKASAN UNTUK
KEPENTINGAN PRAKTIS PEJABAT
PENGAMBIL KEPUTUSAN
Penyusunan draf Raperda
/peraturan
• RAPERDA MERUPAKAN PRODUK
HUKUM YANG DIPERLUKAN UNTUK
IMPLEMENTASI DOKUMEN HASIL
PERENCANAAN TATARUANG
TIMELINE KEBIJAKAN Jenis STARTING FROM Konsep Pengemb. REDESAIN STRATEGI AKSELERASI
Home KEBIJAKAN PERENCANAAN Kebijakan THE END MASTERPLAN KURIKULUM PENDANAAN PHLN End

Jenis zonasi
• ZONNING ,,,, NATURAL ekologi
• ZONNING FUNCTIONAL >> potensi
• ZONNING ARTIFISIAL> manmade
I. PANDANGAN GEOGRAFI PADA TATARUANG DAN
LINGKUNGAN
• Geografi Mutakhir memastikan konsep geografi untuk
dapat diterapkan pada berbagai lingkugan geografi
yang beraneka tingkat perkembangan ekonomi, budaya
dan penguasaan teknologi (SUSTAINABILITY)
• Dalam tahapan ini studi geografi dapat berorientasi
pada masalah interaksi manusia dengan lingkungan,
selain itu juga dapat berorientasi pada studi wilayah,
permukaan bumi dipandang sebagai lingkungan hidup
dimana manusia HIDUP (SPACE AND LIFE)
• Potensi dan masalah unsur-unsur geografi sangat
bervariatif, sehingga perlu kajian secara spasial dan
temporal untuk dapat mengenali watak/sifat wilayah
(KONTEKTUAL)
GEOGRAFI DALAM PENATAAN RUANG DAN
LINGKUNGAN
• Ruang diartikan sebagai ruang daratan, lautan dan
ruang udara termasuk lahan/tanah, air, udara, benda
lainnya serta daya dan keadaan sebagai satu kesatuan
wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup
dan melakukan kegiatan serta memelihara
kelangsungan hidupnya (Ditjen Ciptakarya,
Departemen Pekerjaan Umum, 1996)
• Memperhatikan pandangan geografi mutakhir yang
bersifat integratif dengan memahami pula pengertian
ruang, maka ruang (space) juga merupakan kajian
penting dalam studi geografi

SPATIAL , ENVIRONMENT ,LIVING, HARMONI,SUSTAINABLE


GEOGRAFI DALAM TATARUANG
DAN LINGKUNGAN
• Dengan demikian sasaran penataan ruang yang
mencakup proses perencanaan, pelaksanaan
rencana dan pengedalian dalam implementasi
rencana, peran geografi terapan (applied
geography) sangat penting
• Unsur-unsur geografi yang dikaji oleh geograf
dalam penataan ruang dapat dibedakan menurut
kegiatan dalam penataan ruang yang terdiri dari
:
II. Peran dalam Pelaksanaan Tata Ruang
1. Memberikan informasi alokasi pemanfaatan ruang yang
ekonomis dan ekologik
2. Memberikan input bagi analisis kelayakan investasi
3. Memberikan arahan pola pemerataan pertumbuhan /
perkembangan wilayah
4. Memberikan masukan program penanganan masalah fisik,
ekonomi dan sumberdaya manusia
5. Mengarahkan pilihan prioritas penanganan kawasan tertentu
berdasarkan kepentingan ekonomi, eksositem dan sumber alam
6. Mengatur pola pemanfaatan tata guna sumber alam, pelestarian
lingkungan dan sumber alam
7. Memberikan masukan pembangunan infrastruktur wilayah
Menganalisis kecenderungan perkembangan secara keruangan
8. Menjelaskan dampak pembangunan secara keruangan
9. Memberikan alternatif dalam pola pemanfaatan ruang yang
sesuai dengan aspirasi berbagai kepentingan
III. Terapan dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
Peran ahli geografi dalam hal ini mencakup :
1.Pengarahan alokasi kegiatan pembangunan
2.Ploting lokasi perubahan peruntukan ruang
3.Program kendali fungsi kawasan dan ekosistem,
misalnya wilayah resapan, sempadan pantai, kawasan
gambut dsb
4.Pencegahan terjadinya kegiatan yang tidak sesuai
dengan fungsinya, seperti kasus Vila di kawasan lindung
5.Mengarahkan program pengelolaan lingkungan dan
pelestarian tataguna sumber alam
6.Mengevaluasi dan meng-update data secara spasial
Langkah Langkan Penyusunan
Tataruang Wilayah
:
A. Kegiatan Pemahaman Karakteristik Wilayah
Data Geografi yang diperlukan meliputi :
1) Karakteristik ekonomi wilayah
2) Karakteristik kependudukan/demografi
3) Data sosial kemasyarakatan
4) Karakteristik sumberdaya alam
5) Sumberdaya buatan
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional,
survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan
penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan
dengan skala perencanaan.
TIMELINE KEBIJAKAN Jenis STARTING FROM Konsep Pengemb. REDESAIN STRATEGI AKSELERASI
Home KEBIJAKAN PERENCANAAN Kebijakan THE END MASTERPLAN KURIKULUM PENDANAAN PHLN End

ANALISIS WILAYAH
:

1. Analisis sistem perwilayahan


2. Analisis SOSIAL MASYARAKAT
3. Analisis geografi
4. Analisis ekonomi
5. Analisis fisik/daya dukung lingkungan
6. Analisis kondisi sarana dan prasarana
7. Analisis struktur dan pola masyarakat
8. Analisis potensi dan sumberdaya alam, Buatan.
Analisis dalam penyusunan dokumen
tataruang
• Analisis sumberdaya alam
• 1. sumberdaya lahan ( kesesuaian dan
kemampuan lahan )
• 2. sumberdaya air ( neraca sumberdaya air,
potensi summberdaya air )
• 3. sumberdaya mineral. ( potensi dan sebaran
tambang )
• 4 sumberdaya energi ( jenis energi dan
potensinya)
Analisis dalam penyusunan
dokumen tataruang
• Analisis sumberdaya sdm kependudukan
• 1. analisis demografi dan prediksi perkembangan
demografinya )
• 2.analisis sumberdaya potensi manusia
• 3.analisis sistem permukiman
Analisis dalam penyusunan dokumen
tataruang

• Analisis sumberdaya hayati


• 1. analisis diversitas flora dan fauna
• 2.anaisis potensi pemanfaatan sumberdaya
hayati
• 3.analisis pelestarian habitat (flora fauna)
Analisis dalam penyusunan
dokumen tataruang
• Analisis sistem pergerakan
• 1. analisis infrastruktur wilayah
• 2.anaisis sistem pergerakan dan noda transfotasi
• 3.analisis jaringan jalan dan aksesibilitas
Analisis dalam penyusunan dokumen
tataruang

• Analisis sistem landuse


• 1. analisis kondisi eksisting landuse
• 2.analisis status kepemilikan tanah
Analisis dalam penyusunan
dokumen tataruang
• Analisis sistem pewilayahan
• 1. analisis sistem kawasan
• 2.anaisis hirarki perkotaan
• 3.analisis flow sistem hubungan anatar region
Analisis dalam penyusunan
dokumen tataruang

• Analisis fasilitas wilayah


• 1. analisis fasilitas sosial
• 2.anaisis fasilitas umum
• 3.analisis kebutuhan fasos dan fasum
Analisis dalam penyusunan
dokumen tataruang
• Analisis ekonomi wilayah
• 1. analisis pusat pertumbuhan
• 2.anaisis ekonomi potensisl dan dominan
• 3.analisis mata pencaharian masyarakat
• 4 analisis pasar >>> produksi
Analisis dalam penyusunan dokumen
tataruang
• Analisis kebencanaan
• 1. analisis potensi kebencanaan
• 2. analisis jenis bencana
• 3. analisis mitigasi bencana
• 4.analisis pengurangan risiko bencana
Analisis dalam penyusunan dokumen
tataruang

Analisis sosial budaya


• 1. analisis organisasi sosial masyarakat
• 2.analisis potensi budaya dan seni serta adat
istiadat
• 3.analisis warisan budaya
Perumusan rencana tataruang
wilayah

1. Perumusan arahan pemanfaatan ruang dan


masalah pembangunan
2. Perumusan konsep dan strategi
pengembangan wilayah
3. Penjabaran konsep dan strategi
pengembangan tata ruang wilayah
Jenis zonasi
• ZONNING ,,,, NATURAL ekologi
• ZONNING FUNCTIONAL >> potensi
• ZONNING ARTIFISIAL> manmade
PEMAHAMAN WILAYAH
• WILAYAH FUNGSIONAL : merupakan istilah alin dari wilayah Nodal
• SATUAN WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP) : merupakan wilayah yang
meliputi beberapa kota berikut wilayah pengaruhnya yang disebabkan oleh
perannya sebagai simpul jasa distribusi, kota-kota tersebut saling terkait dalam
suatu susunan hirarkis
• WILAYAH PENGEMBANGAN PARSIAL : merupakan wilayah pengaruh
langsung dari suatu pemusatan kegiatan usaha penghasil jasa (kota orde 1,2,3,4 dan
5) yang mempunyai kontribusi pengembangan terhadap proses berkembangnya
wilayah pada suatu mekanisme pengembagnan SWP
SATUAN KAWASAN
• SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN (SKP) : merupakan wilayah dengan
satuan mekanisme jangkauan fungsi pelayanan sosial ekonomi tertentu dalam
rangka proses berkembangnya wilayah pada satu satuan mekanisme pengembangan
WWP
• SATUAN PERMUKIMAN (SP) : merupakan satuan kelompok permukiman yang
susunannya sedemikian rupa sehingga memiliki keuntungan-keuntungan sosial,
ekonomi dan fisik, serta terkait dalam karakteristik / fungsi SP tersebut. Satu SP
dapat terdiri dari atas sejumlah lingkungan permukiman. Menurut fungsinya SP
dapat berupa SP pertanian, SP Pariwisata, SP Industri dan Pertambangan dan SP
Perdagangan
WILAYAH
• WILAYAH HOMOGEN : merupakan wilayah dengan ciri-
ciri atau karakteristik yang serupa secara ekonomis
misalnya struktur produksinya hampir sama/pola
konsumsinya dapat pula bersifat sosial misalnya
kepribadian masyarakatnya yang khas sehingga mudah
dibedakan dengan ciri atau karakter wilayah-wilayahnya
• WILAYAH NODAL : merupakan wilayah yang terdiri dari
satuan-satuan wil. yang heterogen, misal distribusi
penduduk yang terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu
mengakibatkan lahirnya kota-kota besar, kota-kota
menengah dan kota-kota kecil lainnya, sedangkan penduduk
di daerah-daerah pedesaan relatif jarang antara kota-kota
tersebut terdapat keterkaitan atau hubungan fungsional satu
sama lainnya
ASPEK DETIL KAWASAN
• KEPADATAN LANTAI BANGUNAN : rasio luas tanah tertutup bangunan
dalam satu persil tertentu dibagi luas total persil tersebut. Kepadatan lantai
bangunan dinyatakan dalam persentasi (%)
• TINGKAT PERESAPAN AIR : persentasi yang menunjukkan proporsi air
yang terserap ke dalam tanah dibandingkan dengan air yang mengalir di
permukaan tanah
• DAYA TAMPUNG : pada RTR dikenal dua istilah daya tampung, yaitu : daya
tampung bangunan perumahan/villa dan daya tampung lahan usaha
ZONASI RUANG &
LINGKUNGAN
• BERBASIS INTEGRASI SPASIAL DAN
SEKTORAL
• ZONASI RUANG BERBASIS LINGKUNGAN
DAN POTENSI SUMABERDAYA
• ZONASI RUANG BERBASIS PEMANFAATAN
OLEH SEKTOR
• BERBASIS PERLINDUNGAN DAN
PENGEMBANGAN
KETERKAITAN RUANG DAN
LINGKUNGAN
• PENGELOLAAN SUMBERDAYA RUANG
MEMPERHATIKAN ASPEK LINGKUNGAN
• PENGELOLAAN SUMBER DAYA RUANG
HARUS MEMPERHATIKAN ASPEK
LINGKUNGAN
• INTEGRASI RUANG DAN LINGKUNGAN
SEBAGAI DASAR PEMBANGUNAN
ZONA UTAMA DALAM
TATARUANG
• KAWASAN LINDUNG

• KAWASAN BUDIDAYA

• CARI KAWASAN LAINNYA


CONTOH INTEGRASI RUANG
BERBASIS LINGKUNGAN
• KAWASAN LINDUNG :
• HUTAN LINDUNG
• KAWASAN RESAPAN AIR
• KAWASAN BENCANA
• KAWASAN SEMPADAN PANTAI
SESION 4

Anda mungkin juga menyukai