Anda di halaman 1dari 18

Brægen: Multimedia Pembelajaran Bahasa Inggris Interaktif

Berbasis Aplikasi Android

Abstrak

Media pembelajaran merupakan suatu perangkat atau objek yang digunakan dalam proses belajar
mengajar. Pada era milenial, telah banyak tersedia aplikasi media pembelajaran yang praktis dan
komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan aplikasi Brægen
dalam meningkatkan kemampuan dasar Bahasa Inggris siswa. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan angket, pretest, dan post-test. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian RnD (Research and Development) dengan menerapkan model Borg and Gall. Subjek uji
coba dalam penelitian ini adalah 23 siswa kelas X di SMAN 4 Lhokseumawe. Brægen adalah
media pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Hasil uji coba media pembelajaran Brægen
telah dinilai kecocokannya oleh ahli media, ahli materi, dan siswa sebagai pengguna media
tersebut. Secara keseluruhan, hasil uji coba menunjukkan hasil yang baik dengan memperoleh
kategori sangat layak, dengan rincian: (1) ahli media dengan nilai 90,00%, (2) ahli materi dengan
nilai 83,00%, dan (3) uji coba produk terhadap 23 siswa mendapatkan nilai 86%. Berdasarkan
hasil penilaian kecocokan media tersebut, dapat disimpulkan bahwa Brægen layak dan efektif
untuk diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas serta dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Brægen, Bahasa Inggris, Aplikasi

1. Pendahuluan
1.1. Tinjauan literatur / Latar belakang teoritis
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang dipelajari oleh
individu di berbagai negara. Terdapat empat keterampilan dalam bahasa Inggris,
salah satunya adalah kemampuan berbicara (speaking). Kemampuan berbicara
merupakan aspek yang harus dikuasai dan dipelajari oleh semua individu.
Berbicara adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi, menyatakan perasaan, emosi, dan ide-ide kepada orang lain. Di era
milenial saat ini, kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi
suatu keharusan bagi setiap individu (Nursyamsiah, 2021). Oleh karena itu, siswa
perlu mengembangkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris agar mampu
menyampaikan dan menghasilkan informasi secara lisan.
Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia masih banyak mengandalkan
metode dan strategi konvensional yang sudah lama digunakan. Hal ini
menyebabkan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran bahasa Inggris. Namun,
kurikulum pendidikan Indonesia menekankan pentingnya kemampuan berbicara

1
dan komunikasi dalam bahasa Inggris bagi siswa. Untuk mencapai harapan
tersebut, diperlukan kerja sama antara siswa dan pengajar. Penelitian
menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan baru untuk meningkatkan minat
belajar siswa, terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris, yaitu dengan
menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu alat atau
benda yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran
berbasis teknologi lebih disukai oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Dalam konteks persyaratan kurikulum dan penelitian pendahuluan,
diharapkan guru mampu menyajikan inovasi-inovasi yang menarik dalam proses
pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Teknologi
memiliki potensi untuk mengubah cara orang bekerja, belajar, berinteraksi, dan
memanfaatkan waktu luang mereka. Banyak sekolah saat ini menggunakan
teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan
kemampuan berbicara siswa. Di era milenial, terdapat berbagai aplikasi media
pembelajaran yang praktis dan lengkap, seperti aplikasi Quipper, Duolingo, dan
aplikasi terbaru lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut memberikan dukungan bagi
siswa dan guru dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dan dapat menjadi
sumber daya yang berharga dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Brægen adalah sebuah platform bahasa yang tersedia secara offline dan
online, yang tersedia secara gratis dan dapat diakses melalui perangkat Android.
Aplikasi ini merupakan karya baru yang dikembangkan oleh seorang peneliti.
Nama "Brægen" berasal dari bahasa Jerman yang memiliki arti "otak" atau
"intelektual," yang merupakan adaptasi dari kata "brain" dalam bahasa Inggris.
Aplikasi Brægen dibuat menggunakan bahasa pemrograman Dart dan Framework
Flutter. Dart adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google Inc.
Brægen adalah aplikasi yang sangat komprehensif, yang menyediakan
berbagai fitur. Di awal halaman aplikasi, terdapat kuis yang bertujuan untuk
melatih kemampuan dan pengetahuan siswa. Selain itu, aplikasi ini juga
dilengkapi dengan fitur terjemahan yang sangat membantu pemula dalam belajar
bahasa Inggris, sehingga siswa tidak perlu membuka aplikasi terpisah seperti
Google Translate. Di dalam aplikasi ini, terdapat penjelasan teori mengenai tenses

2
yang lengkap, serta dilengkapi dengan fitur pengucapan yang membantu siswa
dalam belajar pengucapan bahasa Inggris yang benar.
Salah satu keunggulan Brægen yang sangat kompleks adalah adanya video
percakapan singkat dalam bahasa Inggris, yang membantu siswa dalam berlatih
percakapan dalam bahasa Inggris. Diharapkan bahwa aplikasi ini akan
memberikan manfaat bagi siswa dalam meningkatkan minat belajar, keterampilan
berbicara, dan pemahaman tenses mereka.

1.2. Pertanyaan penelitian

Bagaimana tingkat efektivitas penerapan aplikasi Braegen dalam


meningkatkan kemampuan dasar Bahasa Inggris siswa?

2. Metode Riset
Penelitian yang dilakukan dalam studi ini akan menggunakan metode
penelitian dan pengembangan (R&D). Research and Development (R&D)
merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menguji item dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan
metode R&D yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1989) sebagaimana yang
dijelaskan dalam penelitian Sugiono (2019). Borg dan Gall merumuskan beberapa
langkah yang tercakup dalam siklus R&D yang digunakan dalam pengembangan
mini kursus, yakni: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan,
pengembangan bentuk awal produk, pendahuluan, revisi produk utama,
diseminasi, dan implementasi.
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian R&D adalah
suatu pendekatan penelitian yang bertujuan untuk menciptakan atau
mengembangkan produk baru dengan menggunakan langkah-langkah tertentu,
seperti yang dikemukakan oleh Mulyana (2020). Dengan kata lain, penelitian
R&D merupakan sebuah metode penelitian yang menghasilkan suatu produk
konkret yang kemudian diuji untuk menilai efektivitasnya. Dalam konteks
penelitian ini, aplikasi teknologi berbasis Braegen akan diuji untuk membantu
siswa dalam pembelajaran dasar Bahasa Inggris.

3
Melalui penelitian R&D, peneliti menghasilkan sebuah produk berupa
aplikasi Brægen. Peneliti mengajar siswa kelas satu di SMAN 4 Lhokseumawe
pada bulan lalu dan mengamati bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
memahami keterampilan dasar Bahasa Inggris dengan baik. Oleh karena itu,
diperlukan sebuah media yang menarik dan dapat memudahkan siswa dalam
proses pembelajaran.
Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian pengembangan aplikasi
Bahasa Inggris Brægen melibatkan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah
analisis, di mana data dikumpulkan dan dianalisis sebagai dasar untuk
pengembangan. Produk pengembangan dirancang berdasarkan temuan dari hasil
survei kebutuhan yang telah dilakukan. Tahapan selanjutnya adalah uji coba
produk dalam konteks nyata atau memvalidasi produk melalui konsultasi dengan
ahli. Selanjutnya, produk direvisi berdasarkan hasil uji lapangan atau validasi dari
ahli yang dilakukan.

2.1. Sampel / Responden / Informan

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa kelas X di SMAN 4


Lhokseumawe, yang merupakan salah satu sekolah menengah atas di
Lhokseumawe. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
SMAN 4 Lhokseumawe. Untuk memilih sampel, peneliti menggunakan teknik
sampling purposive, di mana peneliti secara sengaja memilih kelas X sebagai
sampel penelitian. Jumlah siswa dalam sampel ini adalah 23 orang. Kelas X
dipilih sebagai kelas eksperimen dalam penelitian ini, di mana aplikasi Brægen
akan diterapkan dalam proses pembelajaran.

2.2. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pre-test dan post-
test. Setelah siswa diberikan pembelajaran menggunakan aplikasi Brægen, peneliti
memberikan pre-test dan post-test kepada siswa untuk mengevaluasi tingkat
efektivitas aplikasi tersebut. Pre-test ini bertujuan untuk mengukur kemampuan

4
siswa dalam bahasa Inggris sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan
aplikasi Brægen. Hasil dari post-test akan digunakan untuk mengetahui sejauh
mana aplikasi Brægen berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
bahasa Inggris.

2.3. Prosedur pengumpulan data

Dalam konteks pendidikan bahasa, perancangan bahan ajar seringkali


melibatkan analisis kebutuhan pembelajar dalam program bahasa, identifikasi
tujuan dan sasaran pembelajaran, pemilihan metodologi pengajaran, serta
penentuan prosedur dan kriteria evaluasi. Dalam hal ini, untuk memulai proses
pengembangan mata kuliah, penting untuk melakukan analisis terhadap
mahasiswa dalam kelompok sasaran.

Richey dan Nelson membagi penelitian dan pengembangan pendidikan


menjadi dua jenis utama. Jenis pertama adalah fokus pada perancangan dan
evaluasi suatu produk atau program spesifik dengan tujuan memperoleh
pemahaman tentang proses pengembangan dan mempelajari kondisi yang
mendukung implementasi produk tersebut. Sedangkan jenis kedua berfokus pada
kajian program pengembangan yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan
mendapatkan gambaran tentang prosedur perancangan dan evaluasi yang efektif.
Kedua jenis tersebut mengedepankan proses perancangan dan evaluasi produk,
serta pengaplikasian produk untuk menentukan efektivitasnya.

Dalam menganalisis data, terdapat dua pendekatan yang digunakan, yaitu


kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh melalui kuesioner dievaluasi secara
kualitatif, di mana temuan tersebut dideskripsikan secara naratif daripada
berbentuk numerik. Sementara itu, pre-test dan post-test dilakukan untuk
mengukur keefektifan produk yang dikembangkan. Hasil uji lapangan, yang
berupa tes, dinilai secara kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik seperti
uji-t.

5
3. Hasil

Media pembelajaran yang berbasis teknologi sangat diminati dalam bidang


pendidikan khususnya dalam belajar bahasa di era ini. Dan itu menjadi kebutuhan
bagi tenaga pengajar dan siswa untuk dapat lebih efektif dalam proses belajar
mengajar dan dapat berkolaborasi dalam pendidikan yang berbasis teknologi.
Brægen adalah salah satu aplikasi yang memiliki manfaat dan keunggulan dalam
membantu siswa dan guru memalui proses belajar mengajar secara online maupun
offline dalam memberikan informasi dan pembelajaran. Penggunaan aplikasi
melalui platform online dan offline brægen ini memberikan kemudahan kepada
siswa dalam belajar bahasa inggris khususnya pada skill speaking.

Brægen adalah sebuah aplikasi yang awalnya diciptakan dengan tujuan


membantu siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. Namun, seiring
berjalannya waktu, aplikasi Brægen dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin
belajar bahasa Inggris, bahkan bagi pemula sekalipun. Aplikasi Brægen
dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat membantu siswa dan individu lainnya
yang ingin memperdalam pemahaman bahasa Inggris. Fitur-fitur tersebut antara
lain kuis yang berisi pertanyaan umum dalam bahasa Inggris, latihan untuk
memperbaiki pemahaman tenses, latihan pengucapan dalam bahasa Inggris, dan
juga dilengkapi dengan fitur terjemahan sehingga pengguna tidak perlu membuka
situs web atau aplikasi terjemahan lainnya. Cukup dengan menggunakan aplikasi
Brægen yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur tersebut.

6
Admin

User Non login

Halaman Pembuka

Beranda

Speaking
Translator
Speaking
practice Pronoun
tools
Sentences

Daily
Dialog
Quiz 16 Sentences

Description Vidio List Dialog

Gambar 1.1 Rancangan Arsitektur Aplikasi Brægen


Berikut Berikut penjelasan rancangan aplikasi Brægen:
1. Halaman Pembuka: Merupakan tampilan awal sebelum memasuki fitur
yang tersedia di aplikasi Brægen
2. Beranda : Merupakan tampilan yang menunjukkan fitur-fitur yang
tersedia di aplikasi Brægen.
3. Translator: Fitur yang dapat membantu menerjemahkan kata dan kalimat.
4. Speaking : Fitur ini digunakan untuk berlatih speaking dan juga
pronunciation.

7
5. Sentence: Fitur untuk mengetahui tentang 16 sentence yang ada di bahasa
inggris dan setelah membuka fitur sentence pengguna juga dapat
membuka fitur quiz untuk menjawab soal soal yang ada.
6. Daily dialog: Fitur percakapan sehari-hari, yang di dalamnya terdapat
video percakapan, deskripsi teks dan juga list dialog yang dapat
digunakan dalam percakapan sehari hari.

Brægen diperkenalkan dan direkomendasikan kepada seluruh masyarakat


di Indonesia karena memiliki keunggulan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan
dalam memahami setiap materi yang disediakan dalam aplikasi tersebut. Berikut
ini adalah beberapa contoh fitur yang tersedia dalam aplikasi Brægen.
Gambar 1.2. Fitur sentence

Gambar diatas, aplikasi braegen membantu siswa dalam mempelajari 16


sentences yang ada di dalam bahasa inggris.

8
Gambar 1.3
Fitur speaking

Gambar yang ditunjukkan di atas merupakan contoh fitur speaking yang


ada dalam aplikasi Brægen. Aplikasi tersebut menyediakan percakapan-perckapan
singkat yang digunakan pada kegiatan sehari-hari. Sehingga melatih siswa dalam
berbicara bahasa Inggris.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keefektifan penggunaan
aplikasi Brægen dalam proses pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa kelas X
SMA. Data yang diperoleh oleh peneliti menunjukkan bahwa siswa memiliki
persepsi yang positif terhadap efektivitas penggunaan Brægen sebagai media
pembelajaran, terutama dalam aspek berbicara (speaking) bahasa Inggris. Fitur
Pronounciation yang disediakan oleh Brægen membantu siswa dalam
mempelajari pengucapan kata-kata bahasa Inggris secara benar. Brægen terbukti

9
sangat efektif bagi siswa dan individu yang ingin belajar bahasa Inggris, karena
selain menyediakan fitur-fitur dasar bahasa Inggris, Brægen juga mencakup
pertanyaan umum dan religius yang disusun dalam bahasa Inggris. Sebanyak 86%
siswa dari kelas X SMA 4 Lhokseumawe mengalami peningkatan kemampuan
berbahasa Inggris dasar dan mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik.
Hal ini dapat dicapai karena siswa dapat memahami dan menguasai penggunaan
seluruh fitur yang terdapat dalam aplikasi Brægen. Hal ini juga telah terbukti
melalui hasil pre-test dan post-test yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 1
Tabel Validasi Ahli
No Ahli Validator Presentase Score Keterangan Hasil Validasi
1 Ahli Media 90,00% Sangat Valid
2 Ahli Materi 83,00% Valid

Hasil dari presentase menunjukkan hasil penilaian vasilidasi media, dan


ahli materi jika dihitung pencapaian media pembelajaran brægen.

4. Diskusi

Brægen adalah aplikasi belajar berbasis Android yang berfokus pada


kecapakan berbicara (speaking skill). Aplikasi brægen bisa diakses online maupun
offline. Brægen memuat beberapa fitur yang dibutuhkan siswa maupun guru
dalam pembelajaran bahasa inggris, khususnya speaking. Fitur-fitur tersebut
terdiri dari fitur translate, fitur quiz, fitur materi sentence, fitur video daily
conversation, fitur speaking, dan fitur pronunciation.

Kehadiran brægen mencerminkan dunia pembelajaran modern pada saat


ini. Aplikasi ini sangat efektif digunakan dalam pembelajaran dengan fitur fitur
yang tersedia untuk guru maupun siswa dapat belajar dengan aplikasi ini tanpa
harus menggunakan buku atau aplikasi lain sebagai bantuan. Karena fitur-fitur
yang ditawarkan brægen secara representative menyediakan funsi ruangan kelas
yang lengkap pada pembelajaran bahasa inggris, khususnya speaking.

10
Aspek-aspek yang terkait dengan pembelajaran bahasa Inggris, khususnya
berbicara (speaking), antara lain:

1. Kosakata dan Frasa: Memahami kosakata dasar dan frasa yang


digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang disajikan dalam
fitur video percakapan aktivitas sehari-hari.

2. Tata Bahasa: Menguasai aturan tata bahasa yang mengatur penggunaan


kalimat dalam percakapan sehari-hari, seperti yang diajarkan dalam
fitur speaking.

3. Pengucapan: Memperhatikan pengucapan yang sangat penting dalam


pembelajaran bahasa Inggris. Hal ini meliputi cara mengucapkan kata-
kata dengan benar, termasuk aksen dan intonasi. Fitur conversation
dalam aplikasi dapat membantu dalam belajar pengucapan dengan
menekankan pengucapan suku kata dan pelafalan konsonan.

4. Praktik: Praktik merupakan kunci dalam meningkatkan kemampuan


berbicara. Siswa dapat berlatih dengan membaca teks dan merekam
diri sendiri sehingga dapat mengevaluasi kemampuannya. Fitur
speaking dalam aplikasi juga memberikan kesempatan bagi siswa
untuk berlatih secara mandiri.

5. Dengan memperhatikan dan melibatkan aspek-aspek tersebut dalam


pembelajaran bahasa Inggris, siswa dapat meningkatkan kemampuan
berbicara mereka secara efektif.

Guru menggunakan beberapa strategi saat mengajar dengan menggunakan


aplikasi brægen, antara lain:

1. Penguasaan Sentences: Guru menguasai penggunaan sentences


(kalimat) dan memanfaatkan fitur yang tersedia dalam aplikasi brægen
untuk mengajarkan dan menjelaskan tata cara penggunaannya. Fitur ini
memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan contoh kalimat
kepada siswa.

11
2. Fitur Speaking: Aplikasi brægen dilengkapi dengan fitur speaking yang
memungkinkan pengujian pelafalan dan pengucapan siswa saat
berbicara. Guru dapat memanfaatkan fitur ini untuk melatih siswa
dalam pengucapan yang benar dan memberikan umpan balik yang
tepat.

3. Pembelajaran Simbol Bunyi: Aplikasi brægen juga menyediakan fitur


yang mempelajari cara penulisan simbol bunyi (pronunciation
symbols) saat mencari kosakata yang belum dikenal tulisan dan
artinya. Guru dapat menggunakan fitur ini untuk membantu siswa
memahami dan mengucapkan kata-kata dengan benar.

Dengan adanya fitur-fitur tersebut dalam aplikasi brægen, guru tidak perlu
memberikan daftar brægen secara terpisah kepada murid. Seluruh materi yang
diperlukan sudah terdapat dalam aplikasi, sehingga siswa dapat belajar langsung
melalui aplikasi brægen yang telah disediakan.

5. Kesimpulan

Belajar bahasa Inggris melibatkan aspek pelafalan kosa kata, tata bahasa,
pengucapan, dan praktik yang tidak dapat diabaikan. Untungnya, aplikasi Brægen
telah menyediakan fitur-fitur yang mencakup aspek-aspek tersebut, yang sangat
membantu dan memudahkan siswa maupun guru dalam proses pembelajaran.
Dengan kehadiran fitur-fitur yang memadai dalam aplikasi, siswa memiliki
kemungkinan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris di luar
lingkungan sekolah. Data penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 86% siswa
kelas X SMA 4 Lhokseumawe berhasil meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris dasar dan mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik.
Keberhasilan ini dapat diatribusikan kepada pemahaman siswa terhadap
penggunaan semua fitur yang disediakan oleh aplikasi Brægen. Hal ini juga
terbukti melalui hasil pre-test dan post-test yang diberikan oleh peneliti.

12
6. Referensi
Gustriani, S. (2019). Research And Development (R&D) Method As A Model
Design In Educational Research And Its Alternatives. JURNAL holistik,
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 e-ISSN 2657-
1897.

Hamzah, Utami, L. S., & Zulkarnain. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran


Roda Putar Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. ORBITA:
Jurnal Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan FIsika, 5(2), 77-81.

Hidayah, N., Ramli, M., & Hanafi, H. (2018). Teknik pemodelan Jawa Timur
untuk ditingkatkan makna hidup siswa. Kemajuan dalam Ilmu Sosial,
Pendidikan dan Humaniora Penelitian, (269), 181-185, Konferensi
Internasional ke-3 tentang Manajemen Pendidikan dan Administrasi

Imron D., Naely F., Randi R, (2023). Sistem informasi koperasi pelajar pada
pondok pesantren modern Al- Murozza berbasis Java: Seminar Nasional
Riset dan Inovasi Teknologi.

Monika Fransis K., Winda Amelia, (2023). Pengembangan media pembelejaran


spinning whell materi perubahan wujud benda pada mata pelajaran IPA :
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(1), 125-130, DOI:
https://doi.org/10.23969/jp.v8i1.6993

Nursyamsiah, E. (2021). Penggunaan media aplikasi Duolingo dalam


meningkatkan penguasaan kosakata bahasa inggris siswa kelas vii SMP
Negeri 3 Agrabinta Cianjur. Jurnal Paedagogy, 8(1), 67- 77.
https://doi.org/10.33394/jp.v8i1.3251

Sholeh, D. R., Waluyo, H. J., Sudikan, S. Y., & Wardani, N. E. (2019).


Implementasi Model Pembelajaran Drama Dengan Strategi Teams Games

13
Torunament (TGT) Berbasis Dongkrek. DIALEKTIKA : Jurnal Bahasa,
Sastra, Dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol.6(1) : 1-12

Siswosuharjo, P., Khaerudin, M., & Yasin, E. (2022). Pengembangan Media


Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal
Paedagogie Media Kependidikan, Kelimuan dan Keagamaan, 9(1), 44-52

Sugiono. (2019). Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D). Bandung:


Penerbit ALFABETA.

Yanti Y., Sumianto., Iis Aprinawati, (2023). Pengembangan model pembelajaran


berdiferensiasi berbasis nilai karakter dalam kearifan lokal pada perspektif
pendidikan global di sekolah dasar : Jurnal Pendidikan dan Konseling,
5(1),2936-2940,DOI: https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i1.11446

14
Lampiran
A.1. lampiran Gambar

Gambar 1.1 halaman awal aplikasi gambar 1.2 halaman beranda

Gambar 1.3 fitur sentences gambar 1.4 fitur daily dialog

Gambar 1.5 fitur speaking gambar 1.6 fitur translator

15
Lampiran B.
B. 1 Validasi Ahli Media

16
B.2 Validasi Ahli Materi

17
Lampiran C
C.1 Angket Siswa

18

Anda mungkin juga menyukai