Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN MEDIA WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN

KOSA KATA GUNA MENUNJANG KEMAMPUAN MEMAHAMI RECOUNT TEXT


PADA SISWA KELAS X SMK BAITUL HIKMAH TEMPUREJO

Iftitahatul Hasanah Hadi, S.Pd


Guru SMK Baitul Hikmah Tempurejo
Email : iftita13@gmail.com

1. Pendahuluan
Perkembangan era global dan tekhnologi menuntut setiap bangsa untuk mengerahkan
pikiran dan seluruh potensi yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan
dan kompetitis dengan negara lain, sehingga perlu adanya peningkatan sikap kompetitif secara
sistematik dan berkelanjutan dari sumber daya manusia melalui pendidikan. Bahasa inggris
merupakan bahasa yang memiliki peranan penting sebagai media informasi skala internasional.
Menggali informasi dari sumber bacaan harus didasari dengan pengetahuan Bahasa yang baik dan
pengembangan pola pikir yang mendasari proses literasi. Kesulitan paling mendasar yang dialami
peserta didik dalam pembelajran Bahasa inggris adalah memahami teks Bahasa inggris secara
lisan dan tulisan.
Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, guru perlu menggunakan media
pembelajaran yang dapat menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan dan efektif. Dengan
menggunakan media pembelajaran yang dapat melibatkan semua siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran, pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif dan hasil kegiatan
pembelajaran akan lebih nyata hasilnya
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian
tindakan kelas (classroom action research) berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran
wordwall sebagai upaya agar peserta didik mampu memahami wacana teks tulis dan lisan
dengan lebih mudah. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan reading comprehension peserta didik pada materi teks recount.

2. Kajian Teori
Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata ”medium”.
Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Areif Sardiman, dkk. (1996) mengemukakan arti media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Steffi dan Muhammad T.S Adam (2015) mengemukakan bahwa media adalah sebagai
komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk
belajar mengajar dan sarana fisik yang mengandung materi pelajaran Pupung Puspaardini, (2019)
menyatakan media sebagai benda-benda yang dibawa masuk ke ruang kelas untuk membantu
efektivitas proses belajar mengajar Dapat diartikan juga media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan, dan sebagai komponen sumber belajar di

8
lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar dan juga merangsang
terjadinya proses belajar mengajar.
Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data
teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya,
baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Web wordwall digunakan bukan hanya ditampilkan atau dilihat. Media ini dapat didesain
untuk meningkatkan kegiatan belajar dan juga dapat melibatkan siswa dalampembuatannya. web
wordwall dapat digunakan untuk melihat perkembangan kemampuan siswa setelah melaksanakan
pembelajaran. Dengan menggunakan web wordwall, siswa dapat mengembangkan keterampilan
kritis dan aktif, langkah-langkah menggunakan web wordwall, sebagai berikut:
a) Buka komputer/handphone yang terkoneksi dengan internet, ketik word wall, nanti akan
muncul sign up.
b) Klik sign up lalu pilih create activity, klik untuk memlilih model.
c) Ada banyak konten dalam create activity untuk memilih game, apakah mau open the box
(membuka kotak) ataupun yang lainnya.
d) Lalu tulis di activity title.
e) Kemudian isi soal dan jawaban tulis di keyword, kemudian definition di isi sesuai dengan
tema pembelajaran.
f) Setelah selesai menulis soal dan jawaban, klik share ke my student.
g) Nanti akan muncul alamat link nya tersendiri, lalu copy dan share sebagai arsip link game
pembelajaran kita. Bisa juga di share di google untuk memudahkan peserta didik mencari
tugas dengan link tersebut.
h) Untuk uji coba, kita bisa membuka link yang sudah dibuat, dengan menuliskan nama
kemudian start.
i) Game diisi sesuai gambar dan kolom yang sesuai dengan timer yang terus berjalan.
j) Kita bisa melihat dan mengatur timernya.
Sebagai Guru, untuk melihat rekapan peserta didik yang mengerjakan berikut score dan
timernya kita bisa buka word wall nya ,klik di my result. Disana akan terlihat siapa saja yang
mengerjakan dan nilai/score serta waktu dalam mengerjakan game.

Dalam hal ini, media web wordwall termasuk dalam kategori jenis multimedia Hiperaktif
karena dalam penggunaannya menggunakan website dan di share meluli link website berarti pada
waktu yang sama. Dalam Proses pembelajarannya terjadi pada saat yang sama antara pendidik
dan peserta didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antar pendidik dan peserta didik
secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan.
9
Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan terlebih dahulu
dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata ‘hasil’ dan ‘belajar’. Hasil memiliki beberapa
arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan belajar
adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Hasil belajar adalah hasil pembelajaran dari suatu individu tersebut berinteraksi secara
aktif dan positif dengan lingkungannya. Selanjutnya Winkel, (1987) menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan suatu kemampuan internal yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan
kemungkinan orang itu melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Sedangkan menurut Margaret E. Bell Gredler, (1991) hasil belajar adalah kemampuan
seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu, Berdasarkan teori Taksonomi Bloom,
hasil belajar dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah kognitif terdiri dari enam aspek yaitu ranah ingatan (C1), ranah pemahaman (C2), ranah
penerapan (C3), ranah analisis (C4), Sintesis (C5) dan ranah penilaian (C6).
Maka hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses
belajar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diberikan
kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menilai
pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku.
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris disebut Classroom Active Research (CAR). Penelitian
Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang sekarang ini mulai dikembangkan
dalam penelitian pendidikan, dikarenakan PTK menindaklanjuti masalah- masalah dalam
pembelajaran di kelas. PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran serta membantu guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Maka
penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu mengatasi masalah- masalah yang muncul dalam
proses pembelajaran di kelas X DKV SMK Baitul Hikmah Tempurejo pada mata pelajaran Bahasa
Inggris sesuai dengan tujuan PTK, sehingga keberhasilan tindakan dapat dilihat dari adanya
peningkatan penguasaan kosakata dan pemahaman siswa terhadap materi teks recount.
Rancangan atau desain PTK yang digunakan adalah menggunakan model PTK Kemmis &
Mc. Taggart yang dalam alur penelitiannya meliputi langkah-langkah:
Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti sebagai guru bahasa inggris melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Melihat pencapaian belajar siswa terhadap materi teks recount dari hasil Penilaian Tengah
semester.
2. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul berkaitan dengan penguasaan
kosakata bahasa inggris yang terdapat dalam materi teks recount.
3. Merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris.
4. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran kosakata dan teks recount dengan
menggunakan media Word Wall. Tahap persiapan tersebut adalah:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
10
b. Mempersiapkan contoh media dan alat serta bahan untuk pembuatan media yang akan
digunakan untuk membantu meningkatkan penguasaan kosakata, seperti daftar
kosakata, dan contoh teks recount.
c. Menyiapkan instrumen penelitian, berupa tes penguasaan kosakata, pedoman
observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.
Melaksanakan Tindakan (acting)
Pelaksanaan penelitian ini merupakan kegiatan penerapan isi dari perencanaan tindakan
yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan yang dilakukan adalah menggunakan media Word Wall
dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris pada teks recount . Langkah- Langkah pelaksanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun.
2) Melaksanakan evaluasi belajar yang telah dilaksanakan siswa selama kegiatan dan
menganalisis perkembangan yang terjadi pada siswa.
3) Melakukan observasi. Observasi bertujuan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dan
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat permasalahan dalam penguasaan kosakata pada
saat pembelajaran berlangsung.
4) Melakukan refleksi. Refleksi adalah upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah
diberikan. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk memberi makna terhadap hasil dari tindakan
yang telah dilakukan.
Melaksanakan pengamatan/Observasi (Observing)
Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dari awal sampai akhir. Observasi
bertujuan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama tindakan. Kemudian hasil
observasi akan dikembangkan lagi untuk mengetahui nilai siswa berdasarkan pedoman kriteria
penilaian.
Mengadakan refleksi/analisis (Reflecting)
Jika masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus
II, maka akan di perbaiki pada siklus selanjutnya, api kalau sudah terjadi peningkatan dan tidak
ada kekurangan maka siklus diberhentikan dan bisa dikatakan berhasil. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah melalui pengamatan, catatan lapangan, pemberian tes penguasaan
kosakata dan materi recount teks bahasa Inggris serta dokumentasi.
E. Mulyasa (2011) menyatakan bahwa kualitas pembelajaran didapat dari segi proses dan
segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya
atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun
sosial dalam proses pembelajaran. Di samping itu, siswa menunjukkan kegairahan belajar yang
tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Ini dapat ditentukan dengan
berbagai pertimbangan, diantaranya dengan melihat data dari observasi lapangan (pada saat proses
pembelajaran berlangsung).
Dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku
yang positif dari siswa seluruhnya setidaknya sebagian besar 75%. Ini dapat ditentukan dengan
berbagai pertimbangan, diantaranya dilihat data dari hasil tes. Setiap mata pelajaran di SMK
memiliki standar ketuntasan yang berbeda-beda. SMA yang dijadikan sebagai tempat penelitian
11
adalah SMK Baitul Hikmah Tempurejo telah menentukan bahwa Kriteria Ketentuan Minimum
(KKM) untuk mata pelajaran bahasa Inggris adalah 75. KKM ini akan digunakan pengajar sebagai
barometer keberhasilan belajar siswa kelas X DKV pada mata pelajaran bahasa Inggris. Jika hasil
tes siswa telah mencapai ketuntasan 100% atau kurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa dan
mendapat nilai ≥75 atau tepat pada KKM yang telah ditentukan, maka pembelajaran dalam
penelitian yang dilakukan oleh pengajar dapat dikatakan berhasil.
Pada penerapannya, apabila ketuntasan pada siklus I belum mencapai terget yang telah
ditentukan, maka harus dilaksanakan siklus II dan seterusnya sampai ketuntasan yang diharapkan
telah tercapai. Kegiatan menganalisis tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran
dilakukan pada setiap akhir dalam proses pembelajaran pada tiap siklus. Adapun untuk analisis
perhitungan tes tersebut dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Analisis Data
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan
dalam penelitian. Data-data yang diperoleh dari penelitian baik dari observasi, wawancara , tes
dan dokumentasi kemudian diolah dengan analisis data kuantitatif dan kualitatif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan ketercapaian indikator tiap siklus dan untuk
menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan penerapan media web wordwall dalam
pembelajaran Bahasa Inggris.
Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dengan meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran Inggris. Analisis tersebut dihitung
menggunakan rumus di bawah ini.
Menurut Ngalim Purwanto (2006:112) Peneliti dapat menghitung nilai dari tes dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:

Keterangan:
X= nilai rata-rata
∑X= jumlah semua nilai siswa
∑N= jumlah siswa

2. Menghitung nilai persentase ketuntasan dengan rumus:

Keterangan:
P = Presentase ketuntasan belajar,
Ʃsiswa yang tuntas belajar = Siswa yang mendapat nilai≥75,
Ʃsiswa = Siswa yang mengikuti tes

12
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa

Tingkat Keberhasilan Kriteria

≥ 80 % Sangat Tinggi

60 – 79 % Tinggi

40 – 59 % Sedang

20 – 39 % Rendah

< 20 % Sangat Rendah

Hasil Penelitian
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa pada
pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran
menunjukkan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa sudah meningkat tapi belum optimal.
Adapun data yang diperoleh sebagai berikut:
Hasil observasi terhadap aktifitas belajar siswa yang diperoleh pada penelitian ini
ialahsebagai berikut :

Table 4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Siklus I ke Siklus I


Jumlah Jumlah
Siklus 1 presentase Siklus 2 presentase
siswa siswa
Sangat 4 15% Sangat baik 21 78%
baik
Baik 16 59% Baik 4 15%

Cukup 6 26% Cukup 1 7%

Kurang 0 0 Kurang 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat peningkatan aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan pada siklus I hanya 4
siswa dikategorikan sangat baik dengan presentase 15% , selanjutnya kategori baik sebanyak
16 siswa dengan presentase 59% dan kategori cukup sebanyak 6 orang dengan presentase
26%, kemudian dalam siklus II mengalami peningkatan kategori Sangat baik menjadi 21
siswa dengan presentase 78 % selanjutnya kategori baik menjadi 4 siswa dengan presentase
15% dan kategori cukup menjadi 1 siswa dengan presentase 7% dari hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan media web wordwall dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dilihat dari jumlah siswa yang bertambah menjadi sangat baik setelah
siklus ke II terjadi selama proses pembelajaran.
Hasil Belajar Siklus I dan SiklusII, Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes
formatif, yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk

13
mengukur peningkatan hasil belajar.Peningkatan hasil tes ini menunjukkan tercapainya
indikator keberhasilan. Adapun persentase hasil belajar siswa tersaji dalam grafik batang
sebagai berikut:

Keberhasilan penerapan media web wordwall dalam proses pembelajaran dapat


dilihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat
dari hasil observasi aktivitas belajar siswa yang dilakukan pada siklus I Hal ini ditunjukkan
pada siklus I Pada siklus I diperoleh peningkatan kategori Baik 16 siswa dengan presentase
59% sedangkan pada siklus II diperoleh siswa mengalami peningkatan aktifitas belajar
dengan kategori sangat baik berjumlah 21 siswa dengan presentase 78%hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan media web wordwall dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa.Berdasarkan hasil tes siswa akhir siklus I diperoleh hasil belajar
siswa dengan materi simple past tense hasil 67%. Dengan kategori tinggi. Kemudian hasil
tes siswa siklus II diperoleh hasil belajar siswa dengan materi Recount Text, mendapat hasil
86% dengan kategori sangat tinggi.

Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil tes siklus I dan siklus II hasil belajar siswa kelas X DKV
SMK Baitul Hikmah Tempurejo mengalami peningkatan pada setiap siklusnya artinya siswa
telah memahami konsep pembelajaran Bahasa Inggris. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajar menggunakan media web wordwall dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris pada siswa kelas X DKV SMK Baitul Hikmah Tempurejo.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa saran
yang diharapkan dapat bermanfaat, membangun dan mendukung peningkatan kualitas
pembelajaran bahasa Inggris di SMK Baitul Hikmah Tempurejo khususnya dan pada
seluruh lembaga pendidikan pada umumnya, diantaranya adalah:

1. Bagi Kepala Sekolah SMK Baitul Hikmah Tempurejo


a. Memberikan rekomendasi bagi para guru agar dapat mengembangkan pelaksanaan
sistem pembelajaran yang telah ada melalui penerapan media Word Wall sebagai media
pembelajaran alternatif dalam upaya meningkatkan mutu sekolah yang berkualitas
sesuai dengan visi dan misi sekolah yang telah ada, baik pada guru bidang studi Bahasa
Inggris ataupun guru bidang studi yang lainnya.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber masukan untuk
kepentingan pengembangan kurikulum dan hasil belajar dalam penguasaan kosakata
bahasa Inggris, sekaligus sebagai motivasi untuk menyediakan sarana dan prasarana

14
sekolah untuk terciptanya pembelajaran yang lebih optimal.
2. Bagi Guru SMK Baitul Hikmah Tempurejo
a. Dengan diterapkannya media Word Wall dalam proses belajar mengajar dapat
menghantarkan pada kualitas pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan serta
dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Inggris.
b. Sebelum diterapkannya media Word Wall, guru harus lebih mengenal kriteria pokok
bahasan pada setiap mata pelajaran yang sesuai dengan media Word Wall, sehingga
proses pembelajaran lebih efektif, kreatif, inovatif serta menyenangkan pada mata
pelajaran bahasa Inggris dan juga pada mata pelajaran yang lainnya.
3. Bagi Siswa SMK Baitul Hikmah Tempurejo
a. Siswa dapat bersungguh-sungguh dalam belajar, dapat mempermudah siswa dalam
pembelajaran bahasa Inggris khususnya pelajaran kosakata dan dapat juga menerapkan
pada mata pelajaran yang lainnya.
b. Siswa mampu mengaplikasikan media Word Wall pada smua mata pelajaran serta dapat
meningkatkan prestasi belajar.
4. Bagi Peneliti Lain atau Pembaca
a. Bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian sejenis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang penerapan media Word Wall dalam
pembelajaran di dunia pendidikan.
b. Peneliti yang berminat melaksanakan pembelajaran menggunakan media Word Wall
hendaknya mempertimbangkan materi yang sesuai dengan pembelajaran, membuat
persiapan yang matang seperti mempersiapkan bahan pengajaran secara baik, lengkap
dan teliti serta lebih mengkontrol siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Steffi dan Muhammad T.S Adam, “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi Bagi Siswa Kelas X Sma Ananda Batam,” CBIS Journal 3 No 2, no. ISSN 2337-8794
(2015), hal 78–90.

Pupung Puspaardini “Media Realia Dalam Mengenalkan Kosakata Anak Kelompok A Di TK


Kembang Teratai Kelurahan Lekobalo Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo JPP PAUD
FKIP Untirta. 6,
No. 1 (2019), hal.63–80

Nasution, S, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar-Mengajar (Jakarta: Bina Aksara


1990), 21.

Winkel,W.S, Psikologi Pengajaran (Jakarta : Gramedia, 1987), 17.

Margaret E. Bell Gredler, Learning and Instruction Theory into Practice. Terjemahan Munandir
(Jakarta: Rajawali, 1991), 187.

Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Purwanto Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.

16

Anda mungkin juga menyukai