Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BEST PRACTICE

MENGGUNAKAN METODE STAR


(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, DAN REFLEKSI)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


BAHASA INGGRIS MATERI PROCEDURE TEXT DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

DI SMAS PASUNDAN 1 BANDUNG - KELAS X

OLEH :

SUSI KURSUSILAWATI
MAHASISWA PPG DALJAB 2023 ANGKATAN 2

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


2023
I. PENDAHULUAN

Bahasa Inggris adalah bagian integral dari pembentukan karakter peserta didik. Selama
PPL PPG Daljab 2023 pendekatan pembelajaran berbasis Project Based Learning (PjBL) telah
diterapkan dengan sukses untuk menginternalisasi konsep pembelajaran . Laporan ini akan
membahas implementasi best practice dari ( PjBL dalam konteks peningkatan proses dan hasil
belajar peserta didik.
Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), penulis merancang
proyek-proyek diharapkan peserta didik menerapkan pengetahuan ,mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah, yang penting dalam
mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia nyata. Selain itu, Project Based Learning
(PjBL) mendorong peserta didik untuk memperluas pemahaman mereka tentang topik tertentu
melalui eksplorasi mandiri dan penelitian yang lebih mendalam. Penulis yakin bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran ini , penulis dapat menciptakan lingkungan pembelajaran
yang inspiratif dan mendorong peserta didik untuk mencapai potensi maksimal yang dimiliki.
Speaking merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dalam Pelajaran
Bahasa Inggris , sebab melalui aktivitas berbicara seseorang dapat menyampaikan keinginan,
informasi, pikiran, gagasan, membujuk,meyakinkan, mengajak, dan menghibur.
Siswa kurang mampu dalam praktik berbicara pada pembelajaran bahasa inggris terjadi
disebabkan beberapa hal :
1. Siswa kurang percaya diri karena merasa tidak mampu berbicara dengan lancar
menggunakan Bahasa Inggris sehingga motivasi untuk belajar Bahasa Inggris menjadi
kurang.
2. Minat belajar peserta didik masih rendah hal ini disebabkan karena model pembelajaran
yang diterapkan pendidik kurang inovatif.
3. Kurangnya kompetensi berbicara siswa menggunakan bahasa inggris.
4. Kurangnya bahan bacaan untuk mendukung literasi berbahasa inggris

II. PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan diatas, best practice perlu dilakukan untuk mengatasi


permasalahan. Dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran
inovatif dapat tercapai dengan baik, dan dapat dijadikan acuan ataupun alternatif bagi guru lain
dalam melakukan pembelajaran.

Oleh karena itu, penulis sebagai mahasiswa PPG Daljab tahun 2023 angkatan 2 yang
berperan sebagai guru bertanggung jawab dalam mendesain Modul Ajar pembelajaran Inovatif
untuk meningkatkan kemampuan berbicara / speaking siswa dalam pembelajaran Procedure
Text dengan menggunakan pembelajaran Project based Learning (PjBL) serta menyiapkan
media dan LKPD yang digunakan selama pembelajaran.

Tantangan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project based
learning(PjBL) tentu saja memiliki beberapa tantangan , diantaranya :
1. Membutuhkan persiapan lebih banyak alat, konsep, media dan persiapan lainnya.
2. Memerlukan waktu relatif lebih panjang dalam pelaksanaannya.
3. Memerlukan pengawasan yang lebih pada siswa agar aktif secara menyeluruh pada
setiap proses pembelajaran.
4. Siswa tidak terbiasa dan tidak percaya diri dalam berbicara menggunaka bahasa inggris.

Beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini seperti :


1. Peserta didik
2. Rekan sejawat
3. Kepala sekolah selaku pemberi izin
4. Wawancara dengan pakar
5. Dosen dan guru pamong yang telah membimbing proses pembelajaran.

Sumber daya dan materi yang diperlukan dalam aksi ini meliputi : LCD, Wifi, Handphone,
Laptop

Aksi / langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan :


Untuk meminimalkan tantangan tersebut, penulis akan melakukan Aksi tindakan sebagai
berikut :
1. Guru memanfaatkan peralatan yang ada
2. Guru dapat memaksimalkan peggunaan IT dalam proses pembelajaran
3. Guru dapat melakukan kolaborasi dengan pihak lain dalam penyampaian materi
pembelajaran.
4. Guru melakukan peangawasan menggunakan jurnal kegiatan untuk megawasi anak
dalam setiap proses kegiatan
5. Guru menggunakan media sosial dalam penyampaian hasil agar peserta didik lebih
termotivasi

Strategi yang digunakan dalam aksi


Dalam aksi Best Practice kegiatan ini menggunakan model Project based learning
(PjBL) dan metode diskusi , penugasan, proyek dan presentasi.

Adapun Langkah Langkah Project Based Learning (PjBL) sebagai berikut :


(Start with essential question)
1. Peserta didik mengamati gambar dan video tentang cara membuat resep
makanan/minuman favorit.
a. Activity 1: Click this link to watch a video of “Innovation product
”https://www.youtube.com/watch?v=BXLe3946JF4
2. Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi pengetahuan
yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajarnya yang bermuara pada
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
3. Peserta didik berdiskusi untuk mengidentifikasi kosakata, tata bahasa tentang kalimat
imperatif, fungsi sosial dan struktur teks
4. Peserta didik berdiskusi tentang written procedural text melalui LKPD

(Design project)
1. Guru Mengorganisir peserta didik untuk membuat Infografis di aplikasi Canva dalam
project berjudul I’m Your Chef” yaitu membuat makanan/minuman favorite.
persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan.

LKPD 6.
Activity 6 : Let’s plan for your recipe. ( PROJECT )
Present your work in front of the class with your group.
Work in a group of 4 – 6 student to do this project.

1. You are going to do the project ‘I’m Your Chef !’


2. Research recipe drink and meal that help people to get healthy.
3. Decide which Happy drink or Happy meal recipe you want to share.
4. Find out the information on the materials and steps to do.
5. Make sure you make a good script before writing.
6. Present your group work in front of class through media infographic.

2. peserta didik bersama dengan guru membicarakan aturan untuk disepakati bersama
dalam proses penyelesaian proyek. Hal-hal yang disepakati pemilihan aktivitas,
waktu maksimal yang direncanakan, konsekuensi, tempat pelaksanaan proyek, hal-
hal yang dilaporkan, serta alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.

(Create schedule)
1. Peserta didik bersama guru membuat timeline penyelesaian proyek.
2. Peserta didik bersama guru membuat deadline penyelesaian proyek.
3. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat draft awal rencana project berupa
menyusun script text, serta gambar,
(Monitoring the students and progress of project)
1. Guru melakukan monitor dan mengikuti aktivitas peserta didik selama
mengerjakan proyek.
2. Siswa diberikan LKPD untuk mengecek aktivitas siswa sesuai tahapan
pembelajaran.
(Asses the out come)
3. Siswa melakukan konsultasi/melaporkan perkembangan pengerjaan proyek keguru .

4. Guru melakukan pengujian hasil proyek yang dilakukan siswa melalui


presentasi dan penyajian proyek.
5. Guru memberikan masukkan dan feedback selama proses pengalaman
pembelajaran

(Evaluation the experience)

Hasil karya siswa dalam bentuk Infographis.

6. Selain mempresentasikan hasil karya , siswa juga menuliskan refleksi


setelah menyelesaikan proyek. dengan mrngungkapkan perasaannya dan
pengalamannya selama melakukan dan menyelesaikan proyek.
7. Guru dan siswa yang lain menanggapi hasil proyek siswa yang sudah selesai
Refleksi Hasil dan dampak

Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik ,berdampak kepada
kepada peserta didik :
1. Menunjukkan peningkatan kepercayaan diri peserta didik dalam menyapaikan langkah
langkah membuat/ menggunakan sesuatu menggunakan bahasa inggris.
2. Menunjukkan peningkatan kemampuan dalam praktik berbicara berbahasa inggris
sesuai tujuan pembelajaran.
3. Penggunaan metode yang digunakan menunjukkan keaktifan siswa proses
pembelajaran.

Respon terkait penggunaan strategi


Selama pembelajaran peserta didik senang dengan pembelajaran model Project Based
learning (PjBL). Aksi ini medapatkan respon yang baik dari siswa yang antusias selama
kegiatan pembelajaran, rekan guru dan kepala sekolah yang mendukung aktivitas pembelajaran
tersebut, serta mendapat tanggapan yang baik dari orang tua melalui proyek tersebut.

Faktor keberhasilan strategi yang dilakukan


Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah peserta didik percaya
diri untuk menampilkan hasil karyanya melalui media social Instagram sekolah ataupun
Instagram pribadi serta mendapatkan feedback dan atau penilaian dari peserta didik yang lain.

III. KESIMPULAN

Pembelajaran dari kesuluruhan proses. Melihat beberapa uraian diatas dapat


disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model pembelajaran yang
digunakan tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

IV. DAFTAR PUSTAKA


1. Suprianto, Oki. 2023. Buku Bahasa Inggris untuk Kelas X untuk
SMA/MA/SMK/MAK. Bandung: Grafindo Media Pratama
2. Ema Dauyah**, Yulinar** (2018) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Bahasa inggris.
Belajar Siswa Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil
3. Supini (2021) kendala Guru dalam menerapkan model - model pembelajaran Inovatif
4. Rubenfeld & Scheffer (dalam Maryam, Setiawati, Ekasari, 2008) Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis

--------- 0000 ------------

Anda mungkin juga menyukai