PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
2019
1. Latar Belakang
edukatif dapat mewarnai interaksi yang terjadi antra guru dan siswa. Guru dengan
pembelajaran, hal utama yang diinginkan seorang guru adalah keberhasilan siswa
dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran yang telah diajarkan serta
membina siswa agar siswa dapat lebih aktif selama proses belajar dan mengajar.
Dengan demikian, peran guru dalam proses belajar dan mengajar tidak hanya
memanfaatkan keberadaan teknologi pada masa kini. Sehingga, dapat menjadi alat
bantu atau alat pendukung dalam menciptakan proses pembelajaran menjadi tidak
Dalam kaitannya dengan upaya mencapai tujuan di atas, kualitas guru dan
menerapkan metode atau teknik mengajar serta media pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolah. Menurut Bernard Renaldy
pengajaran baru, yaitu melalui media interaktif cd ataupun video”. Media ini dapat
menjadi alat bantu yang berguna dalam proses pembelajaran. Jadi, guru tidak
harus selalu berpatokan pada media papan tulis, karena itu akan membuat siswa
cepat bosan dalam proses belajar. Disamping itu, guru harus juga dapat menguasai
materi dan mampu menyampaikan materi secara menarik sehingga minat belajar
dan perhatian siswa akan terpusat terhadap guru. Dalam hal ini khususnya mata
pada peran aktif siswa yang pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar
siswa pada kompetensi dasar yang ada di sekolah. Pada penelitian ini, Kompetensi
dasar yang dipilih peneliti yaitu menulis teks eksplanasi yang sesuai dengan
keterlibatan aktivitas berpikir atau bernalar yang baik. Hal ini dimaksudkan bahwa
seorang penulis harus mampu mengembangkan pikiran yang rasional. Oleh karena
itu, penerapan menulis sejak di bangku sekolah sangat penting. Karena dengan
menulis, dapat memiliki dampak dan manfaat positif dalam kehidupan manusia,
tulisan atau karangan. Kemampuan menulis dapat dikatakan sebagai bentuk dari
kreativitas mengarang. Hal ini dapat dimulai dari materi yang didalamnya
Kosasih ( 2014: 178 ) mengatakan teks eksplanasi merupakan jenis teks yang
diketahuinya secara benar. Dengan demikian, siswa dapat berpikir kritis dalam
akan di tulis. Dengan demikian, kemampuan menulis siswa akan terlatih secara
dan penalaran. Oleh sebab itu, menulis teks eksplanasi tidak bisa dikatakan
dengan mudah bagi siswa kelas VIII yang pada dasarnya tidak memiliki banyak
Karena teks eksplanasi berisi proses bagaimana terjadinya sesuatu peristiwa atau
fenomena alam. Maka, salah satu pembelajaran alternatif dalam menangani hal ini
adalah dengan adannya metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam menulis
siswa dalam proses pembelajaran. Karena, video animasi powtoon ini mempunyai
beragam animasi fitur animasi sangat menarik diantaranya animasi tulisan tangan,
animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan time line yang
sangat mudah. Selain itu juga media powtoon ini mudah dijadikan media
tidak jenuh dengan materi yang guru sampaikan. Sebagaimana Bahtraedu (2015),
belajar. (https://jurnal.unej.ac.id>JPE>download).
powtoon adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini yang menjadi
keunggulan dari media pembelajaran tersebut dan memberikan daya tarik terhadap
sangat strategis karena terletak di pusat kecamatan Galis dengan posisi gedung
berada di pinggir jalan Raya Galis. MTs Al-Ibrohimy Galis bisa dikatakan sebagai
sekolah yang cukup maju dengan fasilitas yang cukup memadai seperti; Lab
Komputer, Lab Ipa, perpustakaan serta setiap kelas sudah tersedia LCD proyektor.
Namun, adanya fasilitas tersebut belum digunakan secara baik. Sebagaimana hasil
bahwa guru di sana masih jarang menggunakan atau memanfaatkan adanya LCD
saja. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan inovasi baru terhadap media
Namun, semua hal itu tidak akan terlepas dari minat belajar siswa juga, bila siswa
memiliki minat belajar yang rendah, maka dengan menggunakan media apapun
akan menjadi membosankan dan membuat siswa tidak semangat. Namun, jika
sebaliknya, bila siswa memiliki minat belajar yang tinggi maka kegiatan
pembelajaran akan menjadi aktif dan efektif serta siswa dapat memperoleh hasil
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka masalah
pokok yang akan diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pembelajaran
powtoon dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi pada siswa kelas
powtoon dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi pada siswa kelas
powtoon dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi pada siswa kelas
3. Tujuan
sebagai berikut.
powtoon dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VIII
powtoon dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VIII
powtoon dalam kompetensi dasar menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VIII
4. Manfaat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
siswa.
c. Bagi Sekolah
5. Definisi Operasional
Perlu adanya definisi secara operasional agar tidak ada kesalahan tafsiran
dalam penelitian ini. Beberapa istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
pendidik.
b. Persepsi siswa adalah suatu proses aktivitas siswa dalam memberikan kesan,
c. Media powtoon adalah layanan online untuk membuat sebuah paparan yang
animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan time line
6. Kajian Teori
a. Penelitian Sebelumnya yang Relevan
penggunaan media powtoon yang sudah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai
berikut:
Siswa Di Madrasah Aliyah merupakan salah satu penelitian yang relevan dengan
Sampel dalam penelitian ini terdiri 1 kelas yaitu kelas X IIS 3. Penelitian ini
dilakukan dengan cara mengamati motivasi belajar siswa sebelum dan setelah
sangat baik oleh siswa, hal ini terlihat dari siswa lebih antusias dalam
pada saat penelitian dan intensitas bertanya meningkat mengenai apa yang tidak
mereka ketahui serta merespon dengan cepat apabila ditanya dan diberi tugas serta
pembelajaran tersebut.
tersebut dapat diterapkan semua jenjang pendidikan, baik di tingkat dasar hingga
menengah atas.
siswa yang dilakukan terhadap siswa Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan peneliti
dasar menulis teks eksplanasi yang dilakukan terhadap siswa MTs kelas VIII,
Penelitian ini menekankan terhadap hasil belajar siswa dalam menulis teks
audiovisual Powtoon.
Penelitian relevan kedua yang dilakukan oleh Syahrul Fajar, Cepi Riyana, dan
Siswa Pata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Metode yang
digunakan adalah Nonequivalent control group design dalam bentuk pretest dan
posttest.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh Syahrul Fajar, dkk
adalah terdapat perbedaan hasil belajar siswa ranah kognitif yang signifikan antara
siswa yang belajar dengan menggunakan media Powtoon dengan siswa yang
belajar dengan menggunakan media Microsoft Power Point 2016 pada mata
pelajaran IPS Terpadu. Hasil belajar ranah koognitif siswa kelas eksperimen yang
belajar dengan menggunakan media Powtoon memiliki perolehan skor yang lebih
dengan mengambil dua kelas eksperimen serta fokus utama peneliti yaitu untuk
Selain persamaan, penelitian yang dilakukan oleh Syahrul Fajar, Cepi Riyana,
dan Nadia Hanoum juga memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan
yang dilakukan oleh Syahrul Fajar, Cepi Riyana, dan Nadia Hanoum adalah
Belajar Siswa Pata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Sedangkan
terhadap siswa MTs kelas VIII, Penelitian ini menekankan terhadap hasil belajar
b. Kajian Pustaka
1. Efektivitas Pembelajaran
tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian
efetivitas menurut Moore D.Kenneth dalam Moh Syarif (2015:1) efektivitas suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah
tercapai, atau makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
guna atau tepat guna atau mencapai tujuan atau pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam hal ini efektivitas pembelajaran atau pembelajaran yang efektif adalah
usaha yang membuahkan hasil atau menghasilkan belajar yang bermanfaat dan
bertujuan bagi siswa, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Dalam definisi ini
belajar pada siswa dan apa yang dilakukan guru. Dengan demikian, prosedur
pembelajaran yang dipakai oleh guru dan bukti siswa belajar akan dijadikan fokus
ditetapkan.
melihat minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Jika siswa tidak berminat
untuk mempelajari sesuatu, maka tidak dapat diharapkan ia akan berhasil dengan
baik dalam mempelajari materi pelajaran. Sebaliknya, jika siswa belajar sesuai
dengan minatnya, maka dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik. Efektifitas
signifikan).
belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Serta siswa
merupakan suatu ukuran untuk mencapai tujuan dan pencapaian target (kuantitas,
kualitas dan waktu) dalam pembelajaran yang telah tercapai, di mana target
tersebut telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari dalam media
mencapai target yang diinginkan dengan capaian kuantitas, kualitas dan waktu.
efektivitas artinya seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai sesuai
2. Hasil Belajar
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam hal ini seorang guru
akan mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan bagian terpenting
dalam pembelajaran. Hasil belajar merupakan hasil dari suatau interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari isi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013: 3). Selain itu
Penjelas lain bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-
angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran.
Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam
materi pelajaran.
bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang
kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks,
mulai dari hal yang konkrit sampai hal yang abstrak. Adapun rincian domain
batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima
afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar siswa dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi dari bahan mentah yang terwujud dalam lembar kerja siswa berupa hasil
jawaban test yang berwujud karya tulis atau lisan yang bertujuan untuk
penting dan berharga bagi siswa dan guru sebagai bahan untuk melakukan
Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
dengan penerima pesan. Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa
mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Dalam hal ini,
media belajar yang dimaksud adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
untuk mencapai tujuan pendidikan. Media pengajaran adalah alat yang digunakan
dalam komunikasi dengan tujuan untuk dalam efektifitas proses belajar mengajar.
adalah berbagai alat dan bahan yang digunakan guru untuk membantu dalam
Haryono (2014) diartikan sebagai alat yang hadir sebagai akibat dari revolusi
pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar untuk menambah informasi baru pada diri
masing. Hal ini terutama dikaitkan dengan efisiensi penerimaan dan latar belakang
kemampuannya. Seorang siswa yang normal akan dapat dengan mudah
maupun peraba.
sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat menarik diantaranya animasi
tulisan tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan
“Powtoon” adalah:
1) Kunjungi powtoon.com
2) Pastikan kita sudah membuka akun Facebook, lalu kita pilih Log In with
presentasi yang baru kita buat. Klik tombol Action, lalu pilih edit.
berikut:
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film
atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-
lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan
lain-lain.
sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pembelajaran Powtoon
dan minatnya
1) Kekurangan
lainnya
mengoprasikannya
2) Kelebihan
a. Interaktif
c. Penggunaannya praktis
d. Kolaboratif
f. Lebih variatif
yang lain, dengan tampilan yang menarik dan variatif. Hal ini dapat merangsang
siswa lebih aktif dalam proses pengalaman belajar siswa, siswa akan lebih
baik dan efektif serta mencapai keberhasilan siswa dalam memperoleh materi
4. Kompetensi Dasar
Dalam tiap jenjang pendidikan pasti ada standar Kompetensi dasar, karena
untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari. Kompetensi Dasar
merupakan Kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan
dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
sebagai berikut:
menjabarkan KI-1;
b. Kelompok 2: kelompok Kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
menjabarkan KI-4.
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2 terintregasi
Dasar merupakan Kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
bersumber pada Kompetensi Inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
Inti. hal ini sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang didukungnya yaitu
adalah acuan kemampuan yang harus dimiliki oleh stiap siswa dalam satu mata
materi pokok dan kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini, Kompetensi dasar
yang dipilih peneliti yaitu menulis teks eksplanasi sesuai dengan struktur dan
kaidah kebahasaannya.
5. Hakikat Menulis
sesuatu pekerjaan. Lebih lanjut bahwa keterampilan adalah sebuah penilaian atas
apa yang dapat dilakukan seseorang (Moeliono, 2002: 701). Menulis pada
dasarnya proses menuangkan ide-ide abstrak yang ada dalam pikiran ke dalam
diperoleh melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur Tarigan dalam
Darminto,2010: 3).
Menulis adalah proses membuat suatu karya tulis yang berupa kumpulan dari
huruf, kata, kalimat dan paragraf. Menurut Rusiana (1991: 76) menyatakan
tulisan dapat dikatakan berhasilatau tidak yaitu apabila tulisan tersebut dapat
dipahami dengan mudah oleh pembaca (Andayani, 2009: 28). Maka tulisan dapat
pembaca. Meracik sebuah teks tidak semudah meracik ucapan hal itu menurut
Meracik teks perlu keterampilan yang luar biasa dalam mengolah dan
menyusun kalimat. Teks tidak dapat menampung seluruh gagasan yang ingin
gagasan kamu lewat ucapan atau secara lisan, ada kemungkinan kamu dibantu
dengan dialog atau interaksi positif (dengan pendengar kamu) yang akhirnya bisa
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan
proses menuangkan ide atau gagasan yang ada dalam pikiran berupa pola-pola
ucapan.
terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial (Pardiyono, 2007: 155). Eksplanasi
tell each step of the process (the how) and to give reasons (the why). “Tujuan teks
memberikan alasan (mengapa)”. Knapp & Watkins (2005: 126) juga menyatakan
that they logically indicate sequences that are temporal – when, then, first, after
this, causal, for example, because, so. “eksplanasi umumnya memerlukan kata
sambung yang bergabung dengan kata kerja sehingga secara logis menunjukkan
urutan yang sementara – ketika, maka, pertama, setelah ini, sebab-akibat (kata
Hal senada juga diungkapkan oleh Priyatni dkk (2014: 135) yaitu bahwa
sebab akibat. Lebih lengkapnya ciri bahasa teks eksplanasi menurut Priyatni dkk
(2014: 111) sebagai berikut. Pertama, memuat istilah. Kedua, struktur kalimatnya
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri teks eksplanasi terdapat kata
sambung yang menyatakan sebab akibat sehingga antar paragraf dalam teks
eksplanasi berkaitan.
yang terdiri dari 3 bagian yaitu : pernyataan umum, deretan penjelasan dan
a. Pernyataan Umum/Pengantar.
Pernyataan umum memuat petunjuk awal tentang suatu peristiwa yang hendak
penjelasan berikutnya.
b. Rincian Penjelasan.
c. Simpulan.
Simpulan dalam teks eksplanasi berupa pengulangan informasi penting atau kata
penutup yang menandai bahwa penjelasan telah berakhir. Tidak semua teks
Peryataan serupa juga dikemukakan oleh Endah (2014: 82), teks eksplanasi
memiliki struktur isi yang umum, yaitu ada judul, pembuka, inti, dan penutup.
Pembuka teks eksplanasi berupa pernyataan umum berupa definisi fenomena yang
dijelaskan, konteks, atau karakteristik umum. Pada bagian inti, teks eksplanasi
struktur teks eksplanasi yaitu judul, pernyataan umum, deretan penjelas, dan
interpretasi.
Menulis teks eksplanasi menurut Priyatni dkk terdiri dari beberapa langkah.
Berikut ini langkah menulis teks eksplanasi menurut Priyatni dkk (2014: 126 -
Setelah judul, buatlah pernyataan umum yang memuat petunjuk awal suatu
memuat bagaimana dan mengapa suatu peristiwa dapat terjadi. Bagian akhir
c. Lakukanlah telaah dan revisi atas tulisan dengan panduan rubrik penilaian
teks eksplanasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah menulis teks eksplanasi
ulasan di atas, hakikat teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses
terjadinya atau terbentuknya fenomena alam dan juga fenomena sosial dengan
menggunakan kata sambung yang menyatakan sebab akibat. Di samping itu, teks
7. Persepsi Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1167) kata persepsi memiliki arti
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli
yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami lingkungannya baik lewat
Slameto (2010: 102) menyatakan bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Pendapat ini menekankan
pada proses masuknya pesan ke dalam otak manusia. Pendapat lain dikemukakan
Sementara itu, Bimo Walgito (2010: 99) juga memberikan penjelasan bahwa
persepsi sebagai suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga
disebut proses sensoris. Proses tersebut tidak berhenti begitu saja, melainkan
Dalam proses persepsi yang dijelaskan Bimo Walgito, terdapat proses yang
mengawali persepsi yaitu penginderaan. Dari apa yang telah dikemukakan di atas
jelas bahwa persepsi bukan merupakan proses sekali jadi, melainkan melalui
Hasil akhir dari proses ini merupakan kesadaran individu terhadap keadaan
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu objek, sedangkan persepsi mampu memahami lebih dari gambaran nyata
objek tersebut. Jadi, apabila seseorang mempunyai persepsi tentang suatu objek
dengan menggunakan panca indera berarti orang itu mengetahui, memahami dan
melakukan penyeleksian apakah stimulus itu berguna atau tidak, serta menentukan
perlakuan apa yang terbaik untuk dilakukan. Dengan demikian, persepsi siswa
ini dapat berupa pendapat, tindakan, atau bahkan bentuk penolakan terhadap suatu
atau lembar kerja akan mempengaruhi sikap dan perilaku siswa tersebut. Apabila
siswa memiliki persepsi yang positif maka sikap dan perilaku terhadap penugasan
7. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
siswa Kelas VIII MTs Al-Ibrohimy Galis adalah pendekatan deskriftif kuantitatif.
cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu dan pendekatan
kuantitatif merupakan penelitian yang ilmiah yang memandang suatu realitas itu
menggunakan statistik (Sugiyono, 2015: 11). Pada penelitian kuantitatif data yang
variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih atau variabel yang
berdasarkan populasi dan sampel berupa angka dengan membentuk suatu variabel
dalam Kompetensi Dasar Menulis Teks Eksplanasi Pada siswa Kelas VIII MTs
Al-Ibrohimy Galis.
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempuanyai variasi tertentu yang diterapkan oleh
64).
dependen (terikat).
b. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al-Ibrohimy
Galis.
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Jadi pada intinya populasi meliputi keseluruhan dari subjek atau
objek yang di teliti. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa-siswi
kelas VIII MTs Al-Ibrohimy Galis Tahun Ajaran 2018/2019 dengan jumlah
kelas sebanyak dua kelas yang terdiri dari kelas VIII-A sebanyak 30 siswa,
dan kelas VIII-C sebanyak 30 siswa, jadi seluruh jumlah siswa kelas VIII
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jadi pada intinya bagian
bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota dari
penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada. sehingga penelitian ini
c. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dilakukan peneliti adalah MTs Al- Ibrohimy Galis, bertempat
mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang bersifat penemuan, pembuktian
sebagai berikut:
a. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
antara lain guru dan peneliti. Proses observasi dilakukan dengan mengacu
pada pedoman observasi yang telah disusun. Aktivitas dan perhatian siswa
pembelajaran.
b. Tes
11), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
Dalam penelitian ini bentuk tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test.
c. Kuesioner/Angket
eksplanasi kemudian meminta siswa untuk memberi tanda ceklis (√) dari
jawaban yang telah disediakan, dianjurkan mengisi sesuai keadaan yang
menggunakan rumus
Rs
Pr= X 100%
S
Keterangan:
Jadi respon siswa dikatan positif jika siswa memberikan respon lebih dari
79%.
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa pre-test dan
Sedangkan post-test merupakan bentuk tes yang diberikan kepada siswa untuk
kaidah kebahasaan.
a. Mengobservasi sumber data yaitu, siswa kelas VIII MTs Al-Ibrohimy Galis
Powtoon.
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015: 199).
Rumus:
Mean: Mx = ∑ X
N
angka di belakang koma (,), maka dibulatkan pada satuan terdekat. Data
adapun aalisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
√ 2 Σ(D)2
ΣD −
N
N (N −1)
Dengan keterangan
Mx : pre test
My : pos test
D : deviasi
N : jumlah siswa
kaidah kebahasaan.
85 Baik Mampu -
70 Cukup Mampu -
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data
nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain
yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Data yang diperoleh
menggunakan teknik statistika adalah untuk meringkas data agar menjadi lebih
memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi
sekarang.
dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada
masalah penelitian dengan akurat dan baik. Arikunto (2010: 211), mengatakan
bahwa dalam pembuatan instrumen analisis data, perlu adanya pemecahan data
Berdasarkan analisis data tabel di atas maka dapat dikatakan hasil belajar
siswa menunjukkan bahwa skor tertinggi siswa adalah (.....) dan terendah (.....).
No Nama Nilai
Poowtoon.
Kategori
No Nama Nilai
Efektif Tidak efektif
Powtoon.
Powtoon.
Walgito, Bimo. 2010 Pengantar Psikologi Umum, Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi
Offset.