MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN APLIKASI CAKE
DENGAN PENERAPAN METODE ESA DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SECARA DARING
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN SOSIAL HUMANIORA
DISUSUN OLEH:
Harmer (2001: 25) sebagaimana dikutip oleh Yuniarti mengatakan bahwa tiga
unsur yang harus ada dalam proses pembelajaran yaitu Engage, Studi, dan Activate.
Engage adalah salah satu elemen dalam proses pembelajaran dimana guru berusaha
untuk membangkitkan emosi siswa. Studi adalah fase belajar lainnya di mana siswa
berkonsentrasi pada pembelajaran bahasa dan bagaimana bahasa itu dibangun. Unsur
terakhir adalah Activate yaitu fase dimana peserta didik melakukan aktivitas atau
latihan untuk membuat siswa menggunakan bahasa dengan bebas dan lebih
komunikatif.
Study, selama bagian pelajaran, fokusnya ada pada bahasa dan bagaimana
bahasa itu dibangun. Informasi baru atau revisi dari informasi sebelumnya dapat
dimasukkan. Guru dapat menggunakan berbagai gaya untuk menyajikan informasi,
dengan fokus pada tata bahasa, kosa kata pada pengucapan. Gaya mengajar guru
meliputi cara guru menyajikan materi dan pembelajaran kepada siswa yaitu dengan
bekerja dalam kelompok. Bahasa Inggris tertulis dan lisan termasuk dalam segmen
kelas ini dan gaya belajar individu merupakan pertimbangan utama.
Aktivate, fase ketiga ESA ini mengacu pada penggunaan dan praktik fokus
bahasa di segmen studi pelajaran. Latihan dan kegiatan dirancang bagi siswa untuk
menggunakan bahasa Inggris dalam komunikasi dan melatih apa yang telah mereka
pelajari. Tanpa elemen pengaktifan, siswa akan kesulitan memanfaatkan pengalaman
kelas mereka ke dalam situasi komunikasi yang nyata. Beberapa di antaranya,
pengaktifan kegiatan antara lain bermain peran, debat, menulis cerita puisi, dan
diskusi.
ESA
Engage, Study, Activate adalah elemen dasar dari pengajaran bahasa yang
sukses. Dengan menggunakannya urutan di atas, guru akan melakukan hal yang
terbaik untuk mempromosikan keberhasilan siswa melalui berbagai teori dan
prosedur. Urutan tersebut fleksibel untuk diterapkan di kelas pembelajaran bahasa
Inggris. Langkah-langkah dalam metode ini ESA mudah dipahami dan diingat.
Metode ESA ini juga memfasilitasi guru untuk membimbing siswa dalam belajar.
Selain itu, urutan ESA Straight Arrows sangat memandu siswa. Ini sangat
berguna bagi siswa yang berada di tingkat pra-menengah bawah. Semakin rendah
level siswa, semakin banyak panduan yang dibutuhkan. Siswa dapat dibimbing
langkah demi langkah dalam urutan Panah Lurus ESA ini. Mereka tidak akan bingung
jika mereka mengikuti tahapan urutan ESA Straight Arrows ini.
Cake merupakan salah satu aplikasi khusus untuk belajar bahasa Inggris.
Aplikasi ini ditawarkan oleh sebuah perusahaan bernama playlist Corporation, dan
aplikasinya hanya berukuran 7,3 MB saja. Meski aplikasi ini baru dirilis pada tahun
2018, namun jumlah unduhannya sudah melampaui 10 juta kali unduhan. Hal ini
membuktikan bahwa aplikasi Cake memang menjadi aplikasi belajar bahasa khusus
bahasa Inggris yang sangat membantu banyak orang (https://trikinet.com).
Dalam video-video itu, pengguna juga bisa memutar versi lambat selain versi
aslinya. Hal tersebut membuat pengguna bisa lebih mudah mencerna dan menirukan
apa yang baru saja dikatakan oleh penutur asli di dalam video. Dengan metode
demikian, pengguna bisa melatih skill reading, listening, juga pronunciation dalam
waktu yang sama. (https://mojok.co)
aplikasi Cake juga merupakan aplikasi yag lebih variatif dan kontekstual
Dalam aplikasi Cake, pengguna akan disuguhkan latihan soal yang lebih
variatif dan mengacu pada suatu konteks. Misalnya, untuk menjawab soal yang
membutuhkan jawaban berupa kata atau kalimat tertentu dalam bahasa Inggris, Cake
akan menunjukkan kalimat-kalimat penyerta dalam dialog dengan latar spesifik
sehingga pengguna bisa memahami suatu ungkapan secara kontekstual dan lebih
mudah diingat.
Cake lebih condong menerapkan metode pembelajaran secara multimedia, seperti
belajar lewat video dan audio untuk pelafalan kosa kata bahasa Inggris. Selain itu,
Cake memerlukan koneksi internet agar dapat berfungsi dengan baik.
CAKE adalah aplikasi yang paling cocok dengan pembelajar bahasa Inggris. CAKE
menyediakan latihan speaking dengan penutur asli. Siswa juga dapat mengecek
pelafalan mereka dari CAKE dengan AI Speech Recognition. Merekam suara siswa
dan mendapatkan feedback langsung layaknya berbicara seperti penutur asli.
Cake merupakan aplikasi gratis yang dapat diunduh untuk ponsel Android dan iPhone
(iOS) yang mengajarkan ekspresi dan pelafalan dalam bahasa Inggris dari video
YouTube dengan serial dan adegan film di dalamnya. Tujuan Cake adalah
memberikan kelas percakapan bahasa Inggris dengan pengulangan frasa tertentu.
Sistem pengenalan suara mengevaluasi pelafalan bahasa Inggris dari pengguna dan
memberikan umpan balik pada kinerja pengguna disertai beberapa tips belajar bahasa
Inggris.
Banyaknya klip pendek untuk berlatih pengucapan bahasa Inggris diperbarui setiap
hari, dan dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan topik percakapan dan tingkat
pengetahuan. Cake juga menyediakan sumber daya untuk memantau kelas bahasa
Inggris setiap hari, seperti mencatat hari dan jam belajar dan tujuan harian.
(https://matchstix.io)
a. Pertama, guru menjelaskan materi atau topik yang akan diajarkan kepada siswa.
b. Langkah kedua, guru memberikan perspektif kepada siswa tentang materi yang
telah dijelaskan.
c. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi kelompok dan meminta siswa untuk
membuka aplikasi Duolingo baik laptop maupun di smartphone.
d. Siswa diminta untuk mengukur tingkat pengetahuan kosakata yang telah mereka
miliki sebelumnya di placement test dengan memilih pilihan cari tahu level.
e. Selanjutnya siswa menjawab beberapa kosa kata nama sesuai dengan gambar
yang mereka lihat di layar. Permainan aktivitas mencocokkan dimana siswa atau
sekelompok siswa berusaha menemukan sebuah kata yang tepat berdasarkan
gambar / bunyi / benda yang menunjukkan artinya. Jika dalam situasi normal guru
menggunakan tape recorder untuk memperdengarkan audio sementara dengan
aplikasi Duolingo ini guru dimudahkan dengan dukungan gambar dan suara yang
tersedia di aplikasi tersebut.
f. Kemudian setelah melihat hasil yang dicapai oleh siswa guru dapat menentukan
sejauh mana tingkat penguasaan kosakata yang siswa miliki. Sehingga materi
yang diajarkan dapat disesuaikan dengan penguasaan kosakata yang siswa miliki
dan memperkenalkan kosakata baru
g. Langkah selanjutnya adalah meminta siswa untuk mencoba berlatih menjawab
quiz yang ada di dalam aplikasi Duolingo yang tentunya telah sesuai dengan
kemajuan penguasaan kosakata mereka. Ketika siswa menjadi lebih nyaman
dengan mengidentifikasi kata dan gambar serta suara guru dapat membiarkan
siswa mengerjakannya sendiri.
Kegiatan ketiga, yaitu pemberian soal posttes dengan bobot soal yang sama
dengan soal pretes di awal dan disini diukur perubahan hasil belajar siswa. Dari awal
mengerjakan soal pretes, treatment, dan setelah mengerjakan soal posttest
https://mojok.co/terminal/cake-aplikasi-belajar-bahasa-inggris-saingan-berat-
duolingo/ (diakses pada 25 Februari 2020)
https://matchstix.io/in/cara-belajar-berbicara-bahasa-inggris-dengan-aplikasi-kue-
dan-berlatih-pengucapan-bahasa/ (diakses pada 26 Februari 2020)
Vikasari , Rully May. (2020). The Effectiveness of Applying ESA Method Towards
Students’ English Vocabulary Mastery. Jo-ELT (Journal of English Language
Teaching), 6(2):76, DOI: 10.33394/jo-elt.v6i2.2358