Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Inovator,Vol.2, No.

2 (2019) 10–17

Jurnal Inovator
homepage: www.ojs.politeknikjambi.ac.id/inovator/

Perancangan tempat tidur bayi dan lemari multifungsi yang ergonomis


dengan menggunakan produk recycle drum
Agus Topo Subekti a, *, Asfia Fitri Aras a,
a
Jurusan Teknik Industri ,Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Jambi,Jln Kapten Patimura 100 Kota Jambi, Indonesia

INFO ARTIKEL

Riwayat Artikel: Abstract-Cribs are one of the baby support products used after the baby is born. Parents as consumers expect
products that are used more concise, in accordance with the residence and the price is more economical by not
Diterima 21 Oktober 2019
reducing the quality of products and still refers to the principle of ergonomics, so that the product is less
Diterima setelah direvisi 30 November 2019
competitive with existing products in the market therefore it is necessary to design ababy crib and ergonomic
Disetujui 30 November 2019 multifunction cabinets by using the productrecycle drum. The purpose of this design is expected to answer and be a
solution to the wishes of consumers, especially parents who have a baby by presenting new innovations. The
design uses anthropometry theory to produce a convenient product used by the user. Anthropometric data
collection is done directly with the required body dimensions are height upright, shoulder width and hand reach.
Stages of data processing ie test data adequacy, test data uniformity and percentile calculations. The Results of
design of ergonomic crib and cupboardare made based on the anthropometry of the human body, as well as
economical because it is made using recycled materials.

Kata kunci: Intisari-Tempat tidur bayi merupakan salah satu produk penunjang bayi yang digunakan setelah bayi tersebut
lahir. Orang tua sebagai konsumen mengharapkan produk yang digunakan lebih ringkas, sesuai dengan tempat
Tempat Tidur Bayi,
tinggal serta harga lebih ekonomis dengan tidak mengurangi kualitas produk dan tetap mengacu pada prinsip
Lemari,
ergonomi, sehingga produk tersebut tidak kalah bersaing dengan produk yang sudah ada dipasaran maka dari itu
Ergonomis, perlu perancangan tempat tidur bayi dan lemari multifungsi yang ergonomis dengan menggunakan produk recycle
Anthropometri drum. Tujuan dari perancangan ini diharapkan dapat menjawab dan menjadi solusi terhadap keinginan para
konsumen khususnya orang tua yang mempunyai bayi dengan menghadirkan inovasi baru. Perancangan
menggunakan teori anthropometri guna menghasilkan produk yang nyaman digunakan oleh pengguna.
Pengumpulan data anthropometri dilakukan secara langsung dengan dimensi tubuh yang dibutuhkan adalah tinggi
badan tegak, lebar bahu dan jangkauan tangan. Tahap pengolahan data yaitu uji kecukupan data, uji keseragaman
data dan perhitungan persentil. Hasil perancangan tempat tidur bayi dan lemari yang ergonomis dibuat berdasarkan
anthropometri tubuh manusia, serta ekonomis karena dibuat dengan menggunakan bahan recycle.

1. Pendahuluan merancang dan mengembangkan produk yang dapat membantu serta


meningkatkan produktivitas kerja manusia. Peningkatan produktivitas ini
Manusia merupakan hal terpenting dalam menghasilkan sebuah
akan tercapai jika semua komponen dalam sistem kerja dirancang secara
karya, akan tetapi hasil dari sebuah karya seringkali memiliki
ergonomis [1]. Mengembangkan inovasi produk yang mengutamakan
keterbatasan, kemampuan, faktor lingkungan dan peralatan yang dapat
keinginan (want) masyarakat, menurut Kristanto dkk, [2], merupakan salah
mengakibatkan tingkat pencapaian kerja yang kurang maksimal. Hal
satu kekuatan untuk mendapatkan konsumen. Salah satu produk yang
tersebut menjadikan landasan untuk menemukan ide baru dalam
memiliki potensi inovasi berdasarkan keinginan konsumen dengan

* Corresponding Author:
E-mail: topo.mas174@gmail.com (Agus Topo Subekti)
Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 11

menghadirkan rasa aman, kenyamanan dan tidak mengakibatkan adanya


2.2 Alur Penelitian
kerugian bagi konsumen adalah produk-produk yang ditujukan pada anak-
anak (bayi). Kenyamanan dalam sebuah aktifitas adalah suatu kebutuhan
mutlak yang sangat dicari dan dioptimalkan oleh setiap creator maupun Adapun alur penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.
inovator di bidang human comfortable [3][4].
Berbagai macam bentuk model perlindungan maupun peralatan yang
menunjang sebuah nilai keamanan pada diri manusia, seperti halnya
tempat tidur bayi. Tempat tidur bayi merupakan salah satu alat penunjang
bayi yang digunakan setelah bayi tersebut dilahirkan. Kristanto dkk, [2]
mengatakan tempat tidur bayi adalah tempat tidur atau peristirahatan bayi
untuk menjaga dari gerak yang berlebihan dan untuk menghindari
kecelakaan atau dari gigitan nyamuk, sehingga akan lebih membantu
orang tua atau pengasuh dalam penjagaan ketika bayi tersebut sedang
tidur.
Menurut Kristanto dkk, [2] bahwa orang tua sebagai konsumen
mengharapkan produk yang digunakan lebih ringkas, sesuai dengan
tempat tinggal serta harganya pun lebih ekonomis dengan tidak sedikitpun
mengurangi kualitas produk, sehingga produk tersebut tidak kalah
bersaing dengan produk sebelumnya, dengan tetap mengacu pada prinsip-
prinsip ergonomi yang mementingkan kenyamanan dan keamanan
terhadap bayi tersebut.
Dalam perancangan ini menggunakan bahan recycle yaitu drum.
Produk ini diharapkan dapat menjawab dan menjadi solusi terhadap
keinginan para konsumen khususnya orang tua yang mempunyai bayi
dengan menghadirkan inovasi baru produk anak dalam hal ini tempat tidur
bayi yang ramah lingkungan.

2. Metode analisis

Teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah uji data


antropometri. Pengujian data antropometri meliputi uji kecukupan data,
uji keseragaman data dan persentil.

2.1. Pengujian Data Antropometri

Uji antropometri dilakukan untuk mengetahui ukuran postur tubuh


yang ergonomis [5] adapun aplikasi yang membantu proses perhitungan
uji kecukupan data dan uji keseragam data adalah aplikasi Microsoft
Office Excel 2007.
a. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data berfungsi untuk mengetahui apakah data dapat
diterima sebagai sampel. Uji kecukupan data dapat dilihat dari N
(data aktual) jika lebih besar dari nilai N’ (data teoris), jika Gambar 1 : Alur penelitian

memenuhi syarat maka berarti data dinilai cukup, 2.1 Data Anthropometri
b. Uji Keseragaman Data
Data anthropometri dari dimensi tinggi badan tegak, lebar bahu dan
Uji keseragaman data adalah uji yang berfungsi untuk mengetahui
jangkauan tangan yang digunakan adalah :
jumlah data yang berada dalam batas kontrol atas dan batas kontrol
bawah atau tidak. Jika salah satu atau lebih dari data berada diluar 1. Tinggi Badan Tegak (TBT)
batas kontol tersebut berarti data tidak seragam, dan
c. Persentil Tabel 1. Data Antopometri Tinggi Badan Tegak
Digunakan sebagai acuan untuk merancang seluruh sampel agar
menghasilkan ukuran yang efisien. Menentukan rata-rata atau
No. Responden Umur Pengamatan xi (CM)
hitungan tertentu dari ukuran tubuh sampel yang diharapkan sesuai
(Bulan) Tinggi Badan Tegak
dengan rancangan. Penelitian ini menggunakan persentil 95,
karena bertujuan agar seluruh pengguna dari yang kecil hingga 1 2 3
besar dapat menggunakannya. 1. M. Faizar 12 72 71 71

ISSN 2615-5052 (Online)


Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 12

2. Amanda P 1 57 57,5 57 1 2 3
3. Nayra Zahrani 3 65 65 65,5
1. M. Faizar 12 24 24 24,5
4. Fatiah 9 70 69 70
2. Amanda P 1 18,5 18 18
5. Gibran 4 64 64 63,8
3. Nayra Zahrani 3 20,7 20,5 20
6. M. Alif 12 78 78 78,5
4. Fatiah 9 20 20 20
7. Nurul Izzatul I 11 78 77,8 77,9
5. Gibran 4 22 22 22,5
8. Rizky Zafira 17 77,5 78 78
9. M. Rama W 11 72,7 73 73 6. M. Alif 12 25 25,5 25
10. M. Toriq 24 79,9 79,9 79,8 7. Nurul Izzatul I 11 22 22,5 22
Sumber : Survey data, 2018 8. Rizky Zafira 17 23,5 23 23
9. M. Rama W 11 22,3 22 22

Tabel 2. Data Antopometri Tinggi Badan Tegak (sambungan) 10. M. Toriq 24 24 24.5 24
Sumber: Survey data,2018

Tabel 4. Data Antopometri Lebar Bahu (sambungan)


No
2
Responden ∑𝑥ᵢ ∑𝑥ᵢ ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² No ∑𝑥ᵢ ∑𝑥ᵢ2 ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )²
Responden

1 1 72,5 1752,25 12,17


214 15266 0,68
2 171,5 9804,25 607,36 2 54,5 884,25 48,87
3 195,5 12740,25 116,48 3 61,2 1248,74 9,6
4 209 14561 9,61 4 60 1200 4,69
5 191,8 12262,44 166,98 5 66,5 1474,25 0,70
6 234,5 18330,25 137,80 6 75,5 1900,25 33,20
7 233,7 18205,25 127,03 7 66,5 1474,25 1,24
8 233,5 18174,25 124,59 8 69,5 1610,25 5,53
9 218,7 15943,29 6,87 9 66,3 1465,29 1,1
10 239,6 19136,06 215,40 10 72,5 1752,25 25,69
Total 2141,8 154,42 1512,80 Total 665 14,76 142,85
Sumber : Survey data, 2018
Sumber: Survey data,2018
Penjabaran dari tabel diatas :
- ∑𝑥ᵢ : Jumlah P1 + P2 + P3 Penjabaran dari tabel diatas :
- ∑𝑥ᵢ2 : Jumlah dari P1² + P2² + P3² - ∑𝑥ᵢ :Jumlah P1 + P2 + P3
- ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² : Jumlah (P1 - 𝑥̅ )² + (P2 - 𝑥̅ )².........+ (Pn - 𝑥̅ )² - ∑𝑥ᵢ2 : Jumlah dari P1² + P2² + P3²
- ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² : Jumlah (P1 - 𝑥̅ )² + (P2 - 𝑥̅ )².........+ (Pn - 𝑥̅ )²
Tabel diatas adalah data antropometri tinggi badan tegak 10 orang
responden. Data yang dihasilkan terdiri dari pengukuran sebanyak 3 kali Tabel diatas adalah data antropometri lebar bahu 10 orang responden.
pengulangan terhadap masing-masing responden pada dimensi tubuh yang Data yang dihasilkan terdiri dari pengukuran sebanyak 3 kali pengulangan
sama, seperti yang bisa kita lihat pada kolom ∑𝑥ᵢ yaitu hasil dari terhadap masing-masing responden pada dimensi tubuh yang sama,
penjumlahan P1 + P2+ P3 dengan angka 72 + 71 + 71 maka diperoleh seperti yang bisa kita lihat pada kolom ∑𝑥ᵢ yaitu hasil penjumlahan dari
hasil = 214 begitu pula dengan kolom selanjutnya. Hasil pada kolom ∑𝑥ᵢ² P1 + P2 + P3 dengan angka 24 + 24 + 24,5 maka diperoleh hasil = 72,5
yaitu hasil dari penjumlahan P1² + P2²+ P3² dengan angka 5184 + 5041 + begitu pula dengan kolom selanjutnya. Hasil pada kolom ∑𝑥ᵢ² yaitu hasil
5041 maka diperoleh hasil = 15266 begitu pula dengan kolom selanjutnya. penjumlahan dari P1² + P2² + P3² dengan angka 576 + 576 + 600,25 maka
Terakhir kita bisa melihat pada kolom ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² yang mana hasil dari diperoleh hasil = 1752,25 begitu pula dengan kolom selanjutnya. Terakhir
penjumlahan (P1 - 𝑥̅ )² + (P2 - 𝑥̅ ) ²+ (P3 - 𝑥̅ )² dengan angka 0,37 + 0,15 + kita bisa melihat pada kolom ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² yang mana hasil dari
0,15 maka diperoleh hasil = 0,68 begitu pula dengan kolom selanjutnya. penjumlahan (P1 - 𝑥̅ )²+ (P2 - 𝑥̅ )² + (P3 - 𝑥̅ )² dengan angka 3,36 + 3,36 +
Data tersebut diolah dan dihitung untuk mengetahui kecukupan data, 5,44 maka diperoleh hasil = 12,77 begitu pula dengan kolom selanjutnya.
keseragaman data dan persentil. Data tersebut diolah dan dihitung untuk mengetahui kecukupan data,
keseragaman data dan persentil.

2. Lebar Bahu (LB ) 3. Jangkauan Tangan (JT )


Tabel 3. Data Antopometri Lebar Bahu Tabel 3. Data Antopometri Jangkauan Tangan

No. Responden Umur Pengamatan xi (CM)


(Bulan) Lebar Bahu (LB)

ISSN 2615-5052 (Online)


Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 13

2.2 Pengujian data Anthopometri


No. Responden Umur Pengamatan xi (CM)
(Bulan) Jangkauan Tangan (JT)
Setelah dilakukan pengumpulan data anthropometri, maka dilakukan
uji kecukupan data dan keseragaman data.
1 2 3
1. M. Faizar 12 20 21 21 2.2.1 Uji kecukupan data
2. Amanda P 1 16 16 16
3. Nayra Zahrani 3 17 16 18 Adapun pengolahan uji kecukupan data anthropometri menggunakan
4. Fatiah 9 21 22 21 tingkat kepercayaan 95% dengan k = 2 dan tingkat ketelitian 5% dengan
5. Gibran 4 19 20 19 alasan bahwa berdasarkan kondisi tempat dan alat yang digunakan untuk
6. M. Alif 12 21 21 22 mengambil data, maka 95% data yang diambil dapat dipertanggung
7. Nurul Izzatul I 11 21 22 22 jawabkan kebenarannya, dari proses pengambilan dan pengisian data
diharapkan rata-rata pengukurannya menyimpang sejauh 5% dari rata-rata
8. Rizky Zafira 17 20 20 20
yang sebenarnya [7].
9. M. Rama W 11 19 20 19
1. Uji kecukupan data Tinggi Badan Tegak
10. M. Toriq 24 22 23 22
Sumber: Survey data,2018

Tabel 3. Data Antopometri Jangkauan Tangan (sambungan)

No ∑𝑥ᵢ ∑𝑥ᵢ2 ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )²


Responden
= 0,7
1 62 1282 2,43 Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa N’ < N yaitu 0,7 <
2 30, maka data anthropometri tinggi badan tegak yang telah diamati
48 768 45,63
dikatakan cukup [8].
3 51 869 27,23
4 64 1366 6,83
2. Uji kecukupan data Lebar Bahu
5 58 1122 1,63
6 64 1366 6,83
7 65 1409 10,03
8 60 1200 0,03
9 58 1122 1,63
10 67 1497 18,43
Total 597 12001 120,70 = 3,58
Sumber: Survey data,2018 Data anthropometri lebar bahu diatas dikatakan cukup, karena N’
< N yaitu 3,58 < 30 [8].

Penjabaran dari tabel diatas :


- ∑𝑥ᵢ : Jumlah P1 + P2 + P3 3. Uji kecukupan data Jangkauan Tangan
- ∑𝑥ᵢ2 : Jumlah dari P1² + P2² + P3²
- ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² : Jumlah ( P1 - 𝑥̅ )² + ( P2 - 𝑥̅ )²......... + (Pn - 𝑥̅ )²

Tabel diatas adalah data antropometri jangkauan tangan 10 orang


responden. Data yang dihasilkan terdiri dari pengukuran sebanyak 3 kali
pengulangan terhadap masing-masing responden pada dimensi tubuh yang
sama, seperti yang bisa kita lihat pada kolom ∑𝑥ᵢ yaitu hasil penjumlahan = 8,06
dari P1 + P2 + P3dengan angka 20 + 21 + 21 maka diperoleh hasil = 62 Melalui perhitungan di atas dapat diketahui bahwa N’ < N yaitu
begitu pula dengan kolom selanjutnya. Kemudian untuk hasil pada kolom 8,06 < 30, maka data anthropometri jangkauan tangan yang telah
∑𝑥ᵢ² yaitu hasil penjumlahan dari P1² + P2² + P3² dengan angka 400 + diamati dikatakan cukup [8].
441 + 441 maka diperoleh hasil = 1282 begitu pula dengan kolom
selanjutnya. Terakhir kita bisa melihat pada kolom ∑(𝑥ᵢ − 𝑥̄ )² yang mana 2.2.2 Uji keseragaman data
hasil dari penjumlahan (P1 - 𝑥̅ )² + (P2 - 𝑥̅ )² + (P3 - 𝑥̅ )² dengan angka 0,01 A. Uji keseragaman data Tinggi Badan Tegak
+ 1,21 + 1,21 maka diperoleh hasil = 2,43 begitu pula dengan kolom 1. Jumlah pengamatan
selanjutnya. Data tersebut diolah dan dihitung untuk mengetahui N = 30
kecukupan data, keseragaman data dan persentil. 2. Rata-rata (𝑥̄)
𝑥̄ = (∑𝑥ᵢ)/𝑁
= 2141,8/30
= 71,39

ISSN 2615-5052 (Online)


Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 14

3. Standar deviasi
𝜎 = √((∑(𝑥ᵢ − 𝑥 ̄)²)/(𝑁 − 1))
Lebar Bahu
= √(1901,02/(30 − 1)) 30
P1

Lebar Bahu (bcm)


= 7,22 25
4. Perhitungan BKA dan BKB 20 P2
𝐵𝐾𝐴 = 𝑥̄ + 𝑘𝜎 15
10 P3
𝐵𝐾𝐴 = 71,39 + 2(7,22)
5 Rata-rata
𝐵𝐾𝐴 = 85,84
0
𝐵𝐾𝐵 = 𝑥̄ − 𝑘𝜎

M. Toriq
M. Faizar

Gibran

Rizky Zafira
M. Rama W
Fatiah

Nurul Izzatul I
M. Alif
Nayra Zahrani P
Amanda P
BKA
𝐵𝐾𝐵 = 71,39 − 2(7,22)
BKB
𝐵𝐾𝐵 = 56,95

Tinggi Badan Tegak


Responden
100
90 P1
Tinggi badan (cm)

80 Gambar .2 Grafik Keseragaman Data Lebar Bahu


70 P2
60
50 P3 Data anthropometri dari lebar bahu masih dalam batas kendali, maka
40 rata-rata bisa dikatakan data seragam sehingga data tersebut dapat dipergunakan
30 untuk perhitungan selanjutnya.
20 BKA
10 C. Uji keseragaman data Jangkauan Tangan
0 BKB 1. Jumlah pengamatan
Nayra…
M. Faizar

M. Toriq
Rizky Zafira
Gibran

M. Rama W
M. Alif
Nurul Izzatul I
Fatiah
Amanda P

N = 30
2. Rata-rata
𝑥̄ = (∑𝑥ᵢ)/𝑁
Responden = 597/30
= 19,90
Gambar 1. Grafik Keseragaman Data Tinggi Badan Tegak 3. Standar deviasi
𝜎 = √((∑(𝑥ᵢ − 𝑥 ̄)²)/(𝑁 − 1))
Data anthropometri dari tinggi badan tegak masih dalam batas = √(120,70/(30 − 1))
kendali, maka bisa dikatakan data seragam sehingga data tersebut dapat = 2,04
dipergunakan untuk perhitungan selanjutnya. 4. Perhitungan BKA dan BKB
B. Uji keseragaman data Lebar Bahu 𝐵𝐾𝐴 = 𝑥̄ + 𝑘𝜎
1. Jumlah pengamatan 𝐵𝐾𝐴 = 19,90 + 2(2,04)
N = 30 𝐵𝐾𝐴 = 23,98
2. Rata-rata (𝑥̄) 𝐵𝐾𝐵 = 𝑥̄ − 𝑘𝜎
𝑥̄ = (∑𝑥ᵢ)/𝑁 𝐵𝐾𝐵 = 19,90 − 2(2,04)
= 665/30 𝐵𝐾𝐵 = 15,82
= 22,17
3. Standar deviasi
𝜎 = √((∑(𝑥ᵢ − 𝑥 ̄)²)/(𝑁 − 1)) Jangkauan Tangan
Jarak Jangkauan Tangan (CM)

= √(142,85/(30 − 1))
30
= 2,08 25
20 P1
4. Perhitungan BKA dan BKB 15
10 P2
𝐵𝐾𝐴 = 𝑥̄ + 𝑘𝜎 5
= 22,09 + 2(2,08) 0
P3
M. Faizar

Rizky Zafira

M. Toriq
Gibran

M. Rama W
Nayra Zahrani
Fatiah

Nurul Izzatul I
M. Alif
Amanda P

= 26,25
Rata-rata
= 𝑥̄ − 𝑘𝜎
= 22,09 − 2(2,08) BKA
= 17,92 BKB
Responden

Gambar 3. Grafik keseragaman data jangkauan tangan

ISSN 2615-5052 (Online)


Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 15

Data anthropometri dari jangkauan normal masih dalam batas Persentil yang digunakan untuk menentukan dimensi jangkauan
kendali, maka bisa dikatakan data seragam sehingga data tersebut dapat tangan adalah 95, karena bertujuan agar seluruh pengguna dimulai dari
dipergunakan untuk perhitungan selanjutnya. yang besar hingga kecil dapat menggunakannya.

Tabel 4. Hasil Perhitungan dari Pengujian


2.3 Perhitungan Persentil Kecukupan data Keseragaman data
Dimensi
anthropometri N 𝑁′ Ket 𝑥̄ 𝜎 BKA BKB Ket
Data yang diperoleh kemudian ditentukan perhitungan persentilnya,
Tinggi Badan
untuk mendapatkan batas ukuran yang diperlukan. Penentuan persentil Tegak
30 21,63 Cukup 71,39 7,22 85,84 56,95 Seragam

ditentukan dengan pertimbangan bahwa persentil ini dapat


mengakomodasi data persentil ke 5, 50 atau 95, sehingga populasi atau Lebar Bahu 30 2,27 Cukup 22,9 2,08 26,25 17,92 Seragam

sampel dapat terlayani [6]. Jangkauan


30 17,49 Cukup 19,90 2,04 23,98 15,82 Seragam
Tangan

1. Persentil tinggi badan tegak Sumber: Survey data,2018

Tabel 4. Hasil Perhitungan dari Pengujian (sambungan)


Dalam merancang panjang tempat tidur bayi multifungsi maka Persentil
diambil data ukuran tubuh tinggi badan tegak. Dimensi
anthropometri 5 50 95

P5 P50 P95 Tinggi Badan


59,51 71,39 83,27
Tegak
𝑃95 = 𝑥̄ + 1,645𝜎
𝑃5 = 𝑥̄ − 1,645𝜎 Lebar Bahu 18,66 22,09 25,51
𝑃95
𝑃50 = 𝑥̄
𝑃5 = 71,39 − 1,645(7,22)
𝑃50 = 71,39 = 71,39 + 1,645(7,22) Jangkauan
𝑃5 = 59,51 16,54 19,90 23,26
Tangan
𝑃95 = 83,27
Sumber: Survey data,2018

Persentil yang digunakan untuk menentukan dimensi tinggi badan Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 𝑁 ′ < N, maka data dikatakan
tegak adalah 95, karena bertujuan agar pengguna dengan tinggi badan cukup, sehingga data anthropometri masih dalam batas kendali, maka
tegak dapat menggunakan dengan baik, kemudian pengguna paling tinggi dapat dikatakan seragam.
dan paling pendek juga bisa menggunakannya.
2.4 Perancangan Produk
2. Persentil Lebar Bahu
Spesifikasi
Dalam merancang lebar tempat tidur bayi multifungsi maka diambil
Nama Alat : Tempat Tidur Bayi Multifungsi
data ukuran tubuh lebar bahu.
Panjang Drum : 92 Cm
P5 P50 P95
Diameter Drum : 61 Cm
Ukuran Panjang Area Tempat Tidur : 88 Cm
Ukuran Lebar Area Tempat Tidur : 55 Cm
𝑃5 = 𝑥̄ − 1,645𝜎
𝑃50 = 𝑥̄
𝑃95 = 𝑥̄ + 1,645𝜎 Sistem Penggunaan : Manual
𝑃5 = 22,17 − 1,645(2,08) 𝑃95 = 22,17 + 1,645(2,08)
𝑃50 = 22,17 Sistem pengoperasian : Manual menggunakan tangan dengan cara
𝑃5 = 18,66 𝑃95 = 25,51
memutar tuas baut searah jarum jam.

Persentil yang digunakan untuk menentukan dimensi lebar bahu


adalah 95, karena bertujuan agar seluruh pengguna dimulai dari yang
besar hingga kecil dapat menggunakannya.

3. Persentil Jangkauan Tangan

Dalam merancang lebar tempat tidur bayi multifungsi maka diambil


data ukuran jangkauan tangan.

P5 P50 P95

𝑃5 = 𝑥̄ − 1,645𝜎 𝑃50 = 𝑥̄ 𝑃95 = 𝑥̄ + 1,645𝜎


𝑃5 = 19,90 − 1,645(2,04) 𝑃50 = 19,90 𝑃95 = 19,90 + 1,645(2,04)
𝑃5 = 16,54 𝑃95 = 23,26
Gambar 4. Rancangan tempat tidur bayi dan lemari

ISSN 2615-5052 (Online)


Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 16

Setelah dilakukan pengujian menggunakan tempat tidur, bayi


Keterangan dari Gambar 4: lebih terasa nyaman dan aman terhadap gangguan hewan yang berada
1. Besi Hollow
disekitar maupun hal berbahaya lainnya, Bayi juga lebih terjaga
2. Karet Balon Jepit
3. Matras karena lebih tinggi dari permukan lantai. Berdasarkan pengamatan
4. Base Plate secara visual produk tempat tidur ini dianggap telah ergonomis dan
5. Engsel bubut sesuai dengan anthropometri tubuh manusia.
6. Baut
Data anthropometri dari 10 responden dapat digunakan sebagai
7. Drum
8. Roda Stopper dasar perancangan tempat tidur bayi. Dimensi yang digunakan pada
perancangan adalah dimensi tinggi badan tegak dengan menggunakan
persentil 95 yaitu 83,27 cm untuk merancang jarak batas ujung kaki
sampai batas ujung kepala agar tidak mengenai pinggir tempat tidur.
Dimensi lebar bahu menggunakan persentil 95 yaitu 25,51 cm untuk
merancang posisi kanyaman balita ketika berada ditengah tempat tidur
dan dimensi jangkauan tangan menggunakan persentil 95 yaitu 23,26
cm untuk merancang jarak antara ujung tangan agar tidak menyentuh
pinggir tempat tidur. Produk tempat tidur ini berbahan dasar drum
yang merupakan seluruh komponennya adalah besi yang terdiri dari
tempat tidur berbentuk tabung serta dudukan penyangga drum yang
dapat dipindahkan secara manual dengan didorong menggunakan
tangan. Produk tempat tidur bayi ini diharapkan dapat membantu
memberikan keamanan serta kenyaman terhadap balita khususnya
yang ada di Desa Pelayangan serta dimanapun berada pada umumnya.

Gambar 5. Tempat Tidur Bayi dan Lemari Multifungsi

2.5 Uji coba

Perancangan tempat tidur bayi yang ergonomis telah dibuat, Gambar 6. Sebelum Menggunakan Tempat Tidur
untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan produk maka dilakukan
pengujian tempat tidur bayi di rumah bayi. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan dalam pengujian sebagai berikut :
a. Pertama-tama dalam pengujian tempat tidur adalah
mempersiapkan tempat tidur dengan sebaik-baiknya,
b. Bayi diletakkan diatas tempat tidur untuk mengetahui
kekuatan tempat tidur saat menahan beban,
c. Bayi dapat tidur dengan senyaman mungkin, dan
d. Selesai.

3 Hasil dan pembahasan

Produk hasil perancangan yang dibuat sudah memenuhi


kebutuhan perancangan dengan melakukan pengujian terhadap bayi
yang telah diambil data anthropometri tubuhnya. Uji coba dilakukan
dengan meletakkan balita diatas tempat tidur untuk mengetahui Gambar 7. Setelah Menggunakan Tempat Tidur
kenyamanan yang dirasakan oleh balita tersebut, selain itu untuk
menguji apakah produk tersebut tahan terhadap tekanan bayi.

ISSN 2615-5052 (Online)


Jurnal Inovator, Vol. 1, No.2 (2018) 10–17 17

4 Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan ini,sebagai berikut :

1. Perancangan ini telah menghasilkan produk tempat tidur bayi


multifungsi yang ergonomis karena dibuat dengan menggunakan
teori antropometri maka telah sesuai dengan dimensi tubuh manusia
sehingga memberikan rasa nyaman untuk pengguna bayi usia 0-24
bulan.
2. Dimensi yang digunakan pada perancangan adalah dimensi tinggi
badan tegak menggunakan persentil 95 yaitu 83,27 cm untuk
merancang jarak batas ujung kaki sampai batas ujung kepala agar
tidak mengenai pinggir tempat tidur. Dimensi lebar bahu
menggunakan persentil 95 yaitu 25,51 cm untuk merancang posisi
kanyaman balita ketika berada ditengah tempat tidur dan dimensi
jangkauan tangan menggunakan persentil 95 yaitu 23,26 cm untuk
merancang jarak antara ujung tangan agar tidak menyentuh pinggir
tempat tidur.

Ucapan terima kasih

Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada pihak LPPM


STITEKNAS Jambi selaku pemberi Dana Penelitian melalui skema
Hibah Internal 2018 dan semua civitas akademik yang turut serta
membantu sehingga penelitian ini dapat selesai untuk dilakukan.

Referensi
[1] Manuaba, A. “Holistic Ergonomic Design As A Strategy to
Integreted Occupational Healt-Safety System Management Into
The Enterprise Management System”. Jurnal Ergonomi Indonesia.
5 (1): 1-4, 2004.
[2] Kristanto, Agung. & Triyono, Sugeng. “Pengembangan
dan Perancangan Tempat Tidur Bayi (Baby Lemari) yang
Ergonomis Menggunakan Software Autocad dengan
Pendekatan Data Antropometri”. Jurnal Informatika. Vol 5.
No. 1. 2011.
[3] Nurmianto, Eko. “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”,
Edisi Ke 2. Surabaya: Guna Widya. 2008.

[4] Haryanto, Christopherus. E. N. K. “Perancangan Baby Lemari


Multifungsi dengan Menggunakan Model Kano dan Quality
Function Deployment (Qfd)”. Jurnal Perancangan Produk. 2015.

[5] Liliana, Y.P., dkk. ”Pertimbangan Antropometri pada


Pendisainan.Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional III SDM
Teknologi Nuklir. 2007.

[6] Jogiyanto, HM. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Edisi


III. Yogyakarta: Andi Publisher. 2015.

[7] Hasan, Iqbal. “Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik


Deskriptif)”. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.

[8] ARAS, Asfia Fitri. Perancangan Meja Laptop Portable Yang


Ergonomis Untuk Penyandang Cerebral Palsy Dengan Pendekatan
Antropometri. Jurnal Inovator, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 16-19, apr. 2019.
ISSN 2615-5052. Available at:
http://ojs.politeknikjambi.ac.id/inovator/article/view/35 Diakses
tanggal: 28 nov 2019.

ISSN 2615-5052 (Online)

Anda mungkin juga menyukai