Anda di halaman 1dari 86

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG

GENITALIA HYGIENE TERHADAP KEJADIAN


FLOUR ALBUS SISWI SMA NU KALIBARU

KARYA TULIS ILMIAH

HALAMAN SAMPUL

OLEH :
YUNI KURNIAWATI
(14.401.17.092)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AGUSTUS 2020
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG
GENITALIA HYGIENE TERHADAP KEJADIAN
FLOUR ALBUS SISWI SMA NU KALIBARU

Diajukan kepada
Program Studi Diploma III Keperawatan
Akademi Kesehatan Rustida
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Ahli
Madya Keperawatan

HALAMAN JUDUL

OLEH:
YUNI KURNIAWATI
(14.401.17.092)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AGUSTUS 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Oleh : Yuni Kurniawati


Judul HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG GENITALIA HYGIENE
TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS
SISWI SMA NU KALIBARU

Telah disetujui untuk diajukan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada
tanggal : 03 Agustus 2020

Oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Maulida Nurfazriah O., S.Kep., Ns., MPH Sumarman, S.Kep., Ns., M.Kes
NIK. 201403.45 NIK. 201305.46

Mengetahui,
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Direktur

Haswita, S.Kp., M.Kes


NIK. 200903.22

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Oleh : Yuni Kurniawati


Judul HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG GENITALIA HYGIENE
TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS
SISWI SMA NU KALIBARU

Telah berhasil diperthankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai Bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada
Program Studi Diploma III Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida

Tanggal, 24 Agustus 2020

DEWAN PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Ns. Roshinta Sony Anggari, M.Kep …………………………

Anggota : 1. Maulida Nurfazriah O., S.Kep., Ns.,MPH ………………………..

2. Sumarman, S.Kep.,Ns., M.Kes ………………………..

Mengetahui,
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Direktur

Haswita, S.Kp., M.Kes


NIK. 200903.22

iv
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:


Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: ”HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG GENITALIA HYGIENE TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS
SISWI SMA NU KALIBARU " ini adalah Karya Tulis Ilmiah saya sendiri dan
bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain
untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan
sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar
pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permendiknas No 17 tahun 2010).

Krikilan, 24 Agustus 2020


Yang menyatakan,

Yuni Kurniawati
NIM: 14.401.17.092

Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Maulida Nurfazriah O., S.Kep., Ns., MPH Sumarman, S.Kep., Ns., M.Kes
NIK. 201403.45 NIK. 201305.46

v
MOTTO

“BILA ENGKAU DIPILIH JADILAH YANG TERBAIK DAN


BILA ENGKAU MEMILIH PILIHLAH YANG TERBAIK”

vi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiarat ALLAH SWT karena hanya


dengan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN
TENTANG GENITALIA HYGIENE TERHADAP KEJADIAN FLOUR
ALBUS SISWI SMA NU KALIBARU ” dapat saya selesaikan dengan baik
sebagai persyaratan Akademi untuk menyusun KTI dalam rangka menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir (LTA) Program Studi Diploma III Keperawatan Akademi
Kesehatan Rustida.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Haswita, S.Kp., M.Kes, selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida;
selaku Kepala Program Studi Diploma III Keperawatan Akademi Kesehatan
Rustida;
2. Ibu Maulida Nurfazriah Oktaviana, S.Kep., Ns., MPH, selaku Pembimbing 1
Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan
tekun dan sabar dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini;
3. Bapak H.Sumarman, S.kep., Ns., M.kes, selaku Pembimbing 2 Karya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan tekun dan
sabar dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini;
4. Semua Dosen Program Studi Diploma III Keperawatan Akademi Kesehatan
Rustida yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sebagai bekal
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah;
5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan
do’a untuk keberhasilan ini;
6. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Akademi
Kesehatan Rustida yang telah banyak memberikan masukan dan ilmu kepada
penulis;
7. Sahabat-sahabatku serta semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis;
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu saran dan kritik demi perbaikan sangat penulis
harapkan.Dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
dan pembaca serta perkembangan ilmu keperawatan pada umumnya.

Krikilan, 03 Aguatus 2020

Penulis

vii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GENITALIA
HYGIENE TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS SISWI S
EKOLAH MENENGAH ATAS X KALIBARU

ABSTRAK

Yuni Kurniawati1, Maulida Nurfazriah Oktaviana2, Sumarman2


1
Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan
2
Prodi DIII Keperawatan

Flour albus merupakan cairan yang keluar dari vagina yang berwarna putih
encer. Kejadian flour albus di Indonesia sebanyak 75%. Di Jawa Timur sebanyak
75% dari 37,4 jiwa mengalami keputihan. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia Hygiene Terhadap
Kejadian Flour Albus Siswi Sekolah Menengah Atas X Kalibaru .
Desain penelitian menggunakan metode cross sectional dengan teknik total
sampling. Jumlah sampel yang didapatkan yaitu 30 siswi yang mengisi kuesioner.
Menggunakan teknik total sampling. Instrument penelitian menggunakan
kuesioner.
Hasil penelitian ini didapatkan dari 30 responden yang mengisi kuesioner
secara daring 15 siswi pengetahuan genitalia hygiene cukup (50,0%) dan 18 siswi
(60,0%) mengalami flour albus fisiologis. Berdasarkan hasil uji chi square p-
value 0,552 > α 0,05 yang berarti tidak ada hubungan tingkat pengetahuan tentang
genitalia hygiene terhadap kejadian flour albsus.
Diharapkan bagi responden untuk menambah pengetahuan tentang genitalia
hygiene dan dapat mencegah flour albus.

Kata kunci: pengetahuan, genitalia hygiene,flour albus

viii
RELATIONSHIPS OF KNOWLEDGE LEVEL ABOUT
GENITALIA HYGIENE AGAINST
ALBUS FLOUR EVENT
NU HIGH SCHOOL STUDENTS
KALIBARU

ABSTRACT

Yuni Kurniawati1, Maulida Nurfazriah Oktaviana2, Sumarman2


1
DIII Nursing Study Program Students
2
Nursing Diploma Program

Leucorrhoea is one of the reproductive health problems that is mostly


experienced by adolescents. The number of women in the world who have
experienced vaginal discharge as much as 75%. In Indonesia, 75% of women have
experienced it once in their lives and 45% have experienced it twice in their lives.
In East Java the number of women in 2013 was 37.4 million, indicating 75% of
adolescents experienced vaginal discharge.
This study aims to identify the level of knowledge about genital hygiene for
the occurrence of Flour Albus female students at Kalibaru NU high school.
This research uses analytic cross sectional method with quantitative approach. The
analysis used is the chi square test. The study population was all female students
with a sample of 30 female students taken by total sampling technique.
From 30 respondents, 4 students had good genitalia hygiene knowledge
(13.3%) and 11 students had lack of genitalia hygiene knowledge (36.6%). 12
students (40.0%) had pathological flour albus and 18 people (60.0%) had
physiological albus flour. Chi square test results p-value 1.187 <α 0.552 there is
no relationship between the level of knowledge about genital hygiene to the
incidence of flour albsus.
It is expected that respondents will increase knowledge about genital
hygiene and can prevent flour albus.

Keywords: knowledge, genital hygiene, flour albus

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................................v
MOTTO.................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT...........................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
DAFTAR Singkatan DAN Istilah.......................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.........................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis.....................................................................................3
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................................4
1.5 Penelitian Terkait..............................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7
2.1 Tinjauan Pustaka...............................................................................................7
2.2.1 Tinjauan Pustaka Pengetahuan............................................................7
2.2.2 Tinjauan Pustaka Genitalia Hygene...................................................10
2.2.3 Tinjauan Pustaka Flour Albus...........................................................12
2.2 Kerangka Teori...............................................................................................16
2.3 Kerangka Konsep............................................................................................16
2.4 Hipotesis.........................................................................................................17
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................18
3.1 Desain Penelitian............................................................................................18
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian......................................................................18
3.2.1 Populasi.................................................................................................18
3.2.2 Sampel...................................................................................................18
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................19
3.3.1 Lokasi penelitian...................................................................................19
3.3.2 Waktu penelitian...................................................................................19
3.4 Variabel Penelitian..........................................................................................19
3.4.1 Variabel bebas (independen variabel).................................................19
3.4.2 Variabel tergantung (dependen variabel)............................................19
3.5 Definisi Operasional.......................................................................................20
3.6 Alat dan Bahan atau Instrumen Penelitian......................................................20
3.6.1 Instrument Penelitian...........................................................................20

x
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas..........................................................................21
3.7.1 Uji Validitas..........................................................................................21
3.7.2 Uji Reliabilitas......................................................................................22
3.8 Cara Pengumpulan Data.................................................................................22
3.8.1 Teknik pengumpulan data....................................................................22
3.9 Analisis Data...................................................................................................24
3.10Etika Penelitian...............................................................................................25
3.10.1 Informed consent (surat persetujuan penelitian).............................25
3.10.2 Anonymity (tanpa nama)...................................................................26
3.10.3 Confidentiality (kerahasiaan)............................................................26
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................27
4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................27
4.1.1 Data Umum...........................................................................................27
4.1.2 Data khusus..........................................................................................31
4.2 Pembahasan.....................................................................................................33
4.3 Keterbatasan Penelitian...................................................................................34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................36
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................36
5.2 Saran...............................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Definisi Operasional........................................................................2


Tabel 4. 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Pentang Genitalia Hygiene
Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru.............2
Tabel 4. 2 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru2

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori........................................................................16


Gambar 2. 2 Kerangka Konsep.....................................................................16
Gambar 4. 1 Denah SMA NU Kalibaru........................................................28
Gambar 4. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di SMA NU
Kalibaru...................................................................................29
Gambar 4. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kelas di SMA NU
Kalibaru...................................................................................29
Gambar 4. 4 Distribusi pengetahuan tentang genitalia hygiene di SMA NU
Kalibaru...................................................................................30
Gambar 4. 5 Distribusi kejadian flour albus di SMA NU Kalibaru.............31

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian.....................................................40


Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian.............................................................41
Lampiran 3 Surat Ethical Approval......................................................................42
Lampiran 4 Kuesioner...........................................................................................43
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Responden........................................................48
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.............................................49
Lampiran 7 Tabulasi Data Responden..................................................................58
Lampiran 8 Hasil Analisis SPSS...........................................................................59
Lampiran 9 Lembar Konsul..................................................................................62
Lampiran 10 Lembar Konsultasi...........................................................................65
Lampiran 11 Lembar Matriks...............................................................................69

xiv
DAFTAR Singkatan DAN Istilah

BAB : Buang Air Besar


BAK : Buang Air Kecil
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Chi Square : Uji yang terdapat pada bidang statistik
Dependen : Terikat
Deskriptif : Bersifat menggambarkan
Flour albus : Keputihan
Genitalia Hygiene : tindakan merawat kebersihan dan menjaga kesehatan
organ reproduksinya
Independen : Bebas
Informend Consent : Lembar persetujuan
ISK : Infeksi Saluran Kemih
Kuantitatif : Jumlah dalam bentuk angka-angka
Personal Hygiene : Kebersihan diri
PRP : Penyakit Radang Panggul
Recall : Memanggil
Responden : Penjawab pertanyaan dalam penelitian
SPSS : Statistical Product and Service Solution
WHO : World Health Organization

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang

sebagian besar di alami remaja, tetapi keputihan juga suatu hal yang kadang

dianggap normal bagi remaja. Jika seseorang mengalami keputihan

dibiarkan atau tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka bisa

menyebabkan komplikasi menjadi penyakit laninya seperti peradangan pada

vagina dan peradangan pada serviks. (Gusvita, 2016, p. 84). Keputihan atau

flour albus merupakan cairan yamg keluar dari vagina yang berwarna putih

encer (Aldriana, 2018, p. 295). Flour albus di bedakan menjadi dua:

patologis biasanya berwarna kekuningan atau kehijauan, berbau dan jumlah

cairanya banyak dan fisiologis berwarna bening, tidak berbau (Sari, 2016, p.

2). Masalah keputihan bagi wanita dapat menganggu kenyamanan dalam

beraktivitas sehari-hari (Muhamad, 2019, p. 10).

Menurut World Health Organization (WHO, 2010) bahwa sekitar

75% perempuan di seluruh dunia pasti akan mengalami keputihan paling

tidak sekali seumur hidupnya, dan sebanyak 45% akan mengalami dua kali

atau lebih. Menurut (BKKBN, 2012) jumlah wanita di Dunia yang pernah

mengalami keputihan sebanyak 75%, dan untuk wanita Eropa yang

mengalami keputihan sebanyak 25%. Di Indonesia sebanyak 75% wanita

pernah mengalami keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan 45%

diantaranya mengalami dua kali dalam hidupnya (Gusvita, 2016, p. 85).

Berdasarkan penelitian di Jawa Timur jumlah wanita pada tahun 2013

1
2

sebanyak 37,4 juta jiwa menunjukkan 75% remaja yang mengalami

keputihan, sedangkan di Ponorogo jumlah wanita pada tahun 2013 sebanyak

855.281 jiwa dan sebanyak 45% mengalami keputihan (Aldriana, 2018, p.

295).

Keputihan merupakan masalah besar yang seringkali tidak ditangani

dengan serius oleh para perempuan. Padahal, keputihan bisamenja

diterjadinya penyakit. Efek negatif dari masalah keputihan yang tidak segera

ditangani dapat berakibat buruk bagi kehidupan seorang wanita, seperti

terjadinya endometritis, radang panggul, dan salpingitis. Keputihan

disebabkan 70% karena jamur dan parasite seperti cacing kremi atau

protozoa (Trichomonas vaginalis, serta infeksi jamur Candidas albicans .

(Febryary, 2016, p. 41). Masa remaja merupakan masa yang paling rentan

terutama berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi. Hal ini bisa

disebabkan karena perubahan hormonal yang mulai aktif, sehingga

pengetahuan terkait kesehatan dan kebersihan organ reproduksi menjadi

sangat penting pada remaja (Rakhmawati, 2019, p. 47).

Tingginya angka kejadian keputihan sebagian besar disebabkan

karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh remaja. Upaya yang bisa

dilakukan untuk mengatasi keputihan adalah: jangan menggunakan toilet

yang kotor, tidak menggunakan celana dalam yang ketat dan mengganti

celana dalam secara rutin terutama juka berkeringat atau lembab, kurangi

komsumsi makanan manis karena dapat meningkatkan kadar gula dalam air

kencing dan menjadi tempat banteri untuk tumbuh, kurangi penggunaan

pembersih vagina karena dapat membunuh mikroorganisme normal dalam


3

vagina, mengganti pembalut secara rutin ketika haid, harus cebok dengan

benar sebisa mungkin dari depan kebelakang serta menghindari penggunaan

tissue terlalu sering (Rakhmawati, 2019, p. 47). Maka berdasarkan latar

belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakuakan penelitian hubungan

tingkat pengetahuan tentang genitalia hygiene terhadap kejadian flour albus

pada siswi SMA NU Kalibaru.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uarian latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian

ini “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia Hygiene Terhadap

Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru ”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia Hygiene

Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang genitalia hygiene pada

siswi di SMA NU Kalibaru

2. Mengidentifikasi kejadian flour albus pada siswi SMA NU Kalibaru

3. Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan tentang genitalia

hyiegen terhadap kejadian flour albus pada siswi SMA NU Kalibaru.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengalaman dan memperluas

wawasan pengetahuan mengenai konsep maupun teori, berkaitan dengan


4

kebersihan genetalia serta sebagai sumber pengetahuan untuk siswi SMA

Nu Kalibaru.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi tempat peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi yang membantu

pusat pelayanan kesehatan di sekolah seperti UKS, dan guru bimbingan

konseling.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan Informasi yang diperoleh peneliti dapat

digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu keperawatan

yang telah diperoleh dalam penelitian yaitu hubungan tingkat

pengetahuan tentang genitalia hygiene terhadap kejadian flour albus

siswi

3. Bagi insitusi pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai hubungan tingkat pengetahuan tentang genitalia hygiene

terhadap kejadian flour albus pada siswi

1.5 Penelitian Terkait

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis sedikit banyak

terinspirasi dari penelitian sebelumnyanyang berkaitan dengan latar

belakang masalah pada Karya Tulis Ilmiah ini. Berikut ini penelitia

terdahulua yang berhubungan dengan Karya Tulis Ilmiah ini antara alain:

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Nana Aldriana, 2018.

“Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Keputihan Di Pesantren


5

Hasanatul Barokah Kecamatan Tambusai”. Dalam penelitian ini

menggunakan deskriptif dengan cara cross sectional, dengan sampel 64

orang. Dengan hasil akhir pada siswi dengan tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 48 responden (74,9%) dan tingkat pengetahuan yang cukup ada 11

responden (17,2%) sedangkan siswi dengan tingkat pengetahuan baik hanya

5 responden (7,9%).

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Zuriati Muhamad, 2019

“Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan Pencegahan Keputihan di

MTS Negeri Telaga Biru Kabupaten Gorontalo”. Dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan cross sectional, dengan menggunakan sampel 50

responden. Hasil akhir remaja denga kategori kurang pengetahuan 0

responden (0%), pengetahuan baik sebanyak 36 responden (72,0%), dan

untuk pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (28,0%).

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dewi Rakhmawati, 2019

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Vulva Hygiene

dengan Kejadian Keputihan Pada Kelas XI Di Man Lumajang Kabupaten

Lumajang”. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional

melakukan analisa hubungan variabel kategorik dengan menngunakan uji

statistic Chi Square, dengan 120 sampel. Hasil akhir 82 siswi (67,5%)

dengan pengetahuan baik, 36 siswi (30,8%) pengetahuan cukup, dan 2

siswi (1,7%) pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil tingkat pengetahuan

remaja putrei tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan dengan uji

koefisiensi korelasi didapatkan hubungan 0,99 antara tingkat pengeatahun

remaja putri tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan. Sedangkan


6

hasil uji statistik chi square didapatkan nilai ρ = 0,000 < α 0,05 maka, ada

hubungan antara tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene dengan kejadian

keputihan . untuk hasil analisis didapatkan CC = 0,99, yaitu hubungan

antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang vulva hygiene dengan

kejadian keputihan adalah hubungannya sangat akurat.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Tinjauan Pustaka Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan yaitu hasil suatu pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Pada saat waktu penginderaan hingga

dapat menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga),

dan indra penglihatan (mata). Pengetahuan sesorang terhadap objek

mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Wardani, 2017).

2. Tingkat Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan ada 7 yaitu:

a. Tahu

Tahu artinya sebagai recall (memanggil) memori yang ada

sebelumnya setelah memahami sesuatu. Contohnya: tahu bahwa

jamban adalah tempat untuk membuang air besar.

b. Memahami

Memahami diartikan adalah memahami suatu objek bukan

hanya sekedar tahu trhadap objek tersebut, tidak sekedar

menyembutkan, tetapi harus dapat menginterprestasikan secara

benar tentang objek yang diketahui.

7
8

c. Aplikasi

Pada tingkat aplikasi dapat diartikan bila seseorang yang telah

memahami objek yang dapat diartikan bisa menggunakana prinsip

yang telah diketahui tersebut pada situasi lain.

d. Analisis

Tingkat analisis merupakan sebuah kemampuan seseorang

untuk menjelaskan, kemudian mencari hubungna antara komponen-

komponen yang ada dalam suatu masalah yang diketahui. Dan

bahwa seseorang tersebut sudah sampai pada tahap membedakan,

mengelompokkan, membuat bagan terhadap pengetahuan atas

objek tersebut.

e. Sintensis

Sintesis pada tahap ini menunjukkan suatu kemampuan

seseorang untuk mengingkas dalam satu hubungan yang logis dari

komponen- komponen pengetahuan yang telah dimiliki. Atau

sistensis adalah suatu kemampuan untuk menyususn formulasi baru

dan yang telah ada.

f. Evaluasi

Pada tingkat evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan

seseorang untuk melakukan suatu penilaian terhadap objek tertentu.

Bisa melakukan penilaian dengan sendiri atau dengan norma-

norma yang berlaku di masyarakat.


9

g. Sikap

Sikap merupakan suatu respon tertutup seseorang terhadap

stimulus atau bisa objek tertentu, yang telah melibatkan faktor

pendapat dan emosi yang berhubungan. (Drs. H. Muslimin, 2019,

pp. 45-46)

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan yang terdapat dalam seseorang dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu:

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses yang mengubah sikap dan

tata cara seseorang dan kelompok dengan cara pengajaran dan

pelatihan. Semakin tinggi pendidikan maka akan mempengaruhi

luasnya pengetahuan seseorang. (Bagaskoro S. M., 2019, p. 42)

b. Media

Media-media yang dapat mempengaruhi pengetahuan. Seperti

televise, radio, koran serta majalah media tersebut akan

mempengaruhi pengetahuan dan wawasan seseorang. (Bagaskoro S.

M., 2019, p. 42)

c. Informasi

Banyaknya pengetahuan seseorang sangan di pengaruhi oleh

seberapa banyak seseorang mencari atau mendapatkan informasi

dalam sehari-hari. (Bagaskoro S. M., 2019, p. 42)


10

2.2.2 Tinjauan Pustaka Genitalia Hygene

1. Pengertian Genetalia Hygiene

Genitalia hygiene adalah suatu tindakan atau cara individu merawat

kebersihan dan menjaga kesehatan organ reproduksinya untuk mencapai

kesejahteraan fisik dan psikisnya. (Satryaning Ayu, 2018)

Hygiene genitalia merupakan pemeliharaan kebersihan genitalia

yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat terhindar

dari masalah alat reproduksi dan mendapatkan masalah reproduksi

seperti keputihan, infeksi saluran kemih (ISK), penyakit radang panggul

(PRP), dan kemungkinan kanker leher Rahim. (D, 2019, p. 228)

2. Tujuan dan manfaat

Hygiene bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan vagina,

membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada di sekitar ulva dan

luar vagina, serta mempertahankan pH derajat keasaman vagina

normanya 3,5 – 4,5 mencegah timbulnya jamur, bakteri dan protozoa,

mencegah penyakit keputihan dan penyakit reproduksi yang lainnya.

Dan manfaat personal hygiene untuk menjaga vagina dan daerah

sekitarnya tetap bersih dan nyaman, mencegah penyakit keputihan,

berbau dan gatal-gatal. (Satryaning Ayu, 2018).

3. Indikator Hygiene Genetalia

a. Menjaga kebersihan alat kelamin luar

1) Harus selalu menjaga kebersihan alat kelamin luar dengan cara

mencukur dan memotong rambut vagina yang tebal, karena

tempat tersembunyi kuman.


11

2) Menghindari penggunakan produk kosmetik pembersih dan

pengharum vagina. Pada saat keadaan asam, vagina bisa

membersihkan diri secara alami dan melawan kuman-kuman.

3) Menghindari pemakaian bedak talk disekitar vagina, tisu harum,

atau tisu toilet. Karena bisa membuat iritasi pada vagina

disebabkan karena tisu yang digunakan tertinggal pada saat

membersihkan.

4) Untuk membiasakan cebok setelah buang air. Cebok yang benar

dari depan ke arah belakang dan tidak boleh menyentuh

anus,dan cebok ketika buang air besar yang benar kea rah

belakang dan tidak menyentuh kelamin. Karena untuk

menghindari masuknya kuman dari anus kelamin. (Satryaning

Ayu, 2018)

b. Penggunaan celana dalam yang benar

1) Gunakan celana dalam yang bahannya katun sehingga dapat

menyerap keringat, menghindari penggunaan celana dalam yang

berbahan dari nilon, dan jangan menggunakan celana dalam

dalam keadaan basah, karena menjaga tetap kering daerah vital.

2) Hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat, karena

dapat menimbulkan gesekan dan menyebabkan panas dan

lembab.

3) Disarankan untuk mengganti celana dalam minimal dua kali

dalam sehari (Satryaning Ayu, 2018)


12

2.2.3 Tinjauan Pustaka Flour Albus

1. Pengertian Flour Albus

Flour albus adalah cairan kental keputihan yang keluar dari vagina

dan rongga uterus (Dwi Murtiastutik, 2010, p. 231) Keputihan atau

Flour Albus merupakan suatu kondisi ketika cairan yang keluar dari

vagina terlalu banyak. Dibedakan menjadi 2 yaitu keputihan normal

(fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis) (Azzam, 2012, p. 85)

2. Etiologi Flour Albus

Penyebab keputihan yang sering dialami wanita karena, jamur,

parasite, dan kuman. (Peyemp, 2013, p. 162)

a. Jamur candida albicans

Keputihan yang disebabkan karena jamur candida albicans

biasanya akan berwarna putih susu bisa menjadi serbuk seperti

bedak jika kering. Disertai dengan gatal-gatal yang sangat hebat.

b. Parasite trichomonas

Keputihan yang disebabkan karena parasite trichomonas ini

adalah yang sering kali di alami hamper semua wanita. Keputihan

ini berwarna kekuningan, gatal, berbau, dan disertai kental.

c. Bakteri

Keputihan yang disebabkan karena bakteri biasanya berwarna

kehijaun, berwarna serta berbau.


13

3. Jenis-jenis Flour Albus

a. Keputihan normal

Setiap wanita dapat mengalami keputihan yang normal.

Penyebabnya bisa karena keletihan, alergi dengan bahan pakaian

dalam, alergi makanan atau bosa karena salah satu gejala

pramenstruasi.

b. Keputihan abnormal

Keputihan abnormal adalah penyakit keputihan yang

disebabkan oleh kuman, parasit dan jamur. Dan keputihan abnormal

dapat bertambah parah jika di biarkan, keputihan yang abnormal

dapat menulari pasa`ngan seks. Karena pada lender keputihan

mengandung bibit penyakit dan kuman. Keputihan yang abnormal

berwarna kehijauan, kental, gatal, dan berbau. Bisa juga muncul

flek kekuningannya membekas di celana dalam.

Ciri-ciri keputihan abnormal:

1) Keputihan berwarna putih susu dan kental

2) Keputihan yang berwarna kuning

3) Keputihan berbau amis dan berwarna abu-abu

4) Keputihan berwarna coklat dan bercampur dengan darah

5) Keputihan berwarna kehijauan dan berbau busuk (Pudiastuti,

2012, pp. 75-78)

4. Tanda dan Gejala Flour Albus

a. Keluar cairan yang terlalu banyak

b. Cairannya biasanya kental dan berbau


14

c. Berwarna kekuningan atau bisa kehijauan

d. Timbul rasa gatal sekitar vagina

e. Serta muncul rasa panas sekitar vagina (Blogbooker, 2013)

5. Penatalaksanaan Flour Albus

Menurut (Sibagariang, 2010) dalam Obat- obat yang digunakan

untuk mengatasi keputihan dan menghentikan terjadinya infeksi sesuai

dengan penyebabnya. Biasanya menggunakan obat yg digunakan

mengatasi keputihan dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi

parasite dan bakteri. Obatnya dalam bentuk tablet dan kapsul. Sera

topical seperti cream yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan

langsung ke dalam vagina.

Namun jika penyebabnya telah duketahui maka diberikan obat-

obatan sesuai dengan diagnosisnya.

a. Pengobatan untuk trichomonas

Dengan metronidazole, namun obat ini tidak diperbolehkan

untuk ibu hamil dan menyusui khususnya dengan bayi premature.

Obat ini diberikan secara oral atau juga pervagina yaitu tablet yang

dimasukan kedalam liang vagina.

b. Pengobatan untuk bacterial vaginosis

1) Dengan metronidazole: obat ini bisa membunug G. vaginalis

dan kuman-kuman anaerob. Dosis yang biasa digunakan 2 x 0,5

gram per hari sampai dengan 7 hari. Yang termasuk golongan

obat metronidazole adalah elyzolda flagyl, untuk derifat-

derifatnya yaitu nax0gen dan flatin harus dengan resep dokter.


15

2) Amoxicillin dosis 4 x 500 mg per hari selama 7 hari.

3) Bethadin vagina gell yang bisa digunakan dengan cara

dioleskan ke dalam vagina selama 14 hari setiap malam untuk

kasus vaginosis. Biasanya 90% bisa sembuh.

c. Pengobatan untuk candidosis

Menggunakan obat yang dapat memberantas jamur

penyebabnya yaitu nyastatin oral maupun local. Diobati faktor-

faktor predisposisi timbulnya.

d. Pengobatan untuk gonore

Pengobatan untuk gonore sampai sekarang menggunakan obat

penisilin dengan cara disuntikan. Bisa juga obat antibiotik lain yang

diberikan sekaligus seperti ceftriaxone dan kanamisin (disuntikan)

dan urfamisin (diminum). (Pudiastuti, 2012, pp. 86-87)

6. Dampak Flour Albus

Keputihan fisiologis dan patologis memiliki dampak pada wanita.

Keputihan fisiologis dapat menyebabkan rasa tidak nyaman bagi setiap

wanita sehingga mempengaruhi rasa percaya diri. Sedangkan keputihan

patologis yang terjadi terlalu lama dan terus menrus akan menganggu

fungsi organ reproduksi wanita sehingga menyebabkan infertilitas.

Untuk dampak pada ibu hamil menyebabkan keguguran, kematian janin,

kelainan kongenital serta lahir premature. (Marhaeni, 2016, p. 36)


16

1.2 Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi Faktor pencetus flour


pengetahuan albus

1. Pendidikan 1. Jamur
2. Media 2. Parasite
3. Informasi 3. Kuman

Faktor yang
mempengaruhi genitalia
Kejadian flour albus hygiene

1. Citra tubuh
2. Status sosio ekonomi
Patologis
3. Status fisik
4. Pengetahuan

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

1.3 Kerangka Konsep

Pengetahuan tentang Kejadian flour albus


genitalia hygiene pada siswi

Variabel independen Variabel dependen


Keterangan:
: Di teliti
: Arah hubungan

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep


17

1.4 Hipotesis

Ho : tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang genetalia

hygiene terhadap kejadian flour albus SMA NU Kalibaru

Ha : ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang genetalia

hygiene terhadap kejadian flour albus siswi SMA NU Kalibaru


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

desain korelasi yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel yang akan diteliti. Pendekatan yang digunakan

merupakan pendekatan cross sectional. (Handayani, 2019)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan objek ataupun subjek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi adalah Populasi dalam penelitian ini

adalah semua siswi yang ada di SMA Nu Kalibaru (Setryaning Ayu, 2018)

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Teknik penelitin ini

menggunakan total sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan

eksklusi. (Rahmah, 2017). Menurut Sugiyono, 2011 total sampling

merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampling kurang dari

100.

1. Kriteria Inklusi

a. Siswi yang mengalami keputihan

b. Bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

a. Tidak hadir karena sakit ataupun ijin

18
19

b. Responden yang mengalami keputihan dengan penyerta kanker

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Nu Kalibaru tahun 2020.

3.3.2 Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan februari - juli tahun 2020

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel bebas (independen variabel)

Variabel bebas (independen variabel) adalah variabel yang

memepengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen atau terikat. Variabel independen pada penelitian ini adalah

pengetahuan siswi tentang genital hygiene. (Stryaning Ayu, 2018)

3.4.2 Variabel tergantung (dependen variabel)

Variabel tergantung (dependen variabel) adalah variabel yang akan

memberikan responden jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel

ini diukur atau diamati sebagai hasil perlakuan variabel bebas dan akan

dibandingkan pengaruhnya. Variabel dependen pada penelitian ini adalah

tingkat kejadian flour albus. (Stryaning Ayu, 2018)


20

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3. 1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Skor dan Kriteria
Operasional Ukur

1 Tingkat Hasil tahu kuisioner Ordinal Jika jawabanya


pengetahu siswi benar nilainya 1,
an tentang mengenai hal- jika jawabanya
genitalia hal yang salah nilainya 0
hygiene bersangkutan
dengan Dengan kriteria :
kebersihan a. Baik (76%-
genetalia 100%)
hygiene. b. Cukup (56%-
75%)
c. Kurang (<56%)

2 Kejadian Keputihan Kuisioner Nominal Bila ada ≥ 2 keluhan


flour adalah semua pada keputihan
albus pengeluaran termasuk keputihan
cairan dari alat patologis
genetalia yang
bukan darah.
Keputihan
bukan
penyakit
tersendiri,
tetapi
merupakan
manifestasi
gejala hamper
dari semua
penyakit
kandungan.
(Wardani, 2017)

3.6 Alat dan Bahan atau Instrumen Penelitian

3.6.1 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoadmojo, 2012). Penelitian ini menggunakan

instrumen penelitian berupa kuisioner. Pada jenis pengukuran ini, penelitian

pengumpulan data secara formal kepada subjek untuk menjawab

pertanyaaan secara tertulis. Pertanyaan yang diajukan berbentuk multiple


21

choice atau pilihan ganda untuk pengetahuan tentang genitalia hygiene dan

responden memberikan jawaban dengan memberikan tanda silang (X)

sesuai hasil yang diinginkan dan tanda ceklist (√) untuk kejadian keputihan.

1. Variabel independen : dengan instrument kuesioner pengetahuan tentang

genitalia hygiene dengan 15 pertanyaan.

2. Variabel dependen : kejadian flour albus pada siswi dengan jumlah

pertanyaan 15 pertanyaan. (Wardani, 2017)

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang dapat menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan diuji validitasnya. Hasil dari r

dihitung kita bandingkan dengan r table dimana df= n-2 dengan sig 5%. Jika

r table < r hitung maka valid.

Uji validitas ini sudah dilakukan peneliti sebelumnya dilakukan di

SMA Negeri 1 Wungu Kabupaten Madiun pada tanggal 23 Mei 2017.

Responden yang digunakan dalam uji validitas ini adalah 10 siswi. Uji

validitas menggunakan “Pearson Product Moment” dengan taraf signifikas

5% atau 0,05 dengan bantuan komputer. Dari analisa tersebut didapatkan r

table 0,632 dengan nilai n=10. Untuk kuesioner pengetahuan ada 15

pertanyaan. Hasil uji validitas 15 pertanyaan valid dengan nilai r hitung > r

table. Sehingga soal pertanyaan untuk pengetahuan 15 pertanyaan.

(Wardani, 2017)
22

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas yaitu ukuran suatu kestabulan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan

yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk

kuesioner. Uji reliabilitas bisa dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pertanyaan. Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha

Cronbach (α), dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Jika r alpha > r

table pertanyaan tersebut reliable, begitu juga sebaliknya. Suatu instrument

Nilai r pada uji reliabilitas untuk pengetahuan adalah 0,692 karena

nilai Alpha Cronbach > 0,05 maka instrument ini dianggap reliabel.

(Wardani, 2017)

3.8 Cara Pengumpulan Data

3.8.1 Teknik pengumpulan data

Data yang akan dikumpulan adalah data primer dengan teknik total

sampling. Pengumpulan data ini mnenggunakan kuesioner yang akan

dibagikan dan diisi oleh responden sesuai pengetahuan dan pengalaman

siswi yang sebelumnya akan dilakukan penjelasan tentang penelitian ini dan

prosedur pengisian kuesioner yang tepat. Dan data yang akan dikumpulkan

ini bersifat privasi makan responden dapat menulis nama dengan inisial

(Rahmah, 2017).

1. Tahap Orientasi

a. Peneliti mengajukan judul penelitian kepada pembimbing 1 dan 2.

b. Peneliti melakukan revisi judul atas rekomendasi dari pembimbing

1 dan 2.
23

c. Setelah judul disetujui oleh pembimbing, peneliti melakuakn

pengumpulan berkas judul ke pihak kampus melalui sistem daring.

d. Peneliti menyusun setelah itu dikonsultasikan ke pembimbing 1 dan

2.

e. Peneliti melakukan revisi yang telah dikonsultasikan kepada

pembimbing 1 dan 2.

f. Setelah disetujui oleh pembimbing 1 dan 2, peneliti melakukan

pengumpulan berkas secara online dengan menggunakan link yang

telah disediakan oleh pihak kampus.

g. Peneliti melakukan ujian.

h. Setelah ujian, penelitian melakukan revisi.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti mengrus surat ijin penelitian di Akademi Kesehatan

Rustida Krikilan.

b. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepihak SMA NU

Kalibaru.

c. Setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah, peneliti memilih

responden penelitian sesuai dengan kriteria inklusi yang telah

diterapkan.

d. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian dan memnerikan lembar

informed consent pada responden.

e. Setelah memberikan penjelasan kepada responden, responden

diminta untuk mendatangani surat pertanyaan kesanggupan menjadi

responden.
24

f. Peneliti melakukan pengambilan data dengan memberikan

kuesioner pengetahuan tentang genitalia hygiene dan kejadian flour

albus.

g. Setelah data didapatkan, peneliti melakukan pengolahan data.

3. Tahap Akhir

a. Peneliti membuat laporan hasil penelitian.

b. Peneliti mengkonsultasikan laporan hasil kepada pembimbing.

c. Peneliti melakukan revisi instruksi yang diberikan oleh

pembimbing.

d. Setelah disetujui oleh pembimbing, peneliti melakukan

pengumpulan berkas laporan hasil penelitian ke Akademi

Kesehatan Rustida.

e. Peneliti melakukan seminar hasil penelitian.

3.9 Analisis Data

Analisa data dibagi menjadi 2 metode analisa univariat dan analisa

bivariat :

1. Analisa univariat

Analisa univariat tujuannya adalah untuk mejelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Untuk

mendeskripsikan variabel pengetahuan tentang genitalia hygiene

terhadap kejadian flour albus siswi SMA NU Kalibaru dengan

menggunakan distribusi frekuensi. Data distribusi frekuensi akan

dianalisa dengan nama presentasi sebagai berikut :(Wardani, 2017)


25

Keterangan :

P : Persentase kategori

F : Frekuensi kategori

n : Jumlah responden

2. Analisis bivariate

Analisis bivariat digunakan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi. Analisi bivariat digunakan untuk

mengetahui dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi,

yaitu antara tingkat pengetahuan siswi tentang genitalia hygiene

terhadap kejadian flour albus. Pengujian data antara dua variabel yang

berhubungan menggunakan analisis statistic nonparametric, yaitu uji

chi square ( ) . digunakan tingkat kepercayaan 95% dan Ho diterima

jika nilai p > 0,05 dan Ho ditolak jika p < 0,05. (Setryaning Ayu, 2018)

3.10 Etika Penelitian

Dalam melakuka penelitian ini, peneliti pengajukan permohonan ijin

kepada kepala sekolah SMA NU Kalibaru untuk mendapatkan pesetujuan

penelitian. Setelah peneliti mendapatkan ijin dari kelapa sekolah dan

institusi, maka melakukan penelitian dengan menekankan aspek etika

penelitian.

3.10.1 Informed consent (surat persetujuan penelitian)

Responden membaca terlebih dahulu dan menyepakati maksud dari

penelitian yang peneliti jelaskan dan yang tertulis pada formulir, kemudian
26

responden mengisi dan memberikan tanda tangan pada formulir sebagai

persetujuan untuk menjadi responden penelitian.

3.10.2 Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak

mencantumkan nama lengkap pada lembar pengumpulan data. Peneliti

memberikan penjelasan kepada responden untuk mencantumkan nama

inisial saja.

3.10.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Semua informasi yang didapatkan oleh peneliti baik dari responden

langsung atau dari hasil pengamatan dijamin kerahasiaannya bagi peneliti.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Umum

1. Gambaran tempat penelitian

SMA NU Kalibaru merupakan salah satu SMA swasta di Kalibaru

terakreditasi B. SMA ini berdiri sejak 2006 dengan sebutan SMA NU

dengan beralamat jalan raya Jember nomor 269, Kalibaru Kulon-

Kalibaru, , Jawa Timur. Drs. Hari Prasmono sebagai kepala sekolah.

Sekolah ini memiliki visi membangun dan menyiapkan generasi islam

berwawasan Ahli Sunnah Wal Jamaah yang sukses dalam kehidupan

beragama berkarir dan kehidupan social yang menjunjung tinggi nilai-

nilai persaudaraan serta berjuang dan mengabdi untuk kepentingan

kehidupan berbangs dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

SMA NU Kalibaru memiliki dua kejuruan terdiri kelas IPA dan

kelas IPS. Jumlah siswa keseluruhan 109 perempuan 64 dan laki-laki 45.

Jumlah pendidik sebanyak 20 orang dan karyawan sebanyak 6 orang.

Sarana dan prasarana yang cukup tersedia di SMA NU Kalibaru

terdiri dari 6 ruang kelas, 2 ruang kantor MWC, 2 ruang laboratorium

komputer, 1 ruang WAKA, 1 ruang kantor TU, 1 ruang kepala sekolah,1

ruang guru, aula, toilet, musholla.

Di SMA NU Kalibaru belum pernah dilakukan pendidikan

kesehatan reproduksi khususnya pada seluruh siswi. Dan jika belum

27
28

pernah dilakukan pendidikan kesehatan reproduksi ini akan

mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang genitalia hygiene dari siswi

tersebut untuk mengetahui flour albus, dampak flour albus, dan

penyebab flour albus. Tingginya angka kejadian keputihan sebagian

besar disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh

remaja.

Sumber: Hasil Penelitian, 2020(Data diolah)


Gambar 4. 1 Denah SMA NU Kalibaru

2. Karakteristik responden berdasarkan usia.


29

Berikut ini merupakan diagram karakteristik responden

berdasarkan kelas siswi SMA NU Kalibaru

Sumber: Hasil Penelitiian, 2020 (Data diolah)

Gambar 4. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di SMA


NU Kalibaru

Berdasarkan gambar 4.2 distribusi frekuensi usia responden siswi

di SMA NU Kalibaru , dari 30 responden yang berusia 16 tahun hanya

4 siswi (13,3%), usia 17 tahun sebanyak 20 siswi (66,7%) dan 6 siswi

berusia 18 tahun (20,0%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas

Berikut ini merupakan diagram karakteristik responden

berdasarkan kelas siswi SMA NU Kalibaru

Sumber: Hasil Penelitian, 2020(Data diolah)


Gambar 4. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kelas di SMA
NU Kalibaru
30

Berdasarkan gambar 4.3 distribusi frekuensi kelas responden di

SMA NU Kalibaru , dari 30 responden sebanyak kelas 11 IPA 10

orang (30,3%) dan 12 IPA 10 orang 30,3% paling sedikit kelas 11 IPS 1

orang (3,0%).

4. Distribusi Pengetahuan Tentang Genitalia Hygiene

Berikut ini merupakan diagram distrisbusi pengetahuan tentang

genitalia hygiene siswi SMA NU Kalibaru

Sumber: Hasil Penelitian, 2020(Data diolah)


Gambar 4. 4 Distribusi pengetahuan tentang genitalia hygiene di SMA
NU Kalibaru

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa siswi di SMA NU

Kalibaru sebagian besar cukup mengetahui tentang genitalia hygiene

dengan jumlah 15 responden (50,0%) dan pengetahuan baik tentang

genitalia hygiene dengan jumlah 4 responden (13,3%).


31

5. Distribusi responden berdasarkan kejadian flour albus

Berikut ini merupakan diagram distribusi responden berdasarkan

kejadian flour albus siswi SMA NU Kalibaru

Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (Data diolah)


Gambar 4. 5 Distribusi kejadian flour albus di SMA NU Kalibaru

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa pada siswi di SMA

NU Kalibaru sebagian besar mengalami flour albus patologis sebanyak

18 responden (60.0%) dan sebagian kecil mengalami flour albus

fisiologis sebanyak 12 responden (40.0%).

4.1.2 Data khusus

1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Pentang Genitalia Hygiene


Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru

Tabel 4. 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Pentang Genitalia Hygiene


Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru

Tingkat Kejadian Flour albus Total


pengetahuan Fisiologis Patologis
siswi tentang N % N % N %
genitalia hygiene
Baik 2 50,0 2 50,0 4 100
Cukup 7 46,7 8 53,3 15 100
Kurang 3 27,3 8 72,7 11 100
Total 12 40,0 18 60,0 30 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (Data diolah)

Hasil analisis berdasarkan tabel 4.1 diatas hubungan tingkat

pengetahuan tentang genitalia hygiene terhadap kejadian flour albus


32

siswi SMA NU Kalibaru menunjukkan bahwa responden yang

mempunyai pengetahuan baik 2 responden (50,0%) mengalami flour

albus patologis dan 2 responden (50,0%) mengalami flour albus

fisiologis. Responden yang mempunyai pengetahuan cukup, 8

responden (53,3%) mengalami flour albus patologis dan 7 responden

(46,7%) mengalami flour albus fisiologis, dan responden dengan tingkat

pengetahuan kurang 3 responden (27,3%) mengalami flour albus

fisiologis dan 8 responden (72,7%) mengalami flour albus patologis.

2. Uji Hipotesis Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia


Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU Kalibaru

Tabel 4. 2 Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang


Genitalia Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi
SMA NU Kalibaru

Chi-Square Tests
Value df Asymptotic
Significance
(2-sided)
Pearson Chi-Square 1.187a 2 .552
Likelihood Ratio 1.217 2 .544
Linear-by-Linear .976 1 .323
Association
N of Valid Cases 30
Sumber: Hasil Penelitian, 2020 (Data diolah)

Berdasarkan hasil 4.2 perhitungan diatas dengan hasil uji analisis

Chi Square diperoleh p-value 0,552 > α 0,05 dengan signifikasi 0,195

maka Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan

anatara tingkat pengetahuan tentang genitalia hygiene terhadap kejadian

flour albus siswi SMA NU Kalibaru .


33

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 30

responden sebagian besar pengetahuan cukup sebanyak 15 siswi (50,0%)

dan sebagian kecil pengetahuan baik sebanyak 4 siswi (13,3%). Selain itu

sebagian respondem mengalami flour albus patologis sebanyak 18 siswi

(60,0%). Hasil analisis statistic hubungan tingkat pengetahuan tentang

genitalia hygiene terhadap kejadian flour albus siswi SMA NU Kalibaru

dengan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value 0.552 > α 0,05 maka Ha

ditolak dan Ho diterima, yang berarti tidak ada hubungan anatara tingkat

pengetahuan tentang genitalia hygiene terhadap kejadian flour albus siswi

SMA NU Kalibaru .

Menurut teori yang di kemukakan oleh (Rakhmawati, 2019, p. 14)

ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputihan. Faktor tersebut antara

lain karena remaja putri mempunyai aktivitas cukup tinggi dan sering

berkeringat sehingga membuat daerah vagina semakin lembab dan

memudahkan bakteri berkembang biak. Dan menurut (Wardani, 2017)

faktor keputihan salah satunya adalah tingkat stress yang dialami remaja.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut

(Bagaskoro S. M., 2019, p. 42) diantaranya adalah faktor pendidikan, media

dan informasi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakn oleh Aziz

(2015) bahwa “tidak ada hubungan anatara pengetahuan remaja putri dalam

menjaga kebersihan alat genitalia dengan kejadian keputihan” menunjukkan

p-vaue sebesar 0,628 . Hal ini dikarenakan tingginya pengetahuan tentang


34

kesehatan tidak menjamin mempunyai perilaku yang baik untuk

meningkatkan status kesehatannya.

Menurut pendapat peneliti pengetahuan tentang genitalia hygiene

bukanlah satu-satunya penyebab flour albus selain itu juga terdapat faktor

lain yang dapat menimbulkan terjadinya flour albus antara lain usia, karena

semakin bertambah usia makan pengetahuannya semakin banyak dan luas.

Perilaku, Seperti siswi yang berpengetahuan cukup tentang genital hygiene

tetapi mereka belum mengetahui mengapa hal itu baik untuk dilakukan, dan

lingkungan keluarga terutama ibu. Karena seorang putri akan belajar dan

menganut kebiasaan yang sudah ada sebelumnya dari keluarga terutama dari

ibu.

Dari uraian tersebut peneliti beropini bahwa semakin tinggi

pengetahuan seseorang, maka semakin kecil kemungkinan ia mengalami

kejadian flour albus, demikian pula sebaliknya semakin rendah pengetahuan

seseorang maka semakin besar kemungkinan mengalami kejadian flour

albus. Ada faktor lain yaitu semakin baik perilaku seseorang dalam menjaga

kebersihan genital maka semakin rendah tingkat kejadian gejala keputihan

yang tidak normal, sebaliknya semakin buruk perilaku seseorang dalam

menjaga kebersihan genital maka semakin tinggi tingkat kejadian gejala

keputihan yang tidak normal.

4.3 Keterbatasan Penelitian

1. Penentuan kejadian flour albus diagnosis pasti dengan periksaan

makroskopis, jadi masih diperlukan pemeriksaan penunjang yang lebih

pasti.
35

2. Pada penelitian kali ini, sampel yang dilakukan tidak sesuai dengan

rencana yang tercantum dalam dikarenakan dilakukan dalam masa

pandemic Covid-19.

3. Pada penelitian ini sampel tidak sesuai kriteria karena jumlah siswi yang

sedikit seharusnya menggunakan homogen, sehingga hasilnya tidak

sesuai.

4. Pada penelitian ini hanya fokus pengetahuan tidak dengan faktor- faktor

penyebab flour albus, sehingga hasil yang di dapat tidak ada hubungan.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan

tentang genitalia hygiene terhadap keadian flour albus siswi SMA NU

Kalibaru maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat 4 siswi (13,3%) dengan tingkat pengetahuan tentang genitalia

hygiene yang baik, 15 siswi (50,0%) dengan tingkat pengetahuan

genitalia hygiene cukup.

2. Terdapat 12 siswi (40,0%) yang mengalami flour albus patologis dan 18

siswi (60,0%) yang mengalami flour albus fisiologis.

3. Berdasarkan uji statistic didapatkan p-value sebesar 0.552 > α 0.05 maka

Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti tidak terdapat hubungan anatara

tingkat pengetahuan tentang genitalia hygiene terhadap kejadian flour

albsus.

5.2 Saran

1. Bagi responden

Diharapkan responden dapat menerapkan yang di dapat dari

berbagai sumber tentang genitalia hygiene dalam kehidupan sehari-hari

untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

36
37

2. Bagi institusi tempat penelitian

Memberikan edukasi kepada siswi seperti dampak keputihan, cara

melakukan genitalia hygiene denga benar untuk mengurangi kejadian

flour albus siswi.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menambah

variabel terkait faktor-faktor yang menjadi penyebab kejadian flour

albus, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Aldriana, N. (2018). Gambaran Pengetahuan Remaja Puteri Tentang Keputihan Di


Pesantren Hasanatul Barokah Kecamatan Tambusai. Jurnal Maternity and
Neonatal, Vol 2 No 5.
Azzam, U. (2012). La Tahzan untuk Wanita Haid. Jakarta Selatan: Qultum Media.
Bagaskoro, S. M. (2019). Pengantar Teknologi Informatika dan Komunikasi
Data. Yogyakarta: CV BUDI UTAMI.
Blogbooker. (2013). WWW.KATACARA.COM.
D, U. P. (2019). Pengaruh Praktek Hygiene Genitalia pada Remaja Putri Di
SMPN 1 Suli. Fenomena Kesehatan, vol 02 No 01.
Dr. Ir. H. Ahmad Husain, M. (2019). Ketahanan dasar lingkungan. Makassar :
Sah Media.
Drs. H. Muslimin, S. M. (2019). Perilaku Antropologi Sosial Budaya Dan
Kesehatan. Yogyakarta: Copyright .
Dwi Murtiastutik, d. (2010). Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 2. Surabaya:
Airlangga University Press.
Elisabeth Siwi Walyani, A. d. (2015). Komunikasi dan Konseling Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Febryary, D. R. (2016). Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Remaja Putri
dalam Penanganan Keputihan di Desa Cilayung. JSK, Vol 2 No 1.
Gusvita, H. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Keputihan
Di Kelas IX SMP Negeri 8 Bijai Tahun 2016. Jurnal Riset Hesti Medan,
Vol. 1, No.2.
Handayani, I. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan Patologis
dengan Perilaku Personal Hygiene Genitalia Pada Remaja Putri Di SMA
Negeri 1 Mlati. Yogyakarta: Ika Handayani.
Hendrawan, M. R. (2019). Manajemen Pengetahuan. Malang: UB Press.
Marhaeni, G. A. (2016). Keputihan Pada Wanita. Jurnal Skala Husada, volume
13 .
Muhamad, Z. (2019). Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Pencengahan
Keputihan di MTS Negeri Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 9 No. 1.
Peyemp. (2013). Perempuan 1, 2, 3. Jakarta Selatan: Trans Media Pustaka.
Pudiastuti, R. D. (2012). 3 Fase Penting pada Wanita. Jakarta: PT Elex Media.
Rahmah, N. F. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Personal
Kebersihan Genital terhadap Kejadian Keputihan Pada Santriwati
SMA/MA Di PPM Rahmatul Asri Enrekang Tahun 2017. Makassar:
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
Rakhmawati, D. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Vulva Hyege Dengan Kejadian Keputihan Pada Kelas XI Di Man
Lumajang Kabupaten Lumajang. MID-Z-Jurnal, 47.
Sari, P. M. (2016). Hubungan antara Pengeahuan dan Sikap Remaja dengan
Kejadian Flour Albus Remaja Putri SMKF X Kedisri. Jurnal Wiyata, Vol.
3 No. 1.
Satryaning Ayu, N. K. (2018). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Genitalia Hygiene dengan Kejadian Keputihan Di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 4 Denpasar Tahun 2018. Denpasar: Poltekes Denpasar.
Sibagariang. (2010). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info.
Wardani, A. K. (2017). Hubungan Pengetahuan Kebersihan Genetalia Eksterna
dengan Kejadian Flour Albus atau Keputihan Pada Remaja Putri Di
Madrasah Aliyah Kare Kabupaten Madiun. Madiun: Ayu Kusuma
Wardani.
Yuliastuti, R. A. (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Vulva Hygiene Siswi SMA N 1 Mojotengah, Kabupaten
Wonosobo. Semarang: Risma Anggraeni Yuliastuti.
Yunianti. (2015). Hubungan Pengetahuan Tentang Keputihan dan Sikap Personal
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus (Keputihan) Pada Mahasiswi
Keperawatan NU Alauddin Makassar Tahun 2015. Makassar: Yunianti.
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Ethical Approval
Lampiran 4 Kuesioner

KUOSEONER PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GENITALIA
HYGIENE TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS SISWI SMA NU
KALIBARU
1. Identitas responden
Nama Inisial :
Umur :
Kelas :
2. Petunjuk umum
b. Bacalah pertanyaan berikut dengan baik kemudia pilih salah satu jawaban
yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang
sesuai.
c. Untuk mendapatkan data akurat saya mohon kepada siswi untuk mengisi
kuosioner ini dengan kemampuan siswi yang sebenrnya.
d. Pilih salah satu jawanam yang cocok dan sesuai menurut pendapat siswi,
jawaban yang dipilih tidak mempengaruhi apapun.
3. Kuesioner Pengetahuan Tentang Genitalia Hygiene
1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan tentang genitalia hygiene ?
a. Tindakan untuk memelihara kebersihan kewanitaan bagian luar
b. Kebersihan pada daerah kewanitaan untuk menjaga kenyamanan
c. Tindakan untuk mempertahankan dan mencegah infeksi
2. Menurut anda, apakah manfaat dari menjaga genitalia hygiene?
a. Mencegah penyakit
b. Meningkatkan derajat kesehatan
c. Menjaga vagina tetap bersih dan nyaman
3. Menurut anda, apakah tujuan dari genitalia hygiene ?
a. Mencegah munculnya keputihan
b. Menjaga pH vagian tetap normal (3,5- 4,5)
c. Memberikan rasa nyaman

4. Menurut anda, hal-hal apa yang perlu diperhatikan untuk memelihara


genitalia hygiene?
a. Kebersihan rambut dan genetalia
b. Kebersihan genetalia
c. Kebersihan vagina dan anus
5. Menurut anda bagaimana cara membasuh vagina yang benar?
a. Dari arah depan (vagina) kebelakang (anus)
b. Dari arah belakang (anus) kedepan (vagina)
c. Membasuh seperlunya
6. Menurut anda, pada saat kapan membasuh bagian vagina?
a. Setiap saat
b. Pada saat BAB dan BAK
c. Saat yang pagi dan sore
7. Menurut anda, air apa yang baik digunakan pada saat membasuh vagina?
a. Air mengalir
b. Air sabun
c. Air tergenang
8. Menurut anda, berapa kali dalam satu hari mengganti celana dalam?
a. Tiga kali sehari
b. Dua kali sehari
c. Satu kali sehari
9. Menurut anda, bahan yang baik digunakan pada pemakaian celana dalam
adalah?
a. Berbahan nilon yang memberikan kelembutan
b. Berbahan kapas yang membuat nyaman
c. Berbahan katun dan dapat menyerap keringat
10. Menurut anda, berapa kali anda ganti pembalut pada saat haid?
a. Satu kali 4 jam
b. Satu kali 5 jam
c. Satu kali 3 jam
11. Menurut anda, pemakaian pembalut yang terlalu lama dapat
menyebabkan?
a. Menyebabkan iritasi
b. Menyebabkan bakteri dan jamur
c. Menyebabkan infeksi
12. Menurut anda, bagaimana cara untuk menghindari kelembapan pada
daerah vagina setelah BAB/BAK?
a. Mengeringkan vagina dengan handuk kering
b. Mengeringkan vagina dengan tissue kering parfum
c. Memakai celana dalam yang menyerap keringat
13. Menurut anda, saat kapan kita menggunakan pantylinear?
a. Setiap hari
b. Sesuai kebutuhan
c. Pada saat keputihan banyak
14. Menurut anda, apakah manfaat mencukur rambut didaerah vagina?
a. Supaya lebih untuk membersihkan alat genital
b. Menghindari timbulnya bakteri yang menyebabkan gatal
c. Supaya mengurangi kelembapan pada daerah kewanitaan
15. Menurut anda, sabun yang baik digunakan pada vagina adalah?
a. Sabun mandi
b. Sabun ber Ph netral
c. Sabun mengandung sirih

4. Kuesioner Kejadian Flour Albus


Berilah tanda (√) pada kolom jawaban berdasarkan ciri-ciri keputihan yang
anda alami (jawaban boleh lebih dari satu ).
1. Jumlah
Sedikit
Banyak

2. Warna
Putih Keabu-abuan
Putih kekuningan
Kekuningan
Bening, kadang putih kentas

3. Konsistensi
Encer
Kental
4. Aroma
Berbau
Agak berbau
Berbau amis
Tidak berbau

5. Keluhan
Tidak terasa gatal
Gatal
Sangat gatal

Kisi-kisi Pengetahuan
Variabel Kisi-kisi No. Soal Jawaban

Pengetahuan 1. Pengertian 1 A
siswi tentang genitalia hygiene
kebersihan 2. Manfaat 2
genitalia genitalia
hygiene hygiene 3 C

3. Tujuan
genitalia 4, 5, 6, 9, 11,
hygiene 12, 13, 15
4. Hal-hal yang perlu B

diperhatikan untuk
7, 8, 10, 14 C, A, B, C,
memelihara organ
genitalia hygiene B, A, C, B

5. Prosedur Langka-
langkah
A, B, C, B
Melakukan
genitalia hygiene
Kisi-kisi Kuesioner Tentang Kejadian Keputihan (Flour Albus)
Variabel Parameter Nomor Soal Jumlah Soal

Kejadian 1. Jumlah 1 2

keputihan 2. Warna 2 4

Flour Albus 3. Konsistensi 3 2

4. Keluhan 4 7
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Inisial :
Umur :
Kelas :
Menyetujui untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh:
Nama : Yuni Kurniawati
NIM : 14.401.17.092
Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi
SMA NU Kalibaru
Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan peneliti, bersama ini saya
menyatakan tidak keberatan untuk menjadi reponden.
Demikian pernyataan ini saya buat, tanpa paksaan dan tekanan dari peneliti.
Glenmore, …………2020
Peneliti Responden

…………………
Yuni Kurniawati
NIM: 14.401.17.092
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas variabel pengetahuan
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Total
P1 Pearson Correlation 1 .419 -.59 .043 .157 .105 .303 -.10 -.01 .179 -.02 -.31 .121 -.38 .257 .355
9** 5 5 3 9 5
Sig. (2-tailed) .066 .005 .858 .508 .660 .195 .660 .951 .450 .924 .171 .612 .094 .274 .125
Sum of Squares and 4.55 1.60 - .200 .600 .300 1.25 -.50 -.05 .850 -.10 - .550 - 1.20 5.800
Cross-products 0 0 2.80 0 0 0 0 1.45 1.80 0
0 0 0
Covariance .239 .084 -.14 .011 .032 .016 .066 -.02 -.00 .045 -.00 -.07 .029 -.09 .063 .305
7 6 3 5 6 5
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation .419 1 -.15 .102 .063 .250 -.28 .000 .140 .050 .218 .157 .157 -.40 .102 .335
3 9 8
Sig. (2-tailed) .066 .519 .669 .794 .288 .217 1.00 .556 .833 .355 .508 .508 .074 .669 .148
0
Sum of Squares and 1.60 3.20 -.60 .400 .200 .600 - .000 .400 .200 .800 .600 .600 - .400 4.600
Cross-products 0 0 0 1.00 1.60
0 0
Covariance .084 .168 -.03 .021 .011 .032 -.05 .000 .021 .011 .042 .032 .032 -.08 .021 .242
2 3 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation -.59 -.15 1 .167 .102 -.27 -.47 .204 -.05 .082 -.08 .471 .257 .167 -.45 .190
9** 3 2 1* 7 9 *
8*
Sig. (2-tailed) .005 .519 .482 .669 .246 .036 .388 .811 .731 .709 .036 .274 .482 .042 .421
Sum of Squares and --.60 4.80 .800 .400 -.80 - 1.00 -.20 .400 -.40 2.20 1.20 .800 - 3.200
Cross-products 2.80 0 0 0 2.00 0 0 0 0 0 2.20
0 0 0
Covariance -.14 -.03 .253 .042 .021 -.04 -.10 .053 -.01 .021 -.02 .116 .063 .042 -.11 .168
7 2 2 5 1 1 6
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation .043 .102 .167 1 -.15 .068 -.23 .000 -.05 -.12 .356 .043 .043 -.25 -.04 .190
3 6 7 3 0 2
Sig. (2-tailed) .858 .669 .482 .519 .776 .317 1.00 .811 .605 .123 .858 .858 .288 .862 .421
0
Sum of Squares and .200 .400 .800 4.80 -.60 .200 - .000 -.20 -.60 1.60 .200 .200 - -.20 3.200
Cross-products 0 0 1.00 0 0 0 1.20 0
0 0
Covariance .011 .021 .042 .253 -.03 .011 -.05 .000 -.01 -.03 .084 .011 .011 -.06 -.01 .168
2 3 1 2 3 1
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation .157 .063 .102 -.15 1 -.16 .289 .250 .140 .302 -.32 .157 -.36 -.40 -.40 -.029
3 7 7 7 8 8
Sig. (2-tailed) .508 .794 .669 .519 .482 .217 .288 .556 .196 .159 .508 .112 .074 .074 .903
Sum of Squares and .600 .200 .400 -.60 3.20 -.40 1.00 1.00 .400 1.20 - .600 - - - -.400
Cross-products 0 0 0 0 0 0 1.20 1.40 1.60 1.60
0 0 0 0
Covariance .032 .011 .021 -.03 .168 -.02 .053 .053 .021 .063 -.06 .032 -.07 -.08 -.08 -.021
2 1 3 4 4 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation .105 .250 -.27 .068 -.16 1 -.19 .333 .327 -.30 .509 -.24 .105 -.27 -.27 -.019
2 7 2 2 *
5 2 2
Sig. (2-tailed) .660 .288 .246 .776 .482 .416 .151 .160 .196 .022 .299 .660 .246 .246 .935
Sum of Squares and .300 .600 -.80 .200 -.40 1.80 -.50 1.00 .700 -.90 1.40 -.70 .300 -.80 -.80 -.200
Cross-products 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Covariance .016 .032 -.04 .011 -.02 .095 -.02 .053 .037 -.04 .074 -.03 .016 -.04 -.04 -.011
2 1 6 7 7 2 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation .303 -.28 -.47 -.23 .289 -.19 1 -.11 .081 .406 -.12 -.18 -.42 .236 .000 .135
9 1* 6 2 5 6 2 4
Sig. (2-tailed) .195 .217 .036 .317 .217 .416 .628 .735 .076 .597 .444 .063 .317 1.00 .571
0
Sum of Squares and 1.25 - - - 1.00 -.50 3.75 -.50 .250 1.75 -.50 -.75 - 1.00 .000 2.000
Cross-products 0 1.00 2.00 1.00 0 0 0 0 0 0 0 1.75 0
0 0 0 0
Covariance .066 -.05 -.10 -.05 .053 -.02 .197 -.02 .013 .092 -.02 -.03 -.09 .053 .000 .105
3 5 3 6 6 6 9 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation -.10 .000 .204 .000 .250 .333 -.11 1 .420 -.30 .000 .105 .105 -.20 -.20 .292
5 5 2 4 4
Sig. (2-tailed) .660 1.00 .388 1.00 .288 .151 .628 .065 .196 1.00 .660 .660 .388 .388 .212
0 0 0
Sum of Squares and -.50 .000 1.00 .000 1.00 1.00 -.50 5.00 1.50 - .000 .500 .500 - - 5.000
Cross-products 0 0 0 0 0 0 0 1.50 1.00 1.00
0 0 0
Covariance -.02 .000 .053 .000 .053 .053 -.02 .263 .079 -.07 .000 .026 .026 -.05 -.05 .263
6 6 9 3 3
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson Correlation -.01 .140 -.05 -.05 .140 .327 .081 .420 1 -.38 .031 .279 -.01 -.05 -.05 .180
5 7 7 0 5 7 7
Sig. (2-tailed) .951 .556 .811 .811 .556 .160 .735 .065 .098 .898 .234 .951 .811 .811 .448
Sum of Squares and -.05 .400 -.20 -.20 .400 .700 .250 1.50 2.55 - .100 .950 -.05 -.20 -.20 2.200
Cross-products 0 0 0 0 0 1.35 0 0 0
0
Covariance -.00 .021 -.01 -.01 .021 .037 .013 .079 .134 -.07 .005 .050 -.00 -.01 -.01 .116
3 1 1 1 3 1 1
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson Correlation .179 .050 .082 -.12 .302 -.30 .406 -.30 -.38 1 -.15 -.03 -.03 -.12 -.32 .211
3 2 2 0 4 2 2 3 8
Sig. (2-tailed) .450 .833 .731 .605 .196 .196 .076 .196 .098 .518 .895 .895 .605 .158 .372
Sum of Squares and .850 .200 .400 -.60 1.20 -.90 1.75 - - 4.95 -.70 -.15 -.15 -.60 - 3.600
Cross-products 0 0 0 0 1.50 1.35 0 0 0 0 0 1.60
0 0 0
Covariance .045 .011 .021 -.03 .063 -.04 .092 -.07 -.07 .261 -.03 -.00 -.00 -.03 -.08 .189
2 7 9 1 7 8 8 2 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P11 Pearson Correlation -.02 .218 -.08 .356 -.32 .509 -.12 .000 .031 -.15 1 -.02 -.25 -.08 -.31 .025
3 9 7 *
6 4 3 2 9 2
Sig. (2-tailed) .924 .355 .709 .123 .159 .022 .597 1.00 .898 .518 .924 .285 .709 .181 .915
0
Sum of Squares and -.10 .800 -.40 1.60 - 1.40 -.50 .000
.100 -.70 4.20 -.10 - -.40 - .400
Cross-products 0 0 0 1.20 0 0 0 0 0 1.10 0 1.40
0 0 0
Covariance -.00 .042 -.02 .084 -.06 .074 -.02 .000 .005 -.03 .221 -.00 -.05 -.02 -.07 .021
5 1 3 6 7 5 8 1 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P12 Pearson Correlation -.31 .157 .471 .043 .157 -.24 -.18 .105 .279 -.03 -.02 1 -.09 -.17 -.17 .293
9 *
5 2 2 3 9 1 1
Sig. (2-tailed) .171 .508 .036 .858 .508 .299 .444 .660 .234 .895 .924 .678 .471 .471 .209
Sum of Squares and - .600 2.20 .200 .600 -.70 -.75 .500 .950 -.15 -.10 4.55 -.45 -.80 -.80 4.800
Cross-products 1.45 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Covariance -.07 .032 .116 .011 .032 -.03 -.03 .026 .050 -.00 -.00 .239 -.02 -.04 -.04 .253
6 7 9 8 5 4 2 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P13 Pearson Correlation .121 .157 .257 .043 -.36 .105 -.42 .105 -.01 -.03 -.25 -.09 1 .043 .043 .232
7 4 5 2 2 9
Sig. (2-tailed) .612 .508 .274 .858 .112 .660 .063 .660 .951 .895 .285 .678 .858 .858 .324
Sum of Squares and .550 .600 1.20 .200 - .300 - .500 -.05 -.15 - -.45 4.55 .200 .200 3.800
Cross-products 0 1.40 1.75 0 0 1.10 0 0
0 0 0
Covariance .029 .032 .063 .011 -.07 .016 -.09 .026 -.00 -.00 -.05 -.02 .239 .011 .011 .200
4 2 3 8 8 4
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P14 Pearson Correlation -.38 -.40 .167 -.25 -.40 -.27 .236 -.20 -.05 -.12 -.08 -.17 .043 1 .167 -.048
5 8 0 8 2 4 7 3 9 1
Sig. (2-tailed) .094 .074 .482 .288 .074 .246 .317 .388 .811 .605 .709 .471 .858 .482 .842
Sum of Squares and - - .800 - - -.80 1.00 - -.20 -.60 -.40 -.80 .200 4.80 .800 -.800
Cross-products 1.80 1.60 1.20 1.60 0 0 1.00 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
Covariance -.09 -.08 .042 -.06 -.08 -.04 .053 -.05 -.01 -.03 -.02 -.04 .011 .253 .042 -.042
5 4 3 4 2 3 1 2 1 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P15 Pearson Correlation .257 .102 -.45 -.04 -.40 -.27 .000 -.20 -.05 -.32 -.31 -.17 .043 .167 1 .071
8* 2 8 2 4 7 8 2 1
Sig. (2-tailed) .274 .669 .042 .862 .074 .246 1.00 .388 .811 .158 .181 .471 .858 .482 .765
0
Sum of Squares and 1.20 .400 - -.20 - -.80 .000 - -.20 - - -.80 .200 .800 4.80 1.200
Cross-products 0 2.20 0 1.60 0 1.00 0 1.60 1.40 0 0
0 0 0 0 0
Covariance .063 .021 -.11 -.01 -.08 -.04 .000 -.05 -.01 -.08 -.07 -.04 .011 .042 .253 .063
6 1 4 2 3 1 4 4 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tota Pearson Correlation .355 .335 .190 .190 -.02 -.01 .135 .292 .180 .211 .025 .293 .232 -.04 .071 1
l 9 9 8
Sig. (2-tailed) .125 .148 .421 .421 .903 .935 .571 .212 .448 .372 .915 .209 .324 .842 .765
Sum of Squares and 5.80 4.60 3.20 3.20 -.40 -.20 2.00 5.00 2.20 3.60 .400 4.80 3.80 -.80 1.20 58.800
Cross-products 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Covariance .305 .242 .168 .168 -.02 -.01 .105 .263 .116 .189 .021 .253 .200 -.04 .063 3.095
1 1 2
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary

N %
Ases alid 10 100.0
xcludeda 0 .0

otal 10 100.0
Listwise deletion basedall variables in the procedure.

Reliability Statistics

cronbach's Alpha N of Items


.692 16

Item-Total Statistics

Corrected Item-

Scale Variance if Total ronbach's Alpha


cale Mean if Item Item if Item
Correlatio
Deleted Deleted Deleted
n
_1 16.6000 34.933 .670 .656
_2 16.6000 34.933 .670 .656
_3 16.7000 36.456 .402 .674
_4 16.7000 39.122 -.017 .701
_5 16.7000 37.789 .189 .688
_6 16.6000 38.044 .153 .690
_7 16.7000 33.789 .852 .643
_8 16.5000 36.944 .360 .678
_9 16.7000 38.233 .119 .692
_10 16.7000 36.900 .330 .679
_11 16.5000 35.611 .597 .663
_12 16.6000 35.822 .518 .667
_13 16.6000 38.044 .153 .690
_14 16.7000 42.233 -.470 .728
_15 16.5000 35.167 .679 .658
Mla 8.6000 9.822 1.000 .638
h
Lampiran 7 Tabulasi Data Responden
Nama Kelas Umur P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 TOTAL KATEGORI Kode Patologis Fisiologis
R1 11 IPA 17 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 cukup 2 1
R2 12 IPA 18 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 9 cukup 2 1
R3 11 IPA 17 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 9 cukup 2 0
R4 12 IPA 17 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 8 kurang 1 1
R5 12 IPA 17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 7 kurang 1 1
R6 12 IPA 17 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 10 cukup 2 1
R7 11 IPA 17 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 8 kurang 1 0
R8 12 IPA 17 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 10 cukup 2 0
R9 10 IPA 16 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 9 cukup 2 0
R10 11 IPA 18 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 8 kurang 1 1
R11 10 IPA 17 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 6 kurang 1 1
R12 12 IPS 18 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11 cukup 2 1
R13 12 IPA 18 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 kurang 1 0
R14 11 IPA 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 11 cukup 2 0
R15 10 IPA 16 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 baik 3 0
R16 11 IPA 16 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 7 kurang 1 0
R17 11 IPA 17 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 8 kurang 1 1
R18 11 IPA 17 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9 cukup 2 1
R19 11 IPA 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 15 baik 3 0
R20 12 IPS 17 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 9 cukup 2 1
R21 12 IPS 17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 baik 3 1
R22 12 IPS 17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 10 cukup 2 0
R23 12 IPA 17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 8 kurang 1 1
R24 11 IPA 18 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 9 cukup 2 0
R25 11 IPS 17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 kurang 1 1
R26 10 IPA 16 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 10 cukup 2 0
R27 12 IPA 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 baik 3 1
R28 10 IPA 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 11 cukup 2 1
R29 12 IPA 17 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 8 kurang 1 1
R30 12 IPA 18 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 cukup 2 1
Lampiran 8 Hasil Analisis SPSS

Usia
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Vali 16 4 13.3 13.3 13.3
d 17 20 66.7 66.7 80.0
18 6 20.0 20.0 100.0
Tot 30 100.0 100.0
al

Kelas
Frequency Perce Valid Cumulative
nt Percent Percent
Valid 10 IPA 5 16.7 16.7 16.7
11 IPA 10 33.3 33.3 50.0
11 IPS 1 3.3 3.3 53.3
12 IPA 10 33.3 33.3 86.7
12 IPS 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Pengetahuan
Frequen Percen Valid Cumulativ
cy t Percent e Percent
Valid Kuran 11 36,6 36,6 30.0
g
Cukup 15 50.0 50.0 80.0
Baik 4 13,3 13,3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kejadian
Frequen Percent Valid Cumulative
cy Percent Percent
Valid Fisiologi 12 36.4 40.0 40.0
s
>2 18 54.5 60.0 100.0
patologi
s
Total 30 90.9 100.0
Chi-Square Tests
Value Df Asymptotic
Significance
(2-sided)
Pearson Chi- 1.187a 2 .552
Square
Likelihood Ratio 1.217 2 .544
Linear-by-Linear .976 1 .323
Association
N of Valid Cases 30
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.60.

Symmetric Measures
Value Approximat
e
Significance
Nominal by Contingency .195 .552
Nominal Coefficient
N of Valid Cases 30

genitalia * keputihan Crosstabulation


Keputihan Total
0 >2
patologis
Genitali kuran Count 3 8 11
a g Expected 4.4 6.6 11.0
Count
% within 27.3% 72.7% 100.0
genitalia %
Residual -1.4 1.4
cuku Count 7 8 15
p Expected 6.0 9.0 15.0
Count
% within 46.7% 53.3% 100.0
genitalia %
Residual 1.0 -1.0
baik Count 2 2 4
Expected 1.6 2.4 4.0
Count
% within 50.0% 50.0% 100.0
genitalia %
Residual .4 -.4
Total Count 12 18 30
Expected 12.0 18.0 30.0
Count
% within 40.0% 60.0% 100.0
genitalia %
Lampiran 9 Lembar Konsul
YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
IjinMendiknasNomor : 174/D/O/2009
Program Studi DIII Keperawatan
Alamat :Jalan RSU – Bhakti HusadaKrikilan – Glenmore

Telp. (0333) 821495, Fax:(0333)821193
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Yuni Kurniawati
NIM : 14.401.17.092
Judul KTI : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru
Pembimbing 1 : Maulida Nurfazriah O., S. Kep., Ns., MPH

No Tanggal Pokok Revisi TTD


Bahasan Pembimbing
1 16 Maret 2020 LP - Pengajuan judul

2 26 Maret 2020 BAB I - Data BKKBN terlalu


tua
- Skala (dunia,
indonesia, jawa timur,

- Paragraf masalah
3 30 Maret 2020 BAB I ditambahkan yang
lebih serius

- Paragraf masalah
- Kata adalah dalam satu
4 31 Maret 2020 BAB I paragraf tidak boleh
lebih dari satu

- Paragraf masalah

5 1 April 2020 BAB I - ACC latar belakang

- Penelitian terkait
6 1 April 2020 BAB I

7 29 April 2020 BAB I - Malasah ditambah


dampak keputihan
- Sistematika
8 1 Mei 2020 BAB I
- Penelitian terkait
ditambahkan isinya.

9 5 Mei 2020 BAB I - Solusi ditambah


- Manfaat teoritis
ditambah
10 6 Mei 2020 BAB I - Sistematika

- Tujuan khusus
- ACC BAB I

11 7 Mei 2020 BAB I - Kerangka konsep


- Hipotesis

12 8 Mei 2020 BAB II - Kerangka konsep


- Hipotesis

13 9 Mei 2020 BAB II - Konsep pengetahuan


ditambah
- Penatalaksaan
14 9 Mei 2020 BAB II keperawatan
- Konsep genitalia
hygiene
- Tujuan khusus
- Kerangka konsep
15 12 Mei 2020 BAB II - ACC

- Populasi
BAB II - Sampel
- Inklusi dan eksklusi
16 13 Mei 2020 BAB III - Definisi operasional
- Analisa bivariate

- Instrument penelitian
- Analisis univariat

17 14 Mei 2020 BAB III - Sampel


- Definisi operasional
- Instrument penelitian
18 15 Mei 2020 BAB III
- Sampel
- Lampirkan kuesioner
- Sistematika
19 15 Mei 2020 BAB III
- ACC

20 16 Mei 2020 BAB I,


BAB II &
BAB III

Lampiran 10 Lembar Konsultasi


YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
IjinMendiknasNomor : 174/D/O/2009
Program Studi DIII Keperawatan
Alamat :Jalan RSU – Bhakti HusadaKrikilan – Glenmore

Telp. (0333) 821495, Fax:(0333)821193
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Yuni Kurniawati
NIM : 14.401.17.092
Judul KTI : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru
Pembimbing 1 : Maulida Nurfazriah O., S. Kep., Ns., MPH

No Tanggal Pokok Revisi TTD


Bahasan Pembimbing
1 20 Juli 2020 BAB 4 - Data umum
- Data khusus
- Tabel
- Penulisan
- Pembahasan ditambah
- Keterbatasan
penelitian.

BAB 5 - Kesimpulan dan saran

2 22 Juli 2020 BAB 4 - Ditambah diagram


- Pembahasan di tambah

3 24 Juli 2020 BAB 4 - Ditambah denan tempat


penelitian
- Penulisan
- Opini ditambah

4 27 Juli 2020 BAB 4 - Denah penelitian ditulis


ulang
- Ditambah sumber
- Penulisan
- Pembahasan

5 30 Juli 2020 BAB 4 - Ditambah keterangan


- Penulisan
- Lampiran SPSS
6 3 Agustus 2020 BAB 4 & - ACC
BAB 5
YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
IjinMendiknasNomor : 174/D/O/2009
Program Studi DIII Keperawatan
Alamat :Jalan RSU – Bhakti HusadaKrikilan – Glenmore

Telp. (0333) 821495, Fax:(0333)821193
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Yuni Kurniawati
NIM : 14.401.17.092
Judul KTI : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru
Pembimbing 2 : Sumarman,.S.Kep.,Ns.,M.Kes

No Tanggal Pokok Revisi TTD


Bahasan Pembimbing
1 19 Maret 2020 LP - Pengajuan judul
- ACC

2 07 April 2020 BAB I - Masalah


- Skala
- Rumusan masalah
- Tujuan

3 09 April 2020 BAB I - ACC


- Pr cari skala di

- Kerangka teori
4 11 Mei 2020 BAB II
- ACC
5 13 Mei 2020 BAB II
- Kriteria inklusi
6 13 Mei 2020 BAB III - Kriteria ekslusi
- Definisi
operasional
- Sampel

- ACC
BAB III
YAYASAN RUSTIDA
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
IjinMendiknasNomor : 174/D/O/2009
Program Studi DIII Keperawatan
Alamat :Jalan RSU – Bhakti HusadaKrikilan – Glenmore

Telp. (0333) 821495, Fax:(0333)821193
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Yuni Kurniawati
NIM : 14.401.17.092
Judul KTI : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia
Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru
Pembimbing 2 : Sumarman,.S.Kep.,Ns.,M.Kes

No Tanggal Pokok Revisi TTD


Bahasan Pembimbing
1 21 Juli 2020 BAB 4 - Tambah diagram pie
- Fakta teori
pembahasan
- Karakteristik lokas

2 06 Agustus 2020 BAB 4 & - ACC


BAB 5
Lampiran 11 Lembar Matriks

MATRIKS REVISI

KARYA TULIS ILMIAH

Nama : Yuni Kurniawati

Nim : 14.401.17.092

Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia


Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru

Penguji : Ns. Roshinta Sony Anggrani, M.Kep

No Halaman Poin Yang Di Revisi Tanda


Revisi
Tangan

1. Abstrak - Abstrak tidak sesuai

2. Hasil - Karakteristik usia,


kelas diuji kaitannya

- Karakteristik di
3. Keterbatasan penelitian
tambah

4. Judul
- Judul tidak sesuai

MATRIKS REVISI
KARYA TULIS ILMIAH

Nama : Yuni Kurniawati

Nim : 14.401.17.092

Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia


Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru
Pebimbing 1 : Maulida Nurfazriah O., S.Kep., Ns.,MPH

No Halaman Poin Yang Revisi Tanda


Di Revisi
Tangan

1. Judul - Judul tidak sesuai

2. Penulisan - Penulisan di cek


lagi

- Abstrak jangan
3. Abstrak
menggunakan
translate

Abstrak - Abstrak
4.

Penulisan - penulisan

MATRIKS REVISI
KARYA TULIS ILMIAH

Nama : Yuni Kurniawati

Nim : 14.401.17.092

Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Genitalia


Hygiene Terhadap Kejadian Flour Albus Siswi SMA NU
Kalibaru
Pebimbing 2 : Sumarman,.S.Kep.,Ns.,M.Kes

No Halaman Poin Yang Di Revisi Tanda


Revisi
Tangan

1. Gambaran penelitian - Gambaran penelitian


ditambahkan alasan

- Karakteristik usia,
2. Pembahasan
kelas diuji kaitannya

3. Saran
- Saran tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai