Larutan KI 0,25 M yang di masukkan dalam tabung U (sampai 2 cm dari mulut tabung ), di
masukkan elektroda dengan sumber arus searah 6 volt selama 5 menit, kemudian putuskan arus.
Setelah diperhatikan kita dapat membedakan mana yang bagian katoda dan yang mana bagian
anoda. Katoda, tempat terjadinya reduksi dan merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektroda. Katoda, menimbulkan gelembung menandahkan larutan bersifat basa dan larutan KI
yang diberikan atau dicampurkan phenoptalin dan cairan berwarna merah coklat. Larutan
mengandung ion K+ oleh karena itu yang direduksi adalah air yang menghasilkan H2 dan OH-,
sehingga pada elektroda timbul gelembung, maka reaksi yang terjadi adalah 2H 2O+2e-
10
→H2+2OH-. Percobaan dimana KI dicampurkan dengan beberapa tetes phenoptelin dan FeCl 3
menghasilkan warna merah. Menunjukkan adanya ion hidroksida sehingga dapat disimpulkan
pada katoda yang dapat teredukksi adalah H2O menghasilkan gas H2 dan OH-.
Elektroda yang mengalirkan elektroda kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda.
Anoda, adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi dan merupakan elektroda positif karena melepas
elektron. Anoda, menimbulkan gelembung sedikit gelembung dan larutan KI yang dicampurkan
dengan CHCl3 kemudian di kocok dan menghasilkan 2 fase. 2 fase ini membuktikan adanya
kutub polar dan kutub nonpolar dalam larutan tersebut dimana keduanya tidak dapat
dihomogenkan. Warna kuning pada anoda menunjukkan bahwa adanya gas iodin (I2). Kutub
anoda mengandung ion I- kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2 maka reaksi yang
terjadi: 2I → I2 + 2e-.