Anda di halaman 1dari 6

Isian Substansi Proposal

SKEMA PENELITIAN DASAR


Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Penerapan Aplikasi D-Village: Upaya Pengentasan Kemiskinan di Pemkab Pesawaran

RINGKASAN
Ringkasanpenelitiantidaklebihdari300kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang ditargetkan.
Kemiskinan harus segera dientaskan karena efek yang ditimbulkan dari kemiskinan dapat
berupa menurunnya kualitas pendidikan, menurunnya kualitas kesehatan masyarakat,
menurunnya kualitas lingkungan, dan meningkatnya kriminalitas. Pemerintah Kabupaten
Pesawaran merupakan salah satu pemda di Provinsi Lampung sebagai penyumbang kemiskinan
dengan jumlah penduduk miskin 63,17 ribu jiwa atau sebesar 6,48%, dimana hampir 70%
penduduk miskin berada di pedesaan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengentaskan
kemiskinan di Pemerintah Kabupaten Pesawaran adalah dengan menerapkan aplikasi teknologi
berbasis internet yang disebut “D-Village (Digital Village)”. Keunggulan yang dimiliki dari
aplikasi ini yaitu dari sisi fitur, dimana dimana fitur-fitur dari aplikasi ini lebih lengkap karena
memuat tentang fitur pelayanan administrasi desa, fitur tata kelola keuangan desa, fitur
perencanaan pengembangan desa, dan fitur pengelolaan data dokumen kepemilikan lahan,
general leger digital, market place, UMKM digital, dan tatakelola pemerintahan digital yang
terintegrasi dalam sebuah aplikasi. Selain itu, aplikasi ini juga tentunya sangat mudah
penggunaannya, berbiaya rendah, informasi yang dihasilkan real time dan sangat akurat, serta
dapat dioperasikan kapan dan dimanasaja. Aplikasi ini diyakini sangat cocok untuk
pemerintahan desa dan para UMKM untuk meningkatkan kinerja pemerintahan desa dan
kinerja UMKM sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perekonominan dan
mengentaskan kemiskinan.
Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan solusi atas permasalahan kemiskinan di
Pemkab Pesawaran, sehingga Pemkab Pesawaran segera keluar dari permasalahan kemiskinan.
Tujuan khusus riset ini adalah (1) menghasilkan sebuah aplikasi yang tepat guna dan lengkap
sebagai solusi atas permasalahan kemiskinan di Pemkab Pesawaran; (2) menciptakan
pemerintahan desa dan UMKM yang berkualitas; dan (3) mengentaskan kemiskinan di Pemkab
Pesawaran. Adapun tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan meliputi (1)
identifikasi problem; (2) pengembangan sistem; (3) implementasi D-Village; (4) evaluasi; dan
(5) produk akhir. Luaran yang akan dihasilkan dari riset ini meliputi (1) Publikasi pada
jurnal nasional terindeks sinta; (2) HAKI.

KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
D-Village; Pengentasan Kemiskinan

PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu pengetahuan
dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum yang akan digunakan,
formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep fungsi dan/ atau karakteristik
penting secara analitis dan eksperimental.

Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan(jika dalam bentuk konsorsium harusdilengkapi
dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan, mengikuti
format Vancouver
A. Latar Belakang
Kemiskinan sampai saat ini masih menjadi isu global di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Masalah kemiskinan terus menjadi perhatian besar pemerintah, peneliti dan juga pihak-pihak
yang berkepentingan karena kemiskinan dapat menimbulkan dampak negatif seperti:
menurunnya kualitas pendidikan (1); menurunnya kualitas kesehatan masyarakat (2);
menurunnya kualitas lingkungan (3); dan meningkatnya kriminalitas (4).

Laporan BPS RI menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung merupakan provinsi


termiskin nomor 4 di Pulau Sumatera dan salah satu pemerintah kabupaten di Lampung sebagai
penyumbang kemiskinan adalah Pemerintah Kabupaten Pesawaran dengan jumlah penduduk
miskin 63,17 ribu jiwa atau sebesar 6,48%, dimana hampir 70% penduduk miskin berada di
pedesaan (BPS RI, 2022). Permasalahan yang dihadapi pemerintahan desa selama ini berupa:
(1) kesulitan UMKM dalam mendapatkan bahan baku; (2) kesulitan UMKM untuk
mendapatkan pembiayaan yang disebabkan karena tidak adanya laporan keuangan sebagai
salah satu syarat yang diminta pihak perbankan; (3) belum terintegrasinya sistem yang selama
ini berjalan, sehingga mempengaruhi pelayanan dan juga kepercayaan masyarakat desa.
Permasalahan ini berdampak pada tidak berkembangnya perekonomian di pemerintahan desa,
yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kemiskinan. Rumusan masalah pada
penelitian ini adalah; (1) apakah aplikasi D-Village mampu menciptakan pemerintahan desa
dan UMKM yang berkualitas di Pemkab Pesawaran; (1) apakah aplikasi D-Village mampu
mengentaskan kemiskinan di Pemkab Pesawaran. Penelitian ini penting dilakukan untuk
memberikan solusi atas permasalahan kemiskinan di Pemkab Pesawaran, sehingga Pemkab
Pesawaran segera keluar dari permasalahan kemiskinan. Tujuan khusus riset ini adalah (1)
menghasilkan sebuah aplikasi yang tepat guna dan lengkap sebagai solusi atas permasalahan
kemiskinan di Pemkab Pesawaran; (2) menciptakan pemerintahan desa dan UMKM yang
berkualitas; dan (3) mengentaskan kemiskinan di Pemkab Pesawaran; Luaran yang akan
dihasilkan dari riset ini meliputi (1) Publikasi pada jurnal nasional terindeks sinta; (2) HAKI.

B. Pendekatan Pemecahan Masalah


Upaya yang dapat dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di Pemerintah Kabupaten
Pesawaran adalah dengan menerapkan aplikasi teknologi berbasis internet yang disebut “D-
Village (Digital Village)”. Aplikasi ini memiliki keunggulan dari sisi fitur, dimana aplikasi ini
menyediakan fitur-fitur seperti general leger digital, market place, UMKM digital, dan tatakelola
pemerintahan digital. Selain itu, aplikasi ini tentunya sangat mudah dioperasionalkan, berbiaya
rendah, informasi yang dihasilkan sangat akurat dan real time, serta dapat dioperasikan kapan
dan dimana saja. Aplikasi ini diyakini sangat cocok untuk pemerintahan desa dan para UMKM
untuk meningkatkan kinerja pemerintahan desa dan kinerja UMKM sehingga pada akhirnya
dapat mengentaskan kemiskinan, sebagaimana hasil riset (5); (6); (7) yang menyatakan
penggunaan aplikasi teknologi dan informasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
C. State of The Art
Riset tentang penerapan aplikasi teknologi di desa telah dilakukan oleh beberapa peneliti,
diantaranya; penelitian (8), (9), (10), dan (11) seperti tampak pada tabel berikut:

Kebaharuan dari riset ini terletak pada pengembangan fitur, dimana fitur-fitur dari aplikasi ini
lebih lengkap karena memuat tentang fitur pelayanan administrasi desa, fitur tata kelola
keuangan desa, fitur perencanaan pengembangan desa, dan fitur pengelolaan data dokumen
kepemilikan lahan, general leger digital, market place, UMKM digital, dan tatakelola
pemerintahan digital yang terintegrasi dalam sebuah aplikasi. Penelitian sebelumnya hanya
terbatas pada penyajian fitur pelayanan administrasi desa, fitur tata kelola keuangan desa, fitur
perencanaan pengembangan desa, dan fitur pengelolaan data dokumen kepemilikan lahan. Hal
ini dilakukan untuk menfasilitasi peningkatan kebutuhan informasi yang akurat dan cepat bagi
berbagai pihak yang ada di pedesaan sehingga meningkatkan nilai efisiensi dan efektifitas.
D. Peta Jalan (road map) Penelitian 5 Tahun Kedepan

……………………
………………………………………………………………………….
METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah
dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram alir dapat
berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas,
mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang ditargetkan yang
tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Rancangan Penelitian & Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penelitian ini akan menghasilkan sebuah produk
dalam bentuk aplikasi digital yang akan diterapkan untuk masing-masing pemerintahan desa
sebagai sampel penelitian. Aplikasi ini memuat tentang fitur pelayanan administrasi desa, fitur
tata kelola keuangan desa, fitur perencanaan pengembangan desa, dan fitur pengelolaan data
dokumen kepemilikan lahan, general leger digital, market place, UMKM digital, dan tatakelola
pemerintahan digital yang terintegrasi dalam sebuah aplikasi. Analisis data dilakukan dengan
cara membandingkan kondisi kemiskinan masyarakat desa sebelum dan setelah penggunaan
aplikasi D-Village (Digital Village).

Diagram Alir Penelitian dan Indikator Capaian


Penelitian ini direncanakan dilakukan selama 2 (dua) tahun dengan tahapan-tahapan yang dapat
digambarkan sebagai berikut:

.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan lama
tahun pelaksanaan penelitian

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Identifikasi Problem (survey dan
1
wawancara)
2 User Requirement
3 Analisis Desain
4 Development
5 Prototype
6 Deploy
dst.

Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ImplementasiAplikasi
2 Evaluasi (PerbaikanSistemAplikasi)
3 Produksi Akhir (Aplikasi Digital Desa)
dst.

DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan, mengikuti
format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam
Daftar Pustaka.
[1] Claro S, Paunesku D, Dweck CS. Growth mindset tempers the effects of poverty on
academic achievement. Proceedings of the National Academy of Sciences. 2016 Aug
2;113(31):8664-8.
[2] Wahlbeck K, Cresswell-Smith J, Haaramo P, Parkkonen J. Interventions to mitigate the
effects of poverty and inequality on mental health. Social psychiatry and psychiatric
epidemiology. 2017 May; 52:505-14.
[3] Masron TA, Subramaniam Y. Does poverty cause environmental degradation?
Evidence from developing countries. Journal of poverty. 2019 Jan 2;23(1):44-64.
[4] Dulkiah M. Pengaruh Kemiskinan Terhadap Tingkat Tindak Kriminalitas Di Kota
Bandung. JISPO Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2018 Jul 7;8(1):36-57.
[5] Farhadi M, Ismail R, Sarmidi T, Kasimin H. The role of information and communication
technology (ICT) development in economic growth: A dynamic panel data approach.
Advances in information Sciences and Service Sciences. 2013 Jul 1;5(12):70.
[6] Alfaro Cortés E, Alfaro Navarro JL. Do ICT influence economic growth and human
development in European Union countries?. International Advances in Economic
Research. 2011 Feb;17: 28-44.
[7] Majeed MT, Malik A. E-government, financial development and economic growth.
Pakistan Journal of Applied Economics. 2016 Dec 30;26(2):107-28.
[8] Solomon EM, van Klyton A. The impact of digital technology usage on economic growth
in Africa. Utilities policy. 2020 Dec 1; 67 :101104.
[9] Samsudin I, Muslihudin M. Implementasi web government dalam meningkatkan potensi
produk unggulan desa berbasis android. JTKSI (Jurnal Teknologi Komputer dan Sistem
Informasi). 2018 May 18;1(2):10-6.
[10] Akbar A. Pembangunan Model Electronic Government Pemerintahan Desa Menuju
Smart Desa. Jurnal Teknik dan Informatika. 2018 Mar 1;5(1):1-5.
[11] Kadir N, Huda N, Ningrum EC, Puspiitasari NN. Implementasi E-Government Dalam
Meningkatkan Pelayanan Desa (Desa Sumbersuko Kabupaten Malang). Jurnal Ilmiah
Informatika. 2020 Jun 30;5(1):25-34.
[12] dst.

Anda mungkin juga menyukai