(JATIMULYO MOBILE)
Disusun Oleh
Abstrak
Aplikasi mobile telah menjadi alat yang sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi,
pertukaran informasi, dan pemberian layanan di masyarakat saat ini. Dalam konteks desa,
penggunaan aplikasi mobile dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi
dalam mengelola sumber daya yang tersedia. Dalam jurnal ini, kami mempresentasikan
prototipe aplikasi mobile desa yang dikembangkan menggunakan perangkat lunak desain
Figma. Prototipe ini menunjukkan antarmuka pengguna yang intuitif dan fitur-fitur yang
relevan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pengelolaan desa. Kami menjelaskan
proses desain dan pengembangan prototipe ini, serta potensi penerapannya dalam konteks
desa.
Pendahuluan
Aplikasi mobile telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat modern. Mereka memungkinkan akses mudah dan cepat ke informasi,
komunikasi, dan layanan. Dalam konteks desa, aplikasi mobile dapat membantu mengatasi
tantangan keterbatasan infrastruktur dan memperluas jangkauan layanan untuk masyarakat
desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan prototipe aplikasi mobile desa
yang mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dan efektivitas pengelolaan desa.
Metodologi Penelitian
1. Analisis Kebutuhan Pengguna
Pada era digital modern saat ini kebutuhan akan sesuatu yang instan dan serba memudahkan
bagi manusia merupakan suatu kebutuhan yang paling relevan. Namun pada implementasinya
terdapat banyak tantangan yang nantinya dihadapi oleh developer seperti kesenjangan akan
IPTEK yang notabennya di dalam lingkup desa masih banyak orang yang kurang mengerti
akan teknologi, faktanya aplikasi ini akan digunakan untuk masyarakat desa dengan usia rata-
rata remaja, dewasa hingga lansia.
Metode Pengembangan
Dalam pengembangan prototipe ini, kami menggunakan perangkat lunak desain Figma.
Figma adalah platform desain kolaboratif yang memungkinkan pengguna untuk membuat
antarmuka pengguna yang interaktif dan realistis. Kami menggunakan metode desain
berbasis pengguna untuk memastikan prototipe ini sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
pengguna di desa.
Permasalahan
Permasalahan yang paling umum dihadapi adalah sistem dari aplikasi desa yang
kompleks sehingga membutuhkan effort lebih dalam upaya mendesain aplikasi
dengan maksimal
Deskripsi sistem
Sistem Jatimulyo Mobile dirancang dengan menggunakan desain yang simple dan
mudah dipahami oleh masyarakat awam khususnya bagi masyarakat desa yang telah
lanjut usia. Dari segi interface aplikasi ini menggunakan interface light dengan minim
warna yang diharapkan tidak membuat mata user cepat lelah dan dari segi experience
diharapkan user bisa cepat beradaptasi dengan tata letak objek dalam aplikasi, oleh
karena itu tata letak objek dibuat tidak terlalu berdekatan dan simbol-simbol yang
digunakanpun tidak membingungkan dan mudah dipahami.
Tujuan sistem
Sistem aplikasi Jatimulyo Mobile ditujukan bagi masyarakat desa Jatimulyo agar
mudah dalam Membuat suatu surat kegiatan yang nantinya user tidak perlua lagi antri
dan menunggu lama di kantor desa, sehingga nantinya akan mempersingkat dan
meng-efisienkan waktu serta tenaga guna melanjutkan ke proses selanjutnya. Adapun
dalam Jatimulyo Mobile menyediakan firur Pengaduan Masyarakat yang dapat
digunakan dengan sebagaimana mestinya tanpa perlu khawatir terjadi kesalah
pahaman maupun perselisihan antar masyarakat desa.
Setelah user mengisi maka akan muncul tampilan sukse seperti ini.
Hasil dan Diskusi
Prototipe aplikasi mobile desa yang dikembangkan menggunakan Figma menunjukkan
antarmuka pengguna yang intuitif dan fitur-fitur yang relevan. Dalam diskusi ini, kami
membahas potensi penerapan prototipe ini dalam konteks desa, termasuk manfaat yang
diharapkan dan tantangan yang mungkin timbul.
Kesimpulan
Dalam jurnal ini, kami telah mempresentasikan prototipe aplikasi mobile desa yang
dikembangkan menggunakan Figma. Prototipe ini menunjukkan antarmuka pengguna yang
intuitif dan fitur-fitur yang relevan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan
pengelolaan desa. Selanjutnya, prototipe ini dapat diimplementasikan dan dikembangkan
lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan konteks masing-masing desa.
Pertanyaan :
1. Saya mengerjakan proses formating, analisis jurnal dan menambahkan abstrak,
pendahuluan, desain prototype.
2. Jobdesk masing-masing anggota kelompok :
a. Maula : Memberi gagasan ide dan refrensi2.
b. Irfan : Mencari dan menambahkan informasi yang dibutuhkan terkait
pembahasan
c. Kurnia : Implementasi
d. Eka : Analisis dan mengavaluasi kembali.
3. Kendala dalam jurnalisasi :
a. Dalam formatting jurnal sedikit kurang paham apa saja yang akan
dijabarkan.
b. Strukturisasi pengambilan bahasa yang akan digunakan.
4. Terjawab.
5. Terjawab.