Anda di halaman 1dari 41

RANCANG BANGUN APLIKASI E-DESA BERBASIS

WEBSITE MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNETER

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai Persyaratan

Dalam memperoleh gelar Guna Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

TEGAR SRI SUMANTRI

11219152

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2022
ABSTRAK
Sistem pemerintahan desa yang memiliki pelayanan publik yang transparan,

informatif, mempermudah layanan masyarakat, dan dapat memperkenalkan potensi

desa kepada masyarakat luas merupakan tantangan yang harus dijawab oleh

lembaga pemerintahan desa dalam menjalankan fungsinya. Oleh karena itu,

diperlukan aplikasi E-desa untuk menjawab tantangan tersebut. Selain itu, aplikasi

E-desa ini dapat memperkenalkan potensi desa kepada masyarakat umum.

Penelitian dilakukan pada Desa Lebakwana Kecamatan Keramatwatu Kabupaten

Serang Provinsi Banten. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan kerangka

kerja codeigneiter dan dikombinasikan dengan kerangka kerja bootsrap untuk

memperoleh website yang optimal. Pemodelan E-desa ini menggunakan teknik

pemodelan UML(Unified Modelling Language). Penelitian ini nantinya akan

menghasilkan sebuah aplikasi E-desa berbasis website untuk memberikan

pelayanan publik yang bersih, transparan, informatif, mempermudah layanan

masyarakat, memberdayakan masyarakat, dan dapat memperkenalkan potensi desa

kepada masyarakat umum.

Kata kunci: E-desa, Sistem, Codeigneter Framework


ABSTRACT

A village government system that has transparent, informative public services,

facilitates community services, and can introduce the potential of the village to the

wider community is a challenge that must be answered by village government

institutions in carrying out their functions. Therefore, an E-desa application is

needed to answer these challenges. In addition, this E-desa application can

introduce the potential of the village to the general public. The research was

conducted in Lebakwana Village, Keramatwatu District, Serang Regency, Banten

Province. System development is carried out using a codeigneiter framework and

combined with a bootsrap framework to obtain an optimal website. This E-village

modeling uses the UML (Unified Modeling Language) modeling technique. This

research will later produce a website-based E-village application to provide clean,

transparent, informative public services, facilitate community services, empower

the community, and can introduce the potential of the village to the general public.

Keywords: E-village, System, Codeigneter Framework


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Desa merupakan organisasi pemerintahan resmi yang dipimpin oleh Kepala

Desa. Kepala Desa dibantu oleh perangkat desa dalam mengelola desa, seperti

pendataan penduduk, program-program untuk masyarakat desa, hingga

manajemen sumber daya di desa. Kenyataan di lapangan sering menunjukkan

bahwa banyak desa belum dikelola dengan baik, seperti informasi yang

lamban, keuangan desa yang kurang transparan, sulitnya memperkenalkan

potensi desa kepada masyarakat luas, hingga pelayanan publik yang belum

optimal.

Menyadari akan besarnya manfaat teknologi informasi yang berkembang

saat ini maka diperlukannya sebuah system baru yang harus diterapkan di desa.

Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi keuangan desa yang kurang

transparan, informasi yang lamban, kurangnya kualitas layanan masyarakat,

dan sulit memperkenalkan potensi desa.

Oleh karena itu, dibutuhkannya E-desa berbasis web guna dapat diakses

oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Serta dapat mempermudah

perangkat desa dalam mempublikasikan data yang transparan, dapat

menyampaikan berita dan informasi dengan cepat, Serta mempermudah

masyarakat serta perangkat desa guna mempermudah urusan administrasi.

Selain itu dapat memperkenalkan potensi desa seperti UMKM, adat, kesenian

dan sebagainya kepada masyarakat luas.


1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat E-desa beerbasis web menggunakan framework

codeigneiter sehingga informasi dapat diakses melalui internet oleh

siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

2. Bagaimana membuat E-desa menggunakan framework codeigneiter

guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa.

3. Bagaimana membuat E-desa menggunakan framework codeigneiter

guna mengatasi keuangan desa yang kurang transparan.

4. Bagaimana membuat marketplace pada desa menggunakan framework

codeigneiter guna UMKM dapat menjangkau pasar yang luas.

1.3. Batasan Masalah

Masalah yang dihadapi Desa bukan hanya tentang sistem informasinya yang

masih manual, melainkan banyak hal yang harus dibenahi. Tetapi yang akan

dibahas pada penelitian ini adalah hanya pada tahap perancangan dan

membangun E-desa berbasis web agar informasi yang ada dapat di akses oleh

semua masyarakat yang membutuhkan.


1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan E-desa berbasis web menggunakan framework

codeigneiter yang dapat digunakan sebagai sarana informasi

pemerintahan desa dengan masyarakat.

2. Terwujudnya sistem admintrasi online pada desa menggunakan

framework codeigneiter yang lebih baik guna terciptanya kualitas

layanan masyarakat yang lebih baik.

3. Menghasilkan E-desa dengan menggunakan framework codeigneiter

yang dapat digunakan sebagai sarana informasi keuangan pada

pemerintahan desa guna mengatasi keungan desa yang kurang

transparant.

4. Terwujudnya marketpace pada E-desa dengan mengguankan

framework codeigneiter guna UMKM dapat menjangkau pasar yang

luas.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat mengimplementasikan

ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Hasil dari perancangan dan

membangun aplikasi ini akan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

merancang dan membangun aplikasi E-desa. Manfaat teoritis penelitian ini juga

menambah sumber pengetahuan mengenai perancangan dan membangun

aplikasi E-desa
2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah membantu masyarakat

dalam mengakses informasi pada desa, mendapatkan kualitas layanan

masyarakat yang lebih baik, mengembangkan UMKM. Serta pada

perangkat desa dapat menyampaikan informasi keuangan kepada

masyarakat.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum

tentang pembahasan yang telah diungkapkan, sistematika penulisan terdiri

dari beberapa bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Batasan Masalah

1.4. Tujuan Penelitian

1.5. Manfaat Penelitian

1.6. Sistematika Penulisan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian

2.2. Dasar Teori


BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

3.2. Tahapan Penelitian

3.3. Alat dan Bahan Penelitian

3.4. Data Penelitian

3.5. Jadwal Penelitian

BAB IV : USULAN PENELITIAN

4.1. Deskripsi Usulan Penelitian

4.2. Rancangan Usulan Penelitian

4.3. Rancangan Pengujian

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.2. Pembahasan Penelitian

BAB VI : PENUTUP

6.1. Kesimpulan

6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN_LAMPIRAN
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Tinjauan Penelitian

Berikut ini beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukan oleh para

peneliti terdahulu.

NO Judul Identitas Tujuan Kekurangan Kesimpulan

Penelitian

1. Perancang Nama Membang Tidak ada e-desa yang


an dan penulis : un fitur dibangun
Implement Dian sebuah marketplace memudahkan
asi Sistem Kurnia, sistem untuk pihak staff
Administr Juliandri informasi UMKM desa
asi E-desa berbasis dalam Klambir
Pada Publisher : web agar menjangkau Lima
Kantor Jurnal dapat pasar yang Kebun dalam
Desa Media memperm luas. melayani
Klambir Infotama udah masyarakat
Lima Vol.18 Kepala Tidak ada secara online
Kebun No.1 2022 Urusan fitur berupa surat
Berbasis (Kaur) informasi dan domisili
Website dalam berita untuk usaha, surat
proses menyebarkan berdomisili,
memberik informasi. surat ahli
an Tidak ada waris, surat
informasi fitur untuk pengantar
persyarata mengetahui SKCK, Surat
n dalam keuangan Kurang
pengurusa pengluaran Mampu,
n serta Surat
berbagai pendapatan Kehilangan,
surat, desa. Surat
pembuatan MEninggal
surat Dunia, Surat
pengantar Suami Istri,
dari Desa, Surat Nama
pembuatan Yang Sama,
laporan Surat N1,
dan juga Surat N2,
memperm Surat N3,
udah Surat N4,
warga Surat
dalam Penelitian ke
proses Desa. Sistem
pengurusa ini juga
n surat membantu
tanpa dan
harus mempermuda
datang ke h pihak
kantor warga
Desa. dalam
. memohon
surat-surat
tersebut
sehingga
tidak perlu
datang ke
kantor desa
apalagi di
masa
pandemic
sekarnag ini
yang
memerlukan
social
distance.

2. SISTEM Nama Membang Tidak ada Telah


INFORM penulis un Sistem fitur dibangun
ASI :Riki informasi marketplace aplikasi
ADMINIS Ridho adminstras untuk berbasis
TRASI Canigia i UMKM web yang
KEPEND kependudu dalam memberikan
UDUKAN Publisher : kan e-desa menjangkau informasi
E-DESA Vol 3 No berbasis pasar yang Desa di
BERBASI 1 (2020): web luas. Teluk
S WEB Jurnal Kuantan
(STUDI Tidak ada tepatnya
Perencana fitur layanan
KASUS: an, Sains, informasi
DESA masyarakat desa Sawah
Teknologi, secara online.
SAWAH Teluk
dan
Kuantan .
Komputer
KEC.KU (JuPerSaT Tidak ada Melalui
ANTAN ek) fitur untuk web Desa
TENGAH, mengetahui Sawah ini
KAB. keuangan dapat
KUANSI pengluaran memudahkan
NG) serta bagi user
pendapatan untuk
desa. mengetahui
informasi
tentang Desa
berupa
Agenda,
Berita dan
perbaharuan
Peraturan
yang ada di
Desa Sawah
Teluk
Kuantan
Administrato
r Desa dapat
mengerjakan
segala
keperluan
Desa baik
mengelolah
surat dan
keperluan
Desa lainnya.
3. IMPLEM Nama Mencoba Tidak ada Hasil
ENTASI penulis : melakukan fitur pelaksanaan
APLIKAS Hadi pengemba marketplace pelatihan
I Sucipto, ngan untuk dan
E-SURAT Ahmad sistem UMKM praktikum
PADA Heru pelayanan dalam dievaluasi
PERANG Mujianto baru menjangkau dengan
KAT ,Chamdan berbasis pasar yang pengisian
DESA Mashuri, web yang luas. kuesioner
DI DESA Mahrus berjudul ” oleh para
MENTUR Ali, Implement Tidak ada peserta dan
US Mahfudiya asi fitur responden
KUDU nto Aplikasi informasi dan yang
JOMBAN E-Surat berita untuk menunjukkan
G Publisher : Pada menyebarkan bahwa semua
Vol 1 No Perangkat informasi. peserta dapat
1 (2020): Desa me
Edisi ” pada Tidak ada mahami
Maret Studi fitur untuk semua
kasus di mengetahui materi yang
Desa keuangan disampaikan
Menturus, pengluaran saat pelatihan
Kecamata serta dan semua
n Kudu, pendapatan peserta setuju
Kabupaten desa. dengan
Jombang. adanya
Dengan penggunaan
adanya teknologi
sistem informasi
pelayanan dalam
baru ini membantu
diharapka proses
n dapat administrasi
meningkat desa,
kan khususnya
efektifitas, pengurusan
efisiensi, surat
dan -
fleksibilita menyurat.
s dengan
memanfaa
tkan
kemampua
n sistem
ini.

4 PEMBAN Nama dalam Tidak ada Berdasarkan


GUNAN penulis : penerapan fitur rantai nilai
MODEL Ahmad konsep marketplace Pemerintahan
ELECTR Akbar e-Gov untuk Desa Kota
ONIC , menuju UMKM Pari maka
GOVERN Dana good dalam model
MENT Indra governanc menjangkau e-
PEMERIN Sensuse e pasar yang Government
TAHAN perlu luas. yang
DESA Publisher : diterapkan dibangun
MENUJU Vol 5 No di setiap Tidak ada berimplikasi
SMART instansi fitur pada model
1 (2018):
DESA pemerinta informasi dan e-Desa
JUTI berita untuk
h, Pemerintahan
termasuk menyebarkan Desa
pemerinta informasi. Kota
han Pari
tingkat terdiri
desa. dari
Aplikasi
Pelayanan
Administrasi
Desa
,
Aplikasi
Tata Kelola
Keuangan
Desa,
Aplikasi
Perencanaan
Pengembang
an Desa,
dan
Aplikasi
Pengelolaan
Data
Dokumen
Kepemilikan
Lahan

5 PEMANF Nama a. Untuk Tidak ada Setelah


AATAN penulus : pelayanan fitur terciptanya
E- dan marketplace system
GOVERN Eviana permintaa untuk website E-
MENT Septiana n UMKM Government
PADA Rachman, informasi dalam Pada Desa
DESA Beni publik menjangkau Wonokarto,d
WONOK Noviyanto tentang pasar yang apat
ARTO desa luas. disimpulkan
UNTUK Wonokart bahwa Sistem
MENING o. Tidak ada E-
Publisher :
KATKAN b.Memban fitur untuk Government
Vol 8, No mengetahui
AKURAS 1 (2017) tu pada Desa
I DAN pemerinta keuangan Wonokarto
INFORM h untuk pengluaran berhasil
ASI melayani serta mengatasi
POTENSI masyaraka pendapatan keterbatasan
DESA t dalam desa. karena
hal dengan
permintaa adanya
n EGovernmen
informasi t ini
akan masyarakat
masyaraka bisadengan
t. mudah
c.Memban mendapatkan
tu layanan dan
masyaraka informasi
t dalam secara cepat
hal dan akurat
penyampai tanpa
an mengenal
permohon batas waktu
an serta dapat
permintaa dilakukan
n dan dimanapun
memperol selama ada
eh yang akses internet
berhubung dan
an dengan publikasipote
potensi nsi yang ada
Desa pada Desa
Wonokart Wonokarto
o. dapat
dilakukan
dengan
mudah yakni
menggunaka
n sebuah
sistem secara
online yaitu
website yang
ada pada desa
Wonokarto,
data potensi
di input
langsung oleh
admin
maupun
masyarakat
yang sudah
mendapatkan
akun,
sehingga
keaslian data
dapat
dipertanggun
g jawabkan.
6 Pengemba Nama Berdasar Tidak ada Desa
ngan penulis : uraian fitur Girikerto
Sistem Wuri tersebut marketplace telah
Informasi Rahmawat maka untuk memiliki
Desa i, Zahra sangat UMKM akun
untuk E Arwanani jelas dalam blogspot
Governme ng Tyas bahwa menjangkau yaitu
nt di Desa masyaraka pasar yang http://desagiri
Girikerto Publisher : t (publik) luas. kerto.blogspo
Vol 4, No berhak t.com yang
1 (2020): mendapatk Tidak ada direncanakan
PROSIDI an fitur layanan untuk
NG berbagai masyarakat menyampaik
SEMINA informasi secara online. an berbagai
R baik Tidak ada informasi
NASION menyangk fitur untuk desa kepada
AL ut data mengetahui masyarakat
DINAMI desa, data keuangan luas. Content
KA pembangu pengluaran dalam akun
INFORM nan desa serta tersebuti
ATIKA (potensi,pr pendapatan tidak up to
2020 ogram desa. date sehingga
kerja, tidak
alokasi memberikan
anggaran informasi
di setiap apapun
program kepada
kerja) masyarakat
serta luas. Hal
implement tersebut
asi dan terjadi karena
hasil berbagai
program kendala yang
pembangu dihadapi
nan desa. yaitu
Di era http://desagiri
digital saat kerto.blogspo
ini, t.com.
berbagai Kondisi ini
informasi menunjukkan
tersebut bahwa Desa
idealnya Girikerto
dapat belum dapat
diakses dikategorikan
secara sebagai desa
mudah, yang telah
cepat dan mengimplem
akurat antasikan e-
oleh government
masyaraka dalam tata
t yaitu kelola
melalui pemerintahan
pengemba ,
ngan kelembagaan,
Sistem penganggara
Informasi n dan
Desa sebagainya.
(SID). SID
merupaka
n
seperangk
at alat
meliputi
fasilitas
perangkat
keras dan
perangkat
lunak,
jaringan,
serta
sumber
daya
manusia
yang
dikelola
oleh
Pemerinta
h Desa
untuk
mendukun
g
pengelolaa
n dan
pemanfaat
an data
desa serta
dapat
diakses
oleh
masyaraka
t desa
maupun
stakeholde
r semua
pemangku
kepentinga
n (UU
Nomor 4
tahun
2014 pasal
86).
7 Inovasi Nama Berdasark Hanya Sistem yang
Pelayanan penulis : an memiliki fitur digunakan
Publik Aprilia permasala laporan dana dalam
(PAKDES Hapsari, han dan desa. laporan
: Aplikasi Muhamma fenomena pertanggungj
Laporan d Guntur, yang awaban
Dana Desa Novayanti terjadi, keuangan di
Kreatif Sopia maka Desa
Berbasis Rukmana peneliti
Tellumpanua
Online di memberik
Publisher : e dan Desa
Kecamata an solusi
Vol 17 No Barugae
n Mallawa berupa
2 (2021): telah
Kabupaten inovasi
Jurnal mengalami
Maros) pelayanan
Administr pergeseran
melalui
asi Publik sistem dari
aplikasi
yang
PAKDES,
yaitu sebelumnya
aplikasi masih
laporan menggunaka
dana desa n sistem
kreatif manual, kini
berbasis telah beralih
online, ke sistem
yang saat
ini masih keuangan
berada desa
pada tahap (Siskeudes).
finalisasi
aplikasi
yang
dikemban
gkan pada
tahun
2020.

8 Rancag Nama Adapun Hanya a. Sistem ini


Bangun penulis : tujuan memiliki fitur dapat
Sistem penelitian layanan mempermuda
Nurjoko,
Informa ini, yaitu administrasi h penduduk
Sushanty
si untuk warga. dalam
Saleh,
Kepend mewujudk melakukan
Sifaul
udukan an permohonan
Khoiri
Desa pelayanan atau
Bangun Publisher : administra pelaporan
Rejo Vol 2, No si data
Berbasi 2 (2019) kependudu penduduk,
s E- kan yang data
Govern berorienta penduduk per
ment si kepada KK, data
kepuasan mutasi
dan penduduk
kemitraan (pindah,
masyaraka lahir, mati,
t menuju datang).
terciptany
b. Sistem ini
a data dan
mampu
informasi
mengelola
kependudu
data
kan yang
penduduk
akurat dan
baik itu
agar dapat
pengelolaan
mewujudk
data
an
pendudukper
terciptany
KK, data
a tata
mutasi
pemerinta
penduduk
han yang
(pindah,
baik. Juga
lahir, mati,
dapat
datang).
memberik
an c. Dengan
kemudaha adanya
n sistem ini
pelayanan
dari suatu sehingga
instansi dapat
untuk membantu
melakukan perangkat
proses desa dalam
yang proses
berhubung pengelolaan
an dengan data
masalah penduduk
kependudu dengan
kan dan efektif dan
memberik efisien.
an
kemudaha
n bagi
masyaraka
t untuk
melakukan
proses
pelaporan
serta
pendaftara
n
penduduk.
Juga untuk
membantu
merancang
sebuah
sistem
yang dapat
memperce
pat proses
pengolaha
n data
kependudu
kan setiap
desa.
9. Implem Nama memperm Hanya Hasil dari
entasi penulis : udah memiliki fitur pengembanga
E- proses layanan n tersebut
M.Sholah
Govern penyampai administrasi berupa sistem
uddin Al-
ment an warga. yang dapat
Ayyubi,
untuk informasi dengan
Heni
Pengelo penduduk mudah
Sulistiani,
laan dan diakses oleh
Muhaqiqin
Data permohon masyarakat
, Fajar
Admini an surat, secara online
Dewantor
stratif sehingga yang dapat
o, Auliya
pada peneliti dilihat
R. Isnain
Desa perlu berdasarkan
Banjar Publisher mengemba hasil
Negeri, : Vol 12, ngkan pengujian
Lampun No 3 sistem sistem
g (2021) electronic terhadap tiga
Selatan governme aspek, yaitu
nt. pengujian
terhadap
usability
telah
diperoleh
nilai 92%
sehingga
dapat
disimpulkan
sistem sangat
disetujui oleh
pengguna.
Pengujian
fungsional
suitability
menghasilkan
nilai sebersar
95,33%
dengan
kesimpulan
diterima
secara
kelayakan
fungsi oleh
pengguna,
terakhir
adalah
performance
effeciency
dihasilkan
nilai
kemampuan
yaitu B
dengan waktu
respon 0.34
detik.
10. RANCAN Nama Penelitian Tidak ada Dari hasil
G penulis : ini fitur penelitian
BANGU bertujuan marketplace yang telah
Afiani untuk
N E- untuk: penulis
Maulidiya UMKM
GOVERN lakukan,
h 1. dalam
MENT maka hasil
Merancan menjangkau
SEBAGA Publisher yang
g dan pasar yang
I UPAYA : didapatkan
membang luas.
MEMBA sebagai
http://rep un e-
NTU berikut: 1.
ository.up governme
MEWUJ Sistem
nvj.ac.id/i nt
UDKAN berjalan
d/eprint/1 pemerinta
PELAYA masih belum
1203 h desa
NAN maksimal
Tengkurak
PEMERI dalam
dengan
NTAH penyampaian
mengguna
DESA informasi dan
kan
TENGKU juga
framework
RAK pengolahan
Laravel.
KABUPA data serta
TEN 2. pengaduan
SERANG Melakuka yang
ENGGUN n uji coba dianggap
AKAN sistem sistem
FRAME informasi kinerjanya
WORK e- masih
LARAVE governme lambat,
L nt kurang cepat,
terhadap kurang
pelayanan akurat,
yang efisien, dan
disediakan efektif. 2.
kepada Hubungan
masyaraka framework
t desa Laravel
Tengkurak sebagai
dan pembuat
pemangku interface dan
kepentinga MySQL
n lainnya sebagai basis
data.
Penggunaan
metode
PIECES
untuk
membanding
kan sistem
yang lama
dan sistem
yang baru,
dan metode
Waterfall alir
penelitian
yang
sederhana
dan mudah
diterapkan.
Terbukti
dapat
menghasilkan
suatu
program
aplikasi yang
mempunyai
tampilan
menarik dan
dinamis. 3.
Hasil
pengolahan
data pada
sistem
informasi E-
Government
berupa
laporan data
yang telah
dimasukan
sebelumnya,
dan hanya
bisa dilihat
melalui
akses.

2. Dasar Teori

2.2.1. Desa

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa)


2.2.2. Waterfall

Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini

menggunakan tahapan model waterfall. Menurut Sukamto dan Shalahuddin

dalam (Bruno, 2019) metode waterfall adalah ”metode yang

mempersiapkan tahapan berjalan sesuai dengan urutannya terhadap

software kemudian dibagi ke dalam 5 urutan”. Pengembangan sistem

dikerjakan secara terurut mulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian

dan tahap pendukung. Berikut ini tahapan dan implementasinya, yaitu:

1. Analisis Kebutuhan Pada tahap pertama ini adalah mengumpulkan

kebutuhan-kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibangun melalui

wawancara serta melakukan observasi.

2. Desain Pada tahap kedua ini adalah mendesain atau merancang, adapun

yang dirancang adalah ERD (Entity Relationship Diagram) dan LRS

(Logical Relational Structure) berserta komponen-komponennya seperti

entitas, atribut, dan relasinya.

3. Pengkodean Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap desain yaitu

pembuatan kode program, merubah desain dalam bentuk ERD dan LRS

menjadi coding program sehingga dapat membentuk sebuah website,

aplikasi VScode digunakan sebagai code editor untuk membuat tampilan

program dan logika program dengan menggunakan bahasa markup yaitu

HTML dan CSS dan bahasa pemograman yaitu PHP. Untuk server lokal

menggunakan aplikasi XAMPP dan menggunakan MySQL sebagai

Database Management System (DBMS).


4. Pengujian Pada tahap ini, menguji program yang sudah dibuat dengan

pengujian Black Box Testing guna memastikan bahwa semua fungsi

berjalan dengan baik dan berjalan seperti yang diharapkan(Maulana,

Firmansyah, & Widyastuti, 2021).

2.2.3 Black Box Testing

Menurut Fatta (2007:172), pada Black Box Testing, cara pengujian

hanyadilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul,

kemudiandiamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang

diinginkan(Wibisono & Susanto, 2015).

Pengujian menggunakan sekumpulan aktifitas validasi, dengan

pendekatan black box testing. Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011), black

box testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional

tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk

mengetahui apakah fungsi - fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat

lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam

dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi

dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang

dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black box

testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah. Menurut Pressman

(2010), black box testing juga disebut pengujian tingkah laku, memusat

pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik pengujian black box

memungkinkan memperoleh serangkaian kondisi masukan yang

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu


program. Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi adalah fungsi

tidak benar atau hilang, kesalahan antar muka, kesalahan pada struktur data

(pengaksesan basis data), kesalahan performasi, kesalahan inisialisasi dan

akhir program (Haryanto et al., 2018)

2.2.4. UML

Menurut Windu Gata, Grace (2013:4), Unified Modeling Language

(UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat

lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem

berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung

pengembangan sistem. Alat bantu yang digunakan dalam perancangan

berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut:

a. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuakn

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan

untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem

informasi dan sia pa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi

tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case Diagram

yaitu:
Gambar 2.3 Use Case Diagram
Sumber (Hendini, 2016)
b. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau

aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Simbol-simbol yang

digunakan dalam activity Diagram yaitu:

Gambar 2.4 Activity Diagram

Sumber (Hendini, 2016)


c. Diagram Urutan (Sequence Diagram)

Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Simbol-simbol yang digunakan

dalam Sequence Diagram yaitu:

Gambar 2.5 Sequence Diagram

Sumber (Hendini, 2016)


d. Diagram Kelas (Class Diagram)

Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap

kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan

aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku

sistem. Class Diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan

operasi-operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan

dengan objek yang dikoneksikan.

Gambar 2.6 Class Diagram

Sumber (Hendini, 2016)


2.2.5. Website

Website menurut Hikmah et al dalam diartikan sebagai “sebuah

perkumpulan laman yang bertujuan untuk dapat menampilkan sebuah

informasi dimana informasi tersebut dalam bentuk tulisan, gambaran dan

suara yang mempunyai sifat baik tetap ataupun berubah dan akan

membentuk sebuah rangkaian yang terhubung dengan masing-masing

jaringan laman yang dihubungkan”. Sedangkan menurut Abdulloh dalam

menyatakan bahwa “website merupakan sebuah perkumpulan halaman yang

terdapat dari beberapa laman yang mempunyai suatu informasi yang

berbentuk digital dengan cara disajikan melewati jalur koneksi sebuah

internet dan website ini biasanya disingkat dengan web”.(Maulana,

Firmansyah, Widyastuti, et al., 2021)

2.2.6. MySQL

MySQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL

merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah

database. MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat

relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada

beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan jauh lebih

cepat.(Nirsal, 2020)
2.2.7. XAMPP

Menurut MADCOMS (2016) “Xampp adalah sebuah paket kumpulan

software yang terdiri dari Apache, MySQL, PhpMyAdmin, PHP, Perl,

Filezilla, dan lain.” Xampp berfungsi untuk memudahkan instalasi

lingkungan PHP, di mana biasanya lingkungan pengembangan web

memerlukan PHP, Apache, MySQL dan PhpMyAdmin. (Ayu &

Permatasari, 2018)

2.2.8. Codeigniter

CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu

mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP

disbanding jika menulis semua code program dari awal. (Jafar et al., 2020)

2.2.8. Hypertext Preprocessor

Bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah

bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah web server. Script-script

PHP harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau proses dalam

server tersebut. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan

lebih interaktif dan dinamis.(Nirsal, 2020)


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian pengembangan sistem yang dilakukan ini merupakan jenis

Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung

diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Akademi

Kebidanan Bina Husada Serang dalam pengolahan data inventaris barang.

Dalam penelitian ini akan menerapkan teori analisis sistem dengan

pendekatan web, implementasi hasil analisis dan perancangan menggunakan

pemrograman Adobe Dreamweaver dan Database SQL Server.(Susandi &

Sukisno, 2018)
3.2 Tahapan Penelitian

Adapun tahapan – tahapan diagram alur metodologi dari penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Alur Metode Penelitian

Setiap tahapan pada gambar 3.1 dijelaskan sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah

Perumusan masalah di Desa Lebakwana adalah bagaimana membuat sistem

E-desa guna masyarakat dapat mengakses informasi melalui internet,

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa, mengatasi keuangan

desa yang kurang transparan, dan UMKM dapat menjangkau pasar yang

luas.

2. Studi Literatur

Setelah masalah penelitian di rumuskan, maka langkah ke 2 dalam proses

penelitian ini adalah mencari teori-teori dan konsep-konsep hasil penelitian


yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian.

Studi literatur ini diperlukan dalam membantu proses penelitian sehingga

penelitian dapat memperoleh berbagai sumber yang terkait dalam proses

penelitian sehinga penelitian ini mempunyai teori yang kuat. Dalam hal ini,

peneliti memperoleh informasi melalui buku, jurnal, serta laporan penelitian

untuk memperkuat teori dalam proses penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah pengumpulan data yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data

dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Pengumpulan

data yang dilakukan adalah mencatat aktivitas-aktivitas yang sedang

berlangsung. Selain itu juga dilihat beberapa banyak dokumen yang harus

dicatat didalam buku selama pengamatan yang dilakukan dengan dua tahap:

1) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan masyarakat yang berada di desa

lebakwana dan staf-staf pengurus desa membahas tentang sistem yang

digunakan pada perangkat desa.

2) Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung dilapangan. Metode observasi

merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik.


4. Analisis

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan

data dalam tahap ini bisa melakukan konsultasi terhadap pembimbing dari

sekolah mengenai sistem yang dibuat atau study literature. Seorang sistem

analis akan mengali informasi sebanyak banyaknya dari penguna sehinga

akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa mengetahui perpindahan

asset dengan secara terstruktur. Dalam tahap analisis juga menganalisis

sistem kerja yang ada dengan mengambarkan Flowmap yang sedang

berlangsung dan yang akan dibangun.

1) Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan yaitu dengan menganalisa sistem

yang sedang digunakan pada perangkat desa lebakwana.

2) Analsis Sistem Yang Akan Dibangun

Analisis sistem yang akan di bangun yaitu dengan menganalisa

bagaimana cara kerja sistem E-desa yang akan dibangun.

5. Perancangan

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat di perkirakan sebelum dibuat

coding. Proseses ini berfokus pada : struktur data, perangkat lunak,

representasi interface, dan detail algoritma. Dokumen inilah yang akan

digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.


6. Pengkodean

Tahap pengkodean merupakan menterjemahkan analisa dan perancangan

kedalam bahasa pemrograman. Disini menggunakan Bahasa pemrograman

PHP dan Framwork Codeigniter dengan database Mysql.

7. Uji Coba

Setelah tahapan pengkodean, selanjutnya adalah uji coba sistem. Pada uji

coba sistem ini, akan melakukan pengecekkan atau uji coba dari masing-

masing sub sistem, apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan oleh user

atau masih ada permasalahan yang terjadi seperti bug.

8. Kesimpulan dan Saran

Dalam tahapan ini dapat ditentukan kesimpulan terhadap hasil pengujian

yang telah dilakukan, memaparkan hasil apakah tujuan dari penelitian ini

sudah mednaptkan hasil yang diinginkan serta memberikan saran-saran

untuk menyempurnakan dan mengembangkan penelitian selanjutnya.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Adapun spesifikasi peragkat keras (Hardware) yang digunakan

saat pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras


No Nama Perangkat Spesifikasi Keterangan

1 Processor Intel Core i3 – 6006U Untuk kecepatan


transfer data sistem
yang sangat bergantung
pada kecepatan
procesor komputer
2 Memory - SSD SATA 125 Gb Memori sistem yang
digunakan pada saat
menyimpan data

3.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun spesifikasi perangkat lunak (Software) yang

digunakan untuk membuat aplikasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

No Tools/Software Fungsi Keterangan

1 Windows 10 Sistem Operasi -

2 MySQL Server Basis Data -

3 Draw.Io Pembuatan Flowchart -

4 Draw.Io Pembuatan Diagram UML -

5 PDF Dokumen -

6 Codeigniter Framework -

7 Chrome Browser -

8 VScode Text Editor -

9 Xampp Server Localhost -


3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis Data

Pada tahapan ini dilakukan langkah-langkah pengumpulan data yang di

butuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data

dimaksudkan untuk membantu dalam peroses pembuatan sistem E-desa

yang sesuai dengan pengguna. Pengumpulan data yang dilakukan adalah

mewawancarai dan mencatat hal penting yang disampaikan oleh masyarakat

dan pejabat desa. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu :

1. Data Primer

Adapun data primer yang digunakan yaitu : Wawancara dilakukan

dengan dengan warga serta staf desa Lebakwana.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran dari

buku dan internet, seperti jurnal dan artikel. Tentang teori-teori yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, teknik pengimpulan yang digunakan yaitu dengan

wawancara yang dilakukan di desa Lebakwana Kecamatan Keramatwatu.

1. Wawancara

Wawancara ini pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab sehingga dapat mendapatkan makna tujuan


yang sama. Proses wawancara ini dilakukan kepada perangkat desa

dan masyarakat desa, untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan

kebetuhan desa Lebakwana.

3.5 Jadwal Penelitian

Juli Agustus
JADWAL Maret April Mei Juni

KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan
Data

Analisis Data

Perancangan
Program

Pembuatan
Program

Test Program

Implementasi
program

Dokumentasi
Program
DAFTAR
PUSTAKA
A Hasibuan, Zainal; Harry, B. S. (2005). Standardisasi aplikasi e-governmentuntuk
instansi pemerintah. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi
Dan Komunikasi Indonesia, March, 42–48.

Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi.

Andi. Aprianty, D. R. (2016). Penerapan Kebijakan E-Government dalam


Peningkatan Mutu Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Sambutan Kota
Samarinda. Jurnal Ilmu Pemerintahan, volume 4(4), hlm. 1593.Andi.

Asih, N. S. (2016). Pengaruh Pelayanan Prima ( Service Excellence )Terhadap


Kepuasan Pelanggan Salon Agata Singaraja. Jurnal Program Studi
PendidikanEkonomi(JPPE),7(2),1–10.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/view/7797

Cecep Juliansyah Abbas, P. N. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi


Kecamatan Berbasis E-Government. Jurnal Lentera Ict, 2(33), 173– 185.
Dash, S., & Pani, S. K. (2016). E-Governance Paradigm Using Cloud
Infrastructure: Benefits and Challenges. Procedia Computer Science, 85(Cms),
843–855. https://doi.org/10.1016/j.procs.2016.05.274
Indrajit, R. E. (2006). Electronic Government Konsep Pelayanan Publik Berbasis
Internet dan Teknologi Informasi. 1–93.
Purbadian. (2016). Trik Cepat Membangun Aplikasi Berbasis Web Dengan
Framework CodeIgniter. ANDI.
A. Syaputra, “Aplikasi E-Kelurahan Untuk Peningkatan Pelayanan Administrasi
DalamMendukung Penerapan E-Government,” MATRIK
J. Manajemen, Tek. Inform. dan Rekayasa Komput., vol. 20, no. 2, pp. 379–
388, 2021, doi: 10.30812/matrik.
E. B. Pratama and A. Hendini, “Pemodelan Sistem Informasi Layanan
Masyarakat (Silam) Pada Kantor Desa Untuk MeningkatkanPelayanan,” Klik
- Kumpul. J. Ilmu Komput., vol. 6, no. 1, p. 49, 2019, doi:
10.20527/klik.v6i1.178.
A. Akbar and D. I. Sensuse, “Pembangunan Model Electronic Government
Pemerintahan Desa Menuju Smart Desa,” J. Tek. dan Inform., vol. 5, no. 1,
pp. 1–5, 2018.

Anda mungkin juga menyukai