Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN HANDPHONE PADA MASYARAKAT PEDESAAN

DI DESA SUKATARIS KABUPATEN CIANJUR

THE USE OF HANDPHONE IN RURAL SOCIETY IN SUKATARIS


VILAGE CIANJUR REGION
Risa Sunarsi dan Dida Dirgahayu
Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Bandung
Jl. Pajajaran No. 88 Bandung, Hp.081573761965,
e-mail:dida.bandung@yahoo.co.id
(Diterima: 16 Februari 2015 ; Direvisi: 27 Maret 2015; Disetujui terbit: 2 April 2015)

Abstrak

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dikatakan efektif apabila memberi nilai tambah
pada penggunanya. Nilai tambah tersebut tidak hanya sekedar memberi hiburan, tetapi bisa berupa
peningkatan pengetahuan atau bahkan untuk kepentingan peningkatan ekonomi. Dengan perkembangan
teknologi informasi, masyarakat perdesaan yang dulu hanya menjadi konsumen ataupun objek informasi,
kini masyarakat desa bisa juga menjadi subjek atau penyedia informasi. Permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan handphone pada masyarakat pedesaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat di Desa Sukataris Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Metode
penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara , studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa masyarakat perdesaan telah memahami fungsi handphone, walaupun terdapat
sebagian kecil yang tidak mengetahui secara keseluruhan tentang fungsi handphone. Saran yang diberikan
diantaranya, masyarakat perdesaan perlu mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan dampak
negatif handphone seperti dampak yang berhubungan dengan kesehatan, pemborosan, perubahan sikap
yang ditimbulkan oleh penggunaan handphone.
Kata Kunci : pemanfaatan, handphone, masyarakat perdesaan

Abstract

The use of information and communication technology is effective when added value to its users.
The added value is not just entertaining, but it could be an increase in knowledge or even for the sake of
economic improvement. With the development of information technology, rural communities that used to
be a consumer or information objects, villagers can now also be subject or information provider. A
primary issue in this study is how the use of mobile phones in public villagers. Public in this study is the
village community Sukataris Cianjur Regency district of West Java Province. Metode is a descriptive
study used a quantitative approach. Techniques of data collection is done through a questionnaire,
interview, literature and documentation. The results showed that rural people have to understand the
functions of the phone, although there is a small part that does not know the whole of the function of rural
handphone.Villagers have to understand the function of the phone, although there is a small part that
does not know the whole of the functions of the phone. Advice given them, rural communities need to
acquire knowledge related to the negative impact of mobile phones such as health-related impacts, waste,
change in attitude brought about by the use of mobile phones.
Keywords: utilization, mobile phone, rural communities

PENDAHULUAN peningkatan pengetahuan atau bahkan


untuk kepentingan peningkatan ekonomi.
Penggunaan teknologi informasi Media yang mampu memberikan nilai
dan komunikasi dikatakan efektif apabila tambah tersebut tentu berbeda sesuai
memberi nilai tambah pada penggunanya. dengan karakter media maupun karakter
Nilai tambah tersebut tidak hanya sekedar pemakai TIK. Dulu, masyarakat perdesaan
memberi hiburan, tetapi bisa berupa bisa hanya menjadi konsumen ataupun
57
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No. 1, April 2015:57-67

objek informasi. Namun dengan adalah bahwa ponsel mendorong


perkembangan teknologi informasi, peningkatan akses terhadap kesempatan
masyarakat desa bisa juga menjadi subjek pendidikan, sumber daya kesehatan, bisnis
atau penyedia informasi. dan kesempatan kerja.
Beberapa hasil penelitian Seperti yang tercantum dalam
menunjukan, apresiasi masyarakat pasal 4 UU No 11 tahun 2008 Tentang ITE
perdesaan terhadap teknologi informasi mengatakan Pemanfaatan Teknologi
dan komunikasi sebagai sumber informasi Informasi dan Transaksi Elektronik
yang berkaitan dengan aktifitasnya masih dilaksanakan dengan tujuan: (a).
rendah. Namun terdapat realitas, Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai
penggunaan handphone sebagai produk bagian dari masyarakat informasi dunia,
teknologi komunikasi dikalangan (b). Mengembangkan perdagangan dan
masyarakat perdesaan telah menjadi perekonomian nasional dalam rangka
perangkat komunikasi yang tak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
dipisahkan dalam aktifitas kesehariannya. (c). Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
Dalam penelitian terakhir, Nikkei pelayanan publik. (d). Membuka
menemukan bahwa rata-rata pengguna kesempatan seluas-luasnya kepada setiap
mengganti ponsel mereka dengan model orang untuk memajukan pemikiran dan
yang lebih baru setelah 22,6 bulan. Ini kemampuan dibidang pengguna dan
berarti pasar handphone mencapai nilai pemanfaatan teknologi informasi seoptimal
yang sama setiap 22,6 bulan. Namun nilai mungkin dan bertanggung jawab; dan
ini belum termasuk jumlah pembelian memberi rasa aman, keadilan dan
handphone yang dilakukan oleh pemilik kepastian hukum bagi pengguna dan
baru yang pertumbuhannya juga cukup penyelenggara teknologi informasi.
mencengangkan. Berdasarkan hasil survey Untuk itulah penelitian ini
yang dilakukan oleh GfK Asia Pte Ltd dilakukan penting dilakukan untuk
pada tahun 2001, bahkan pertumbuhan mengetahui pemanfaatan handphone pada
pemilik handphone mencapai 100% setiap masyarakat perdesaan. Masalah pokok
bulannya . Hal ini, membuat para produsen dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
HP untuk berpikir secara inten agar bisa pemanfaatan handphone pada masyarakat
mendapatkan keuntungan yang sangat perdesaan?
banyak. Rumusan masalah dalam penelitian
Salah satu produk TIK yang sudah ini adalah: (1). Bagaimana pemahaman
sangat akrab dipergunakan di masyarakat masyarakat perdesaan terhadap fungsi
termasuk di wilayah perdesaan adalah handphone? (2). Bagaimana pola
handphone (telepon gengam). Secara penggunaan handphone pada masyarakat
umum memiliki manfaat yang luar biasa, di pedesaan? (3). Bagaimana manfaat
tetapi secara garis besar bisa disebut alat handphone bagi masyarakat di perdesaan.
komunikasi yang menghilangkan batasan- Tujuan dari penelitian ini adalah
batasan tertentu, seperti jarak contohnya. untuk menjawab rumusan masalah diatas,
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa yaitu untuk mengetahui / menggambarkan:
ada hubungan kuat antara manfaat (1). Pemahaman masyarakat perdesaan
handphone dan pertumbuhan terhadap fungsi handphone, (2). Pola
ekonomi.Teori yang digunakan di sini penggunaan handphone pada masyarakat

58
Pemanfaatan Handphone Pada Masyarakat Pedesaan Di Desa Sukataris Kabupaten Cianjur
Risa Sunarsi dan Dida Dirgahayu

di perdesaan (3). beraneka kelebihan yang mampu


Manfaat hasil kajian diharapkan menggoda konsumen untuk membeli
dapat bermanfaat bagi Kementerian produck dari produsen tertentu yang
Komunikasi Dan Informatika RI, tepatnya mereka nilai mampu memenuhi segala
untuk mendukung kinerja Kominfo Ditjen kemauannya.
APTIKA (Aplikasi Telematika), serta Hal ini yang mengakibatkan
semua fihak yang berkaitan langsung peningkatan daya saing yang sehat antara
maupun tidak langsung dengan hasil produsen handphone dalam memenuhi
penelitian ini. keinginan konsumennya sehingga tak ada
waktu untuk bersantai ria bagi mereka
LANDASAN KONSEPTUAL kalau ingin mendapatkan hasil yang
Penelitian sebelumnya memuaskan. Dengan demikian para
menyimpulkan beberapa hal, diantaranya produsen handphone akan semakin dewasa
dampak positif yaitu mempermudah dalam membaca pasar agar segala macam
komunikasi, menambah pengetahuan jenis HP yang ditawarkan pada konsumen
tentang perkembangan teknologi, bisa laku keras dipasaran.
memperluas jaringan persahabatan. Pemahaman dan pemanfaatan
Dampak negatifnya adalah Mengganggu masyarakat terhadap perkembangan atau
Perkembangan Anak dimana dengan kemajuan teknologi informasi dan
canggihnya fitur-fitur yang tersedia di komunikasi (TIK) dipengaruhi oleh faktor-
handphone (HP) seperti : kamera, faktor eksternal dari diri individu seperti
permainan (games) akan mengganggu pola pergaulan, terpaan media dan faktor
siswa dalam menerima pelajaran di ekonomi yang menjadi dasar bagi
sekolah, efek radiasi pembentukan pengetahuan. Menurut
Selain berbagai kontroversi di Sarwono, teori-teori yang berorientasi
seputar dampak negatif penggunaannya,. kognitif adalah teori yang menitik beratkan
penggunaan handphone juga rawan proses sentral seperti sikap, ide, dan
terhadap kesehatan pengguna, rawan harapan. Lebih banyak mempelajari
terhadap tindak kejahatan. Sangat pembentukan konsep, berfikir dan
berpotensi mempengaruhi sikap dan membangun pengetahuan
perilaku siswa. Pemborosan, maka (Sarwono,1984:89)
pengeluaran bertambah, apalagi kalau Informasi merupakan hal yang
handphone hanya digunakan untuk hal-hal penting, menurut Alvin Toffler
yang tidak bermanfaat maka hanya akan “Information can be one of the most
menjadi pemborosan saja. Penelitian yang important influences shaping society. It
diselenggarakan oleh Nikkei BP Consulting can furnish trends, if communicated, may
Inc menemukan terjadinya upgrading affect decision action that influence the
ponsel setiap 22,6 bulan sekali. world”. Informasi sebagai komoditi
Mengingat semakin berbeda dengan komoditi lainnya, makin
berkembangnya fitur-fitur ponsel, tingkat banyak dijual informasi akan makin
keinginan masyarakat untuk memiliki berkembang. Siapapun yang berkecimpung
telepon seluler yang baru juga semakin dalam bidang informasi (termasuk juga
tinggi. Handphone yang memberikan komunikasi) harus melihat kedepan,
karena menghimpun, mengolah dan
59
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No. 1, April 2015:57-67

mengirim informasi tak akan luput dari mengalami kemunculan kembali dan
pengaruh kemajuan teknologi. (Makarim : penguatan di tahun 1980an, para
2004, 531). pendukung teori ini berargumentasi bahwa
Sedangkan dalam konteks lain, kebutuhan manusia yang memengaruhi
pemanfaatan handphone oleh masyarakat bagaimana mereka menggunakan dan
sudah menjadi kebutuhan informasi, merespon suatu media, dalam konteks
Wilbur Schramm , menyatakan informasi penelitian ini adalah penggunaan
menjadi kebutuhan manusia yang esensial perangkat handphone, sebagai mana
untuk mencapai tujuan, melalui informasi, Zillman yang dikutip oleh Mc.Quail telah
manusia dapat mengetahui peristiwa yang menunjukkan pengaruh mood seseorang
terjadi di sekitarnya, memperluas saat memilih media yang digunakan, pada
cakrawala pengetahuan dan saat seseorang merasa bosan maka akan
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari- memilih isi yang lebih menarik dan
hari. menegangkan dan pada saat seseorang
Banyaknya informasi yang beredar merasa akan memilih isi yang lebih
saat ini dapat meningkatkan kualitas hidup menenangkan dan ringan. Seperti
masyarakat, yang dikenal sebagai perangkat komunikasi yang sama bisa jadi
masyarakat informasi, dimana pada berbeda saat harus kepuasan pada
masyarakat ini standar hidup, bentuk kebutuhan yang berbeda untuk individu
pekerjaan dan sistem pndidikan yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda
dipengaruhi oleh informasi. Satu hal yang diasosiasikan dengan kepribadian
menonjol pada masyarakat informasi ini seseorang, tahap-tahap kedewasaannya,
adalah adanya kesadaran tentang latar belakang dan peranan sosialnya.
pentingnya informasi dalam kehidupan (http://id.wiki.org).
sehari-hari, dan kemampuan untuk Handphone (HP), telepon seluler
memperoleh, mengevaluasi dan (ponsel) atau telepon genggam (telgam)
menggunakannya untuk tujuan-tujuan atau atau disebut pula adalah perangkat
tertentu yang lebih luas, ciri ini disebut telekomunikasi elektronik yang
melek informasi atau information literacy. mempunyai kemampuan dasar yang sama
(Dalam Rakhmat:2005) dengan telepon konvensional saluran tetap,
Landasan pemikiran dalam namun dapat dibawa ke mana-mana
pembahasan penelitian ini adalah Teori (portabel, mobile) dan tidak perlu
Penggunaan Media Massa dan Pemuasan disambungkan dengan jaringan telepon
Kebutuhan (The Mass Media Uses and menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Gratifications). Teori ini tidak tertarik Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan
pada apa yang dilakukan media massa telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global
pada diri orang, akan tetapi tertarik pada System for Mobile Telecommunications)
apa yang dilakukan orang terhadap media. dan sistem CDMA (Code Division
Dalam hal ini penekanannya adalah pada Multiple Access). Badan yang mengatur
aktivitas khalayak dalam menggunakan telekomunikasi seluler Indonesia adalah
media untuk memenuhi kebutuhannya Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia
(Rakhmat, 1985: 73). (ATSI).(http://id.wikipedia.org)
Teori penggunaan dan pemenuhan Dalam konteks penelitian ini,
kepuasan yang muncul tahun 1960 an dan Handphone secara umum memiliki

60
Pemanfaatan Handphone Pada Masyarakat Pedesaan Di Desa Sukataris Kabupaten Cianjur
Risa Sunarsi dan Dida Dirgahayu

manfaat yang luar biasa yang tentunya pekerja yang lainnya seperti pedagang,
anda sudah ketahui sendiri, tetapi secara PNS, buruh, pekerja swasta dan lain
garis besar bisa disebut alat komunikasi sebagainya, karena desa Sukataris jaraknya
yang menghilangkan batasan-batasan tidak jauh dari pusat kota sekitar 5 km.
tertentu, seperti jarak contohnya. Tetapi Penduduk Sukataris banyak yang sekolah
terdapat beberapa manfaat ponsel lain yang ke kota sehingga penduduknya sudah
muncul seiring dengan perkembangan demikian maju serta ditunjang dengan
teknologi dan perkembangan kebutuhan keadaan daerah pertanian yang subur dan
manusia terhadap hal ini. luas.
Menurut Abraham Maslow,
manusia mempunyai lima kebutuhan yang METODOLOGI PENELITIAN
membentuk tingkatan-tingkatan atau Kegiatan penelitian ini dilakukan
disebut juga hirarki, dari yang paling dengan menggunakan deskriptif melalui
penting hingga yang tidak penting dan dari pendekatan kuantitatif untuk memperoleh
yang lebih mudah hingga yang sulit untuk data pemanfaatan handphone pada
dicapai atau didapat. Motivasi manusia masyarakat di perdesaan. Tehnik
sangat dipengaruhi oleh kebutuhan pengumpulan data dilakukan melalui
mendasar yang perlu dipenuhi. penyebaran angket, wawancara, studi
Lima kebutuhan itu adalah sebagai pustaka dan dokumentasi. Data yang
berikut: (1). Kebutuhan Fisiologis, seperti terkumpul diolah dan dianalisis secara
sandang/pangan, pakaian, kualitatif
pangan/makanan, papan/rumah dan Landasan pemikiran dalam
kebutuhan biologis seperti buang air besar pembahasan penelitian ini adalah Teori
buang air kecil, bernapas dsb. Penggunaan Media Massa dan Pemuasan
(2).Kebutuhan keamanan dan Kebutuhan (The Mass Media Uses and
Keselamatan. Seperti bebas dari Gratifications). Teori ini tidak tertarik
penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari pada apa yang dilakukan media massa
rasa sakit, bebas dari teror dsb.(3). pada diri orang, akan tetapi tertarik pada
Kebutuhan Sosial. Seperti : memiliki apa yang dilakukan orang terhadap media.
teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta Dalam hal ini penekanannya adalah pada
dari lawan jenis dsb. (4). Kebutuhan aktivitas khalayak dalam menggunakan
Penghargaan, seperti adanya pujian, media untuk memenuhi kebutuhannya
piagam, tanda jasa, hadiah dsb. (Rakhmat, 1985: 73).
(5).Kebutuhan Aktialisasi Diri seperti Dalam penelitian ini, model
kebutuhan dan keinginan untuk bertindak komunikasi yang dipakai adalah model
sesuka hati sesuai dengan bakat dan minat. komunikasi Lasswell. Lasswell
Dalam konteks penelitian ini, menyebutkan terdapat 5 unsur penting
masyarakat perdesaan adalah masyarakat dalam proses komunikasi, yaitu who, say
yang tinggal di wilayah Desa Sukataris what, in which channel, to whom dan with
Kecamatan Karang Tengah yang ada di what effect. Model ini sangat fleksibel dan
Kabupaten Cianjur. Di desa Sukataris dapat diterapkan pada proses komunikasi
merupakan daerah perdesaan, pada umumnya, Kelima unsur tersebut erat
penduduknya sebagian besar adalah kaitannya satu dengan lainnya.
bertani walaupun terlihat adanya pekerja-
61
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No. 1, April 2015:57-67

Populasi dalam penelitian ini mahasiswa 17 responden (34%), ibu


adalah masyarakat pengguna alat rumah tangga 8 responden (16%),
komunikasi handphone yang ada di wiraswasta dan pegawai swasta, 6
perdesaan. sampel area dipilih secara responden(12%), PNS sebanyak 5
random sampel diambil berdasarkan responden(10%),petani sebanyak 4
purposive sampling sebanyak 50 orang, responden(8%) dan yang bekerja sebagai
Teknik penentuan sampel area dilakukan TNI/POLRI dan pedagang sebanyak 2
secara multi cluster sampling karena responde (4%).
populasi yang heterogen. Dari seluruh responden dalam
Teknik pengumpulan data penelitian ini yang berjumlah 50 orang
dilakukan dengan (1).Teknik komunikasi (100%), semuanya memiliki handphone.
langsung dengan melakukan wawancara Hal ini sesuai dengan sasaran dan tujuan
secara langsung (2) .Penyebaran daftar dari penelitian ini. Lama kepemilikan
pertanyaan / kuesioner tertutup handphone responden kurang dari 1 tahun
(3).Pengumpulan data sekunder diperoleh adalah 7 responden (14%), sedangkan
dari berbagai sumber yang berkaitan lebih dari satu tahun kepemilikannya 43
dengan permasalahan penelitian, internet, responden (86%).
dan media lainnya Pengolahan data Jumlah handphone yang dimiliki
dilakukan dengan mengolah jawaban yang oleh responden yang mempunyai satu
masuk (hasil wawancara dan angket) handphone adalah 40 responden (80%) dan
selanjutnya dilakukan analisa data. yang mempunyai lebih dari satu
handphone adalah 10 responden (20%).
HASIL DAN PEMBAHASAN Responden yang memahami akan
Hasil Penelitian kegunaan/ fungsi handphone adalah 40
Pemahaman Masyarakat Perdesaan responden (80%) sedangkan 10 responden
Terhadap Fungsi Handphone (20%) tidak paham secara keseluruhan
Responden dalam penelitian ini akan kegunaan/fungsi handphone.
berjumlah 50 orang( 100%), terdiri dari 25 Sebagian besar responden
responden laki-laki (50%) dan 25 mengatakan handphone digunakan untuk
responden perempuan (50%). Sebagian keperluan SMS sebanyak 35 responden
besar responden berlatar belakang (37,63%), untuk menelepon 30 responden
pendidikan tamat Sekolah Menengah Atas (32,26%), untuk Browsing 20 responden
mendapat 22 responden (44%), responden (21,51%) dan dipergunakan untuk MMS 8
tamat Sekolah Menengah Pertama 17 responden (8,60%). Sedangkan handphone
responden (34%), tamat diploma 5 digunakan sebagai alat yang menunjang
responden (10%) dan sarjana sebanyak 6 kebutuhan dalam pekerjaan, sebanyak 31
responden (12%). responden (62%) menyatakan ya, dan 19
Sebagian besar responden sudah responden (38%) menjawab tidak
menikah yaitu 30 responden (60%), yang menunjang aktifitas pekerjaannya.
belum menikah sebanyak 19 responden Sebanyak 47 responden (94%)
(38%) dan satu responden berstatus janda responden menyatakan alat komunikasi
1 responden (2%). Status responden yang handphone yang dimiliki merupakan
paling banyak adalah adalah pelajar dan pelengkap aktivitas sehari–hari, dan
responden yang mengatakan "Tidak"

62
Pemanfaatan Handphone Pada Masyarakat Pedesaan Di Desa Sukataris Kabupaten Cianjur
Risa Sunarsi dan Dida Dirgahayu

sebagai penunjang aktivitas sehari–hari responden sering menggunakan handphone


sebanyak 3 responden (6%). Data ini untuk SMS, sebanyak (24%) 12 responden
mendukung data sebelumnya tentang yang mengatakan kadang-kadang, dan
keperluan dan kebutuhan responden dalam sebanyak (6%) 3responden yang
memiliki/mempergunakan handphone. menyatakan jarang mempergunakan
handphone untuk keperluan SMS.
Pola Penggunaan Handphone Pada Penggunaan handphone oleh responden
Masyarakat Di Perdesaan dalam kesehariannya salah satunya
Sebanyak 35 orang (60,35%) diperuntukkan untuk keperluan dan
menyatakan banyak mempergunakan menerima pesan multimedia, yang
handphone saat berada di rumah, 11 mengatakan "Ya" ada 25 responden (50%)
responden (18,97%) menggunakan dan yang mengatakan "Tidak" ada 25
handphone ditempat usaha, 6 responden (50% ).
responden(10,34%) di kantor dan sebanyak Dalam kesehariannya aktivitas
3 responden (5,17%) menggunakan responden secara kuantitas dalam
handphone disekolah dan dirumah teman. mengirim dan menerima pesan multimedia
Responden dalam penggunaan handphone, (MMS) ada yang menyatakan "Sering"
frekuensi yang digunakan dalam satu menggunakan ialah sebanyak 1 responden
minggu 5 sampai 6 kali yang paling tinggi (2%), diikuti oleh yang mengatakan
yaitu (37,50%), diikuti menggunakan lebih "Kadang-kadang" yaitu 25 responden
7 kali dalam 1 minggu 39 responden (50%) dan responden yang menggunakan
(25,89%), menggunakan handphone dalam MMS hanya "Sedikit" yaitu 24 responden
satu minggu 3-4 kali 26 responden (48%). Sebanyak (26%) 13 responden
(23,22%) dan yang penggunaan 1-2 kali dalam kesehariannya menggunakan isi
dalam satu minggu yaitu 15 responden pesan multimedia ( MMS ) berhubungan
(13,39%). Sebagian besar responden dengan aktivitas pokok, dan (74%) 37
mempergunakan handphone lebih dari 15 responden mengatakan tidak ada
menit dalam sekali penggunaan yaitu 18 hubungannya dengan aktivitas pokok.
responden(36%), yang menggunakan 4-7 Untuk keperluan percakapan, penggunaan
menit sebanyak 13 responden (26%), handphone dalam kesehariannya sebanyak
penggunaan handphone 1-3 menit (52%) 26 responden menyatakan sering
sebanyak 11 responden (22%), yang mempergunakan handphone untuk
menggunakan waktu 8-11 menit sebanyak keperluan percakapan, sebanyak (40%) 20
7 responden (14%), serta responden yang responden menjawab kadang-kadang, dan
mempergunakan handphone antara 12-15 sebanyak (8%) 4 responden menjawab
menit sebanyak 1 responden (2%). sedikit mempergunakan handphone untuk
Sebagian besar responden keperlkuan percakapan.
mempergunakan handphone untuk
keperluan menerima pesan sebanyak 48 Manfaat handphone bagi masyarakat di
responden (96%), dan hanya sebagian perdesaan
kecil 2 responden (4%) yang menyatakan Sebanyak (72%) 36 responden
tidak mempergunakan handphone untuk menyatakan bahwa handphone mendukung
keperluan pengiriman dan penerimaan aktivitas pokok sehari–hari, (28%) 14
pesan. Secara kuantitas (70%) 35 responden menyatakan tidak berkaitan

63
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No. 1, April 2015:57-67

dengan aktivitas pokok sehari–hari. Selain murah (9,26%) 5 responden.


untuk keperluan percakapan, (26%) 13
responden menyatakan bahwa browsing Pembahasan
melalui handphone mendukung aktivitas. Berdasarkan Rumusan masalah
Sebanyak (52%) 26 responden menyatakan dalam penelitian ini adalah: (1).
bahwa browsing melalui handphone Bagaimana pemahaman masyarakat
mempunyai hubungan dengan aktifitas perdesaan terhadap fungsi handphone?
sehari-hari nya. (2). Bagaimana pola penggunaan
Manfaat yang didapat dari fasilitas handphone pada masyarakat di perdesaan
pesan singkat SMS (short message service) ? (3). Bagaimana manfaat handphone bagi
bagi kegiatan sehari-hari untuk responden masyarakat di perdesaan
yaitu penyampaiannya yang cepat Faktor laki–laki dan perempuan
(54,24%) 32 responden, biaya pada saat ini kecenderungannya dalam
penyampaian informasi lebih murah memberikan kontribusi dalam pemanfaatan
(11,86%) 17 responden, handphone pengguna handphone dipandang memiliki
menunjang aktifitas pokok sehari–hari kesempatan yang hampir sama. Karenanya
(11,86%) 7 responden dan isi pesan sangat dalam penelitian ini kedua kelompok
jelas ada (5,08%) 3 responden. responden ini justru dipandang dapat
Sedangkan manfaat yang didapat memberikan masukkan yang lebih variatif.
dari penggunaan fasilitas pesan multimedia Usia antara 17-40 tahun merupakan
MMS (multi media service) adalah; bisa responden yang pas untuk memberikan
mengirim gambar/ suara (audio) dan video jawaban tentang permasalahan yang diteliti
(78,85%) 41 responden, pesan yang dalam penelitian ini. Latar belakang para
dikirim/diterima lebih komunikatif reesponden dapat memberikan jawaban
(13,46%) 7 responden serta menunjang sesuai dengan tingkat pengetahuan yang
aktivitas pokok sehari–hari (7,69%) 4 memadai.
responden. Sesuai dengan prosentase
Responden mendapat manfaat dari responden dalam katagori usia, maka
fasilitas telepon untuk aktifitas pokok status responden dalam penelitian ini
sehari–hari ialah bisa melakukan sebagian besar sudah kawin. Terdapat
percakapan langsung (62,27%) 33 responden yang belum kawin karena usia
responden, biaya percakapan murah pelajar seperti yang tertera dalam tabel
(20,75%) 11 responden, menunjang pendidikan responden.
aktivitas pokok sehari–hari (13,21%) 7 Berdasarkan data yang menunjukan
responden dan isi pesan ditelepon bisa pekerjaan responden, terdapat korelasi
langsung (3,77%) 2 responden. antara pendidikan, usia responden.
Manfaat yang didapat dari Responden dalan penelitian ini berusia
browsing melalui handphone bagi muda dengan rata2 pendidikan pelajar.
responden adalah memperoleh informasi Pekerjaan responden lainnya adalah
yang lebih mudah (55 56%) 30 responden, sebagai ibu rumah tangga dan pegawai
memperoleh informasi lebih cepat swasta.
(24,07%) 13 responden dan menunjang Sebagian besar responden dalam
aktifitas pokok sehari – hari (11,11%) 6 penelitian ini adalah yang berusia antara
responden, serta biaya yang dikeluarkan 17 – 20 tahun, selanjutnya berusia antara

64
Pemanfaatan Handphone Pada Masyarakat Pedesaan Di Desa Sukataris Kabupaten Cianjur
Risa Sunarsi dan Dida Dirgahayu

31-40 tahun. Kondisi ini menunjukan khalayak, tetapi bagimana media


bahwa responden dalam usia antara 17-40 memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
tahun merupakan responden yang tepat khalayak. Khalayak dianggap secara aktif
untuk memberikan jawaban tentang dengan sengaja menggunakan media untuk
permasalahan yang diteliti dalam memenuhi kebutuhannya dan mempunyai
penelitian ini. tujuan.
Sebagian besar responden dalam Responden dalam penelitian ini
penelitian ini menunjukan berpendidikan Data penelitian menunjukan bahwa
SLTA dan SLTP. Kondisi ini relevan masyarakat perdesaan telah memahami
dengan usia reponden yang masih fungsi handphone, walaupun terdapat
tergolong usia muda. Terdapat pula sebagian kecil yang tidak mengetahui
responden yang berpendidikan sarjana secara keseluruhan tentang fungsi
(Sarjana muda dan Sarjana) dengan jumlah handphone.
responden cukup besar. Data tersebut Pola pengunaan perangkat
menunjukan bahwa secara keilmuan para handphone sesuai dengan latar belakang
reesponden dapat memberikan jawaban dan status responden, dimana penggunaan
sesuai dengan tingkat pengetahuan yang handphone dilakukan di rumah, tempat
memadai. kerja maupun di sekolah bagi kalangan
Sesuai dengan prosentase pelajar.
responden dalam katagori usia, maka Manfaat yang diperoleh dari
status responden dalam penelitian ini penggunaan perangkat handphone
sebagian besar sudah kawin. Terdapat diantaranya untuk melakukan pengiriman
responden yang belum kawin karena usia dan penerimaan SMS, MMS, dan
pelajar seperti yang tertera dalam tabel melakukan panggilan keluar atau
pendidikan responden. menerima panggilan. Manfaat lainnya
Terdapat terdapat korelasi antara adalah dalam upaya pencarian data dan
pendidikan, usia responden. Responden informasi melalui aktifitas browsing
dalan penelitian ini berusia muda dengan internet.
rata2 pendidikan pelajar. Pekerjaan
responden lainnya adalah sebagai ibu PENUTUP
rumah tangga dan pegawai swasta. Kesimpulan
Sesuai dengan landasan teori yang Pemahaman masyarakat perdesaan
dipergunakan dalam penelitian ini yaitu terhadap fungsi handphone
Teori Penggunaan media dimana Teori ini Hasil penelitian menunjukan bahwa
tidak tertarik pada apa yang dilakukan seluruh responden memiliki handphone.
akan tetapi tertarik pada apa yang Hal ini sesuai dengan sasaran dan tujuan
dilakukan orang terhadap media. Dalam dari penelitian ini, seluruh responden
hal ini penekanannya adalah pada aktivitas memiliki handphone dan telah memiliki
khalayak dalam menggunakan media handfhone rata-rata lebih dari 1 tahun.
untuk memenuhi kebutuhannya (Rakhmat, Data ini menunjukan bahwa handphone
1985: 73). bukan menjadi barang baru bagi sebagian
Model ini yang menjadi besar responden. Sebagian besar responden
permasalahan utama bukanlah bagaimana menyatakan memiliki 1 perangkat
media mengubah sikap dan perilaku
65
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No. 1, April 2015:57-67

handphone, hanya sebagian kecil mempergunakan handphone, dimana


responden yang menyatakan memiliki aktifitas pemakaian handphone mencapai
lebih dari 1 handphone, dan tidak ada 15 menit dalam satu kali pemakaian.
responden yang memiliki lebih dari 3
handphone. Manfaat handphone bagi masyarakat di
Tingkat pemahaman responden perdesaan
dapat tergambar dari kepemilikan Masyarakat menyatakan bahwa
perangkat handphone, waktu kepemilikan, handphone mendukung aktivitas pokok
jumlah handphone. Data penelitian sehari – hari. Selain untuk keperluan
menunjukan bahwa masyarakat perdesaan percakapan, browsing melalui handphone
telah memahami fungsi handphone, mempunyai hubungan dengan aktifitas
walaupun terdapat sebagian kecil yang sehari-hari nya.
tidak mengetahui secara keseluruhan Manfaat yang didapat dari
tentang fungsi handphone. fasilitas pesan singkat SMS bagi kegiatan
Tentang pemaham fungsi sehari-hari untuk responden yaitu
handphone, sebagian besar responden penyampaiannya yang cepat biaya
menyatakan telah memahaminya dan penyampaian informasi lebih murah, dan
hanya sedikit yang menyatakan tidak isi pesan lebih sangat jelas
memahami fungsi dari handphone. Manfaat yang didapat dari
Menggunakan handphone untuk keperluan penggunaan fasilitas pesan multimedia
mengirim dan menerima SMS, dan MMS bisa mengirim gambar/ suara (audio)
keperluan untuk melakukan percakapan dan video yang dikirim/diterima lebih
telepon. Selanjutnya untuk keperluan komunikatif. Responden mendapat
browsing dan hanya sebagian kecil manfaat dari fasilitas telepon untuk
responden yang menyatakan menggunakan aktifitas pokok sehari–hari karena bisa
handphone untuk keperluan mengirim atau melakukan percakapan langsung, dan
menerima MMS. biaya percakapan murah.
Manfaat yang didapat dari
Pola penggunaan handphone pada browsing melalui handphone bagi
masyarakat di perdesaan responden adalah memperoleh informasi
Masyarakat mempergunakan yang lebih mudah, memperoleh informasi
handphone saat berada di rumah, ditempat lebih cepat, serta biaya yang dikeluarkan
usaha / di kantor dan menggunakan lebih murah.
perangkat handphone saat berada
disekolah. Dilihat dari frekuensi Saran
penggunaannya penggunaan fitur SMS Secara teknis masyarakat perdesaan
menjadi pilihan dalam penggunaan sudah memahami terhadap fungsi
perangkat handphone menunjukan handphone, namun demikian masyakat
pemakaian yang tidak begitu tinggi, perlu mendapatkan pengetahuan yang
dimana dalam satu minggu rata-rata hanya berkaitan dengan negatif handphone.
menggunakan perangkat handphone untuk Seperti dampak yang berhubungan dengan
kegiatan panggilan atau menerima kesehatan, pemborosan, perubahan sikap
telephone. Namun demikian terdapat yang ditimbulkan oleh penggunaan
durasi waktu yang cukup lama didalam handphone

66
Pemanfaatan Handphone Pada Masyarakat Pedesaan Di Desa Sukataris Kabupaten Cianjur
Risa Sunarsi dan Dida Dirgahayu

Karena berdasarkan data dari hasil wordpress.com/2009/02/01/manfaa


penelitian mununjukan bahwa tidak t handphone dalam kehidupan. 02
terdapat hubungan antara menerima dan februari 2009. (accessed 5 maret
mengirim sms dengan pekerjaannya. Maka 2014).
perlu adanya upaya untuk lebih
memberdayakan perangkat teknologi Haryati. "Tingkat Adpsi Inovasi Masyrakat
handphone yang bisa menunjang aktifitas terhadap Sistim siaran televisi
yang pada gilirannya dapat meningkatkan Digital." Jurnal Penelitian dan
tarap pengetahuan dan kesejahteraan komunikasi BPPKI Bandung, 2013.
penggunanya. Kemenag. "Portal Kementrian agama
Handphone sebagai produk www.kemenag.go.id/file/dokumen/
teknologi yang telah memberikan UU1108.pdf." Kemenag :UU
kemudahan kepada masyarakat perdesaan No>11 Tahun 2008 Tentang ITE.
sebagai pengguna, namun demikian perlu 2008. (accessed 7 April 2014).
adanya upaya pembelajaran dan
pemahaman bagi masyarakat perdesaan Nurudin. Sistim komunikasi Indonesia.
bahwasannya handphone bukan sekedar Jakarta: PT.Raja Grapindo 2004,
alat untuk berkomunikasi seperti fasilitas 2008.
SMS dan MMS, tapi bisa dimanfaatkan
Rakhmat, Jalallludin. Psikologi
untuk keperluan browsing dalam upaya
Komunikasi . Bandung:
menambah informasi yang sesuai dengan
Rosdakarya 1985, 1985.
kebutuhan penggunanya.
Sarlito, Wirawan Sarwono. Teori-teori
DAFTAR PUSTAKA
Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali
Ahmad, Kiki hendrawan. Pemanfaatan 1983, 1983.
Teknologi Informasi dan
Saverin, Werner J. James W. Tankard, Jn.
komunikasi. jakarta: Depkominfo
Teori Komunikasi Sejarah Metode
dengan jica Agency, 2005.
dan terapan di dalam Media
dea, arum. Massa. Jakarta: Prenada Media
http;//arumdeapikat.blogspot.com/ 2005, 2005.
2011/04/manfaat handphone bagi
wikipedia.
kehidupan.html. 7 April 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/telepon
(accessed 5 Maret 2015).
genggam. 2006. (accessed 5 maret
Gufron, Cholid.muh. https;//ghufroncholid. 2014).

67
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 19 No. 1, April 2015:57-67

68

Anda mungkin juga menyukai