Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Ahmad Sudarno (23 september 2018) telah mengkaji tentang larangan

penggunaan kantong plastik di perbelanjaan modern. Sepuluh tahun terakhir data

menunjukkan jumlah sampah plastik terus meningkat. Permasalah  pengelolaan

sampah ini membuat pemerintah mengeluarkan regulasi, salah satunya melalui

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Dwi

mengatakan, Walhi tetap mengampanyekan ke masyarakat untuk mengelola

sampah melalui 3R (reduce,reuse,dan recycle). Namun, menurut dia masyarakat

dapat mengubah gaya hidup untuk mengurangi adanya sampah ini dengan

berzerowaste (nol sampah). “Membawa kantong belanja sendiri juga menjadi hal

umum, juga penggunaan sedotan ulang”.

Masyarakat mempunyai peran penting untuk menjaga lingkungan. Gaya

hidup minim sampah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti

mengurangi pemakaian barang yang berpotensi menjadi sampah rumah masing-

masing. Terlepas dari itu, pemerintah melalui KLHK juga melakukan sosialisasi,

diseminasi, penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok-kelompok masyarakat

melalui pengelolaan sampah. Program yang pertama dilakukan adalaha pemetaan

permasalahan sampah  plastik. Beberapa jenis sampah plastik yang paling sulit

dikelola seperti  barang sekali pakai, kantong plastik, microbeads, pembersih

telinga,, kemasan sekali pakai, kantong plastik serta alat makan dan minum.

5
6

Langkah berikutnya adalah prioritas penanganan menurut jenis sampah

berdasarkan jumlah timbunan yang telah ada dan kesulitan penanganan.

2.2 Kebijakan Pemerintah dalam pengelolaan implementasi Larangan

penggunaan kantong plastik

Beberapa pemerintah daerah di Jawa Barat telah melarang penggunaan

kantong plastik di ritel. Kini giliran Pemerintah Kabupaten Bandung

mensosialisasikan pengurangan tas belanja serentak di sejumlah pasar modern

sejak Rabu 20 Febuari 2019. Melalui sosialisasi itu, para pengunjung

pasar ,modern atau minimarket dan pasar tradisional diharuskan membawa tas

belanja dari rumah.

Pada hari yang sama, Wakil Bupati H. Gun Gun Gunawan melaksanakan

kegiatan serupa di Borma Sayati. Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Kabupaten Bandung, para camat dan kepala desa turut di libatkan dalam

sosialisasi. Mereka juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang

pengurangan penggunaan kantong plastik dan menginformasikan Peraturan

Daerah No 21 tentang Pengolahan Sampah jungto No 15 tahun 2012.

Hal ini merupakan implementasi instruksi Bupati Bandung No.04 tahun

2018 tentang gerakan sabilulungan pembatasan penggunaan plastik. “ melalui

aturan itu, setiap orang wajib mengurangi dan menangani sampah rumah tangga

berwawasan lingkungan. Diantaranya mengurangi sampah plastik, disaat pergi


7

kepasar modern atau pasar-pasar tradisional dengan membawa tas sendiri. Hal itu

sebagai bentuk nyata mengurangi sampah plastik” kata Asep.

Kebijakan ini tidak sekedar program saja, namun sudah memiliki dasar

hukum. Diharapkan masyarakat bisa turut serta mendukung pengurangan

penggunaan kantong plastik dengan kesadaran sendiri.

2.3 Partisipasi

2.3.1 Partisipasi Masyarakat

Masyarakat diharapkan mendukung dalam kebijakan pengurangan

penggunaan kantong plastic dengan kesadaran dari diri sendiri. Masyarakat disini

memiliki peran yang penting dalam menjalankan kebijakan tersebut seperti

membawa kantong atau tas belanja sendiri dari rumah saat akan berbelanja di

swalayan, pasar , mall , dan mini market. Masyarakat juga berpartisipasi dalam

mengikuti sosialisasi tentang kebijakan larangan penggunaan kantong plastik dan

juga menggunakan plastik yang dapat digunakan berkali-kali.

2.3.2 Partisipasi Pemerintah

Diadakan sosialisasi larangan penggunaan kantong plastik dan membuat

peraturan baru tentang penggunaan kantong plastik. Dan ikut serta dalam

melaksanakan nya.
8

2.4 Analisis Makalah

Bandung merupakan penyumbang sampah plastik dalam jumlah terbesar

kondisi ini dapat membuat pengolahan sampah plastik tidak maksimal dan dapat

memicu terjadinya banjir saat musim hujan. Peraturan wali kota Bandung Nomor

37 tahun 2019 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik disebut belum

maksimal diterapkan.

Staff ahli Wali Kota Bandung Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya

Manusia, Kelly Solihin mengatakan bahwa sampah di Kota Bandung mencapai

1600 ton per hari.volume sampah plastik terbesar disumbang dari ritel, pasar

tradisional dan masyarakat pengguna kantong plastik. Ada 170 jenis sampah

plastik dari 2,5 juta penduduk yang beraktivitas di Bandung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung,

Kamalia Purbani, menyatakan mulai 2020 masyarakat Bandung akan dikenakan

biaya Rp3.000 sampai Rp5.000 jika menggunakan kantung plastik dalam setiap

pembelanjaan. Kebijakan itu dia sebut sebagai salah satu penerapan Peraturan

Walikota (Perwal) Nomor 37 Tahun 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Daerah Kota Bandung Nomor 17 tahun 2012 tentang Pengurangan Penggunaan

Kantong Plastik. Perwali tersebut baru saja resmi dikeluarkan oleh Wali Kota

Bandung, Oded M Danial.

Menurutnya, kebijakan itu merupakan salah satu cara untuk mengurangi

sampah kantung plastik dari hulu yakni pusat perbelanjaan atau pertokoan. Selain
9

itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantung

plastik yang dapat merusak ekosistem lingkungan. Masyarakat bisa membawa

kantung non plastik atau yang lebih ramah lingkungan.

Sebelumnya, konsep kantong plastik tidak gratis ini sudah pernah

diujicobakan secara nasional pada 2016 lalu. Kota Bandung saat itu tercatat telah

mengurangi penggunaan kantong plastik hingga 42 persen. Dengan demikian,

pihaknya akan mewajibkan seluruh penyedia dan pelaku usaha untuk tidak

memberikan kantong plastik secara gratis dan mengurangi penyediaan kantong

plastik secara bertahap hingga mencapai 100 persen di 2025.

Sementara itu, Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa

Barat Hendri Hendarta mengatakan pihaknya akan melanjutkan inisiatif

pengurangan sampah plastik itu dengan mengimbau kepada gerai-gerai toko

modern di bawah naungan Aprindo. Dia menyebut hal itu sudah diterapkan sejak

bulan Maret 2019 lalu dan berlaku secara nasional.

Anda mungkin juga menyukai