Anda di halaman 1dari 1

Produksi limbah sampah di Indonesia tahun 2020 mencapai angka hingga 67,8 juta ton.

Persoalan sampah bukan lagi menjadi persoalan hanya milik pemerintah, instansi atau
individu tapi setiap insan manusia. Segala cara telah dilakukan untuk mengurangi
pembuangan limbah sampah seperti penerapan 3R yaitu, Reduce atau mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai, Reuse atau menggunakan kembali segala barang berbahan
plastik dan Recycle atau mendaur ulang bahan plastik menjadi barang yang dapat digunakan
kembali. Selain berdampak pada alam, sampah plastik juga dapat membawa penyakit bagi
lingkungan sekitar seperti penyakit diare. Kesadaran tentang pengelolaan sampah khususnya
di RT 02 Graha Lestari Mekar Bakti, masih terbatas pada bank sampah. Warga belum banyak
yang mengetahui penerapan metode Reuse. Oleh karena itu, terpilihlah Ecobrick sebagai hasil
capaian selanjutnya. Ecobrick merupakan gabungan dari 2 kata, ‘Eco’ yang artinya ramah
lingkungan dan ‘Brick’ yang berarti bata, sehingga Ecobrick dapat diartikan sebagai bata
ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan dasar plastik, sosialisasi ini mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kesadaran kepada warga bahwa pengelolaan sampah juga penting
dan dapat dilakukan bahkan di rumah saja. Karena prosesnya yang mudah dan tidak
memakan banyak biaya, bahkan sama sekali tidak memakai biaya, Ecobrick dapat membantu
mengurangi sampah plastik rumah tangga sekaligus meningkatkan kreativitas warga.
Sosialisasi tidak dilakukan hanya dengan lisan, tetapi juga berbentuk karya seperti poster dan
video tutorial dengan tujuan agar warga dapat dengan mudah memahami langkah-langkah
dalam membuat Ecobrick.

Anda mungkin juga menyukai