Jurnal Fauzi Template Yogyakarta
Jurnal Fauzi Template Yogyakarta
ABSTRAK. Fenomena konsentrasi dunia sekarang ini mengenai transportasi yaitu kecelakaan lalu
lintas. Ini didasarkan pada pernyataan WHO di tahun 2011 diluncurkannnya Decade of Action for
Road Safety 2011-2020. Gagasan untuk mengakhiri dan mengembalikan jumlah korban meninggal
dunia karena kecelakaan. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sekitar 1,35 juta manusia
meninggal dunia setiap tahun diakibatkan dari kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh tingkat stress dan tingkat kualitas tidur terhadap perilaku pengemudi mobil
pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Metodelogi penelitian menggunakan pengumpulan
data dari hasil kuesioner Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dan perceived stress scale (PSS)
dengan melakukan beberapa uji statistik yang diantaranya uji validitas konstruk, uji asumsi klasik,
dan uji koefisien regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres dan kualitas
tidur berpengaruh secara bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
mengemudi pengendara mobil pada mahasiswa/I Universitas Sumatera Utara dan Besarnya nilai R-
square adalah 0,443. Angka 0,443 berarti 44,3% besarnya pengaruh stress dan kualitas tidur,
terhadap perilaku mengemudi menyimpang mahasiswa/I USU.
Kata kunci: Kualitas Tidur, Mahasiswa, Perilaku Mengemudi , PSQI, PSS, Stress
ABSTRACT. One of the phenomena of the world's concentration in the field of transportation is
traffic accidents. WHO demonstrated this in 2011 when it launched the 2011-2020 Decade of Action
for Road Safety. With a call to stop and reverse the trend of high death rates due to road accidents.
The report reveals that around 1.35 million people die each year as a result of traffic accidents. The
purpose of this study was to determine the effect of stress levels and sleep quality levels on the
behavior of car drivers at University of North Sumatra students. The research methodology uses
data collection from the results of the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire and the
perceived stress scale (PSS) by conducting several statistical tests including construct validity tests,
classical assumption tests, and multiple linear regression coefficient tests. The results showed that
stress and sleep quality had a significant effect on the driving behavior of car drivers in students at
the University of North Sumatra and the R-square value was 0.443. The number 0.443 means 44.3%
of the influence of stress and sleep quality on deviant driving behavior of USU students.
1
1. Pendahuluan
Meningkatkan kasus kecelakaan lalu lintas pada kota Medan khususnya untuk
pengendara mobil pada setiap tahunnya dipengaruhi oleh perilaku pengemudi yang
lalai saat berkendara. Kelengahan yang mengakibatkan kecelakaan, contohnya
pengendara tidak fokus saat mengemudi, letih dan ngantuk, pengaruh minuman
keras dan obat, kecepatan yang tinggi terkesan ugal-ugalan, keadaan mobil yang
kurang baik serta kurang pahamnya pengemudi tentang aturan berlalu lintas.
Kecelakaan biasanya akibat sopir mengantuk dan tidak dapat mengontrol laju
kendaraan. Human error diakibatkan dengan kelengahan yang terjadi terhadap
supir yang lengah, kejadian dimana aktivitas mental ataupun aktivitas fisik yang
direncanakan mengalami kegagalan untuk mencapai hasil yang diinginkan [1].
2
Menurut Reason et al., melakukan penelitian bahwa bentuk perilaku
menyimpang dalam berkendara menjadi 3 jenis, yaitu Error, Lapses, dan Violation.
Error menggambarkan kesalahan yang tidak disengaja selama mengemudi meliputi
kegagalan dalam mengamati rambu lalu lintas atau kesalahan dalam menilai
lingkungan lalu lintas, Lapses mengacu pada gangguan perhatian dan memori,
sedangkan Violation mengacu pada penyimpangan yang dilakukan secara sengaja
oleh pengemudi [6].
Menurut Kopp et al., melakukan penelitian bahwa stres merupakan fenomena
modern yang mempengaruhi hampir semua orang. Para peneliti umumnya
mengkonseptualisasikan stres sebagai respons tubuh terhadap setiap permintaan
yang melebihi kapasitas adaptif individu [7].
Kualitas tidur diartikan seseorang yang terkesan untuk mudah tertidur dalam
sewaktu-waktu, selain itu kualitas tidur juga dapat didefenisikan sebagai
terpenuhnya jam istirahat seseorang dengan mengurangi rasa kelelahan sehingga
dapat menjalankan beberapa kegiatan tanpa keadaan kualitas tidur yang berlebih.
[8].
Menurut Dorrian et al., melakukan penelitian mengenai saat tidur pada 5 jam
atau sedikit akan mengakibatkan kelelahan dan mudah mengalami kekeliruan.
Pengaruh negatif diakibatkan oleh kualitas tidur ialah penurunan kemampuan
psikologis, jam tidur yang buruk, serta melakukan perilaku yang tidak wajar [9].
Mahasiswa mempunyai kegiatan yang cukup padat dalam keseharian.
Sehingga tidak menutup kemungkinan kegiatan tersebut berpengaruh terhadap
tingkat stress yang dihadapi dan kualitas tidur. Mahasiswa sering konsumsi kafein
untuk meningkatkan kemampuan yang berpengaruh buruk terhadap kualitas tidur
dan kejiwaan. Sebagian mahasiswa mempunyai kesibukan, tidak memperhatikan
jam tidur yang sesuai dengan kebutuhannya. Berdasarkan data jumlah kasus
kecelakaan di daerah Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan jumlah kasus
kecelakaan mahasiswa/i USU khusus nya pengguna mobil lebih banyak
dibandingkan kasus kecelakaan lainnya. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
menilai dan mengetahui pengaruh stress dan kualitas tidur terhadap perilaku
mengemudi pengemudi mobil pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3
2. Literatur
Pada penelitian ini ada beberapa literatur yang digunakan sebagai berikut.
2.2. Kelelahan
Kelelahan dapat diartikan sebagai dorongan keinginan untuk beristirahat untuk
memulihkan diri. Kelelahan memiliki efek yang negatif. Keadaan kelelahan yang
menimbulkan perasaan tidur malam yang nyenyak dapat melemahkan kekuatan,
kecepatan, tanggung jawab, penyelarasan, keseimbangan, dan juga kemampuan
pengambilan keputusan.
2.3.Kantuk
Kantuk diartikan suatu proses yang diakibatkan dari tempo sirkadian dan keiinginan
untuk tidur.
2.5.Stres Kerja
Menurut International Labour Organization (ILO), stres adalah balasan fisik dan
emosi merugikan disebabkan kesenjangan pada tuntutan yang didapatkan dengan
sumber daya serta kemampuan untuk mengatasi desakan tersebut.
4
2.6. Perceived Stress Scale
Perceived Stress adalah perasaan atau pikiran yang dimiliki seseorang terhadap hal-
hal dalam kehidupannya yang dapat membuat stress serta kemampuannya untuk
mengatasi stress tersebut.
2.7. The Driver Behavior Questionnaire (DBQ)1
DBQ adalah ukuran yang banyak digunakan untuk mengukur aktivitas perilaku
pengemudi yang menggambarkan kekeliruan pengemudi, pembelokan, dan aksi
disengaja.
3. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menerapkan
metode survey. Data didapat menekankan pada analisis data numerical (angka)
yang diolah menggunakan metode statistika [10].
5
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Tidak melakukan uji validitas karena kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner pada penelitian terdahulu. Dimana kuesioner tersebut sudah mengalami
uji validitas sebelumnya dan pernyataan pada kuesioner dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Tidak melakukan uji reliabilitas dikarenakan kuesioner yang dipakai adalah
kuesioner pada penelitian terdahulu. Dimana kuesioner tersebut sudah mengalami
uji reliabilitas sebelumnya dan pernyataan pada kuesioner dinyatakan reliabel.
6
Gambar 2. Hasil Uji Multikoliniearitas
Berdasarkan scatterplot terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik titik
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Berdasarkan hal tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model
regresi dapat dipakai untuk penelitian ini.
7
koefisien kualitas tidur lebih tinggi dibandingkan nilai variabel stress sehingga
dapat disimpulkan kualitas tidur lebih besar pengaruhnya dibandingkan tingkat
stres mahasiswa USU.
4.4. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Hasil uji t menggunakan software SPSS dapat dilihat pada Gambar 4.
8
dan kualitas tidur sangat berdampak terhadap perilaku mengemudi menyimpang
mahasiswa/I USU.
c. Uji Koefisien Determinasi
Hasil koefisien determinasi (R2) simultan dapat dilihat pada Gambar 6.
Besarnya nilai R-square pada hasil pengujian dengan SPSS 24 adalah 0,443.
Angka 0,443 berarti 44,3% besarnya pengaruh variabel independen variabel stress
dan kualitas tidur, terhadap variabel dependen (perilaku mengemudi menyimpang
mahasiswa/I USU). Yang artinya pengaruh stress dan kualitas tidur dapat
berpengaruh sebesar 44,3% pada perilaku mengemudi menyimpang mahasiswa/I
USU.
4.5. Diskusi
Penelitian ini menghasilkan hasil yang berupa nilai pengaruh variable independen
yaitu stress dan kualitas tidur mahasiswa/I USU berpengaruh sebesar 44,3 %
terhadap variable dependen nya yaitu perilaku mengemudi menyimpang
mahasiswa/i USU. Dan sisa sebesar 55,7 % lainnya dapat disebabkan oleh faktor-
fakor lainnya seperti faktor jalan, faktor kendaraan dan faktor perilaku menyimpang
pengemudi lainnya seperti minum minuman beralkohol dan menggunakan gadget
saat mengemudi yang sudah terdapat di penelitian lainnya.
5. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu stress
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku mengemudi pengendara mobil
pada mahasiswa/I Universitas Sumatera Utara dan kualitas tidur berpengaruh
positif dan signifikan terhadap perilaku mengemudi pengendara mobil pada
mahasiswa/I Universitas Sumatera Utara. Stres dan kualitas tidur berpengaruh
9
secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
mengemudi pengendara mobil pada mahasiswa/I Universitas Sumatera Utara. Nilai
pengaruh variable independen yaitu stress dan kualitas tidur mahasiswa/I USU
berpengaruh sebesar 44,3 % terhadap variable dependen nya yaitu perilaku
mengemudi menyimpang mahasiswa/i USU. Dan sisa sebesar 55,7 % lainnya dapat
disebabkan oleh faktor-fakor lainnya
Acknowledgement
Daftar Pustaka
Reason, J., Manstead, A., Stephen, S., Baxter, J., &
Campbell, K. .1990. Errors and violations on the
roads: A real distinction? Ergonomics, 33(10–11), 1315–1332.
Yayan Adhanudin. Dkk. 2017. Analisis Perilaku Safety Riding Pada Warga
Kampung Safety di Kelurahan Pandean Lamper Kota Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Singh, H., & Kathuria, A. 2021. Analyzing Driver Behavior Under Naturalistic
Driving Conditions: A Review. Accident Analysis and Prevention, 150.
doi.org/10.1016/j.aap.2020.105908
Kopp, P., 2011. The unpredicted rise of motorcycles: a cost benefit analysis.
Transp. Policy 18 (4), 613–622. https://doi.org/10.1016/j.tranpol.2011.03.002.
Dorrian, J., Baulk, Stuart D., Dawson, Drew. 2011. Work hours, Workload, sleep
and fatigue in Australian Rail Industry employees. Applied Ergonomics, 42, 202-
209
10
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
11